Xing Yu, gadis Abad ke -21, berusia dua puluh lima tahun, memiliki gelar Pembunuh Medali Emas di Dunia Kegelapan.
Sikapnya yang dingin, sombong, tidak tahu malu dan kasar, membuat siapapun yang mendengar namanya bergetar ketakutan.
Xing Yu memiliki sebuah rahasia besar yang hanya diketahui oleh beberapa petinggi di Oganisasinya. Rahasia besar yang menjadi alasan mengapa dirinya menjadi agen pembunuh terkuat diseluruh Dunia Kegelapan.
Sayangnya, Xing Yu meninggal karena dihantam oleh tornado aneh yang muncul saat dia akan membunuh musuhnya.
Saat membuka matanya, Xing Yu terkejut melihat pakaian kuno compang-camping melekat di tubuhnya.
Xing Yu merasakan ada yang salah. Kemudian dia teringat bahwa sebelumnya dirinya terjebak di dalam tornado mengerikan. Pada saat itu, dia mengira hidupnya sudah berakhir. Tanpa diduga, dia benar-benar selamat.
Tidak, lebih tepatnya hanya jiwanya yang selamat.
Apakah takdir sedang mempermainkannya?
Mengapa dia datang ke zaman kuno?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita_001, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 06 - Aku akan membantumu balas dendam!
Ketika Jiang Xingyu berbicara tentang Pangeran Yuhao dan Lin Jiayin, sorot matanya didominasi oleh kebencian.
"Apa salahku sehingga mereka semua memperlakukanku dengan buruk? mereka bukan hanya menyiksaku, tapi juga merenggut nyawaku. Jika aku hanya bodoh, mereka tidak mungkin membunuhku. Sebenarnya apa salahku?" Jiang Xingyu meluapkan semua emosinya dengan cara menangis sekeras-kerasnya.
"Gadis bodoh! Kamu tidak salah pada mereka. Justru merekalah yang bersalah padamu!" Entah mengapa hati Xing Yu terasa sangat sakit.
Awalnya dia mengira Jiang Xingyu hanya terobsesi pada sesuatu hingga jiwanya menolak untuk pergi. Tidak disangka ternyata dia memiliki keluhan yang begitu besar. Jika dia tidak bisa melupakannya, jiwanya tidak akan bisa bereinkarnasi.
"Jadi, apa kamu ingin balas dendam pada mereka yang selama ini menyakitimu? atau kamu hanya akan membiarkannya begitu saja?" setelah memikirkannya berulang kali, Xing Yu memutuskan untuk membantunya balas dendam.
Mendengar kata balas dendam, Jiang Xingyu menjadi bersemangat. "Tentu saja aku ingin balas dendam!"
Dia sangat bersemangat hingga rasanya ingin segera memusnahkan semua musuhnya. Namun ketika mengingat kondisinya sekarang, ekspresinya kembali putus asa. "Sekarang aku sudah meninggal. Bagaimana aku bisa balas dendam?"
"Aku bisa membantumu!" Ucap Xing Yu dengan percaya diri.
Jiang Xingyu tercengang, lalu bertanya dengan nada kebingungan, "Kamu bisa membantuku?"
Xing Yu menghela nafas panjang, lalu menjelaskan dengan sabar, "Ya! Seperti yang kamu lihat. Sebenarnya aku sama sepertimu. Aku sudah meninggal di kehidupanku sebelumnya. Tetapi entah mengapa jiwaku justru menempati tubuhmu dengan cara yang bahkan tidak aku ketahui. Intinya adalah sekarang aku adalah kamu. Jadi aku akan melakukan yang terbaik selama kamu ingin balas dendam. Jiang Xingyu, apa kamu mengerti apa yang kukatakan? seharusnya kamu sudah pernah mendengar tentang keadaan kita saat ini, kan?"
Lagi-lagi Jiang Xingyu tercengang. Meskipun dia dikenal sebagai gadis bodoh, bukan berarti dia tidak mengetahui apapun. Sebelumnya dia pernah mendengar tentang hal seperti ini. Hanya saja dia tidak menyangka akan terjadi pada dirinya sendiri.
"Apa kamu serius? apa kamu sungguh bisa membantuku balas dendam?" dia bertanya bukan karena tidak percaya, tapi karena balas dendam bukan sesuatu yang sepele baginya.
Xing Yu menyeringai. "Tentu saja aku bisa membantumu. Aku memiliki kemampuan untuk melakukannya. Hanya saja aku tidak tahu bagaimana kamu ingin balas dendam."
Jiang Xingyu menggertakkan giginya dan berkata penuh kebencian, "Aku ingin Murong Yuhao dan Lin Jiayin hidup menderita hingga kematian adalah hal yang paling mereka inginkan!" Dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan, "Aku juga ingin mereka yang selama ini telah menyiksaku, menerima hukuman yang setimpal!"
Dia menundukkan kepalanya setelah mengatakan keinginannya.
"Apa masih ada yang lain?" Xing Yu bertanya, dia tahu masih ada sesuatu yang mengganjal di hati Jiang Xingyu.
"Aku..." Jiang Xingyu ragu-ragu.
"Katakan saja." Ucapnya dengan sabar.
"Setelah jiwaku menghilang. Aku ingin meminta bantuanmu untuk menjaga Bibi Rong. Di dunia ini, dia adalah orang yang paling tidak ingin aku tinggalkan. Bibi Rong akan sedih jika mengetahui bahwa aku sudah meninggal. Jadi, bisakah kamu membantuku merahasiakan kematianku darinya? aku tahu, dengan meminta ini aku sangat egois dan tidak tahu berterima kasih. Hanya saja aku benar-benar tidak punya pilihan lain. Walaupun kamu menempati tubuhku, aku tahu kamu tidak ingin hidup dengan identitas ini. Aku benar-benar minta maaf."
"Kamu tidak perlu meminta maaf. Aku mengerti apa yang kamu rasakan. Seperti yang kukatakan sebelumnya. Aku adalah kamu. Artinya, mulai saat ini aku akan hidup sebagai dirimu dan hidup dengan identitasmu. Aku akan melindungi orang-orang yang peduli padamu karena sekarang mereka juga orang-orangku. Kamu tidak perlu meminta maaf ataupun merasa bersalah." Ucap Xing Yu dengan senyum manisnya, seperti gadis polos yang tidak mengenal kata membunuh.
"Terima kasih atas kebaikanmu, Nona Xing Yu." Jiang Xingyu membungkuk.
Xing Yu menanggapi dengan senyuman dan bertanya lagi, "Lalu bagaimana dengan ayah bodohmu itu? apakah dia juga termasuk dalam daftar balas dendammu?"
"Tidak!" Jiang Xingyu segera membantahnya.
"Kenapa? walaupun ayahmu tidak pernah menyakitimu secara langsung. Tetapi ketidakpeduliannya padamu telah menyakitimu dengan sangat kejam. Di dunia ini, orang yang paling kejam padamu adalah ayahmu sendiri. Mengapa kamu tidak ingin balas dendam padanya?" Xing Yu bertanya walaupun sebenarnya tahu jawabannya.
Jiang Xingyu tersenyum pahit. "Walaupun aku sangat membenci ayahku karena tidak peduli padaku serta membuatku menjalani kehidupan pahit selama ini, aku tidak ingin menyakitinya karena bagaimanapun juga dia adalah ayah kandungku. Tolong jangan lakukan apapun padanya. Jika nanti dia bersikap kejam padamu, kamu bisa menghukumnya, tapi tolong jangan membunuhnya. Aku mohon..."
"Baiklah! Hanya karenamu, aku bersumpah tidak akan membunuhnya!" Xing Yu berkata dengan sungguh-sungguh.
"Nona Xing Yu, terima kasih telah menjaga tubuhku tetap hidup. Terima kasih telah membantuku balas dendam. Terima kasih untuk segalanya." Jiang Xingyu tersenyum lagi. Kali ini senyumnya sangat tulus dan hangat, seolah-olah beban yang menumpuk di lubuk hatinya telah menghilang.
Xing Yu ingin memintanya untuk kembali ke Kediaman Jiang, melihat orang-orang yang dia sayanginya untuk terakhir kalinya. Tapi sebelum dia mengatakannya, dia melihat tubuh roh Jiang Xingyu tiba-tiba berubah menjadi seberkas cahaya berwarna merah terang, kemudian cahaya merah itu bergegas menuju telapak tangan kanannya.
-----Terima kasih sudah membaca-----
pengen baca lanjutannya di mana?
judul aslinya apa sih thoor?