Aqila gadis cantik berusia delapan belas tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikan nya di negara Finlandia.
Malam itu untuk merayakan kelulusan nya, Aqila berhasil kabur dari penjagaan ketat para bodyguard milik kakak nya.
Tetapi siapa yang menyangka gadis itu malah kabur ke sebuah night club terkenal di kota tempat ia tinggal dan terjebak oleh sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan?
Lalu bagaimana kisah selanjutnya? Sesuatu seperti apa yang akan menimpah dirinya? Atau mungkin sebuah jebakan?
Note:- Agar mengerti jalan cerita sebelumnya, disarankan membaca karya "Terjebak Cinta Om Mafia Possesive"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-7- Wajah Menyebalkan
"Dimana mereka? Apa belum datang?" Tanya Alex yang baru saja duduk di sebelah Rachel-- istrinya.
"Benar, kenapa mereka belum datang Grey?" Lanjut Rachel menatap menantu nya.
"Aku baru membaca pesan Bram, semalam mereka baru sampai sekitar jam dua, dan Bram membawa Aqila ke rumah nya karena takut menganggu tidur kita" Jelas Grey.
Rachel dan Alex memasang wajah sulit diartikan setelah mendengar penjelasan Grey. Memang sebelum nya mereka tau bahwa yang akan menjemput Aqila adalah Bram.
Tapi tidak akan menyangka bahwa Bram akan membawa Aqila tidur di rumah pria yang dulunya adalah asisten Grey, tetapi kini sudah menjadi saingan bisnis mereka.
"Bram tidak melakukan hal macam-macam 'kan?"
"Astaga tenang saja Pa, Bram pria yang baik. Lagipula jika dia berani melakukan sesuatu maka siap-siap saja mendapat pukulan ku!"
Sesaat Alex terkekeh mendengar penuturan Grey, hingga akhirnya terdengar pekikan seorang perempuan yang baru saja memasuki ruang tengah kediaman nya.
Sontak semua langsung menoleh dan mendapati si bungsu Aqila yang berlarian.
"Papa, Mama!!" Pekik bahagia Aqila.
Pelukan hangat dan penuh kerinduan pun terjadi, suasana terasa sangat haru. Walaupun setahun sekali Aqila akan selama dua atau tiga minggu, tetapi itu tidak cukup.
"Brother" Panggil Bram yang langsung mendapat pelukan ala laki-laki dari Grey.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Grey menepuk-nepuk punggung pria dihadapan nya hingga pelukan kedua nya terlepas.
"Aku baik-baik saja, lalu bagaimana dengan mu?"
Grey mengangguk menanggapi pertanyaan Bram, mata Grey menelisik penampilan Bram yang semakin terlihat berwibawa.
"Sudah jadi pengusaha sukses, sekarang kita jadi saingan bisnis dong?"
Bram terkekeh pelan, lalu menggeleng. "Kita akan menjadi rekan, bukan saingan" Jawab nya.
"Kak Ara" Panggil Aqila dengan mata berkaca-kaca nya.
Arazey merentangkan tangan nya dengan senyum yang terukir di bibirnya, dengan cepat Aqila beralih dan memeluk kakak hebat nya.
"Adik kak Ara sudah besar" Seru bahagia Arazey memeluk erat Aqila.
"Uhh.. Qila rindu kak Ara"
.
.
"Minum dulu, Bram"
"Iya Nyo-- Mama" Potong Rachel dengan cepat.
"Emm.. Iya Ma,"
Melihat wajah Bram yang seperti malu-malu kucing membuat Aqila memutar bola matanya malas.
"Apaan sih, anak Mama cuma aku sama kak Ara" Protes Aqila tidak terima.
"Aqila!" Tegur Arazey.
Memang sedari tadi Aqila terus menyahuti ucapan Bram dengan ketus, bahkan si bungsu itu terus menatap Bram dengan tatapan penuh permusuhan.
"Sayang tidak boleh seperti itu, dulu kamu gak mau jauh-jauh dari Bram lho"
"Aku gak ingat, jadi jangan dibahas 'ya Mama ku yang cantik" Pinta lembut Aqila dengan senyum manis nya.
"Huh, sayang sekali kamu tidak mengingatnya padahal--" Belum sempat Rachel menyelesaikan ucapan nya, tiba-tiba saja Aqila berdiri.
"Aku mau ke kamar" Ucap Aqila hendak berjalan.
Tetapi baru saja selangkah Aqila langsung terdiam kala mendengar Bram yang berbicara.
"Ada sesuatu yang ingin aku beritahukan"
Aqila berbalik dan menatap tajam Bram, sedangkan yang ditatap langsung sadar lalu melirik Aqila dengan ekor matanya.
"Ada apa?" Grey bertanya dengan suara beratnya.
Ekspresi wajah Grey seketika berubah serius kala melihat ekspresi Bram yang terlihat serius juga.
"Sebenarnya--"
"Aku mau kerja di perusahaan dia" Ucap Aqila memotong perkataan Bram yang disambut dengan tatapan tidak percaya dari keluarga nya.
"Dia siapa?" Tanya Alex memastikan walaupun kini mata Aqila tertuju pada Bram.
"Pria di hadapan Papa, Bram"
"Aqila, yang sopan" Tegur Rachel.
Mendengus kesal lalu Aqila meralat ucapan nya. "Kak Bram" Ujar nya malas.
Bram tersenyum tipis mendengar panggilan itu, misinya untuk membuat Aqila jatuh cinta kepadanya sepertinya akan berjalan lancar.
Jika yang lain masih tercengang dengan penuturan Aqila, namun lain hal nya dengan Grey yang kini menatap Bram penuh selidik.
"Apa diantara kalian terjadi sesuatu?"
Mata Aqila melotot lebar mendengar pertanyaan Grey, tetapi berbeda dengan Bram yang terlihat santai dan malah menunjukkan seringai tipis nya.
"Sepertinya-- Tidak!" Jawaban Bram terpotong oleh sentakan Aqila.
"Aku hanya ingin bekerja dan belajar dunia bisnis agar menjadi seperti Papa dan kak Grey" Jelas Aqila bukan yang sebenarnya.
"Kenapa harus di perusahaan Bram? Kenapa tidak di perusahaan Papa atau milik Grey?" Tanya Alex merasa aneh.
"Di-kak Bram yang menawariku, dan dia sudah siap jika nanti aku membuat rugi perusahaan nya"
Bram terkekeh pelan, wajah Aqila sangat menggemaskan saat ini. Antara rasa takut dan keras kepalanya menyatu menjadi satu.
"Apa benar begitu, Bram?" Tanya Grey memastikan dengan tatapan mengintimidasi nya.
Bram mengangguk pelan. "Iya benar, aku yang menawari nya"
"Tapi kamu baru saja lulus, apa kamu tidak mau melanjutkan untuk kuliah?" Tanya Arazey tidak percaya dengan keputusan adik nya.
"Tentu aku akan kuliah, tapi mungkin aku hanya mengambil jam di hari sabtu dan minggu saat libur kerja"
"Mama bangga pada keputusan mu, tapi apa itu tidak melelahkan? Mama takut kamu kelelahan sayang"
"Tenang saja Ma, aku tidak akan memberikan pekerjaan yang berat untuk Qila" Jawab Bram dengan senyuman nya.
"Siaal! Bolehkan aku mencakar dan memukuli wajah menyebalkan itu?!" Geram Aqila di dalam hati nya merasa kesal dengan senyum tengil Bram.
...****************...
*Jangan lupa like🤭