NovelToon NovelToon
Hasrat Kakak Tiri

Hasrat Kakak Tiri

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Menginjak usia 32 tahun, Zayyan Alexander belum juga memiliki keinginan untuk menikah. Berbagai cara sudah dilakukan kedua orang tuanya, namun hasilnya tetap saja nihil. Tanpa mereka ketahui jika pria itu justru mencintai adiknya sendiri, Azoya Roseva. Sejak Azoya masuk ke dalam keluarga besar Alexander, Zayyan adalah kakak paling peduli meski caranya menunjukkan kasih sayang sedikit berbeda.

Hingga ketika menjelang dewasa, Azoya menyadari jika ada yang berbeda dari cara Zayyan memperlakukannya. Over posesif bahkan melebihi sang papa, usianya sudah genap 21 tahun tapi masih terkekang kekuasaan Zayyan dengan alasan kasih sayang sebagai kakak. Dia menuntut kebebasan dan menginginkan hidup sebagaimana manusia normal lainnya, sayangnya yang Azoya dapat justru sebaliknya.

“Kebebasan apa yang ingin kamu rasakan? Lakukan bersamaku karena kamu hanya milikku, Azoya.” – Zayyan Alexander

“Kita saudara, Kakak jangan lupakan itu … atau Kakak mau orangtua kita murka?” - Azoya Roseva.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 07 - Pilihan

Kesal lantaran kakaknya semakin menjadi, Azoya enggan keluar dan tetap berada di sana meski kelas sudah berakhir. Tidak hanya Zayyan yang membuat batinnya kacau hari ini, melainkan Agatha juga. Begitu jelas dia megungkapkan jika tidak suka pada Azoya bahkan menuduhnya mencari perhatian Zayyan, padahal sama sekali Zoya tidak menginginkan secuil perhatian dari Zayyan.

Tok tok tok

Matanya menatap malas ke depan, wajah datar pria yang kini menghampirinya sama sekali tidak Azoya harapkan. Sengaja dia tidak keluar karena yakin betul Zayyan menunggunya cukup lama, sayangnya Zayyan bukan bosan melainkan memilih untuk masuk dan menjemput adiknya secara paksa.

"Kenapa masih di sini, kata Agatha kelas sudah berakhir satu jam lalu."

"Masih betah, di rumah melelahkan," jawab Azoya tanpa menatap sang kakak, pria itu kian mendekat dan kini duduk di sisi Azoya.

"Aku temani, aku juga tidak suka di rumah."

Dia bicara sembari menyandarkan kepalanya di pundak Azoya, dia juga sama lelahnya dan pulang bukan pilihan utama untuk merasakan ketenangan. Hal seperti ini sudah biasa, jika tidak ada yang melihat Zayyan akan menjadikan pundak Azoya untuk bersandar tanpa peduli adiknya suka atau tidak.

"Aku lelah, kepalamu berat, Kak."

Tidak biasanya Azoya berani menolak bahkan sengaja medorong kepala Zayyan. Pria itu menghela napas perlahan namun kali ini dia mengikuti kemaunan adiknya. Mata Azoya tampaknya penuh kemarahan sejak mereka bertemu, Zayyan paham tanpa perlu Azoya jelaskan.

"Marah?"

"Menurutmu? Andai hubunganmu aku usik dan bahkan sengaja aku hancurkan, apa tidak marah?" kesal Azoya ingin sekali mendaratkan sepatu di kepala Zayyan agar otaknya sedikit lurus.

"Dengan senang hati, ini ponselku dan lakukan semaumu ... wanita-wanita menyebalkan itu mungkin akan berhenti mendekatiku jika kamu usik," tutur Zayyan benar-benar menyerahkan ponselnya pada Azoya, wanita itu lupa jika kakaknya hubungan kakaknya dengan wanita memang tidak ada yang jelas.

"Curang."

"Apanya yang curang? Dengarkan aku ... aku menyayangimu, Mahen bukan pria baik-baik, Azoya."

"Dari dulu selalu begitu, semua laki-laki di dunia ini juga tidak ada yang baik menurut Kakak," celetuk Azoya kesal dan beranjak pergi tanpa menunggu Zayyan lebih dulu, hal itu sontak membuatnya panik dan menarik pergelangan tangan Azoya segera.

"Tunggu, Zoya!! Aku tidak pernah mengajarkanmu tidak sopan begini."

Sejak kecil memang Zayyan berbeda, hal-hal yang tidak Zoya dapatkan dari sang mama dia dapatkan dari kakak tirinya. Sewaktu dia masuk ke dalam keluarga Alexander, Zico dan Agatha menolak kehadiranya. Sementara Zayyan yang waktu itu berusia 17 tahun, sudah mampu bersikap dewasa dan menerima kehadiran Azoya dengan lapang dada.

Azoya yang penurut dan tidak banyak ulah membuat pria itu menjadi garda terdepan jika Zoya menjadi sasaran kemarahan sang mama, walau kerap berakhir pertengkaran bersama ibu sambungnya, Zayyan tidak berubah hingga Azoya beranjak dewasa.

"Ayo pulang, aku tidak ingin kamu menjadi amukan Papa lagi karena pulang terlambat hari ini," ujarnya datar sembari menarik Azoya untuk melangkah meninggalkan tempat itu.

.

.

.

Di hadapan anggota keluarganya, sikap Zayyan terlihat biasa. Sikapnya yang memang dikenal dingin dan sedikit pemarah membuat hubunganya bersaa Zico maupun Agatha tidak begitu dekat. Usai makan malam Azoya bersiap untuk pergi agar terbebas dari keluarga Alexander. Sayangnya, Amora yang hendak bertanya sesuatu terkait Agatha masuk ke kamarnya begitu saja.

"Kamu gila? Kamu mau Papa marah, Zoya? Dia sudah begitu baik, apa maksudnya kamu begini?"

Amora terkejut bukan main kala mendengar ucapan sang putri yang berniat untuk keluar dari rumah ini. Sejak satu tahun terakhir, putrinya memang sedikit berubah dan ini menjadi tanya bagi Amora, apa dan mengapa hingga sang putri sampai benar-benar nekat pergi begini.

"Aku di sini untuk apa sebenarnya? Mama juga lebih peduli Agatha daripada aku sejak lama, kalau hanya menjadi pembantu rumah tangga ... akan lebih baik aku benar-benar bekerja di luar sana, Ma."

PLAK

"Oh, kamu perhitungan karena tugas dari Mama? Dengar baik-baik, kamu di sini hidup enak dan diperlakukan sama seperti Agatha, bisa-bisanya tidak tahu terima kasih."

"Terserah Mama, aku berhak menentukan pilihan. Mama pikir aku bahagia dengan semua ini? Tidak sama sekali, aku lelah!! Paham, Mama?"

Sekian lama dia pendam, lama-lama lelah juga. Keputusannya sudah bulat dan tidak peduli seberapa kuatnya sang mama melarang kepergiannya. Selain Zayyan, dia juga tidak sekuat itu dengan perlakuan saudara tirinya yang lain.

"Pembangkang, tidak heran lagi sebenarnya ... Papamu juga begitu, pergilah jika itu pilihanmu. Tapi pastikan kamu mampu mengembalikan biaya hidup yang sudah Alex keluarkan untukmu, Zoya." Amora berucap santai dan sama sekali tidak khawatir jika Zoya benar-benar pergi, akan tetapi dia berusaha menahannya pantaran Alex memang menginginkan Zoya tetap berada di rumah itu hingga nanti dia menikah.

- To Be Continue -

1
mom gibran
panas kipas mana kipas😃
mom gibran
panas kipas mana kipas😃
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
🌹🪴eiv🪴🌹
nah kan....mama kamu pergi karna pebinor, sekarang kamu mau ikutan jadi pebinor
perjuangkan kebahagiaan memang perlu jika Zoya janda ,tapi ini masih istri orang
🌹🪴eiv🪴🌹
ya ampyun, bengek sampean diriku 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🌹🪴eiv🪴🌹
mama Zoya nikah sama papa zayyan...


begoni.....ok lah gas ken
Jennymanullang
Luar biasa
Dita Suriani
kena kau clay,ras terkuat di bumi kau lawan
Dita Suriani
kacau
Dita Suriani
terbayang GK tuh sesakit apa kepalanya 😀😀
Dita Suriani
tenang toor selalu ku dukung😀😀
Dita Suriani
sa karepmu lah toor,aku manut wae
anik purwanti
Luar biasa
anik purwanti
Biasa
Chen Aya
mampir thor
Susi Oktiya
keren ceritanya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
jarang manusia yg ingar jasa seseorang..pak widarman hebat ingat kebaikan org yg pernah menolong dan akan berusaha menjaga amanah dan mmbls kebaikan pak Alexander
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
jan2 e zoya anak kandung e bkn si? kok ada mm sejahat itu mlh sm anak tiri baik
@arieyy
zayyan aku padamu
@arieyy
semoga ada part ..kabur ,pergi, menghilang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!