Ketika mario yang telah kehilangan separuh hidupnya karna sesuatu yang buruk telah terjadi pada sang kekasih, hingga datanglah seseorang yang berhasil membawa kembali rona bahagia pada kehidupan mario.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon piscesg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa boleh?
Tak terasa setahun pun kini telah berlalu pasca insiden penculikan hana, hubungan antara mario dan hana pun semakin dekat seiring berjalannya waktu.
Siang itu mario dan hana berencana untuk makan siang bersama, seperti biasa mario menjemput hana lalu mereka menuju sebuah restoran untuk makan siang bersama.
"Mar, aku kira kita mau ke cafe chris." Tanya hana
"Hari ini spesial, jadi di sini aja ya." Jawab mario sembari tersenyum pada hana
Ekspresi hana yang bingung membuat mario gemas melihatnya, kemudian ia menggenggam tangan hana untuk masuk ke dalam restoran tersebut.
"Mar, kayanya terlalu mewah deh tempatnya kalo cuma buat makan siang." Ucap hana ragu, ini restoran kualitas bintang lima tentu saja terlihat mewah entah dari dekorasi restorannya atau pun menu makanannya
Mario hanya tersenyum membalas ucapan hana barusan.
"Hari ini aku yang teraktir ok, jadi kamu bisa pesan apa pun." Ucap mario
"Bener ya, yes!" Girang hana karna akan dapat makan gratis sekarang
Tak lama kemudian makanan yang telah mereka pesan satu persatu datang memenuhi meja makan yang ada di depan mereka.
Lalu mario mendekati hana dan duduk di sebelah hana sembari meraih tangan milik hana pelan.
"Han, aku boleh ngomong sesuatu sama kamu sebelum kita mulai makan?" Tanya mario pada hana dengan nada penuh kelembutan
"Tentu mar, apa yang mau kamu omongin hmm? Serius banget kayanya." Ucap hana sembari memutar tubuhnya menghadap mario karna hana merasa mario akan mengatakan hal yang serius padanya
"Aku. Suka kamu, aku gak tau itu di mulai dari kapan dan gimana, tapi yang jelas hati aku gak tenang kalo kamu gak ada kabar seharian, aku juga gak suka kalo kamu deket-deket atau terlalu dekat dengan orang lain, aku juga ngerasa kecewa setiap kali aku harus pisah sama kamu waktu aku anter kamu pulang. Yang jelas aku butuh kamu, yang aku harapin kamu selalu ada nemenin hari-hari aku, bahkan di waktu pagi yang aku mau lihat pertama kali itu kamu han. Jadi hana, apa kamu mau jadi kekasih ku?" Tanya mario dengan wajah yang serius
Hana tertegun dengan penuturan panjang mario barusan, ia merasa ingin meneteskan air matanya, ia tak menyangka lelaki yang di depannya ternyata juga menyukainya.
Ya, hana telah lama menyukai mario, semenjak mario memperlakukan hana dengan lembut dan menjaganya dengan baik, hati hana telah terpaut pada laki-laki di depannya itu.
"Mar, apa kamu serius sama perasaan kamu?" Tanya hana
"Aku gak akan ungkapin semua itu kalo aku gak yakin sama perasaan aku hana."
"Aku takut kalo kamu cuma bingung sama perasaan kamu."
"Maksud kamu?" Tanya mario bingung
"Aku takut perasaan kamu ke aku itu cuma bias rindu kamu ke gina, maksudnya karna aku yang mirip sama gina kamu jadi suka sama aku."
"Hana." Mario mengusap pipi hana pelan
"Kamu memang mirip banget sama gina aku akuin itu, tapi kamu sama gina itu beda di mata aku, walaupun orang mungkin gak bisa ngebedain kalian, tapi tolong percaya sama perasaan yang aku punya sekarang itu buat seorang hana. Dulu aku bener-bener cinta gina aku akuin itu, tapi sekarang nama hana mulai nempatin hati ini juga han."
Hana terdiam sejenak mendengar penuturan mario.
"Bisa gak aku minta waktu buat mikirin ini dulu mar?"
"Tentu, kamu gak harus jawab sekarang aku siap nunggu kamu buat terima aku, dan aku akan tunjukin bahwa perasaan aku ke kamu itu bukan cuma buat ngilangin rasa rindu aku ke gina, aku akan buat kamu yakin han. Apa aku boleh berjuang buat dapet kepercayaan kamu ?" Mario dengan intonasi yang sangat yakin
Hana hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju, mario pun tersenyum mendapat anggukan dari hana kemudian mengelus pelan kepala hana dan sedikit mengacak-acak rambutnya pelan.
"Kalo gitu ayo makan keburu dingin makanannya." Ajak mario
Lagi-lagi hana hanya menganggukan kepalanya tanda setuju, mario hanya tersenyum melihat hana yang kini malu-malu karna moment tadi, mario pun merasa pipinya memerah setelah pengakuannya tadi.
Mereka melewati makan siang mereka dengan perasaan yang canggung, namun keduanya menyukainya.
*
*
*
*
*
Malam di kamar apartment mario.
Terlihat mario yang sedari tadi sibuk dengan perkakasnya membereskan barang-barang miliknya.
Beruntung sepupunya chris sekarang sudah pindah kembali ke rumahnya sendiri, jika tidak sudah di pastikan mario akan kena omel karna dia yang berisik.
Chris telah kembali ke rumahnya karna chris merasa mario telah baik-baik saja sekarang.
Mario memasukan beberapa barang ke box berwarna coklat yang ada di atas kasurnya.
Barang yang ia masukkan kedalam box adalah barang-barang peninggalan milik gina, satu persatu ia masukan ke dalam kotak berwarna coklat tersebut.
Dengan berat hati ia tetap melanjutkan kegiatannya itu.
Dari baju-baju milik gina, accesories, buku dan segala sesuatu yang berkaitan dengan gina ia memasukannya jadi satu pada kotak tersebut.
Dan barang terakhir yang akan ia masukan pada kotak tersebut adalah foto yang berada di meja sebelah ranjangnya.
Di ambilnya foto tersebut kemudian ia pandangi sembari mendudukkan dirinya pada pinggiran ranjangnya.
"Gin, boleh aku lepas kamu sekarang?
Apa aku egois kalo sekarang aku sayang orang lain selain kamu gin? Aku cinta kamu gin, dari saat waktu pertama kali kita ketemu sampai saat kamu tutup mata kamu terkahir kali, bahkan sampai sekarang kamu gak di sini rasa cinta ini masih tetep ada buat kamu gin. Tapi sekarang bedanya cinta aku gak sebesar dulu saat kamu masih ada di sini sama aku.
Gin, walaupun kamu sekarang bukan prioritas aku lagi saat ini, aku akan selalu simpan kamu di dalam hati ini. Apa kamu bisa ngerti perasaan aku gin? Aku mohon maafin aku, aku egois karna aku mau bahagia." Ucap mario sembari memeluk dan mengelus foto tersebut
Tanpa terasa ia mengeluarkan air matanya sembari ia mencurahkan isi hatinya pada foto tersebut.
Ia tahu pasti jika ia ingin membuat hana percaya, ia harus menunjukan bahwa yang ia sukai adalah seorang hana, bukan hana yang mirip dengan gina.
Ia mencoba melepaskan masa lalunya.
Berat, itu yang di rasakan oleh mario sekarang, namun ia sadar jika ia masih terpaku dengan masa lalunya ia hanya akan menyakiti hati orang yang di cintainya sekarang.
Mario masih terisak dengan foto itu dalam pelukanya.
"Aku akan selalu cinta kamu gin, sampai kapan pun kamu akan selalu jadi bagian manis dalam hati ini, selamat tinggal gina cinta pertama ku." Monolog mario kembali dengan tangisnya
Mario rasa memang benar apa yang orang katakan jika cinta pertama hanya akan jadi sebuah cerita.
Hanya saja mario tak menyangka bahwa cinta pertamanya akan jadi cerita yang tragis.
Perlahan mario meletakan foto itu ke dalam box berwarna coklat tersebut bersama barang-barang lainnya.
Mario membawa box tersebut untuk di simpan ke gudang.
Setelah ia selesai dengan barang-barang gina kemudian ia membaringkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya, sembari lengan yang ia letakan pada matanya untuk menghalangi cahaya lampu yang menurutnya silau.
Ia sedang mengingat kembali kenangan-kenangan masa dulu bersama gina, tak terasa air matanya kembali mengalir dari matanya yang terpejam.
"Kenapa kamu jahat banget sama aku gin, bahkan sekali pun gak pernah kamu muncul ke mimpi ku, apa kamu gak tau kalau ini semua sangat berat buat aku." Gumam mario pelan
-----------------------------------
Di kamar hana
Hana yang sedang duduk di kasurnya kemudian beranjak turun dan berjalan menuju arah balkon kamarnya.
Ia hanya duduk di kursi yang ada pada balkon kamarnya sembari termenung memandang langit malam yang luas.
Malam itu cuaca cerah, jadi ia bisa melihat bintang-bintang dengan jelas.
"Indahnya." Gumam hana tersenyum
"Apa boleh aku terima dia? Apa boleh aku milikin cinta mario? Apa aku boleh milikin dia? Gin?" Monolog hana betanya-tanya entah pada siapa sembari masih tetap memandang langit malam.
