NovelToon NovelToon
Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

"Untuk sementara waktu menyamarlah jadi guru disana, entah kenapa aku merasa orang itu juga berada di sekolah itu." Ucap seorang pria 35 tahun, dia bernama Leon, dia adalah ketua kepolisian.
"Tenang saja Axel, tidak ada yang mengenalimu aku akan mengganti identitasmu. Namamu akan aku ubah menjadi Gavin Alexander." Jelas Leon sambil menyentuh pundak Axel, lalu Axel menatap Leon dengan tatapan dinginnya.

"Tujuanku bersembunyi dari orang-orang, kenapa malah menyuruhku jadi guru disana?" Tanya Axel dengan kesal.
Leon menatap Axel dengan kesal, "Aku tidak mau membicarakan ini tapi putra dan putrimu sekolah disana, apa kau tidak takut jika terjadi sesutu dengan mereka?" Tanya Leon.
"Ini saatnya kau bekerja sebagai polisi sungguhan bukan polisi bayangan lagi Axel." Ucap Leon sambil tersenyum.

Axel hanya diam, dia sebenarnya lebih memikirkan tentang kedua anaknya daripada orang itu.

"Leon, apa kau tahu siapa nama anak-anakku?" Tanyaa Axel dengan raut wajahnya yang sedih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

Hari ini Axel tidak masuk ngajar, karena dia merasa tidak enak badan gara-gara kehujanan kemarin. Tapi Axel memanfaatkan momen cutinya ini untuk melihat wanita yang dia cintai itu. Setelah Axel pulang dari kantor polisi dia pergi ke rumah Keara. Dia melihat Vani yang berangkat sekolah diantarkan oleh Hera, dan beberapa menit kemudian Keara keluar.

Axel mengikuti Keara yang pergi itu, Keara menaiki taksi karena kedainya cukup jauh dari rumahnya.

Dan akhirnya dia sampai, setelah itu Keara segera membuka kedainya dan membersihkan kedainya itu.

Axel sebenarnya kasihan tapi juga bangga karena Keara.

Axel sebenarnya merasa sangat pusing tapi dia menahannya karena dia tidak ingin meninggalkan momen langka ini baginya.

Beberapa menit kemudian, beberapa orang datang ke kedai itu, dan Axel memakai topi, masker, dan jaketnya karena dia juga ingin masuk ke dalam kedai itu. Setelah itu dia keluar dari mobil dan masuk ke dalam.

"Selamat datang...." Ucap Keara dengan ramah.

Axel terkejut mendengar suara Keara, dia sangat merindukan suara itu sejak dulu.

"Silahkan duduk pak," Ucap Keara, lalu Axel duduk.

"Silahkan pesan pak," Ucap Keara sambil tersenyum. Lalu Axel mengacungkan ibu jarinya karena dia takut jika mengeluarkan suaranya Keara bisa mengenalinya.

"Oh mau menu biasa 1?" Tanya Keara, Axel menganggukkan kepalanya.

"Baik pak, silhkan ditunggu ya.." Ucap Keara sambil tersenyum lalu dia pergi ke dapur untuk membuatkan pesanan mereka.

Axel menoleh ke dapur, dia melihat Keara yang sibuk memasak sendirian. Dia tersenyum karena melihatnya sedekat ini.

Lalu Axel menoleh ke luar, dia melihat Dion yang beridiri di depan kedai ini. Axel mengerutkan keningnya dengan heran, kenapa bisa Dion disini, dan dia punya firasat buruk.

"Silahkan," Ucap Keara sambil tersenyum, Axel hanya diam. Dan Keara pergi setelah memberikan pesanan Axel di mejanya.

Axel segera menikmati masakan Keara, dan dia tersenyum kecil. Dia ingat kalau dia yang mengajari Keara memasak mie dengan rasa ini. Menurut Axel pun rasanya jauh lebih enak ini daripada buatannya dulu.

.

Jam istirahat!

Vani membaca buku di kelasnya sendirian karena dia malas ke kantin, dia makan bekal dari mamanya saja. Dan tentu saja Vyan sudah keluar kesana kemari dengan teman-temannya.

Saat Vani sedang asik sendirian, tiba-tiba Tio datang ke kelas Vani sambil membawakan bunga.

"Vani," Panggil Tio.

Vani mendongak ke Tio dengan terkejut.

"Aku dengar kau sakit ya, ini untukmu." Ucap Tio sambil memberikan bunga itu.

Vani hanya diam, dia bingung kenapa Tio memberikan dia bunga seperti ini.

"Kau tidak suka?" Tanya Tio dengan heran.

"Terimakasih bunganya," Jawab Vani sambil tersenyum kecil.

Tio tersenyum senang, "Vani, aku ingin mengataka sesuatu."

"Apa?" Tanya Vani dengan heran.

"Sebenarnya aku...aku menyukaimu." Ucap Tio dengan gugup.

Vani sontak terkejut mendengarnya, bukannya senang Vani justru takut dengan ungkapan perasaan Tio itu. Dan dia bingung harus menggunkan kata apa untuk menolak Tio.

"Kau mungkin terkejut tapi ini memang faktanya." Ucap Tio sambil tersenyum kecil.

Vani langsung berdiri dan dia memberikan bunga itu ke Tio, "Maaf aku.."

"Menolakku kan, ahahah sebenarnya aku sudah tahu jawabanmu kok." Ucap Tio sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa Vani....kau ini cewek yang keren menurutku, kau tidak seperti cewek lain yang ribet, dan aku juga suka kepribadianmu itu."

"Terimakasih ya..." Ucap Vani sambil tersenyum kecil, Tio menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tapi Vani tahu kalau Tio terlihat sedih karenanya dan dia sangat merasa bersalah dengan Tio.

"Ini untuk mu, jangan dikembalikan ya. Terimakasih sudah mau mendengarkan aku ya Vani...aku permisi dulu." Ucap Tio dengan sedih lalu dia pergi keluar.

Vani menghela nafas dengan sedih.

"Apa dia baik-baik saja," Gumamnya dengan heran.

.

Setelah selesai makan, Axel kembali ke dalam mobilnya. Dia heran karena Dion masih berada di sekitar kedai Keara.

"Mau apa dia..." Gumam Axel dengan kesal, dan Axel paham jika Keara terlihat dekat dengan Eric, dia yakin jika Dion pasti tahu tentang itu dan sekarang Dion penasaran tentang Keara.

"Si sialan itu," Geram Axel dengan kesal.

.

Sepulang sekolah, Vyan langsung pulang ke rumah dengan Vani, dia tidak tega meninggalkan Vani sendirian di rumah karena Vani sebenarnya masih sakit, Vani saja yang memaksakan diri untuk masuk ke sekolah.

Sampai rumah, Vani masuk ke kamar tapi Vyan menarik tas Vani agar dia berhenti.

"Tunggu..." Ucap Vyan.

Vani menoleh ke Vyan dengan kesal,

"Apa?" Omelnya dengan kesal.

"Kau mau makan bubur atau sup?" Tanya Vyan.

"Ayam. Aku tidak suka sup yang banyak sayurnya dan aku tidak suka bubur karena lembek. Aku mau makan ayam sama saos tomat aja." Jawab Vani.

"Oke kalau begitu aku buatin sup ayam ya, dah sana pergi ke kamar." Ucap Vyan setelah melepaskan tangannya dari tas Vani.

"Ngapain tanya kalau punya pilihan sendiri." Gumam Vani dengan kesal lalu dia masuk ke dalam kamarnya. Dan Vyan bersiap untuk memasak makanan untuk makan mereka berdua sekalian untuk mamanya nanti.

Beberapa menit kemudian, Vani keluar dari kamarnya dan dia duduk di kursi meja makan sambil melihat Vyan memasak.

"Kenapa?" Tanya Vyan dengan heran.

"Kau tahu enggak temanmu yang menyapaku kemarin-kemarin itu?" Tanya Vani dengan malu.

"Kenapa?" Tanya Vyan dengan heran.

"Siapa namanya itu?" Tanya Vian.

Vyan menoleh ke Vina dengan heran, "Wah kau ini benar-benar parah, kenapa bisa tidak tahu sih, dia itu namanya Tio." Jawab Vyan dengan kesal.

Vani hanya diam, dia malu untuk mengatakan ini ke Vian.

"Kenapa memangnya?" Tanya Vyan dengan heran.

"Tanya aja." Jawab Vani lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan mau pergi tapi Vyan memanggilnya.

"Eh adik, bantuin kek!" Ucap Vyan dengan kesal.

"Aku kan sakit jadi aku butuh istirahat, kakak selamat memasak." Jawab Vani dengan senyuman singkatnya lalu dia masuk ke dalam kamarnya.

"Benar-benar ya tuh anak, tumben banget mau panggil kakak, mendadak manis kalau ada maunya dasar." Gumam Vyan dengan kesal.

.

Dan sampai sore harinya, Dion tetap berada di sekitar kedai milik Keara itu, dan Axel juga masih berada disana. Setelah itu Keara menutup kedainya karena mie yang dia jual sudah habis. Saat Keara berjalan pulang Dion mengikutinya, Axel dengan cepat keluar dari mobil dan mengikuti mereka juga, Axel tetap memakai topi, masker, dan jaketnya.

Dan saat Keara berhenti di pinggir jalan untuk mencari taxi, Dion mau memukul Keara tapi dengan cepat Axel memukulnya sampai Dion tersungkur di tanah.

"Astaga!!!" Sontak Keara dengan terkejut, dan Axel langsung menggandeng tangan Keara lalu mengajaknya lari.

"Siapa itu," Gumam Dion dengan kesal, dan Dion mengejar mereka, karena dia mengira jika orang itu adalah suruhan dari Eric.

Keara kebingungan dan ketakutan karena pria asing ini menariknya begitu saja tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Lalu Axel membawa Keara untuk bersembunyi di gang sempit rumah orang itu.

Keara menoleh ke pria itu, dan Axel dengan cepat membalikan tubuh Keara untuk membelakanginya karena dia tidak ingin Keara melihat dirinya sedekat ini.

"Si.siapa anda ini?" Tanya Keara dengan cemas.

Axel menghela nafas.

DUKK!!!!!!

Lalu dia memukul kepala bagian belakang Keara sampai Keara pingsan.

"Maaf Keara...."

1
hitijahubessyjeane 01
keren
Mbak Thia
cerita nya bagus tapi tolong di tetap kan namannya Vina apa vani
Gywnee: namanya vina, kadang salah ketik ☺🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!