Suami Berondongku Ternyata CEO

Suami Berondongku Ternyata CEO

Bab 1 : Putus Cinta berjuta rasanya

"Let.... " sapaan mommy Vita masuk ke dalam telinga Letta.

Dengan senyum manis Letta menatap mommy nya yang duduk di depannya menemaninya sarapan.

"Daddy belum bangun mom?" tanya Letta sengaja memotong ucapan mommy nya Letta sudah tebak arahnya.

"Daddy udah keluar jalan pagi, um.... Let, kamu jadi kan mau ngenalin mommy dengan pacar kamu?" Mau seberapapun Letta menghindar pasti pertanyaan itu lagi yang diajukan mommy kepadanya.

Dengan nafas sengaja ditahan, tak mungkin kan Letta menggusah nafas kasar di depan mommy yang begitu ia hormati.

Sudah nasib sebagai anak pertama yang belum menikah pasti orang tuanya ingin ia segera menyusul adeknya yang telah lebih dulu menemukan pendamping.

Padahal umur Letta juga masih dua puluh lima tahun, untuk kebanyakan anak sekarang, umur segitu itu belum terlalu tua untuk dikejar menikah.

Tapi mau bagaimana lagi Letta harus sadar kalau mommy nya benar-benar khawatir dengan nasibnya, apalagi mommy itu orang Jawa yang merasa bahwa kakak perempuan itu pamali apabila didahului menikah oleh adiknya, apalagi adiknya laki-laki.

Letta bukannya jomblo, Letta punya pacar, hanya saja pacarnya itu berada di kota lain dan belum bisa datang untuk berkenalan dengan kedua orang tuanya.

"Profesor Herlambang kemarin mau ngejo... " Mommy Vita belum selesai bicara tapi Letta lebih dulu memotong kalimatnya.

"Maaf mom, aku pagi ini ada Meeting dengan jajaran direksi yang lain, aku pamit dulu ya." Letta menyambar tas nya tak lupa memcium pipi mommy Vita dan pergi menghambur keluar.

Di pintu keluar Letta berpapasan dengan daddy Mamat, mencium pipi pria itu lalu buru-buru pergi dengan mobil mininya.

"Yang... " panggil Mamat pelan, melihat Vita sedang terbengong di meja makan, Mamat bisa menebak kenapa anak gadisnya memilih kabur dari hadapan sang istri.

Mamat mengambil duduk disebelah Vita dan mengelus kepala yang telah ditumbuhi rambut putih itu dengan sayang.

"Jangan diburu-buru hmmm, kasihan Letta," tegur Mamat lembut.

"Kamu tahu nggak sih yang aku pikirin? Aku tuh takut Hun, gimana kalo Letta.... " kalimat kekhawatiran Vita itu hanya bisa tersangkut di tenggorokan.

"Nggak bakalan kenapa-napa, itu hanya mitos, kita doain yang terbaik untuk anak-anak kita." Mamat mengecup pipi Vita dengan sayang.

Untung Mamat itu selalu bisa meredakan apa yang menjadi kegelisahan Vita tentang banyak hal, termasuk ketakutan Vita kalau Letta akan jadi perawan tua karena Vetsa sudah menikah duluan.

"Mending ngurusin kebun hidroponik kamu, aku pengen dimasakin tumis kangkung," lanjut Mamat pelan.

Dan ya pada akhirnya Vita membuang jauh-jauh pikiran buruknya.

Di sisi lain, Letta yang sedang bad mood karena pagi-pagi sudah ditanya macem-macem sama mommy nya, hanya bisa menelan kemarahannya di dalam dada saja.

Ini tak enaknya masih tinggal satu atap dengan orang tua, siap menerima ocehan, siap menerima tekanan, siap apa saja deh pokoknya.

Letta juga tahu bahwa orang tuanya begitu berharap dia segera menikah, tapi.... menikah itu kan tidak semudah membalikkan tangan, apalagi pacarnya belum siap bertemu mommy dan daddy.

Apalagi alasannya kalau bukan minder. Minder karena dari keluarga sederhana, minder karena jabatannya di bawah Letta, minder karena dari kampung..... padahal orang tuanya bukan orang yang gila harta, asal mereka saling cinta dan mau berjuang bersama itu udah cukup.

Sampai di kantor, Letta langsung menghubungi Febianto, pacar sekaligus anak buahnya yang menjabat manager di resort milik Mamat di Tawangmangu sana.

"Halo Yang," sapa Letta setelah panggilan telepon nya diterima Febian.

"Halo babe, tumben pagi-pagi udah telpon aku?" Suara berat nan seksi khas cowok itu menyapa Letta, membuat perasaan gundahnya tiba-tiba menguar.

"Aku lagi kesel!" Letta mengadu, memang bukan hal aneh untuk Letta menyampaikan keluh kesahnya kepada sang pacar yang usianya lebih tua dua tahun itu darinya, karena Febian itu dewasa sekali cara berpikirnya.

"Kenapa hmm?" Tuh kan suara itu begitu lembut dan menenangkan jiwa.

"Kamu kapan mau ke Jakarta yang, aku risih setiap hari ditanyain mommy terus."

Yang disana terdiam, tak bisa menjanjikan apa-apa, Febian begitu mencintai Letta tapi mengingat siapa Letta, jujur Febian takut dan minder untuk meminta gadis itu kepada orang tuanya.

Berulang kali diyakinkan oleh Letta bahwa orang tuanya tak pernah mempermasalahkan pangkat, harta kedudukan or whatever the name is, tapi Febian tetap tak bisa melangkah lebih.

Dengan menghela nafas panjang akhirnya Febian berkata."Sabtu ini aku mau Ke Jakarta, aku pengen ngobrol sama kamu."

Satu kalimat pendek yang begitu Letta nantikan akhirnya ia dengar juga.

"Bener?" tanya Letta memastikan.

"Iya."

***

Letta menunggu Febian di pintu keluar stasiun Gambir, rasa rindu yang teramat dalam kepada sosok sang kekasih itu membuat Letta tak sabar untuk segera bertemu.

Satu hal yang membuat Letta semakin cinta dengan Febian adalah.... cowok itu tak pernah mau menerima fasilitas yang ditawarkan oleh Letta, dia tak pernah memanfaatkan kekayaan Letta demi ambisinya semata.

Cowok ganteng dengan kulit sawo matang itu tampak keluar dari pintu kedatangan.

Dengan sedikit berlari Letta menghampiri lalu menubruk tubuh jangkung itu dan memeluknya erat.

"Aku kangen," bisik Letta parau.

Febian tampak mengusap punggung Letta lembut.

"Malu diliatin orang Let." Febian mengurai tangan Letta lembut.

Letta sempat mengeryit mendengar Febian memanggilnya tanpa embel-embel 'Yang' seperti biasa.

"Langsung ke hotel aja atau makan dulu?" tanya Letta lembut seraya menggandeng tangan Febian menuju mobilnya.

"Makan aja," jawab Febian, karena rencananya Febian tidak akan berlama-lama di Jakarta.

Ia harus menyampaikan sesuatu kepada Letta dan rencananya nanti malam langsung kembali ke Solo lagi menggunakan kereta malam.

Letta membawa Febian menuju ke resto yang banyak bertebaran di sekitaran Sabang, sudah sore dan terlalu memakan waktu kalau mereka mencari lokasi lain.

Setelah memesan menu, dengan mata berbinar Letta menatap sang pujaan hati yang sialnya terlihat keren dan macho meskipun hanya memakai kaos lengan pendek.

Mereka menikmati makan siang mereka yang ketelatan itu sambil sesekali berbincang menanyakan kabar masing-masing.

Makanan mereka sudah tandas, tanpa Letta sadari Febian terlihat sering salah tingkah dan menatap Letta dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Lett..... " Here we go, saatnya semua diungkapkan.

"Hmm." Letta yang sedang mennyedot minumannya mendongakkan kepala, menatap wajah Febian yang terlihat salah tingkah.

"Ayo kita akhiri aja hubungan ini." Satu kalimat Febian mampu membungkam dan menusuk jantung Letta hingga berhenti berdetak.

"Kenapa?" Hanya satu kata yang bisa keluar dari bibir Letta.

"Anggap aja aku cowok brengsek yang nggak pantas mendampingi kamu," jawab Febian dengan suara lirih.

Letta menatap tajam Febian, dia bukan tipe perempuan yang menghiba kepada seorang lelaki hanya untuk mengemis cinta dan mempertanyakan alasan sang pria yang ingin pergi.

Letta menghela nafas sekali lalu berkata,"Baik aku terima keputusanmu."

Terpopuler

Comments

beybi T.Halim

beybi T.Halim

ah suka..karakter ini .,bukan pengemis cinta..,siip

2024-04-17

0

Sri Peni

Sri Peni

awal yg bagus

2024-03-24

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI SI FEBI PNY PACAR LAIN DN SELINGKUH...

2024-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Putus Cinta berjuta rasanya
2 Bab 2 : Tawuran
3 Bab 3 : Rencana Perjodohan
4 Bab 4 : Status baru Devano
5 Bab 5 : Siapa dia?
6 Bab 6 : Gue sumpahin lo....
7 Bab 7 : Ketangkap Basah
8 Bab 8 : Tiba-tiba Menikah
9 Bab 9 : Pasutri baru
10 Bab 10 : Di rumah mertua
11 Bab 11 : Ternyata dia punya pacar
12 Bab 12 : Dinner berdua ala Devano
13 Bab 13 : Gosipan Ibu-ibu komplek
14 Bab 14 : Romantisme pengantin baru
15 Bab 15 : Freya oh Freya
16 Bab 16 : Cinta juga butuh logika.
17 Bab 17 : Obrolan Letta dan papa mertua.
18 Bab 18 : Letta ngambek
19 Bab 19 : Devano pusing
20 Bab 20 : Gue hancurin lo seperti rengginang
21 Bab 21 : Tak bisa membohongi perasaan
22 Bab 22 : Goncangan di perusahaan papa
23 Bab 23 : Meneruskan yang tertunda
24 Bab 24 : Kehilangan kabar papa.
25 Bab 25 : Usaha Letta
26 Bab 26 : Kehilangan jejak
27 Bab 27 : Peperangan dimulai
28 Bab 28 : Bramenda turun tangan
29 Bab 29 : Ada yang belum selesai.
30 Bab 30 : Devano - Febian
31 Bab 31 : Cemburunya Devano
32 Bab 32 : Ulang Tahun Bramenda
33 Bab 33 : Menyusun Rencana.
34 Bab 34 : Jatuhnya Atmaja corp.
35 Bab 35 : Manisnya masa putih abu itu.
36 Bab 36 : Versi kita
37 Bab 37 : Obrolan di meja makan.
38 Bab 38 : Ujian Akhir Sekolah
39 Bab 39 : Masa sebelum dewasa datang
40 Bab 40 : Kunjungan sahabat
41 Bab 41 : Ujian itu datang
42 Bab 42 : Milik aku
43 Bab 43 : Tak Mengerti
44 Bab 44 : Sedih
45 Bab 45 : Usaha memisahkan mereka
46 Bab 46 : Ngadu
47 Bab 46 : Tamu untuk Letta
48 Bab 48 : Mulai ada titik terang
49 Bab 49 : Ujian dari masa lalu
50 Bab 50 : Kehilangan Dia.
51 Bab 51 : Dipecat dengan tidak hormat
52 Bab 52 : Home Sweet Home
53 Bab 53 : Aktifitas Baru
54 Bab 54 : Ngintilin Suami
55 Bab 55 : Markas baru?
56 Bab 56 : Wanita penggoda
57 Bab 57 : Mencari pengganti
58 Bab 58
59 Bab 59 : Terpaksa memburu Claudia
60 Bab 60 : Pria beristri
61 Bab 61 : Levelnya Jauh di bawah Letta
62 Bab 62 : Usaha sendiri.
63 Bab 63 : Mengundurkan diri
64 Bab 64 : Tak di hargai!
65 Bab 65 : Menyakitkan
66 Bab 66 : Banyak yang ingin di posisi lo
67 Bab 67 : Berlarutnya kesalahpahaman
68 Bab 68 : Pura-pura
69 Bab 69 : Terpaksa
70 Bab 70 : Terlalu Serakah
71 Bab 71 : Tak cukup hanya itu
72 Bab 72 : Si tegas
73 Bab 73 : Nyungsep!
74 Bab 74 : Intimate Wedding.
75 Bab 75 : Bulan Madu
76 Bab 76 : Masih Bulan Madu
77 Bab 77 : Hamil?
78 Bab 78 : Bumil Perkasa
79 Bab 79 : His name is...
80 Bab 80 : Kebahagiaan sejati
81 Bab 81 : Persaingan
82 Bab 82 : Waktu yang mendewasakannya.
83 Bab 83 : Namanya juga anak cowok
84 Bab 84 : Tentang Kenzo dan Kanaka
85 Bab 85 : Berantem lagi
86 Bab 86 : Garangnya Kenzo
87 Bab 86 : Surat cinta dari guru BK.
88 Bab 88 : Mimo ngamuk
89 Bab 89 : Mempertahankan harga diri
90 Bab 90 : Bersitegang
91 Bab 91 : Tamu??
92 Bab 92 : Vetsa membuyarkan impian semua orang
93 Bab 93 : Sedewasa itu
94 Bab 94 : Two Most Wanted
95 Bab 95 : Ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab 1 : Putus Cinta berjuta rasanya
2
Bab 2 : Tawuran
3
Bab 3 : Rencana Perjodohan
4
Bab 4 : Status baru Devano
5
Bab 5 : Siapa dia?
6
Bab 6 : Gue sumpahin lo....
7
Bab 7 : Ketangkap Basah
8
Bab 8 : Tiba-tiba Menikah
9
Bab 9 : Pasutri baru
10
Bab 10 : Di rumah mertua
11
Bab 11 : Ternyata dia punya pacar
12
Bab 12 : Dinner berdua ala Devano
13
Bab 13 : Gosipan Ibu-ibu komplek
14
Bab 14 : Romantisme pengantin baru
15
Bab 15 : Freya oh Freya
16
Bab 16 : Cinta juga butuh logika.
17
Bab 17 : Obrolan Letta dan papa mertua.
18
Bab 18 : Letta ngambek
19
Bab 19 : Devano pusing
20
Bab 20 : Gue hancurin lo seperti rengginang
21
Bab 21 : Tak bisa membohongi perasaan
22
Bab 22 : Goncangan di perusahaan papa
23
Bab 23 : Meneruskan yang tertunda
24
Bab 24 : Kehilangan kabar papa.
25
Bab 25 : Usaha Letta
26
Bab 26 : Kehilangan jejak
27
Bab 27 : Peperangan dimulai
28
Bab 28 : Bramenda turun tangan
29
Bab 29 : Ada yang belum selesai.
30
Bab 30 : Devano - Febian
31
Bab 31 : Cemburunya Devano
32
Bab 32 : Ulang Tahun Bramenda
33
Bab 33 : Menyusun Rencana.
34
Bab 34 : Jatuhnya Atmaja corp.
35
Bab 35 : Manisnya masa putih abu itu.
36
Bab 36 : Versi kita
37
Bab 37 : Obrolan di meja makan.
38
Bab 38 : Ujian Akhir Sekolah
39
Bab 39 : Masa sebelum dewasa datang
40
Bab 40 : Kunjungan sahabat
41
Bab 41 : Ujian itu datang
42
Bab 42 : Milik aku
43
Bab 43 : Tak Mengerti
44
Bab 44 : Sedih
45
Bab 45 : Usaha memisahkan mereka
46
Bab 46 : Ngadu
47
Bab 46 : Tamu untuk Letta
48
Bab 48 : Mulai ada titik terang
49
Bab 49 : Ujian dari masa lalu
50
Bab 50 : Kehilangan Dia.
51
Bab 51 : Dipecat dengan tidak hormat
52
Bab 52 : Home Sweet Home
53
Bab 53 : Aktifitas Baru
54
Bab 54 : Ngintilin Suami
55
Bab 55 : Markas baru?
56
Bab 56 : Wanita penggoda
57
Bab 57 : Mencari pengganti
58
Bab 58
59
Bab 59 : Terpaksa memburu Claudia
60
Bab 60 : Pria beristri
61
Bab 61 : Levelnya Jauh di bawah Letta
62
Bab 62 : Usaha sendiri.
63
Bab 63 : Mengundurkan diri
64
Bab 64 : Tak di hargai!
65
Bab 65 : Menyakitkan
66
Bab 66 : Banyak yang ingin di posisi lo
67
Bab 67 : Berlarutnya kesalahpahaman
68
Bab 68 : Pura-pura
69
Bab 69 : Terpaksa
70
Bab 70 : Terlalu Serakah
71
Bab 71 : Tak cukup hanya itu
72
Bab 72 : Si tegas
73
Bab 73 : Nyungsep!
74
Bab 74 : Intimate Wedding.
75
Bab 75 : Bulan Madu
76
Bab 76 : Masih Bulan Madu
77
Bab 77 : Hamil?
78
Bab 78 : Bumil Perkasa
79
Bab 79 : His name is...
80
Bab 80 : Kebahagiaan sejati
81
Bab 81 : Persaingan
82
Bab 82 : Waktu yang mendewasakannya.
83
Bab 83 : Namanya juga anak cowok
84
Bab 84 : Tentang Kenzo dan Kanaka
85
Bab 85 : Berantem lagi
86
Bab 86 : Garangnya Kenzo
87
Bab 86 : Surat cinta dari guru BK.
88
Bab 88 : Mimo ngamuk
89
Bab 89 : Mempertahankan harga diri
90
Bab 90 : Bersitegang
91
Bab 91 : Tamu??
92
Bab 92 : Vetsa membuyarkan impian semua orang
93
Bab 93 : Sedewasa itu
94
Bab 94 : Two Most Wanted
95
Bab 95 : Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!