Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.
namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.
tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?
" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu?
Saat ini terlihat seorang gadis cantik tengah mondar mandir di kamarnya seraya memikirkan sesuatu.
" kira kira kenapa ya putra mahkota ke sini? gak mungkin kan karena ngomongin kerjaan? tapi bisa aja sih... aduhh bikin penasaran aja sih, " gumam gadis itu sesekali duduk di kasurnya.
tiba tiba sebuah pemikiran hinggap di otak mungil nya itu.
" apakah putra mahkota akan membebaskan si liliput itu? secara kan putra mahkota cinta mati sama tu cewek. Mmm"
saat tengah berpikir tiba tiba pintu kamarnya di buka secara tiba tiba oleh seseorang. dan saat ia melihat pelakunya,
" Kak Xavier? " ucap gadis itu yang menatap Xavier dengan pandangan penuh tanda tanya.
" kenapa kakak ke sini? apa ada masalah? " tanya peony
tanpa menjawab apa pun, Xavier berjalan mendekati peony lalu tanpa ada angin apa pun ia lantas memeluk peony. bahkan Xavier sudah terisak isak dalam pelukan peony.
peony yang bingung pun hanya bisa membalas pelukan kakak ke tiganya itu. selama beberapa menit mereka berpelukan namun sepertinya Xavier enggan melepaskan pelukan nya itu.
namun tiba tiba deheman seseorang menyadarkan dua kakak beradik itu.
" ekhemmm... "
" loh, kak kelvin? " ucap peony bingung. dan dia semakin di buat bingung saat kakak ke dua nya kelvin memeluknya dengan erat.
" kak? " ucap peony seakan bertanya namun kelvin hanya diam saja dan tetap memeluk adiknya dengan sangat erat.
Xavier yang tidak Terima karena adiknya di rebut kelvin pun melepaskan pelukan mereka dengan paksa, lalu membawa peony ke belakang tubuhnya.
" menjauh dari adiku! " ucapnya penuh permusuhan pada kelvin. namun kelvin yang kesal pun menarik tubuh Xavier dan mendorongnya.
tak Terima di dorong Xavier pun balik mendorong kelvin. dan terjadilah adegan dorong mendorong.
sedangkan peony? dia duduk di sudut ruangan sembari memakan cemilan melihat drama di depannya itu.
" Mmm nyam nyam.... enak juga nonton sambil nyemil. " gumam gadis itu menikmati tontonan nya. sungguh adik tak ada akhlak.. kakak berantem bukannya di pisahin malah makan. gak ngajak ngajak lagi ck ck ck...
.................. ......
SATU MINGGU KEMUDIAN
kini terlihat seorang gadis tengah duduk di taman bersama pelayannya.
siapa lagi jika bukan peony bersama pelayan setianya meri. peony tengah menikmati teh hijau sambil memandang danau indah di sampingnya.
ah iya ngomong ngomong kalian pasti bertanya bagaimana nasib lily, gadis itu sudah di bebaskan dari penjara bawah tanah tapi ia di hukum tidak boleh dilayani oleh pelayan dan tidak boleh menghadiri pertemuan para bangsawan selama 4 bulan.
kasihan sekali gadis itu, bahkan ia harus mencuci bajunya sendiri dan membersihkan kamarnya sendiri tapi itu tidak seberapa sih. karena ica juga seperti itu di kehidupan pertama nya dulu.
" apa jadwal ku hari ini meri? " tanya peony sambil meminum tehnya dengan anggunly.
" jadwal anda adalah ke pertemuan minum teh dari putri viscount de vony. " ucap pelayan itu sopan.
" Mmm baiklah, ayo kita bersiap." ucap pepny lalu bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya.
di tengah perjalanan ia melihat kak Adam dan ayahnya tengah berbicara serius. ia pun memutuskan untuk menghampiri mereka.
" salam Ayah, Salam Kak Adam. " sapa peony sopan yang dibalas senyum oleh kedua lelaki itu.
" Kau mau kemana nak? " tanya Ayah peony sembari mengelus kepala putrinya.
" aku akan menghadiri pesta teh dari putri viscount de Vony. "
" oh begitu rupanya, baiklah jaga dirimu okey? ayah akan keruangan kerja ayah dulu. " ucap ayah kemudian melangkah pergi dari sana. kini tinggalah Adam dan peony.
" Kau Hati hatilah, jika ada yang menyakitimu mu di sana beritahu kakak. " ucapnya sembari mengelus kepala peony.
" tentu saja kakak ku sayang.. muahhh. " ucap peony sembari mencium pipi Adam. sekilas ia dapat melihat jika ada lily yang tengah mengintip di sana. raut wajah geram dan menahan amarah sangat kentara di wajahnya dan itu membuat peony ingin tertawa.
hei kenapa ia terlihat marah? memangnya salah jika ia mencium kakak kandungnya sendiri? bahkan waktu ia di kehidupan sebelumnya ia biasa mencium kakak nya. jadi ia tidak salah kan? lily saja yang tidak tau diri.
Adam terlihat tersenyum lalu mengacak ngacak rambut peony. peony yang melihat rambutnya berantakan pun cemberut.
" iss kakak,, lihat deh rambutku berantakan... menyebalkan... " rungut peony sebal.
adam pun tertawa terbahak bahak dan menciumi pipi gembul adiknya itu. dan peony pun semakin kesal.
" iiii kakak jangan cium cium... dah lah peony ngambek... baiii. " ucapnya lalu pergi dan adam masih tertawa melihat tingkah adiknya itu.
hingga para pelayan pun salah tingkah karena adam sangat tampan saat tertawa. dengan rambut pirang dan mata berwarna biru, dengan rahang yang tegas dan bibir merah merekah.
bahkan banyak pelayan yang mimisan. ketampanan yang sangat meresahkan!
sedangkan di perjalanan menuju kamar, peony berpapasan dengan lily. terlihat ada kemarah yang sangat mendalam di mata lily untuk peony.
namun peony hanya tersenyum remeh lalu mendekati lily sembari berbisik di telinganya.
" Kau cemburu? kau cemburu anak pungut? " desis nya pelan lalu tersenyum manis pada lily.
sedangkan lily mengepalkan tangannya geram, jika saat ini sepi mungkin lily akan langsung menampar peony. namun sekarang ia diam saja dan memilih untuk menatap peony dengan pandangan penantang.
" lihat saja siapa yang akan terbuang setelah ini! " balas lily sembari berbisik.
" heh! sekali sampah akan tetap kembali ke tempat sampah! " desis peony tak kalah tajam dan kemudian ia pun tersenyum manis sebelum akhirnya pergi meninggalkan lily yang menggeram kesal.
" sombonglah sekarang peony, tapi nanti akan akan aku rebut tempat mu itu! lihat saja! "
...............
" nona silahkan pilihlah gaun mana yang akan kau pakai. "
iya, saat ini peony tengah di pusingkan dengan meri yang memberinya beberapa gaun untuk di pakai di pertemuan hari ini.
terlihat peony meneliti ke tiga gaun itu.
" astaga semua itu sangat indah! aku sampai bingung mau pakai yang mana. " ucap peony bingung.
" nona memakai apa saja pasti cantik. jadi apapun pilihan nona pasti akan cocok. " ucap meri jujur.
" kalau itu juga tak usah kau bilang aku sudah tau, aku kan memang cantik. "ucap peony mengibaskan rambut silver nya dengan sombong.
" baik, aku pakai gaun yang ada corak hijaunya saja. sepertinya itu cocok untuk hari ini. " ucap peony sembari memandang gaun pertama yang sangat indah.
" baik nona, nona ingin gaya rambut seperti apa? "
" Mmm di gerai saja, oh jangan lupa kau tambahkan hiasan pita dan bunga bunga di rambutku. "
" baik nona. astaga nona sangat cantik, " ucap meri terpana melihat nona mudanya yang sangat melebihi dari kata cantik.
" sudahlah jangan terus memuji, nanti aku terbang kau mau menangkap ku jika aku terbang terlalu jauh?"
" eh, maaf nona.. "
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃