Ketika hati dan kepercayaan sudah di hancurkan maka tidak mudah membuatnya kembali seperti semula.
Seperti yang di alami oleh ocha calista harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.
Ketika pernikahan yang ia bina selama hampir lima tahun ternyata penuh sandiwara dan kebohongan.
Ocha tak pernah menyangka ternyata suaminya bernama arman maulana mempunyai hubungan gelap dengan adik angkatnya bernama Aulia.
Apakah yang akan di lakukan ocha calista setelah mengetahui perselingkuhan suaminya itu?".
jangan lupa kasih like dan vote♥️
Happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuri_be, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pertunangan
Pak handoko,ayah bastian dan adrian asyik berbincang sembari menunggu siska datang.
Sementara ocha ikut berbincang dengan bunda nur dan ibu diana.
Adrian yang duduk tak jauh dari ocha sedari tadi terus menatapnya ia tak yakin ocha sudah menikah.
Tak lama kemudian aulia datang dengan arman semua pandangan tertuju pada keduanya karena mereka saling bergandengan tangan.
Termasuk pak handoko dan ibu diana mereka mengira kalau aulia dan arman adalah pasangan suami istri.
Karena keduanya terlihat begitu mesra.
Aulia tersadar lalu melepaskan tangannya di lengan arman.
"Nah itu dia putri saya"ucap pak bastian sembari menunjuk ke arah aulia yang berjalan ke arahnya.
"Jadi wanita itu?"tanya bu diana memastikan ucapan pak bastian.
"Iya,dia putri saya yang akan di jodohkan dengan nak adrian"terang pak bastian.
"Mereka bukan pasangan suami istri?"tanya bu diana sembari menatap ke arah arman dan aulia.
"Bukan bu,itu aulia putri saya dia datang dengan menantu saya arman suami dari ocha"jelas pak bastian.
"Oh jadi itu suami ocha,tapi kenapa mereka terlihat begitu mesra,apa ocha tak cemburu melihat kedekatan mereka"batin adrian.
"Jelas mereka dekat kan mereka memang tinggal satu rumah bu dengan ocha juga"ucap pak bastian.
"Oh begitu"jawab bu diana masih dengan menatap curiga.
"Sudahlah bu,jangan berfikiran yang aneh - aneh"ucap pak baskoro pada istrinya.
"Lebih baik kita mulai saja acara tunangannya"ucap pak bastian.
Aulia menatap ke arah adrian yang sedang berdiri di depannya sedang membuka kotak cincin.
Kalau di lihat memang adrian tak kalah tampan dari arman dan terlihat memiliki tubuh lebih besar dan kekar dari arman.
Tapi ia tak menyukai tatapan dingin adrian kepadanya.
Adrian sedari tadi diam sembari memasang cincin ke jari manis aulia.
Lalu kini giliran aulia yang akan memasangkan cincin pada adrian namun sayang karena gugup aulia menjatuhkan cincin itu dan jatuh menggelinding.
Para tamu sibuk memperhatikan kemana cincin itu berhenti.
Tepat di depan ocha cincin itu berhenti,ocha termenung sampai ucapan ayahnya menyadarkannya.
"nak tolong ambilkan cincinnya di bawah kamu ya?"ujar ayah bastian.
Ocha mengangguk mengambil dan menyerahkan cincinnya pada aulia.
Mereka berdua selesai memasang cincin,semua tamu dan keluarga yang hadir bertepuk tangan dan mengucapkan selamat pada keduanya.
Pak bastian dan bunda nur tampak bahagia sebentar lagi aulia akan menikah.
Tidak seperti raut wajah arman yang terlihat masam ia tak rela melihat aulia bersanding dengan pria lain.
"Terima kasih pada semua keluarga dan tamu yang hadir.acara pernikahan aulia dan adrian akan dilaksanakan minggu ini"ucap pak bastian.
"Apa ayah sudah gila kenapa mendadak sekali ini tidak bisa di biarkan"batin arman.
"Apa yah minggu ini,apa tidak terlalu mendadak?"ucap aulia tak terima.
"Kenapa kamu kaget begitu aulia seharusnya kamu seneng semakin cepat semakin baik.kamu akan hidup bahagia dengan adrian"ucap ocha tersenyum ia terlihat begitu senang.
"Apa maksud kak ocha seneng,tunggu aja kak kamu boleh tersenyum saat ini aku akan ambil semua yang kamu punya termasuk harta dan suamimu juga"batin aulia tersenyum licik.
"Benar nak apa yang di katakan kakakmu,ayah yakin kamu akan hidup bahagia dengan nak adrian.
Ayah sangat mengenal nak adrian sangat baik dan penyayang"ucap ayah bastian memberikan pengertian pada aulia.
Adrian hanya tersenyum sejujurnya ia tak menginginkan perjodohan ini apalagi bukan dengan wanita yang ia cintai.
Ia justru ingin menikah dengan ocha,entahlah ini terasa gila.
Ia sudah terpesona dengan kecantikan ocha sejak pertama kali bertemu di taman.
Arman menatap aulia untuk memberikan kode kepadanya agar berpura pura menerima perjodohan ini ia tak ingin semua rencananya gagal.
Aulia mengangguk paham,kini mereka makan bersama lalu acara selesai semua tamu undangan pulang termasuk keluarga pak handoko.
Pukul 22.00 ocha sudah mulai terlelap namun tidak dengan arman ia sedari tadi cemas karena aulia tak menjawab pesan yang ia kirimkan.
Arman melirik ke sampingnya memastikan kalau istrinya sudah tidur.
Karena merasa gelisah ia turun dari ranjang mengambil jaket dan berjalan perlahan keluar kamar.
Ocha ternyata menyadari kepergian suaminya ia berjalan mengikuti suaminya pergi.
Dan ternyata suaminya pergi ke kamar aulia.
Aulia keluar kamar bersama arman mereka keluar lewat pintu belakang lalu pergi menggunakan mobil.
"Mereka mau kemana malam - malam begini"gumam ocha sembari mengikuti mobil mereka di belakangnya.
Mereka sampai di sebuah hotel bintang lima namun sayang ocha harus kehilangan jejak mereka karena tak sengaja menabrak seseorang yang tengah berjalan terburu - buru.
"Maaf tuan saya tidak sengaja"ucap ocha sembari membantu mengambil berkas jatuh yang di bawa orang tersebut.
"Saya yang salah nona,saya buru - buru tadi"ucap pria itu.
"Anda tidak apa - apa tuan?"ucap asisten pria itu.
Pria itu berdiri ingin membantu ocha dengan mengulurkan tangannya,ocha mendongak namun tak meraih tangan pria itu.
Pria itu tersenyum lalu terpaku ternyata wanita itu adalah ocha wanita yang ia sukai.
Sedangkan ocha berusaha mengingat dan baru tersadar pria itu adalah adrian tunangan aulia.
"Ocha kenapa kamu di sini?"tanya adrian.
"Iya tadi aku ingin menyusul suamiku di sini?".
"Oh arman aku lihat dia tadi pergi ke kamar lantai 13 bersama aulia?"jawab adrian.
"Baiklah terima kasih saya akan segera ke sana"ucap ocha lalu pergi meninggalkan adrian.
"Ocha tunggu,apa kamu perlu bantuan?".
Dahi ocha berkerut mendengar ucapan adrian.
"Maksudku apa kamu butuh informasi dimana kamar suamimu berada?.
Karena di lantai 13 ada banyak sekali kamarnya".
"Ah kau benar"jawab ocha menghela nafasnya.
"Aku bisa membantumu mencari informasi dimana kamar suamimu berada?".
"Caranya?"tanya ocha bingung.
"Ayo kamu ikut denganku!
sam lebih baik kamu temui papah ku dulu aku ada urusan sebentar"ucapnya pada asistennya.
"Baik tuan".
Mereka berjalan menuju resepsionis semua pegawai menunduk hormat melihat kedatangan adrian.
"Saya ingin tau nomer berapa kamar atas nama aulia atau arman yang baru saja masuk"ujar adrian.
"Baik tuan tunggu sebentar"jawab salah satu resepsionis itu.
"Ini tuan mereka menginap di kamar no.245 di lantai 13"ucapnya.
Ocha sedari tadi hanya diam melihat interaksi mereka.
"Kenapa kamu diam begitu,ayo aku antar ke kamar mereka?"ucap adrian melihat ocha bengong.
"Saya cuma heran kenapa anda sangat mudah meminta informasi kamar pengunjung bukankah itu privasi mereka"ujar ocha.
"Saya hanya ingin membantumu,lagian aulia juga tunangan saya.saya ingin tau apa yang mereka lakukan di kamar hotel berdua"jelas adrian.
"Saya pemilik hotel ini,jadi kamu tidak perlu khawatir semua akan baik-baik saja".
Ocha merasa lega mereka pun segera pergi ke kamar itu ketika ocha akan mengetuk pintu tapi di cegah oleh adrian.
Adrian mengeluarkan kunci serep kamar itu membuka pintu perlahan.
Di dalam kamar ocha mendengar suara tangisan dari aulia lalu arman berusaha menenangkan dengan memeluk dan mengusap kepalanya.
"Apa ini tidak salah jadi mereka mempunyai hubungan spesial?"tanya adrian pada ocha.
Ocha hanya diam sembari menahan air matanya.
Adrian menangkup pipi ocha dengan lembut melihat mata ocha yang sudah berkaca - kaca.