Selama hidupnya Lesya memang selalu licik dan tak terkalahkan hanya demi mempertahankan warisan sang ibu. Tetapi dia mengalami kecelakaan dan terjun ke jurang. Lesya dinyatakan meninggal dan harta warisan miliknya dikuasai oleh pamannya yang serakah.
Siapa sangka dia kembali hidup dan memiliki kesempatan untuk membalas dendam. Tetapi Lesya dibangkitkan pada tubuh seorang gadis lemah bernama Yiesha yang di biarkan terkurung dan kelaparan berhari-hari. Jiwanya yang penuh dendam ingin Lesya bisa membalaskan perbuatan keluarga tiri dan teman-temannya yang jahat kepadanya. Lesya berjanji.
Hingga Lesya bertemu dengan atasan sekaligus orang yang membantunya untuk membalaskan dendam. Kenzo pewaris keluarga Will yang buruk rupa. Ingin membuktikan jika dia pewaris yang sah atas kekayaan milik ayahnya.
Bagaimana cara Lesya membalaskan dendamnya? Yukkk... mari kita simak bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Dew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
²log 32 + ³log 9
Hanya dengan menjaminkan foto KTP, Yiesha sudah mendapatkan pinjaman uang dua juta rupiah. Nominal yang sangat besar dibandingkan nominal yang hendak Yiesha pinjam sebelumnya.
Berniat meminjam uang seratus ribu kepada Ken untuk membeli sesuatu yang bisa di jual sebagai modal, Yiesha justru mendapatkan uang lebih. Berawal dari kejujuran Yiesha yang kabur dari rumah dengan hanya membawa kantong lusuh, Kenzo bersimpati kepada Yiesha akhirnya memberikan pinjaman sebanyak dua juta.
Namun pinjaman itu bukan tanpa syarat, memiliki background sebagai seorang pebisnis tentu yang dikeluarkan juga harus diperhitungkan. Ken memberikan syarat jika suatu hari dirinya membutuhkan bantuan Yiesha tidak boleh menolak dengan alasan apapun.
Ken juga tidak bodoh, dia membuat perjanjian hitam dia diatas putih dengan materai senilai sepuluh ribu. Tentu jaminan foto KTP dan wajah Yiesha yang disimpan di galeri ponsel Ken
"Sepuluh, sebelas, dua belas, tiga belas, empat belas,"
Hanya tersisa satu juta empat ratus, dipotong empat ratus ribu untuk bayar kosan, seratus lima puluh ribu untuk membeli satu setel pakaian kerja lengkap dan lima puluh ribu untuk membeli makan. Yiesha harus bisa menghemat uang tersebut sampai bisa mendapatkan pekerjaan yang cocok.
"Will Group, sepertinya aku pernah mendengar perusahaan tersebut. Sepertinya Ken bukan sembarangan orang, tetapi mengapa dia berpenampilan sederhana. Lalu wajahnya...."
Didalam kamar yang sempit, Yiesha menatap ke langit-langit mengingat kembali pertemuannya dengan Kenzo. Dia tak sengaja melihat sebuah kartu nama terjatuh saat Kenzo pergi begitu saja setelah mengantarkannya mencari kosan untuk sementara waktu.
Yiesha sudah membuat beberapa surat lamaran yang akan digunakannya untuk melamar pekerjaan. Ini adalah kali pertama dia mencari pekerjaan. Dulu saat masih hidup sebagai Lesya dia langsung bekerja di perusahaan milik ayahnya, melupakan cita -citanya sebagai designer.
Dan Yiesha pun sempat mencoba peruntungannya membuat beberapa design pakaian dan memasukkannya ke beberapa butik terkenal. Siapa tau Yiesha bisa mendapatkan pekerjaan sebagai designer lepas kontrak yang bekerja secara online. Dengan demikian pundi-pundi uang yang didapat semakin banyak.
Malam semakin larut, mata pun sudah menggoda untuk segera meraih mimpi. Agar esok hari bisa beraktivitas dengan penuh semangat, Yiesha memutuskan segera tidur.
❤️
❤️
❤️
Di kamar yang lain, seorang pria masih terjaga hingga saat ini, padahal waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam. Ya... dia adalah Kenzo. Terbiasa menghabiskan waktu tanpa mengerjakan apapun di dalam kamar.
Kenzo yang memiliki gangguan tidur biasanya sudah harus tepat meminum obat sebelum jam 8 malam. Sehingga sebelum jam 9 malam, Kenzo sudah berada di alam mimpinya. Jika tidak meminum obat tidur tersebut, Kenzo akan terjaga hingga pagi hari. Hal itu terjadi sejak Kenzo menjadi korban kebakaran yang menyebabkan sebelah wajahnya rusak.
"Tuan, anda belum tidur??" ucap seseorang di balik pintu kamar Kenzo.
"Heeemmm belum. Sebentar lagi," jawabnya singkat.
Tok
Tok
Ceklek.
Masuklah kedalam kamar Kenzo seorang pria berbadan tegap dan berwajah cukup tampan. Dengan auranya yang dingin dan cuek, dia berjalan mendekati Tuannya yang masih tidak mengikuti aturan.
Dia pun melihat jika obat tidur dan vitamin yang telah dia siapkan belum diminum oleh Kenzo, entah apa yang terjadi hingga Tuannya melewatkan jam minum obat.
"Kenapa belum di minum juga obatnya Tuan? Ini sangat-"
"Aku sedang tak ingin minum obat. Bosan!" jawab Ken.
"Tidak boleh Tuan. Seharusnya anda---"
"Berhentilah bersikap kaku Thomas!! Ini bukan kantor, tidak sedang bertemu klien dan tidak sedang pada jamuan keluarga besar. Tidak bisakah kamu tersiksa lebih santai jika berada di rumah? Jika tidak sebaiknya kemasi barang-barangmu dan kembali tinggal di rumah dinas yang sudah perusahaan siapkan untuk mu," seru Kenzo dengan kesal.
Dia adalah Thomas Prahadi, asisten Kenzo sekaligus sahabat terdekatnya. Thomas merupakan anak dari supir keluarga yang telah mengabdi puluhan tahun kepada Tuan Erik, kakek Kenzo.
Besar bersama-sama di rumah keluarga besar Will, membuat pertemanan Kenzo dan Thomas begitu dekat. Hanya Kenzo yang bermain dengan Thomas dan menganggapnya sebagai seorang sahabat dan bukan sebagai anak sopir.
Tetapi sejak Tuan Erik meminta Thomas menjadi asisten Kenzo dan sekaligus menjaganya agar tidak berbuat bodoh, sikap Thomas menjadi lebih kaku. Dia bersikap seperti layaknya bawahan dan atasan padahal sikap Kenzo sama sekali tidak berubah, itu yang membuat Kenzo menjadi menjaga jarak dengan Thomas.
"Maaf Tuan, tapi ini perintah Tuan Bebar. Saya harus menjaga Anda," ucap Thomas.
"Ciih selalu saja kakek tua itu menjadi alasan. Padahal kamu itu sahabatku Thom," jawab Kenzo sambil memandang Poto yang ada di ponselnya.
Hal yang sama tentu dilihat oleh Thomas, foto seorang wanita yang sederhana. Thomas pasti akan mencari tahu siapa wanita itu, jangan sampai Kenzo mengalami sakit hati karena wanita.
"Pergi dari kamarku sekarang juga Thom, aku ingin sendiri," pinta Kenzo.
"Ta-tapi Tuan-"
"Aku bilang pergi ya pergi!!!"
Thomas akhirnya mengalah dan memutuskan untuk keluar dari kamar Kenzo. Sebaiknya dia mengawasi kegiatan Kenzo di kamar melalui CCTV yang terpasang secara tersembunyi. Hal tersebut terpaksa dia lakukan karena tidak ingin Kenzo berbuat hal yang tidak-tidak, mungkin jika Kenzo tahu di kamarnya ada CCTV maka dia akan marah sekali kepada Thomas.
Setelah kepergian Thomas dari kamarnya, Kenzo memutuskan untuk rebahan di atas ranjang besarnya. Sambil memandangi foto Yiesha yang dia minta sebagai jaminan, Kenzo mengingat pertemuannya dengan wanita itu tadi siang.
Entah mengapa pertemuan singkat tersebut begitu berkesan untuknya, apalagi baru Yiesha yang tidak masalah berdekatan dengannya yang memiliki wajah buruk rupa. Tak ada tatapan takut apalagi jijik saat bersama dengannya.
Apalagi saat Yiesha menampakkan wajah polosnya ketika hendak meminjam uang seratus ribu padanya. Ingin sekali Kenzo tertawa terbahak-bahak, ternyata modus yang sedang viral itu terjadi juga padanya. Padahal mereka adalah dua orang asing yang baru bertemu secara tidak sengaja.
Sebenarnya Kenzo ingin memberikan uang lebih banyak, namun dia hanya memiliki yang cash sebanyak dua juta. Jangan ditanya dimana kartu debit atau kartu kredit, yang pasti di pegang oleh Thomas. Jaga-jaga jika Kenzo di rampok oleh seseorang jahat di luar sana.
Entah disadari oleh Kenzo, dia justru tertidur saat membayangkan wajah Yiesha yang polos dan layar ponselnya masih menampilkan foto wajah Yiesha yang bergaya sedang berfoto KTP. Mungkin jika Thomas sampai tahu akan ada sesuatu yang menggegerkan. Mengingat Kenzo juga memiliki kebiasaan aneh, tidak suka berdekatan wanita manapun sejak kecelakaan yang menimpa dirinya.
☘️
☘️
Tepat jam tujuan pagi Yiesha sudah bersiap untuk pergi ke beberapa perusahaan. Rata-rata perusahaan di ibu kota memiliki jam kerja tepat pukul delapan pagi. Yiesha juga membawa beberapa desain pakaian yang dia buat semalam untuk dimasukkan ke beberapa butik yang dia lewati.
Baru kali ini Yiesha menaiki kendaraan umum angkot dan Busway untuk menuju beberapa perusahaan yang akan dia masukkan lamaran. Ternyata kondisinya sangat padat dan sesak pada jam-jam pergi kantor seperti ini, Yiesha benar-benar berjuang dari nol, sangat berbeda dengan kehidupannya dahulu
Kini Yiesha sudah sampai di perusahaan Will Group. Gedungnya cukup besar dan tinggi, sudah pasti merupakan perusahaan yang bonafit. Yiesha berhadap bisa bekerja di kantor ini, sehingga karirnya lebih baik dengan gaji yang cukup besar.
"Maaf ya mba, tapi lowongan di perusahaan ini hanya tersedia bagian kebersihan saja. Untuk bagian lainnya belum membuka lowongan karena posisi masih terisi penuh oleh karyawan," terang wanita yang berstatus sebagai resepsionis.
Yiesha tahu, wanita tersebut mencemooh penampilannya dengan tatapan matanya itu. Hanya saja dia bersihkan profesional dengan berkata manis, tetapi Yiesha tidak mudah dibohongi.
Meskipun saat ini Yiesha dalam posisi yang membutuhkan pekerjaan tapi dia harus berpikir 1000 kali jika harus bekerja sebagai petugas kebersihan. Apalagi dia masih memiliki kemampuan diatas rata-rata. Namun dengan kondisi Yiesha yang hanya tamatan SMA tak banyak posisi bagus yang bisa dia dapatkan.
"Apa posisi sebagai marketing di perusahaan ini tidak ada? Saya juga memiliki kemampuan yang bagus dalam hal marketing dan publik speaking," ucap Yiesha dengan penuh percaya diri.
"Maaf Mbak, untuk posisi marketing sudah terisi sejak bulan lalu. Mbak boleh titip dulu lamaran nya disini nanti ketika ada posisi yang sesuai dengan keinginan mbak, saya akan kabari segera," ucapnya dengan sikap yang berpura-pura manis.
Wanita tersebut menelisik penampilan Yiesha yang sangat terlalu sederhana dari atas hingga ujung kaki.
Yiesha menghembuskan napasnya dengan kasar ternyata mencari pekerjaan yang sesuai itu tidaklah mudah.
.
.
"Apa tidak ada karyawan lain yang kompeten? Kenapa Lusi mengambil cuti saat sedang meeting yang penting? Bukankan saya sudah peringatan jika Minggu jangan sampai ada yang mengambil cuti!!"
"Maaf Tuan, anak sekertaris Lusi sedang sakit jadi terpaksa mengambil cuti."
"Pokoknya saya tidak mau tau, segera sekretaris baru siapapun itu, karyawan magang, manajer atau petugas kebersihan sekalipun yang penting bisa menjadi sekretaris saat ini dan harus sesuai dengan kualifikasi!!!"
"Ba-baik Tuan!!"
Seeerrr
"Aroma parfum itu!!!"
Yiesha yang hendak keluar dari lobby menuju perusaan lain tiba -tiba menghentikan langkahnya saat mencium aroma parfum yang sangat dia kenal. Dengan segara dia membalikkan tubuhnya untuk memastikan dia orang yang kemarin dia temui.
"Ken," sapanya dengan lirih.
Tetapi pendengaran Kenzo yang sangat sensitif, mendengar ucapan Yiesha yang sangat pelan, mereka beradu pandangan sepersekian detik lalu kembali ke kondisi normal.
"Thomas tunggu!!!" teriak Kenzo memanggil Thomas yang hendak pergi.
"Ya Tuan," jawabnya.
"Apakah bagian wardrobe memiliki pakaian kerja untuk wanita?
Thomas diam sejenak, agak aneh mendengar ucapan Kenzo. Ahh dia paham seperti untuk seseorang yang akan menjadi sekretaris pengganti
"Sepertinya ada Tuan, untuk kebutuhan model iklan," terangnya.
Seakan mendapatkan angin segar, Kenzo menemukan solusi untuk masalahnya sekarang.
"Bawa wanita itu ke bagian wardrobe, dandani dan ubah penampilan dia sebagus mungkin. Dalam waktu lima belas menit harus sudah siap dan ada di hadapan saya, lakukan!!!" Perintah Kenzo sambil menunjuk kearah Yiesha yang masih berdiri di lobby.
Thomas mengikuti kemana arah jari telunjuk Kenzo mengarah, ternyata ke seorang wanita biasa yang berdiri di pintu masuk.
"Hah!!!"
Thomas begitu tercengang, bagaimana mungkin Kenzo asal tunjuk dan memilih wanita berpenampilan biasa untuk dijadikan sekertaris. Meskipun hanya pengganti, tetapi tidak seharusnya asal tunjuk apalagi kemampuan wanita tersebut juga belum diketahui.
"CEPAT THOMAS JANGAN BUANG WAKTU!!!" seru Kenzo
Thomas pun segera bergerak dan mendekati wanita tersebut.
"Ikut dengan saya dan jangan banyak membantah!!!"
"Ta-tapi... ahh lepaskan!! Sakit!!"
Tindakan Thomas sungguh kasar, dia memegangi pergelangan tangan Yiesha dengan kuat dan menariknya dengan cepat. Karena perlakuan kasar Thomas, Yiesha berpikir untuk kabur, dia mengira akan di berikan hukuman karena sudah lancang masuk ke perusahaan besar.
Thomas yang sudah tidak banyak waktu akhirnya terpaksa menggendong Yiesha layaknya seperti membawa kantung beras.
"LEPASKAN SAYA BRENG--SEK!! DASAR PRIA ME---SUM!!!"