BELUM DI REVISI!!!
Fatimah Az-Zahra, seorang wanita yang baru saja merasakan patah hati, tapi siapa sangka kedua orang tuanya merencanakan sesuatu yang mau tak mau harus ia ikuti.
Ia harus menikah dengan laki-laki yang sama sekali tidak ia kenali terlebih laki-laki itu seorang Gus, anak dari seorang kyai.
Mau tahu kelanjutannya ceritanya mari kita kepoin....
Kalau gak suka skip aja....
Selamat membaca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon limr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
...~ happy reading ~...
Bakda isya Zahra baru sampai di rumah, tentu saja semua keluarganya menunggu kepulangannya. Karena sejak tadi Meraka mencoba menghubungi Zahra tapi telpon Zahra tidak bisa di hubungi.
" Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam warahmatullahi"
" Habis dari mana ? " Tanya Ahmad
" Nak sini, duduk dekat kek" suruh kek Zahra.
" Abah Jangan mencoba melindunginya"
" Biar kan dia duduk dulu Ahmad, kita bicarakan dengan baik baik"
" Bener kata Abah Mu Ahmad " nenek Ainun.
Zahra sudah menyiapkan mentalnya menghadapi kemarahan sang ayah. Karena ia tahu kalau ia pulang larutan malam Tampa meminta izin pasti ia akan kana hukuman dari sang ayah.
" Nak, kenapa tadi pergi Tampa memberi tahu Bunda mu? "Tanya kakek Zaki
" Za--hra a--da urusan yang mendadak kek, Zahra lupa memberi tahu Bunda"
"Sampai selarut ini? " Ucap Ahmad menahan emosi nya
" Za--hra juga tadi pergi ke pantai dan mampir makan malam di restoran kesukaan Zahra ayah "
" Kamu bisa makan dengan tenang di luar sana dan kami disini sangat menghawatirkan kamu, Jangan kan makan malam meminum air putih saja kami gak bisa" ucap Ahmad emosi
" Maaf ayah" ucap Zahra menahan air mata. Zahra emang berbohong tapi jika ia mengatakan yang sebenarnya entah akan Semerah apa ayahnya.
" Mas udah, Zahra kan sudah pulang dengan selamat" ucap Maryam
" Astaghfirullah" ucap Ahmad
" Nak kamu tahu kan kalau wanita itu tidak baik pulang malam" Zahra cuman menganggukkan kepalanya " kenapa hp mu gak bisa di hubungi?" Kata kakek Zaki
" Hp Zahra mati kek" ucap Zahra dalam isak kan nya " maafin Zahra sudah membuat kakek dan yang lainnya khawatir"
" Minta maaf ke ayah mu nak" suruh nenek Ainun
" Maafin Zahra ayah, Zahra janji tidak akan mengulanginya lagi" ucap Zahra berlutut di kaki sang ayah.
" Bagunlah nak" zahra menurut " kamu tahu kan kalau terjadi apa-apa dengan kamu, ayah akan merasa gagal menjadi seorang ayah" ucap Ahmad
" Zahra janji tidak akan mengulanginya lagi ayah, maaf kan Zahra"
" Ayah minta maaf tadi ayah membentak mu"
Tangis haru nenek Ainun,kakek Zaki dan Maryam tidak bisa di bendung melihat anak dan ayah.
" Sekarang istirahatlah nak" suruh kakek Zaki lembut, Zahra menuruti apa yang di suruh kakek Zaki.
" Abah tidak menyalahkan cara didik mu nak, tapi sebisa mungkin jangan sampai membentak karena hati Semua wanita itu sama nak, sama-sama rapuh dia tidak bisa di bentak, usahakan berkata lembut di depan anak dan istri mu "
****
Malam yang gelap berganti dengan pagi yang cerah dan mulai menyinari bumi.
Tapi lain halnya dengan wanita yang selalu berpakaian tertutup dan ia seperti malas untuk menjalani hidupnya saat ini.
Sejak kejadian kemarin, Zahra menjadi pendiam dan tak banyak bicara. rasanya enggan untuk bangun dari kasurnya ini.
Tapi mau gimana lagi tuntutan pendidikan yang harus ia jalani tanpa kata rasa malas. Ia bangun dari tidurnya dan masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai dengan ritual mandinya Zahra pun bersiap untuk pergi ke kampus. Sebelum ke kampus ia harus sarapan di rumah terlebih dahulu, Karana sarapan pagi itu wajib untuk Zahra.
" Pagi nek, kek" sapa zahra.
" Pagi nak"
" kamu sudah mau berangkat kuliah nak ?"
" iya kek, soalnya Zahra masuk pagi "
" Sarapan dulu nak, ini bunda buatin nasi goreng"
" Terimakasih Bun"
Tak begitu lama Zahra menghabiskan sarapannya dan berpamitan untuk pergi kuliah.
...🍒🍒...
Haii🖤
Happy reading guys 🖤
Jangan lupa like, vote and comment:V🖤
🍒 terimakasih sudah mampir 🤍