NovelToon NovelToon
Cerita Cinta Afif Dan Kayla

Cerita Cinta Afif Dan Kayla

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Myday Chococino

Acara pernikahan yang sudah berlangsung dengan syahdu di kediaman mempelai wanita sudah ramai dengan tamu undangan. Dua mempelai berdiri di pelaminan dengan kaku, akan tetapi tetap tersenyum ramah menyalami para tamu yang terus-menerus berdatangan untuk mengucapkan selamat kepada mereka, Afif Farhan dan Andini Kayla Rizki.
Baik Afif maupun Kayla belum pernah bertemu sebelumnya dan tidak saling kenal. Mereka sekadar tahu nama masing-masing karena Ali kakaknya Kayla sering bercerita tentang temannya yang bernama Afif, Begitupun sebaliknya Ali sering bercerita tentang adik perempuannya kepada Afif saat kuliah bersama dulu. Namun, jodoh tidak ada yang tahu, saat keluarga Afif dan Ali bertemu ketika di Jogjakarta satu Minggu yang lalu, dua keluarga ini memutuskan untuk menikahkan Afif dengan Kayla, adik kandung Ali.
Selanjutnya, seperti apa cerita cinta Afif dan Kayla yang berawal karena perjodohan ini?. yuk lanjut baca full bab nya!.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myday Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7: Kayla Kembali Mengajar

Pagi-pagi sekali Kayla sibuk membantu ibunya di dapur untuk membuat sarapan.

“Kayla, ambilin kencur di tempat bumbu di kulkas,”

“Iya, sebentar,” jawab Kayla dan langsung berjalan ke arah kulkas.

“Bu, kencur yang manaa?,” teriak Kayla dari depan kulkas. Ia mencari di tempat bumbu-bumbu an yang semuanya tidak bisa Kayla bedakan.

“Kencur yang ini,” kata Afif yang sudah ada di belakangnya.

“Oooow ini, okay okay,” jawab Kayla ber oh ria, belum menyadari kalo yang memberitahu nya adalah suaminya.

“Masa bumbu gitu doang gak tau,” kata Afif lagi.

“Dih, ini susah ya dibedainnya. Mending ngafalin rumus grammar,” jawab Kayla sambil menutup pintu kulkas dan berbalik, Ia sedikit kaget ketika Afif sudah ada di belakangnya.

“Aih ngapain di belakang saya?,” heran Kayla.

“Saya sedang memberitahu orang yang ngga tau yang namanya kencur,” kata Afif santai.

“Ya udah sih, nanti saya juga bakal tau bedain bumbu-bumbu,” kata Kayla yang menahan malu karena bergumam hal yang tidak jelas tadi, Ia kira yang berbicara itu bukan Afif.

“Ah kenapa gak fokus siii,” gumam Kayla.

“Ini Bu, kencurnya, bener kaaan,”

“Iya bener, tumben,” kata Ibu Kayla.

“Iya dong, udah bisa sedikit bedain bumbu-bumbu an sekarang, mah,” jawab Kayla bangga. Padahal tadi itu Ia dikasih tau oleh Afif.

Afif yang masih berdiri di samping kulkas hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kayla yang merasa bangga dengan dirinya di depan ibunya. Afif lanjut ke musala keluarga untuk salat Dhuha.

Sekitar pukul 08.00 pagi mereka sarapan bersama dengan tenang.

“Kayla siap-siap buat ke sekolah ya,” kata Kayla setelah membereskan meja makan.

“Loh, masih ngajar di MA?,” tanya ibu Kayla.

“Iya, masih. Kenapa Bu?,” tanya Kayla.

Ibu Kayla melihat sekilas ke arah Kayla dan beralih menatap Afif.

“Itu Kayla gak papa ngajar di MA lagi nak?,” tanya ibu Kayla kepada Afif.

“Iya, gak papa kok Bu,” kata Afif sambil tersenyum ke arah ibu mertuanya.

“Nanti si Kayla juga bakal ngajar les bahasa Inggris di pondoknya dulu, biasanya sore atau malem, 2 kali dalam seminggu, gapapa emang?, gak ganggu aktifitas kamu, nak?,” tanya ibu Kayla panjang lebar. “Tidak apa-apa Bu, ini aktivitas yang sudah kayla lakukan sebelum nikah sama saya, kan. Gak papa dilanjut aja, sayang. Nanti biar pulang ke sini tiap Minggu,” jelas Afif.

“Tuh kan Bu, orang gak papa,” jawab Kayla. Pembahasan yang mengarah padanya membuat dia sedikit tidak enak, takut takut ibunya bakal nyuruh dia berhenti ngajar dan mengikuti apa kata Afif aja. “Oh tidak bisa, nanti gak bisa ketemu temen-temen nya di pondok,” kata Kayla dalam hati.

“Kamu harus ikut apa kata suami, jangan bandel,”

“Iyaa, Kayla tahu,” jawab Kayla.

“Okay, kamu ngajar nya sebulan sekali aja, nanti diobrolin lagi sama pengurus sekolah dan pondok nya, kasian mantu ibu kalo harus bolak balik tiap Minggu,” suruh Ibu Kayla final.

“Aih, Bu. Ya gak bisa gitu dong, mas Afif aja gak papa, ya gak mas?,” tanya Kayla sambil duduk di sebelah suaminya dan menatapnya berharap Afif akan membela nya.

“Lebih baik jangan seminggu sekali ngajarnya, suami kamu nanti pasti akan cape, dia lebih sibuk dari kamu,” kata ibu Kayla lagi.

“Ya udah deh terserah mas aja,” jawab Kayla dan melirik ke arah suaminya.

“Sejujurnya saya tidak keberatan harus bolak-balik nganterin Kayla, beneran Bu. Tapi karena arahan ibu seperti itu lebih baik neng ngajarnya sebulan sekali aja,” kata Afif dan melihat ke arah Kayla yang sudah sangat pasrah karena jika jadwal ngajarnya dirubah, dengan begitu mereka akan jarang pulang ke rumah ini.

“Nah bagus, gitu aja,” kata Ibu Kayla.

“Huft, ya udah Kayla siap siap buat ke sekolah yaa,” kata Kayla dengan suara lesu dan berjalan ke arah kamar untuk ganti baju.

“Nak Afif jangan memaksakan untuk sering pulang ke sini, lagian jauh, gak papa fokus ngajar aja di sana,” kata ibu Kayla lagi.

“Iya, Bu,”

“Itu Kayla emang manja, harus agak dikerasin dikit, jangan terlalu dimanja,”

“Iya, Bu. Ibu tenang aja,” kata Afif.

“Afif izin ke kemar dulu, ya,” pamit Afif. Afif kepikiran akan Kayla, pasti Ia sekarang sedang sedih karena akan jarang pulang ke sini karena tidak ada alasan ngajar lagi sekarang.

Setelah di kamar Kayla sudah siap dengan gamis dan kerudung nya.

“Mas yang nganterin kan? Atau Kak Ali?,” tanya Kayla ragu.

“Kan sudah saya bilang semalam, saya yang nganterin,” kata Afif dingin karena sudah jelas sudah diobrolin, kesannya seperti Kayla tidak mau dianter Afif.

“Y yya saya nanya aja,” kata Kayla sambil ngambil tasnya.

“Gak papa kan, ngajar nya sebulan sekali jadinya?,” tanya Afif sambil berjalan ke arah pintu.

“Iya, gak papa. Lagian disuruh ibu, terus benar kata ibu suruh dengerin apa kata mas aja,” jawab Kayla.

“Okay, Ayo berangkat,” kata Afif dan membukakan pintu untuk Kayla.

“Terima kasih,” ucap Kayla menahan rasa gugupnya.

“Dih kenapa nih aku, kok gugup dibukain pintu doang astaga,” kata Kayla di dalam hatinya.

Melihat Kayla yang sedikit gugup membuat Afif menyunggingkan senyumannya.

“Sepertinya dia sekarang sudah sedikit demi sedikit menerima aku sebagai suaminya,” kata Afif dan menyusul kayak yang sudah duluan ke depan.

“Bu, Kayla berangkat dulu, ya,” kata Kayla dan Salim ke umi nya.

“Pak, kaya berangkat dulu,”

“Dianterin suaminya?,” tanya Bapak Kayla.

“Iya pak,”

“Kita berangkat dulu pak, Bu,” kata Afif dan Salim kepada keduanya.

“Assalamualaikum,” kata Afif dan Kayla.

“Waalaikumsalam,”

“Mau pake mobil atau motor?,” tanya Afif.

“Motor aja,”

“Mobil aja, lebih aman,”

“Motor juga aman kok, kan ga rame di sini mah,”

“Mobil aja, ayo,” kata Afif dan membukakan pintu untuk Kayla.

“Ngapain nanya, kalo gitu,” dumel Kayla.

“Di luar dingin, karena masih pagi, saya gak kuat dingin,” kata Afif, sambil menjalankan mobilnya.

“Oh iyaaa."

Selama perjalanan Afif dan Kayla hanya diam. Hingga mereka sudah sampe di depan gerbang sekolah tempat Kayla mengajar.

“Oh udah sampe, hehe terima kasih,” kata Kayla sambil menoleh ke arah Afif.

“Hmm,” Afif hanya menjawab dengan deheman seperti biasa.

Kayla membuka pintu Afif juga mengikuti turun dari mobil, “Kok turun juga?,” tanya Kayla heran karena harusnya Afif langsung pulang saja.

“Gak ada yang ketinggalan?,” tanya Afif.

“Gak ada sih, udah di tas semua,” jawab Kayla sambil nunjuk ke arah tasnya.

“Kaos kaki kamu mana?,” tanya Afif melihat Kayla yang hanya memakai sepatu, kakinya sedikit terlihat.

“Oh, nanti dipake di kantor aja,” jawab Kayla sambil meminta tangan Afif untuk salim.

“Masuk ke mobil dulu, pake di mobil kaos kakinya,” perintah Afif.

“Di kantor aja,”

“Pake dulu, Kayla!,” kata Afif dengan nada yang lebih tinggi.

“Ish iya iyaa,” kata Kayla dan langsung masuk ke mobil lagi untuk memakai kaos kaki.

“Kenapa kali, perihal kaos kaki doang dipermasalahkan, cape deeeh,” gumam Kayla di dalam mobil. Kayla keluar dari mobil dan langsung mengambil tangan Afif untuk salim.

“Udah yaa, udah pake nih, ke sana dulu, yaa,” kata Kayla setelah mencium tangan suaminya.

“Harus selalu dipake kaos kakinya, karena itu aurat,” peringat Afif.

“Iyaa, tadi lupa,” jelas kayla.

“Awas nanti kalo sampe lupa lagi,”

“Iyaa, nggak kok,” jawab Kayla sambil nyengir.

“Nanti dijemput pukul berapa?,” tanya Afif.

“Habis Maghrib, di pondok,” setelah ngajar di sekolah, Kayla akan lanjut ngajar les di pondoknya setalah asar.

“Malam banget, bukannya les nya selesai pukul 5?,”

“Iya sih, tapi pengen ngobrol sama teman-teman dulu,” kata Kayla mencoba menjelaskan kepada Afif agar Ia diperbolehkan di pondok sampai Maghrib.

“Nanti pukul 5 sore saya jemput,” kata Afif.

“Gak bisa Maghrib aja?,” tawar Kayla lagi.

“Gak bisa, sudah sana saya tunggu kamu sampe masuk ke kantor,” suruh Afif.

“Dih pelit, tau ah,” kesal Kayla dan berjalan ke dalam sekolah.

“Saya dengar Kayla,” kata Afif.

“Iyaaa,” jawab Kayla dan meninggalkan Afif yang melihatnya masuk ke pekarangan sekolah. Setelah Kayla sudah masuk ke kantor, Afif langsung masuk ke mobil dan pulang ke rumah.

Di rumah Ali sudah menunggunya di kursi depan rumah dengan kopi yang masih mengebul.

“Brow abis nganterin Kayla ya?,” tanya Ali basa basi.

“Udah tau, nanya,” jawab Afif singkat.

“Ya udah sih, small talk ini tuh, dingin amat masih pagi,” ejek Ali.

“Sejak kapan Kayla ngajar di sekolah dan ngajar les di pondoknya?,” tanya Afif.

“Dia kan lulus 5 bulan yang lalu, setelah 1 bulan lulus langsung ngajar dia. Berarti dari 4 bulan yang lalu,” jelas Ali.

“Ow okayyyy,” jawab Afif dan meminum kopinya.

“Selain itu, sibuk apa lagi?,” tanya Afif penasaran.

“Siapa?, aku?,” tanya Ali yang sedang meng lemot.

“Ya istriku lah,”

“Kadang bantuin ngajar di sekolah MI di madrasah Mbak yang di belakang rumah itu,”

“Terus sibuk nyiapin tes tes an buat daftar S2 kalo waktu itu mah,” kata Ali lagi.

“Tes tes an?, dia niat buat S2?,” tanya Afif kaget.

“Iya, sebelum nikah, dia semangat banget buat lanjut kuliah, Cuma sekarang gak tau,” jelas Ali.

“Okay, nanti aku tawarin dia buat lanjut kuliah,” kata Afif sambil menyeruput kopinya.

“Terserah kamu brow, dia kan istrimu, arahin aja gimana baiknya,” kata Ali.

“Hmm,”

“Emang kalian gak rencana punya baby gitu?,” kata Ali serius.

“Belum untuk sekarang, lagian Kayla juga masih menyesuaikan diri menjadi istri secara tiba-tiba, masih menyesuaikan tinggal di rumah keluargaku, kayaknya dia belum terbiasa,” jelas Afif.

“Oh gitu, okay. Aku gak ikut campur urusan begituan, Cuma iseng nanya”

“Nanti aku akan biarin kayla kalo emang mau kuliah, kuliah dulu aja. Gak papa,” kata Afif lagi.

“Setuju aja aku, mah,”

“Tau gak, brow,” kata Ali yang membuat Afif penasaran.

“Tau apa?,”

“Mbak sepupuku kan Ibu Nyai anggap saja, suaminya juga punya pesantren gede sama kayak Abah kamu,”

“Terus?”

“Ya terus kalo kamu sama Kayla ketemu mereka pasti bakal disidak soal jangan menunda untuk punya anak bla bla, siapin jawaban nya dulu sebelum ketemu mereka,” jelas Ali.

“Oooh nanti diobrolin dulu sama Kayla,” kata Afif. Gimana cara ngobrolin beginian dengan Kayla, pikir Afif.

“Kayaknya Kayla juga tau soal ini,” kata Ali.

“Oh iya okay,” jawab Afif lagi.

Untuk punya anak, tentu saja Afif mau punya anak, Cuma untuk sekarang Afif sedang memikirkan Kayla yang masih belum seratus persen menerimanya, meskipun sekarang Kayla sudah terlihat menerimanya, tapi belum sepenuhnya. Apalagi kayla ingin melanjutkan studi S2 nya. Lebih baik fokus kuliah dulu, kemungkinan Kayla emang belum siap punya anak mengingat di malam pertama pernikahan nya Kayla membahas soal ini. Afif memaklumi dan tidak masalah dengan itu, Afif akan menunggu.

1
Mukmini Salasiyanti
kpn upnya, thorquuuu???
Anonymous
hellowww,,aku rindu up nya nih thor
Mukmini Salasiyanti
Afif....
kmn nih??
koq blm. muncul juga???
Lebaran yaaaa.... 😃🤣
Mukmini Salasiyanti
😁🥰😃🤣
Mukmini Salasiyanti
up cpt dong, Authorquuuu
😃😀
pengen bgt lht mereka mesraan
Anonymous
ahhh akhirnya up juga thor,,
Mukmini Salasiyanti
Ha kaaann??
sudah kudugaaaaa

Eh, Gus...
jgn dekat2 Neng Naura ya..
AWAS!!!!!
Anonymous
semangat berkarya thor,,makin kesini makin suka bacanya,,awalnya rada sebel karna ceritanya gtu2 aja tapi di bab yg kesekian gunung es nya mulai mencair juga.
Mukmini Salasiyanti
gitu aja, Gus???
sesekali 'serang' bae, Gus.....
perasaan selalu 'belum siap'...
🤗
Rika Rahim
lanjutt seruu
Anonymous
next thor
Mukmini Salasiyanti
ah Kayla cemen...
masak dimesrain ma suami, menjauh gitu...
giliran dgr mantan mantan Afif, dia kepo+jealous juga....
Anonymous
nah klo akur gini kan adem plus sweet bgt rasanya...semangat up thor
Anonymous
udah byk bab dibaca tapi gak ada perubahan sama rumah tangga mereka,,bacanya berasa diulang2 & lama2 bosen karna konfliknya itu2 trus..ayo dong thor udah waktunya diubah salah satunya,,afif sebagai suami seharusnya lebih lembut & sabar saat membimbing istrinya & karakter kayla juga jgn terlalu sering membangkan & byk mau nya
Myday Chococino: Iyaa, shobrun yaa.😅
total 1 replies
Sulis Sasih
lucunya mereka berdua ❤️
Anonymous
adem nyeesss gitu kan ya klo gak debat mulu,,,semangat berkarya thor jgn kasih kendor
Mukmini Salasiyanti
aaaahhh ternyata msh dingin..
kpn ya musim panas nya???
😁😄🤣🤣
Anonymous
tiada hari tanpa perdebatan ya,,keras bgt karakter dua2nya
Mukmini Salasiyanti
Hadehhhhhhh...

Siap, Dan!!!!!!!
Mukmini Salasiyanti
pusiiiiiiiingggggggg😔😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!