NovelToon NovelToon
Mutiara Hitam

Mutiara Hitam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:947.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

Seringkali hal-hal yang menakjubkan berada di tempat yang dipandang sebelah mata. Layaknya mutiara hitam, kecantikannya tersembunyi di dalam kerang yang kumuh.
__________________________________________
"Orang-orang hanya tahu dengan namaku. Menghinaku karena pekerjaanku. Tapi, mereka tidak pernah tahu dengan cerita hidupku."~~~ Ara, gadis berusia 25 tahun itu diberi julukan mutiara hitam oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena bekerja disebuah club malam.

Hingga suatu hari, karena insiden kecil membawa Ara kedalam hubungan pernikahan kontrak dengan laki-laki yang bernama Reynan, dengan kata terpaksa. Ara membutuhkan uang untuk biaya operasi ibunya. Sedangkan Reynan membutuhkan istri untuk memenuhi syarat hak waris perusahaan keluarganya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7. PERNIKAHAN

'Ya Allah, ini semua rasanya seperti mimpi' Gumam Ara dalam hati sambil mengedarkan pandangannya di dalam kamar yang sudah dihiasi dengan sangat indah. Belum lagi susunan kelopak bunga-bunga yang membentuk hati di atas tempat tidur menambah keindahan kamar itu.

Bibir Ara mengembangkan senyum tipis menatap ke sekeliling kamar yang sudah bagaikan kamar seorang raja dan ratu. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Rey, namun sayangnya ini bukanlah pernikahan impiannya. Jangankan memikirkan pernikahan impian, wanita malam seperti dirinya memikirkan seorang laki-laki bak pangeran yang akan datang mempersuntingnya pun rasanya tidak layak.

Perhatian Ara teralihkan pada suara yang berasal dari pintu kamar mandi yang terbuka. Dan seketika Ara berteriak melihat siapa yang keluar dari kamar mandi itu.

"Aaaaa...!" Teriak Ara dengan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Rey yang baru saja keluar dari kamar mandi dikagetkan dengan teriakan Ara. Dan lebih terkejut lagi melihat wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya itu telah berada di dalam kamar yang sama dengannya.

"Hei berhenti berteriak!" Sergah Rey sambil berjalan cepat mendekati Ara.

"Siapa yang menyuruhmu kesini?" Tanyanya dengan nada membentak ketika telah berdiri di depan Ara.

"Mama kamu yang suruh aku kesini, katanya aku akan dirias di kamar ini." Jawab Ara dengan masih menutupi wajahnya. Bagaimana tidak, Rey hanya mengenakan handuk yang tidak seberapa lebar yang menutupi inti tubuhnya saja. Ini adalah pertama kalinya Ara melihat langsung tubuh laki-laki tanpa balutan pakaian.

Mendengar jawaban Ara, Rey nampak menghela nafas kasar. Kenapa ia bisa lupa jika kamar inilah yang akan menjadi kamar pengantinnya bersama Ara.

"Terus kenapa kamu tutup muka kamu seperti itu?" Tanya Rey lagi.

"Karena kamu gak pakai baju." Jawab Ara.

Yang membuat Rey berdecih. "Halah, gak usah sok suci kamu, Ara. Bukannya kamu sudah biasa melihat tubuh polos laki-laki. Bahkan tanpa sehelai benangpun." Tukas Rey dengan sinis lalu berjalan kearah lemari.

Merasakan Rey yang sudah pergi, Ara pun perlahan menjauhkan kedua tangannya dari wajahnya. Dan ketika melihat Rey hanya mengenakan celana bokser, iapun langsung membalikkan badannya.

Rasanya Ara sedang berada disebuah wahana yang sangat tinggi yang memacu jantungnya sehingga berdetak lebih cepat.

Tak lama kemudian MUA pun datang yang membuat Ara bernafas lega. Berduaan dengan Rey di dalam kamar membuatnya benar-benar merasa tak nyaman, apalagi Rey terus melempar tatapan jijik padanya. Tentu saja, siapapun akan menatap hina wanita yang bekerja di tempat hiburan malam seperti dirinya.

Selang satu jam kemudian. Ara pun telah selesai dirias, begitupula dengan Rey. Keduanya terlihat sangat serasi yang membuat tim MUA merasa puas dengan hasil riasan mereka, terlebih Ara yang terlihat sangat cantik. Namun, bagi Rey, wanita malam seperti Ara sama sekali tidak pantas disebut cantik. Kecantikan itu hanya pantas disandang oleh wanita yang tubuhnya bersih dan belum pernah terjamah oleh laki-laki seperti Serly kekasihnya.

"Ingat, Ara. Kamu harus menjalankan sandiwara ini dengan sempurna. Kalau tidak, maka kamu akan tahu akibatnya!" Ancam Rey, dengan sedikit berbisik.

Ara hanya mengangguk pelan tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Kemudian, tim MUA pun menuntun sepasang calon pengantin itu keluar dari kamar.

Mama Winda dan Dea yang telah menunggu di luar kamar, seketika dibuat terpukau setelah melihat penampilan Rey dan juga Ara. Benar-benar pasangan yang serasi dimata mama Winda. Wanita paruh baya itu langsung saja melantunkan doa dalam hatinya agar anak dan menantunya kelak selalu dilimpahkan dengan kebahagiaan.

.

.

.

Ara menitihkan air matanya ketika Rey berhasil mengucapkan ijab kabul dengan lantang hanya dengan satu kali tarikan nafas. Dan yang jelas itu bukanlah air mata bahagia.

Beberapa saat kemudian setelah selesai ijab kabul. Ara dan Rey pun di tuntun oleh mama Winda dan Dea menuju pelaminan. Rey duduk dengan gagah nya layaknya seorang pengantin yang bahagia, sedang Ara yang terlihat begitu anggun hanya terus menundukkan kepalanya. Bukan karena malu ditatap banyaknya pasang mata para tamu undangan, tapi karena merasa sedih dengan keadaan yang penuh sandiwara itu.

Acara berlangsung dengan meriahnya. Beberapa tamu undangan yang merupakan kolega Rey naik ke atas pelaminan untuk sesi berfoto bersama kedua mempelai, dan juga mengucapkan selamat kepada sepasang pengantin baru itu.

"Selamat ya Pak Rey, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Dan segera di beri momongan." Ucap salah kolega Rey.

Rey menanggapinya dengan senyum tipis, sedang Ara masih betah menundukkan kepalanya. Malas sekali rasanya bahkan hanya sekedar memamerkan senyum palsunya.

"Istrimu sangat cantik, kuharap kau tidak bosan." Ucap seorang pria sambil terkekeh pelan, dia menatap lekat kedua mempelai, tapi tatapannya lebih fokus pada Ara. Pria tersebut merupakan teman dekat Rey.

Ara yang merasa tak asing dengan suara itu langsung mengangkat pandangannya, kedua matanya seketika membola melihat pria yang berdiri di depannya. Dia adalah David, pria yang beberapa waktu lalu ingin bermalam dengannya, namun ia tolak dan menyerahkannya pada Sela.

"David, sebaiknya kau pergi saja menikmati hidangan yang tersedia dan tak usah berbasa-basi disini." Ucap Rey, ia mendelik kesal pada temannya itu. Selain Farhan, David juga mengetahui hubungannya dengan Serly, dan tentunya David juga pasti mengetahui jika pernikahan ini hanyalah sandiwara.

"Aku tahu setelah acara selesai kau pasti akan pergi menemui Serly. Jadi bagaimana kalau aku saja yang menggantikan malam pertamamu dengannya... Daripada ranjang penggantimu menganggur." Ucap David sambil melirik Ara sekilas. Pria itu tersenyum sinis, dari sekian banyaknya wanita entah bagaimana Rey bisa menjadikan wanita malam itu sebagai istrinya. Lebih tepatnya adalah istri kontrak.

"David pergilah, Jangan banyak bicara disini, bagaimana kalau ada yang mendengarnya?" Rey sedikit cemas.

"Oke, aku akan pergi tapi kau harus mengiyakan permintaanku tadi." David mengedipkan sebelah matanya.

"Jangan gila David! Lagian belum tentu aku bisa pergi menemui Serly malam ini. Mama pasti akan mengawasi ku, terlebih Tante Melda dan Om Gio. Mereka pasti sedang berusaha keras mencari cara untuk menjatuhkan ku."

David berdecak kesal, "Oke baiklah." Ucapnya, ia melirik Ara sekilas sebelum pergi dari hadapan kedua mempelai. Ia masih sangat penasaran dengan Ara, wanita itu selalu saja mempunyai alasan menolak ajakannya untuk bermalam.

'Jadi dia temannya Rey, bagaimana kalau dia sampai memberitahu keluarga Rey tentang aku.' Batin Ara, ia menatap kepergian David dengan cemas.

"Tidak perlu khawatir, David adalah temanku. Dia tidak akan membongkar sandiwara ini." Ucap Rey yang seakan dapat membaca isi pikiran Ara. "Tapi sepertinya dia mengenalimu, apa David adalah salah satu pelanggan mu?" Tanyanya dengan nada sinis.

Ara lebih memilih diam, baginya percuma menjawab pertanyaan pria yang telah menjadi suami kontraknya itu. Menjelaskan pun pria itu tidak akan percaya. Dimata Rey, ia hanyalah wanita hina.

1
Jumaiyah Iyah
lagi kasmaran😆😆😆🥰
Aurora
gantian Ara yg cemburu
novianti suryani
Luar biasa
Kamsiyah
jln crita nya mantap,,walau jrg komen tp ku suka....mogs sukses ...y.....????!!!!!
Nurlinda: aamiin, terima kasih kk, mampir juga di karya lainnya 🤗🤗🤗
total 1 replies
Caca Marica
Luar biasa
Erni Nofiyanti
istri ke 2 papa gio mana?
Magda lena
Luar biasa
Vivo Smart
😅😅
Vivo Smart
bravo David 👍setuju.
jdi orang kok nggak tau terimakasih banget
Vivo Smart
kebiasaan Rey sukanya menuduh orang tanpa mencari tau kebenarannya. udah kayak emak emak kang gosip aja
Vivo Smart
sokooor Rey... anakmu taunya papanya orang lain bukan kamu, yang selalu ada dan mencurahkan kasih sayang nya ke Rayan
Vivo Smart
🙂🙂🙂
Vivo Smart
eok emang si Rey ini. bikin emosi aja
Vivo Smart
jangan balik sama Rey Ra, ingat... kamu membencinya waktu itu karena meruda paksa kamu. "aku membencimu Rey" itu kata kata kamu malam itu. jadi jangan maafkan Rey
Vivo Smart
ya elaa Ma... mama juga diundang, kok maalah ngundang orang lain lagi 🤦‍♀️ntar rasmanan nya nggak cukup gimana 😁
Vivo Smart
lagian nggak ngeh banget sih sama tanggal ulang tahun Rayan. ya dihitung dong mana tau anak Rey
Vivo Smart
Dea, kamu nggak tau apa apa, nggak usah ikut campur
Vivo Smart
karena waktu membuat Rayan, kakakmu ingin menunjukkan pada Ara semurahan apa dirinya. karena tidak terima Ara bilang serli menghianati kakakmu
Vivo Smart: itulah alasan mengapa Rayan bisa hadir ke dunia. kakakmu menghina dan memperkosa Ara
total 1 replies
Vivo Smart
lah, om Gio kemana
Vivo Smart
hampir di setiap novel nemu menu nasi goreng, apa hanya aku yang nggak suka nasi goreng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!