GOD'S REVENGE

Σκοτώστε τον Αντάρη...

Σκοτώστε τον Αντάρη...

Σκοτώστε τον Αντάρη...

Σκοτώστε τον Αντάρη...

Σκοτώστε τον Αντάρη...

"Sial.. Sepertinya argus kehilangan kendali akan dirinya sendiri."

*set!

Dengan luka berat yang dialaminya, Antares tetap memaksa dirinya untuk pergi menjauhi Argus.

*WRRRAAAAAYYYYYY

Argus mengeluarkan teriakan yang begitu keras.

"Argus.. Apa yang sebenarnya terjadi padamu.."

gumam Antares dalam hatinya.

Perlahan kegelapan mulai menyelimuti tubuh Argus.

*WOOSSHHH!!!

Dengan sangat cepat sekali Argus berakselerasi ke arah Antares.

*SLASHHH!!!

Tebasannya itu berhasil dihindari oleh Antares berkat bantuan penglihatan Ilahi miliknya.

*WHOOSHHH!!

*SLASHH SLASHH SLASHH!!!

Tebasan Argus itu membuat banyak sekali lubang besar pada daratan Tartarus. Lubang besar itu mengakibatkan ketidakstabilan alam pada Tartarus.

*BOOMM!!!

*BOOMM!!!

Gunung-gunung berapi disana mulai meletus dengan sendirinya.

Kepulan Asap Vulkanik mulai merambat menutupi seluruh wilayah Tartarus hingga ke wilayah Dwarf.

Argus terus melancarkan serangannya secara membabi buta.

Dengan Ki miliknya yang sudah hampir habis, Antares tetap memaksakan penggunaan mata ilahinya untuk bisa tetap menghindari setiap serangan brutal Argus.

Namun semakin lama pertarungan mereka, Argus tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti menyerang. Gerakannya malah menjadi semakin agresif.

Untuk kesekian kalinya Antares harus memaksakan dirinya yang sudah mau hancur itu untuk terus bergerak dengan cepat mengikuti ritme pertarungan Argus.

(Wahai Supreme God!!! Aku benar-benar diambang batas kematian! Tolonglah berikan aku sedikit keajaiban untuk bisa bertahan melawan Argus!!)

ucap Antares berusaha meminta keajaiban pada Supreme God menjelang penglihatannya yang semakin menghitam.

Άκουσα τα παράπονά σου Αντάρη..

(aku mendengar keluh kesahmu Antares..)

Θα αποκαταστήσω ολόκληρο το σώμα σου και το Ki υπό έναν όρο.

(akan aku pulihkan kekuatanmu dengan satu syarat.)

"Dewa Agung?? Itukah kau? Baiklah aku akan menuruti syaratmu itu."

Balas Antares.

Σκοτώστε τον Argus μέσα σε 5 λεπτά. Εάν αποτύχετε τότε όλος ο αρχικός σας πόνος θα διπλασιαστεί.

(Bunuhlah Argus dalam 5 menit, jika kau gagal melakukannya maka seluruh rasa sakitmu diawal akan di dua kali lipatkan padamu)

"bunuh argus.. Aku bersedia!"

Παρακαλώ λοιπόν δεχθείτε την ευλογία μου..

(maka terimalah berkatku ini...)

*SWOOOSSHHHH!!!!

Seketika Seluruh luka dalam dan luar tubuh Antares pulih dengan sempurna, Ki miliknya juga terisi dengan penuh.

War Mode : Sunset.

Tubuh Antares yang biasanya dikelilingi oleh cahaya api keemasan, kini hanya tersisa kegelapan.

*BRUUSSTTT!!!

Antares menciptakan zona yang menghalangi Argus untuk bisa keluar.

Didalam zona itu hanya ada kegelapan tanpa cahaya.. Sebab mode perang Sunset milik Antares menyerap segala jenis cahaya disekitarnya hingga tidak bersisa.

Hanya Antares yang mampu melihat dengan jelas apa yang ada didalam Zona kegelapan miliknya itu.

"maafkan aku argus, namun inilah akhirnya.."

eclipse.. fatamorgana..

Kegelapan itu berubah menjadi ledakan yang sangat dahsyat dimana Argus yang terjebak didalamnya hanya bisa menerima ledakan itu tanpa berbuat apapun.

Cahaya ledakan Eclipse milik Antares bahkan sampai terlihat dari Wilayah para Elf.

Dengan begini, usai sudah pertarungan Argus melawan Antares.

Jasad Argus hangus terbakar hingga tidak bersisa.

Kemenangan diperoleh Antares.

Το έκανες Αντάρη

(kau berhasil melakukannya Antares..)

"Terimakasih atas bantuanmu Supreme God.. Aku tidak akan bisa mengalahkannya tanpa bantuanmu!"

Ανέκτησα την κατάστασή σου, πήγαινε τώρα σπίτι...

(aku sudah memulihkan kondisimu, sekarang pulanglah..)

Antares pun mengiyakan perintah dari sang Supreme God untuk pulang kembali menuju Dunia Manusia.

[Gedung Serikat Gehena]

"hei.. Antares.. Kenapa bajumu bisa menghilang.??" bisik Apollo pada Antares.

"ceritanya panjang.."

*Bruk!!

Antares meletakkan 2 sayap Iblis dan 1 Sabit Besar milik Dellons.

"hei hei! Lihatlah! Apa benda itu?"

"entahlah, besar sekali sabitnya!"

"sepertinya barang langkah tuh!"

"bukannya itu sabit Dellons? Penguasa Tartarus?"

"yaampun Antares, kenapa diletakkan disini.."

ucap Apollo.

"maaf, soalnya sabit itu terlalu berat, aku membawanya dari Tartarus hingga ke dunia Manusia.. Untung saja tubuhku tidak remuk."

balas Antares.

"Antares! Apa kau benar-benar mengalahkan Dellons?" tanya Thanatos.

"sepertinya iya.. Tapi agak kesulitan, aku sampai harus menggunakan mode perang untuk mengalahkannya.."

"Bagus sekali! Masih banyak potensi yang bisa keluarkan sabit ini.. Bisa aku yang mengambilnya?" Ucap Thanatos.

"ambil saja.. Toh aku sudah punya senjata.."

"Terimakasih banyak Antares! Kau memang teman terbaikku!!"

[Ruangan Apollo]

"kau mendengar suara Supreme God?"

tanya Apollo.

"entahlah apollo, itu terasa seperti tidak mungkin terjadi bukan? Tapi itu nyata.. Disaat aku hampir mati dia memulihkan keadaanku secara sempurna hingga aku berhasil mengalahkan Argus."

"Jadi argus beneran udah tidak ada ya?"

"sayangnya itu benar.. "

"baguslah.. Tujuanmu sudah semakin dekat bukan?"

"ya.. Kau benar, aku tetap akan membunuh semua dewa-dewi yang ada. Dan Morfeus akan menjadi target utamaku."

"Bagus untuk memiliki ambisi seperti itu Antares.. Tapi ini harus ku katakan padamu.. Sekarang para Dewa-Dewi di sana sudah mencapai tahap God Emperor.. kau harus bisa mencapai tingkat itu juga jika ingin bertemu dengan mereka.."

"mereka berkembang sangat cepat sekali ya.. Sejak terakhir kali mereka hanya setingkat Great God namun sekarang sudah Emperor saja.."

"benar Antares mereka menjadi semakin kuat.. Sekarang dunia para dewa juga dibagi bagi kembali tingkatannya..

Jika dahulu dewa/dewi tingkat Deity hingga God Sovereign dapat hidup bersama dalam satu Alam, kini seluruh tingkatan dewa memiliki alamnya sendiri sendiri.. Deity akan bertemu sesama Deity, Great God hanya bertemu sesama Great God..

Kita tidak akan pernah menyentuh Morfeus dan kawanannya jika tidak mencapai ranah God Emperor.. Antares."

"aku mengerti Apollo.. perjalananku baru saja dimulai !"