Karena hasutan dan kebodohannya sendiri membuat Ratu Azelia kehilangan semua yang dia miliki, harta,tahta dan cinta bahkan nyawa.
Beruntung sebelum kematiannya Sang Ratu mendapatkan kalung liontin Ruby, yang memiliki kekuatan sihir yang membuat sang Ratu mendapatkan kesempatan kedua untuk mengubah takdir.
" kalung ini, adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia! aku sangat mencintaimu, " lirih Raja Alexander lalu tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
" Tidak ... Alex ! tidak, jangan tinggalkan aku hiks ... hiks, " teriak Ratu Azelia putus asa seakan jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku yang begitu bodoh hingga menghancurkan semua yang ku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara air matanya mengering, jiwanya terbang entah kemana.
Setelah mendapatkan kesempatan kedua, Sang Ratu berjanji akan melindungi suaminya dan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syauqi Kartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2 Hadiah Terakhir ( Ruby )
" Heh! pria tidak berguna katamu! jika singa tidak mengaung bukan berarti dia menjadi kucing, " ucap Raja Alexander tersenyum menyeringai.
Dia berusaha berdiri dengan sisa kekuatannya, dan memberikan sebuah kalung liontin Ruby (batu merah delima) yang di keluarkan melalui kekuatan sihir, lalu di kalungkan di leher jenjang milik Ratu Azelia.
Raja Alexander berbisik ditelinga Ratu Azelia. " Kalung ini adalah hadiah terakhirku untukmu Azelia, maaf mungkin sudah terlambat tapi aku tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa, Azelia aku sangat mencintai mu, " lirih Raja Alexander tersenyum manis dengan wajah yang pucat pasi.
Deg
Tetesan demi tetesan air mata mengalir deras tanpa mau berhenti di pipi mulus Ratu Azelia, akhirnya dia kembali terisak, Raja Alexander menghapus air mata Ratu Azelia lalu memeluk dengan erat.
Raja Alexander menyatukan dahinya dengan dahi milik Ratu Azelia sambil memejamkan mata.
Ratu Azelia juga memejamkan mata, badannya bergetar menahan tangis, Ratu Azelia bisa merasakan mungkin ini adalah pelukan terakhir dari suaminya.
" Hah," Raja Alexander Maximilian menarik nafas panjang dengan berat.
" Tenanglah Azelia, ini akan segera berakhir tidak akan lama hem, " Raja Alexander Maximilian tersenyum getir.
Seakan tau apa yang akan terjadi Ratu Azelia menggeleng kan kepala dengan cepat.
" Tidak! jangan lakukan ini Rajaku! jangan tinggalkan aku, Alex aku mohon!" Ratu Azelia memohon dia sangat ketakutan hingga tubuhnya bergetar hebat dia tahu apa yang akan dilakukan Raja Alexander Maximilian.
Tapi keputusan Raja Alexander Maximilian sudah bulat, untuk mengorbankan nyawanya demi melindungi Ratu Azelia.
Lagipula nyawanya sudah diujung tanduk setidaknya, disisa akhir hidup Raja Alexander Maximilian, bisa berguna untuk melindungi Ratu Azelia dalam pikiran Sang Raja.
Raja Alexander Maximilian berjalan mendekati Duke Felix Baumgartner dan meninggalkan Ratu Azelia dibelakangnya yang masih terisak.
Duke Felix Baumgartner yang dari tadi diam, memperhatikan adegan perpisahan Raja Alexander Maximilian kepada Ratu Azelia.
Pemandangan itu tentu saja sangat menyenangkan bagi Duke Felix Baumgartner, karena kerajaan Bright telah hancur, Raja Alexander Maximilian kehilangan segalanya, dan akan mati sebentar lagi dendam yang selama ini dia rasakan akhirnya terbalaskan.
" Apa kamu masih menganggap dirimu singa Alexander, " Duke Felix Baumgartner mengejek.
Dengan senyum smrik Raja Alexander Maximilian membalas tatapan mengejek Duke Felix Baumgartner.
" Tentu saja! apa kamu memperhatikan sekelilingmu tidakkah kamu bertanya dalam hati dimana pasukanmu, dimana kekasihmu Helena, kenapa hanya kamu yang ada disini, kemana mereka? kenapa! tidak kunjung menyusulmu kemari? "
Deg
" Apa maksudmu Alexander, " Duke Felix Baumgartner mulai merasa sedikit takut.
"Hahaha, " tawa Raja Alexander Maximilian kini menggelegar, aura membunuh menguar dari tubuhnya.
" Felix! jangan pikir kamu sudah menang, karena jika aku hancur maka semua harus hancur bersamaku, dan jika aku harus mati maka, kalian semua harus ikut ke nereka bersamaku kecuali Azeliaku, " Raja Alexander Maximilian menatap tajam Duke Felix Baumgartner, bagai singa yang hendak menerkam mangsanya.
Mendengar perkataan raja Alexander Maximilian, Duke Felix Baumgartner membelalakkan matanya dan mundur berapa langkah namun dia sangat terkejut.
Karena sebuah rantai sihir berwarna emas merantai seluruh tubuhnya, rantai sihir itu juga merantai tubuh Raja Alexander Maximilian mereka berdua terikat bersama.
" Ka ... pan, ka ... pan, " Duke Felix Baumgartner tergagap. " kamu meletakkan rantai sihir terlarang ini? " tanya Duke Felix Baumgartner yang ketakutan.
Raja Alexander Maximilian menatap dingin Duke Felix Baumgartner.
" Kamu gila Alexander! kamu ingin kita berdua mati bersama, batalkan sihir terlarang ini cepat! " bentak Duke Felix Baumgartner yang tampak mulai putus asa.
Dia tau rantai sihir terlarang ini akan membunuh siapa saja yang terikat dengannya, tidak perduli sekuat apapun kekuatan sihir seseorang.
" Hahaha ... bagaimana! kejutan dariku Felix, menyenangkan bukan, dan oh iya karena kebaikan hati yang aku miliki, aku beritahu kepada dirimu yang tamak dan serakah.
Bahwa seluruh pasukan pemberontak dan juga kekasih tercintamu Helena, mereka semua sudah terperangkap dalam formasi sihir terlarang yang telah aku buat di istana kerajaan Bright, lalu ... booom! aku musnahkan dengan satu gerakan tanganku. "
Tatapan dingin dan menyeramkan tergambar jelas di wajah tampan Raja Alexander, mata abu-abu miliknya sudah berubah menjadi merah terang dan rambut hitamnya sudah berubah menjadi berwarna perak.
Perubahan itu akibat dari menggunakan sihir terlarang. Untuk mengaktifkan sihir terlarang itu dengan cara mengorbankan nyawa dari pemilik sihir itu sendiri.
" Alexander! berani sekali kamu memusnahkan pasukanku dan Helena, " teriak Duke Felix Baumgartner putus asa dia tidak menyangka bahwa Raja Alexander mengunakan sihir terlarang, terlebih lagi semua yang dimiliknya telah musnah.
Itu tidak mungkin terjadi, dimana kesalahan dalam perhitungannya, semua rencana busuk pemberontakan berjalan dengan lancar tidak mungkin dia gagal.
Kemenangan sudah diraihnya, Duke Felix Baumgartner sudah merasa menang, tapi pria didepan matanya ini tidak kalah licik darinya.
Duke Felix meronta-ronta sekuat tenaga, dalam ikatan rantai sihir terlarang yang Raja Alexander miliki, bukannya terlepas malah rantai sihir itu, semakin mengikat kuat tubuh Duke Felix Baumgartner seakan meremukkan tulangnya.
Raja Alexander Maximilian tersenyum menyeringai.
Dia tidak akan membiarkan kemenangan mutlak bagi Duke Felix Baumgartner, kalau kerajaan Bright hancur.
Maka para pemberontak dan musuh-musuhnya juga harus hancur bersamanya.
Karena sebelum kejadian malam pemberontakan, Raja Alexander Maximilian telah membuat formasi penghancuran di seluruh istana kerajaan Bright miliknya.
Dengan mengorbankan separuh esensi jiwa dan sihirnya, sebuah pengorbanan besar dari seorang Raja demi sebuah cinta yang bernama Azelia.
Raja Alexander Maximilian sudah punya firasat buruk tentang pemberontakan yang akan terjadi, sehingga dia diam-diam memasang formasi terlarang penghancuran, seluruh istana kerajaan Bright tanpa diketahui siapa pun.
Wajah Raja Alexander Maximilian berubah sendu, hatinya benar-benar pilu, tapi sedetik kemudian wajahnya berubah, terlihat menyeramkan.
" Ayo ... Felix! nikmati saja saat-saat aku seret, kamu ke neraka bersamaku, " Raja Alexander Maximilian menatap tajam dan dingin kearah Duke Felix Baumgartner, lalu berpaling menatap Ratu Azelia dengan sendu bulir bening mengalir di pipinya.
Detik berikutnya Raja Alexander Maximilian mengucapkan beberapa mantra sihir, untuk mengaktifkan sihir, di dalam liontin bermata rubi yang berada dileher Ratu Azelia.
Kini Ratu Azelia terduduk lemah tanpa daya di tanah yang lembab, dipinggiran hutan yang menjadi saksi ketidak berdayaan Ratu Azelia.
Yang telah menghancurkan hidupnya sendiri dengan kebodohannya, manik mata biru laut milik Sang Ratu menatap nanar kearah Raja Alexander Maximilian.
Dia menyesali kesalahan demi kesalahan yang telah dia perbuat.
Sekelebat cahaya berwarna merah delima mulai mengelilingi Ratu Azelia, seakan melindungi sang Ratu dari ledakan yang sebentar lagi akan terjadi.
Detik berikutnya cahaya keemasan dari rantai sihir terlarang milik Raja Alexander Maximilian, semakin terang menusuk mata yang melihatnya, namun manik biru laut milik Ratu Azelia tetap menatap tajam kearah cahaya emas yang semakin lama semakin terang.
Di balik cahaya terang Duke Felix Baumgartner berteriak meronta-ronta minta dilepaskan.
Sedangkan Raja Alexander Maximilian mengucapkan satu kata.
" Azeliaku. "
Itulah kata terakhir yang Raja Alexander Maximilian ucapkan, sebelum cahaya terang itu mulai meninggi.
Boooommm
" Tidak ... Alex! tidak, jangan tinggalkan aku! hiks ... hiks, " teriak Ratu Azelia putus asa, seakan separuh jiwanya pergi bersama cahaya keemasan yang semakin memudar.
" Alex! maafkan aku, yang begitu bodoh sehingga menghancurkan semua yang aku miliki, " tangis Ratu Azelia tidak lagi bersuara, air matanya seolah mengering, jiwanya seakan terbang entah kemana.
" Kau memang bodoh dan sampah Azelia, " teriak Duke Felix Baumgartner menggelegar sangat menyeramkan.
Sontak saja membuat Ratu Azelia menatap nyalang, kearah suara menggelegar itu berasal.
Mata Ratu Azelia membulat sempurna, melihat Duke Felix Baumgartner yang compang-camping dan menghitam seperti di sambar petir.
" Bagaimana kamu ti- "
" Tidak mati maksudmu, hahaha ... aku tidak semudah itu untuk mati sayang, karena sihir rantai terlarang milik suamimu yang tidak berguna itu, tidak akan bisa membunuhku, karena kondisi Alexander yang sekarat, membuat sihir terlarang melemah, " jelas Duke Felix Baumgartner jumawa.
Deg
Rasa takut mulai dirasakan Ratu Azelia, dia perlahan-lahan mundur dengan tubuh yang mulai sedikit gemetaran.
Cahaya sihir berwarna merah delima, yang tadi melingkari tubuh sang Ratu juga sudah menghilang, bersamaan dengan cahaya terang berwarna emas.
" Mari ... Azel sayang, kita nikmati malam yang indah ini dengan bersenang-senang atau langsung saja membunuhmu karena suami tidak bergunamu itu sudah membunuh Helenaku !" Duke Felix Baumgartner menatap Ratu Azelia dengan tajam.
" MENJIJIKKAN, lebih baik langsung bunuh saja aku, " bentak Ratu Azelia.
" Oh baiklah, mengingat bahwa kamu sangat bodoh selama ini, dengan mendengarkan hasutan - hasutanku jadi aku berbaik hati, mengabulkan permintaan terakhirmu " wajah Duke Felix Baumgartner tampak menjijikkan di mata Ratu Azelia.
Duke Felix mengeluarkan sihir cahaya seperti petir yang menyambar Ratu Azelia dengan cepat.
Duaaaarrrr
" Sakit! kenapa ini sakit sekali, " ingin rasanya Ratu Azelia berteriak namun dia urungkan, karena itu akan membuat Duke Felix Baumgartner menikmati kesenangan dalam membunuh dirinya.
Bersamaan dengan petir yang menyambar Ratu Azelia, cahaya sihir berwarna merah delima dari kalung liontin yang menggantung dileher Ratu Azelia kembali mengelilingi tubuh Ratu Azelia, tapi petir yang menyambar semakin banyak menyebabkan Sang Ratu yang tidak memiliki kekuatan sihir itu sekarat.
'Rajaku Alexander, mungkin ini adalah akhir dari hidupku, aku sangat merindukanmu, aku ingin kita bersama kembali tunggu aku, andai saja aku masih punya kesempatan kedua, akan aku ubah takdirku.
Aku juga akan membalas dendam kepada para penghianat yang telah menghancurkan kerajaan Bright dan tidak akan membiarkanmu mati Rajaku,' ucap Ratu Azelia dalam hati.
Mata biru laut Ratu Azelia hampir terpejam, kesadarannya mulai menghilang, rasa sakit yang di deritanya seakan mulai menghilang.
Bersambung...
Jangan lupa like, komen, subscribe dan vote nya ❤️😘