Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23
Sebuah Motel Lama, jam menunjukkan pukul dua dinihari
Mobil Arthur Hasibuan nampak berhenti didepan bangunan Motel yang kelihatan usang itu. dengan mengenakan pakaian serba hitam,Arthur Hasibuan turun dari mobil lalu masuk ke dalam bangunan itu.
Arthur Hasibuan mengetuk sebuah pintu yang berada dibangunan bawah tanah itu. pintu terbuka sedikit. Arthur Hasibuan pun masuk kedalam.
"Apa yang terjadi Daniel? mengapa kau datang sekarang? bukankah sanksi mu belum selesai?" tanya Arthur Hasibuan seraya menatap Daniel Ryder dengan tajam.
"Hhhmmm.... aku tidak bisa tinggal diam dengan tenang di Hawaii saat mendengar jika Sagara Abhiseva mulai turun tangan dalam kasus Peninjuan Kembali ini,jadi aku merasa aku harus pulang sekarang" ucap Daniel Ryder dengan mata yang terlihat gelisah
"Bagaimana kau bisa lolos dari pemeriksaan imigrasi?" tanya Arthur Hasibuan lagi
"Aku menumpang kapal nelayan dari Hawaii ke Singapura dan tiba di sini" jawab Daniel Ryder
"Ingat untuk berhati-hati selalu,Sagara Abhiseva orang yang cerdas,bukan hal yang sulit untuk mencari mu,apalagi jika kau sudah berada di negara ini,sisa menghitung waktu saja" ucap Arthur Hasibuan
"Kau tak perlu khawatir Tuan Arthur,aku akan berhati-hati,oh ya,apa kau membawa uang yang ku minta?" ucap Daniel Ryder lagi
"Hhhmmm... ini seratus juta cash,pergunakan dengan teliti,aku harus menghentikan sementara transaksi mencurigakan dari perusahaan cangkang kita,karena para pengacara muda Firma Hukum A & E sedang menyelidiki perusahaan itu" ucap Arthur Hasibuan lagi
Daniel Ryder hanya mengaguk cepat seraya menghitung uang itu.
"Apakah keberadaan putri Sofyan Martadinata sudah terdeteksi?" tanya Daniel Ryder seraya mengisap rokoknya
"Dia ada di negara ini juga,anak buah ku masih mencari keberadaannya dimana" jawab Arthur Hasibuan
"Dan ponsel itu apakah kau masih menyimpannya dengan aman?" tanya Daniel lagi
"Masih,ponsel itu tidak boleh jatuh ditangan Sagara Abhiseva" tegas Arthur Hasibuan
Kediaman Sagara Abhiseva
Evelyn Arasely gelisah sedari tadi dia hanya bolak-balik diatas tempat tidur. rasanya aneh tidur ditempat tidur yang sangat besar dan didalam ruangan yang sangat luas ini.
Jam menunjukkan pukul tiga dinihari.
"Ya Tuhan,kepalaku sakit sekali" gumamnya lalu beranjak dari tempat tidur
"Mengapa kamar ini sangat luas" gumamnya lagi seraya keluar dari kamar menuju lantai bawah
Tiba-tiba dia mendengar suara dari arah dapur dan lampu menyala. Evelyn Arasely melangkah perlahan menuju dapur,dia sudah sangat ketakutan.
"Si... ahhh..." suara Evelyn Arasely terputus
Sagara Abhiseva memeluk sang istri dari arah belakang dan menutup mulut Evelyn Arasely dengan tangannya.
"Stop Eve,ini aku,jika kau berteriak security akan datang kesini" bisik Sagara Abhiseva
Jantung Evelyn Arasely berdetak dua kali lebih cepat saat Sagara Abhiseva masih terus memeluknya.
"Kak Saga... bisakah kau melepasku sekarang?" tanya Evelyn Arasely dengan suara terbata
Sagara Abhiseva pun tersadar dan melepas pelukannya lalu kembali berjalan kearah pantry.
"Ka... kapan Kak Saga tiba dari luar negeri?" tanya Evelyn Arasely
"Sekitar setengah jam yang lalu,tapi aku lapar jadi ingin makan sedikit,apa kau mau?" tanya Sagara Abhiseva
"Tidak,aku hanya haus" ucap Evelyn Arasely seraya melangkah kearah kulkas mengambil air minum
"Kenapa kau belum tidur di jam segini?" tanya Sagara Abhiseva seraya menyuap salad sayurnya
"Eeehhh... itu,aku... aku tidak bisa tidur ditempat baru,tempat tidurnya sangat besar dan kamarnya pun sangat luas,sungguh asing bagiku" jawab Evelyn Arasely seraya menguap
"Tunggu sebentar,aku akan segera menemani mu tidur" ucap Sagara Abhiseva dengan santai
"Ahhh... ti... tidur bersama? ma... maksud Kak Saga?" tanya Evelyn Arasely dengan nada yang terdengar takut
Sagara Abhiseva hanya diam melanjutkan makannya seraya menatap Evelyn Arasely
"Aku akan tidur sekarang" ucap Evelyn Arasely seraya berlari kearah lantai atas
Melihat tingkah Evelyn Arasely itu,Sagara Abhiseva hanya tersenyum tipis. Evelyn Arasely lari melompat masuk keatas tempat tidur dan menutup tubuhnya dengan selimut.
"Tidur bersama? oh Tuhan" gumam Evelyn Arasely
Sesaat kemudian pintu kamar terdengar terbuka dan tertutup kembali. dan suara langkah Sagara Abhiseva menuju walk in closet lalu ke kamar mandi. terdengar samar-samar suara air gemericik.
Evelyn Arasely berusaha memejamkan matanya. suara air berhenti,pintu kamar mandi terbuka. jantung Evelyn Arasely berdetak cepat,dipejamkan matanya,menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Satu menit,lima menit,tidak ada yang terjadi,dan tidak terdengar suara lagi. Evelyn Arasely pun diliputi rasa penasaran akhirnya mengintip dari celah selimut. nihil,Sagara Abhiseva tidak nampak
"Kenapa mencari ku? apa kau mau jika aku tidur ditempat tidur itu?" suara Sagara Abhiseva berasal dari sofa didepan walk in closet
Evelyn Arasely jadi salah tingkah dan kembali menutup tubuhnya dengan selimut.
"Tidak perlu,aku akan segera tidur,selamat malam" seru Evelyn Arasely dari balik selimut
Sagara Abhiseva kembali tersenyum kecil dan merebahkan tubuhnya. jam menunjukkan jam empat lewat.
"Aku akan terlambat ke Firma besok" tulisnya dalam pesannya kepada Rafael Nelson.
Apartemen Zora Wilona
Rafael Nelson baru akan berbaring disamping sang istri saat pesan dari Sagara Abhiseva masuk.
Rafael Nelson pun hanya membaca pesan itu tanpa membalasnya,lalu masuk kedalam selimut sang istri dan memeluknya erat seraya mencium leher sang istri lekat.
"Hhhmmm... kau sudah datang sayang?" gumam Zora Wilona dengan mata terpejam
"Iya,tidurlah kembali sayang,aku pun ingin tidur, hari ini sangat melelahkan rasanya" ucap Rafael seraya melepaskan pelukannya
"Hhhmmm..." Zora Wilona hanya menjawab dengan bergumam.
Keesokkan harinya
Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi saat Evelyn Arasely mulai terbangun. dia menggeliat sejenak,lalu mulai membuka matanya, dengan sedikit terkejut dia langsung terduduk.
"Iya,aku kan sudah pindah ke rumah Sagara Abhiseva" gumamnya seraya celingukan mencari Sagara Abhiseva yang sudah tidak ada di sofa itu
"Apakah dia sudah berangkat ke kantor?" gumam Evelyn Arasely lagi
Baru saja akan turun dari tempat tidur,tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka,nampak Sagara Abhiseva keluar hanya mengenakan handuk dengan dada bidangnya yang terbuka dan rambutnya yang masih basah,melangkah dengan santai seolah Evelyn Arasely tidak ada di ruangan itu.
Evelyn Arasely menelan salivanya berkali-kali melihat tubuh proporsional sang suami. matanya seperti enggan berkedip.
"Hhhmmm... apa aku tidak perlu mengenakan baju?" sarkas Sagara Abhiseva
"Ahhh... eehhh... anu... ti... tidak,aku akan ke kamar mandi sekarang" ucap Evelyn Arasely seraya berlari ke kamar mandi lalu menutup pintu
Evelyn Arasely meraba wajahnya yang terasa hangat. lalu memandang cermin.
"Mengapa wajahku harus memerah begini,oh Tuhan" gumamnya
Sagara Abhiseva lagi-lagi tersenyum kecil melihat tingkah Evelyn Arasely.