NovelToon NovelToon
Suami Berondongku Ternyata CEO

Suami Berondongku Ternyata CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / CEO / Nikah Kontrak / Beda Usia / Teen School/College / Romansa
Popularitas:836.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rens16

Sequel The Mantans dan Merried by Order
Valleta Atria Praja anak pertama pasangan Vita dan Mamat berusia dua puluh lima tahun, cantik, pintar dan juga mapan. Diusianya yang sekarang Letta dituntut oleh mommynya untuk segera menikah karena sang mommy yang sudah berusia senja itu takut tak bisa menyaksikan dirinya menikah, apalagi dia sudah dilangkahi oleh adik lelaki satu-satunya yang sudah duluan menikah. Disaat kondisi seperti ini sayangnya Letta baru putus cinta dengan sang pacar karena sang pacar minder dengan status sosialnya. Disaat dia sedang frustasi karena ditinggal oleh pacar dan dituntut menikah itu, justru ia dipertemukan dengan Devano anak Gelsey dan Satria, cowok yang berusia jauh lebih muda darinya, mereka di tangkap basah saat tengah malam Letta berduaan dengan Devano di rumah cowok karena baju Letta yang basah kuyup karena hujan yang tiba-tiba mengguyur deras di daerah itu. Dan mereka akhirnya dipaksa menikah oleh warga disana.

Ikuti IG ku 16_rens

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Ketangkap Basah

Dengan muka emosi Letta masuk ke rumah Helen setelah sebelumnya memindahkan mobilnya dari depan rumah Devano.

Helen duduk terbengong di ruang keluarganya saat Letta memasuki rumahnya.

"Kenapa lo Len?" tanya Letta sambil menghempaskan badannya di sebelah Helen.

"Lo nggak takut gitu Let?" tanya Helen masih shock dengan suara petir yang tiba-tiba menyambar di atas mereka tadi.

"Takut kenapa?" Gantian Letta yang mengernyitkan kening bingung dengan pertanyaan Helen.

"Lo di sumpahin kayak tadi ama bocah ganteng itu, lo nggak takut?" tanya Helen sekali lagi.

"Nggaklah! Ngapain takut? Lo percaya banget ama mitos begitu..... " Belum selesai Letta bicara suara petir kembali terdengar di atas mereka.

Duarrrrr....

Duarrrr......

Duarrrr.....

Letta dan Helen saling bertatapan, dalam hati sana Letta jadi overthinking, apakah yang diucapkan pria berondong tadi akan menjadi kenyataan, dengan perasaan ngeri Letta bergidik membayangkan hal itu.

"Kenapa lo?! Baru mikir? Nyesel?" sindir Helen dengan muka melengos, kesel sih sama sifat Letta yang suka meledak-ledak seperti tadi, dia yang salah dia juga yang ngotot.

"Kalo beneran gue termehek-mehek ama dia gimana Len?" tanya Letta panik.

"Ya nggak gimana-gimana, cakep juga kan tuh berondong, keren lagi," jawab Helen santai.

Dengan gemas Letta memukul kencang lengan Helen, bukannya memberi solusi malah semakin membuat Letta kepikiran, Anjay!

Sementara di rumah sebelah, Devano tampak terkekeh mengingat kembali wajah emosi Letta yang menggemaskan.

Imut dan lucu ketika mata bulat itu melotot kepadanya, membuat hati Devano yang awalnya badmood itu menjadi lebih baik.

Devano membaringkan tubuhnya di sofa di depan televisi, angannya terbang kembali ke beberapa hari yang lalu, tentang posisinya yang sudah jadi CEO meski baru sebatas wakil, tapi Devano sadar bahwa lambat laun posisinya akan berada diposisi sang papa.

Mau minta tolong mamanya, sudah pasti mamanya tak bisa melakukan banyak hal kali ini, terakhir saja bukannya dibela seperti biasanya, justru mamanya memintanya mengikuti kemauan papanya.

Mau minta tolong opa sama oma, ckck...yang ada justru Devano akan semakin di bejek mengingat opa Bramenda yang lebih otoriter daripada papanya.

Pokoknya orang-orang tua itu tak ada yang mengerti keinginan Devano, dalam otak mereka hanya bisnis dan perusahaan yang bisa menghidupi mereka, padahal pembalap pun bisa hidup dengan layak kalau digeluti secara serius.

Ah sudahlah daripada pusing Devano memutuskan untuk tidur.

***

Hujan deras disertai petir menyapa malam ini, entah kenapa udara serasa mencekik tulang dan membuat tubuh menggigil.

Letta berdiri di depan rumah Helen, memencet bel berulang kali tapi si empunya rumah tak jua keluar.

Keadaan rumah yang gelap gulita, sebenarnya memberi jawaban ke Letta bahwa sahabatnya itu sedang tak ada di dalam.

'Bagaimana ini?' tanya Letta dalam hati.

Pasalnya entah kenapa mobilnya terkunci dari dalam sedang kunci mobil beserta tas dan ponselnya berada di dalamnya.

Letta panik tak tahu harus bagaimana, disaat malam telah semakin larut dan dia disini sendirian dalam keadaan basah kuyup.

Sorot lampu motor mengenai tubuh Letta yang menggigil kedinginan karena terlalu lama berdiri dalam guyuran hujan deras.

"Lo ngapain disitu mbak?" ternyata itu Devano yang baru pulang setelah asyik nongkrong dengan teman segenk nya.

Bibir Letta bergetar menahan hawa dingin yang terus menusuk ke tulang, Devano merasa tak tega melihat wajah pias dengan tubuh mengigil itu.

"Mobil gue ke kunci dari dalem." jawab Letta dengan bibir mengigil.

"Kok bisa? masuk dulu ke rumah gue," ajak Devano membuka pintu gerbang rumah dan mendorong motornya masuk, sebenarnya mau cuek tapi dia tak tega melihat Letta berdiri di bawah hujan deras seperti ini.

Letta mengikuti Devano masuk ke dalam rumah itu, air hujan menetes dari tubuh Letta yang basah kuyup.

"Ta tapi a aku basah," ucap Letta dengan bibit bergetar.

"Nggak papa masuk aja mbak, bentar gue ambilin handuk dulu." Devano masuk ke dalam kamarnya dan mengganti bajunya yang juga basah kuyup lalu mengambil handuk untuk dipakai Letta mengeringkan badan.

Letta menerima handuk tersebut lalu duduk di kursi meja makan yang terbuat dari kayu, tak mungkin ia membasahi sofa berbahan kain tersebut.

Devano menuju dapur untuk menyeduh teh, lalu ia memberikannya ke Letta yang terus menggigil, ini baju Letta basah kuyup lho, meskipun sudah dikeringkan dengan handuk, bajunya tetap saja basah.

Melihat wajah Letta yang semakin pucat, akhirnya Devano memutuskan untuk mengambil kaos dan celana training miliknya.

"Nih pakai baju punya gue, muka lo pucet banget, gue nggak mau lo pingsan dan ngrepotin gue!" Seperti biasa kalimat yang keluar dari bibir Devano itu terdengar santai tapi judes.

"Gue nggak papa kok." Letta berusaha menolak, bagaimana kalau pria berondong di depannya ini macam-macam, dia kan harus melepas semua baju yang ia pakai, termasuk baju yang itu.

"Gue nggak napsu ama lo, nggak usah mikir kejauhan." Habis mengatakan itu Devano menghilang ke dalam kamarnya.

Dengan sumpah serapah, yang hanya bisa Letta ucapkan dalam hati karena Devano tak ada di depannya.

Dengan langkah gontai, Letta mencari kamar mandi yang terdekat dalam hati mengomel karena tuan rumahnya songong dan menyebalkan.

Letta keluar dari dalam kamar mandi, terpaksa baju dala***nya yang basah tetap ia pakai, setidaknya baju pelindung asetnya tetap menempel di badan, buat jaga-jaga saja.

Hujan masih mengguyur dengan deras, pak RT yang kebetulan baru pulang dari bepergian melihat mobil yang terparkir di depan rumah salah satu warganya.

Melihat pintu pagar rumah Devano yang terbuka, pak RT berinisiatif untuk meminta Devano untuk menguncinya, apalagi motor sport milik pria itu terparkir di garasi yang terbuka.

Lagi mau mengetuk pintu, tapi dari jendela kaca yang terbuka ia bisa melihat seorang perempuan ada di dalam sana menggunakan baju kedodoran milik Devano dan rambutnya juga terlihat basah.

Otak orang tua itu langsung menerka apa yang dilakukan oleh sejoli itu di dalam rumah ketika sedang hujan begini.

Tak mau lingkungannya dijadikan tempat mesum, pak RT lalu mengumpulkan beberapa warga untuk diajak ke rumah Devano.

Suara ketukan pintu membangunkan Letta yang sedang merebahkan kepala di atas meja makan.

"Mas Devano, keluar mas!" teriak pak RT sambil terus mengetuk pintu itu berkali-kali.

Devano yang tak menyadari apa yang terjadi keluar dari kamar dengan mengucek mata yang sempat terpejam tadi.

"Cckk.... ngapain sih malem-malem gedor-gedor rumah orang!" Devano mengomel lirih, tanpa ia sadari ada Letta di belakangnya yang membuntuti.

"Ya pak, ada apa ya?" tanya Devano ketika pintu sudah ia bukakan.

"Nah kan bener, tuh dia bawa cewek masuk rumah!"

Jeder.... Devano menoleh dan melotot melihat Letta berdiri di belakangnya memakai baju kebesaran miliknya.

1
ira rodi
kenapa gak cek cctv...atau cari bukti kok semua malah ngumpul di situ sih...gimna kalo bukti2 nya sdh dihilangkan...kan kalian yg rugi....
Nika Hidayah
Luar biasa
Mahendra Sari Anwar
mau liat jatuh bangung monty dapatkan vio donk thor..buat ceritanya🫰🔥
Rens16: Nanti aku bikinin yang Monty ya, tapi tunggu novelku yang lain tamat /Smile/
Mahendra Sari Anwar: ohh. .
aku belum baca ..
aku sekesaikan ini nanti aku baca yg itu.
tapi aku suka kalau monty dibuat kan cerita nya thor...🫰🔥
total 3 replies
Lhisa Amira Nhatasya
karyamu bgus baget thor
Lhisa Amira Nhatasya
Dev gantilah panggilan nya sm istri, jgn blg mbak trs dong, yang aj ud, gnti2 trs
yani prihastuti
Luar biasa
Aldy Nusdiansyah
mertua idaman banget
Lies Atikah
aku suka thor cerita nya
Rens16: Terima kasih😘💕
total 1 replies
Lies Atikah
aduh thor kebayang deh
Lies Atikah
hemh dasar davin
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
hhhhhhh dave tertarik dengan leta seperti ny
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
biar bengep kalo ganteng mah cakep
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
hhhhhhh 😁😁
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
namanya juga anak sekolah past tawuran
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
kalo di tempat ku umur 25 kalo blm nikah di katain perawan tua
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mahfud Aries: kyk kmu ya
total 2 replies
Anonymous
kenapa
Lies Atikah
konplik nya yang ringan yah jangan terlalu belibet thor
Lies Atikah
kamu sih gak ada rasa Devan tapi tuh cewe udah cinta banget
Rens16: Cowok ganteng mah bebas ya
total 1 replies
Lies Atikah
ah jadi geregeteun yeuh
Lies Atikah
enak yah emhh gasken lah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!