Petualangan seorang pemuda tampan melaksanakan tugas dari sang guru gaib
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rogo Sukmo
Perguruan NAGA HIJAU Kini semakin maju, murid muridnya kini telah berjumlah 177 orang, namun Bima masih tak mau menjadi pemimpin Perguruan, ia hanya menjadi pelatih saja, nama Bima sebagai ahli pengobatan alternatif pun semakin terkenal, dari pejabat, pengusaha dan pengemis pun dia obati tanpa pandang bulu, ia pun tak pernah mematok biaya pengobatan, terkadang ada yang memberi hingga berpuluh juta, dan terkadang ada juga hanya puluhan ribu, untuk anak yatim piatu , janda miskin dan orang tak punya Bima menggratis kan biaya pengobatan dan terkadang memberi santunan, untuk pengobatan gratis Bima khusus kan hari jumat. Tanah kosong tempat kakek surya pun kini sudah terbeli dan di bangun sebuah rumah peristirahatan di sana tempat Bima berlatih di bawah bimbingan kakek surya. Bima kini sudah menguasai seluruh jurus NAGA HIJAU, dan kini sedang mendalami mata batinnya.
" Bima, bangun nak" tiba-tiba kakek surya sang guru mendatangi Bima, Bima bangun dan mendapati dirinya kini berada di istana sang guru
" guru", Bima menyalami dan mencium tangan sang guru" ada apa gerangan guru tiba-tiba guru memanggil saya??" Tanya Bima penasaran
" Bima, guru merasa ada gejolak di alam gaib, getaran itu guru rasa dari kerajaan siluman ular, kamu harus segera meningkatkan mata batinmu, agar bisa melatih ilmu yang lebih tinggi yang bisa di pakai melawan makhluk gaib, tingkatan mata batin , ada Sorog yang hanya bisa melihat tanpa bisa berdialog, terawangan yang bisa melihat dan berdialog dengan makhluk gaib, dan sesudah itu ada merogo sukmo, itu bisa bersentuhan dengan makhluk gaib, di tingkatan tertentu terkadang merogo sukmo bisa membawa badan kasarnya ke alam gaib, tapi itu berlaku untuk beberapa orang tertentu " tutur kakek surya" kamu sekarang sudah di tingkat terawangan, perdalam lagi hingga kamu bisa merogo sukmo " lanjut sang guru
" baik guru, mohon bimbingan nya" Bima segera melatih mata batinnya, dengan di bantu oleh sang guru.
Di kamar Bima intan dengan setia menunggui Bima yang sedang bersemedhi, sudah 6 hari intan menunggui Bima, untung saja sebelumnya Bima sudah berpesan untuk jangan khawatir. Kalau tidak intan pasti sudah panik. Di kerajaan kakek surya, Bima mencapai puncak terawangan dan dalam masa kritis menggapai rogo sukmo, melihat Bima yang agak tersendat dan hilang kendali atas sukmo nya sang guru langsung membantu Bima melewati krisis nya. Bima membuka matanya
" apakah aku berhasil guru?" Tanya Bima ragu.
" kamu sudah masuk di tahap dasar merogo sukmo , perdalam lagi nanti, sekarang kembalilah, badanmu sudah lelah karena 7 hari tak mendapat asupan air dan makanan," perintah
" baik guru , terima kasih, saya pamit" Bima memejamkan matanya, saat ia membuka matanya ia telah kembali di kamar nya, intan yang melihat Bima telah selesai bersemedhi sangat senang, ia memeluk Bima, tapi Bima tiba-tiba limbung dan terjatuh karena dorongan intan, ia merasa sangat lemah dan lesu,
" sayang kamu kenapa??" Tanya intan khawatir
" aku ga apa-apa sayang, hanya lemas karena tidak mendapat asupan selama bersemedhi " Jawab Bima, mendengar itu intan bergegas mengambil makanan dan minuman di dapur, dengan telaten ia menyuapi Bima,
" terima kasih sayang " ucap Bima tulus dan memeluk intan, intan membalas pelukan Bima. Bima beristirahat sejenak dengan intan di pelukan nya, intan yang merasakan damai pun tak sadar ikut terlelap di samping Bima. Tak ada gerakan lain antara Bima dan intan mereka benar-benar terlelap nyenyak. Bima bangun setelah 4 jam tertidur, melihat intan yang ikut tertidur Bima tersenyum di belai nya rambut panjang intan dengan penuh kasih sayang. Intan terbangun ia merasa ada yang mengusap usap rambutnya, ia tersenyum melihat Bima sedang membelai nya
" sayang bangun yuk, aku belum melihat ibu" ajak bima, intan hanya mengangguk. Bima dan intan keluar dari kamar tapi ia tak mendapati ibunya
" kok ibu ga ada sayang?" Tanya Bima intan berpikir sejenak
" oh iya biasanya ibu jam segini main di rumah tetangga sayang, di rumah ratna biasanya " ucap intan kemudian, intan dengan cepat menelepon ratna
" Assalamualaikum, iya mbak intan ada apa ??" Terdengar suara intan dari panggilan yang terhubung
" Waalaikum salam, mau nanya, ibu ada di sana ga ??" Tanya intan
" oh ibu tadi lagi ngobrol di rumah mbak, tapi sekarang aku ga tau soalnya lagi di luar mbak" Jawab ratna
" oh iya makasih ya, assalamualaikum " intan menutup panggilan telepon nya
" tadi ibu ada di rumah ratna sayang " kata intan pada bima
" ya sudah ga apa-apa, kita kedepan yuk lihat meja dagang ibu" ajak
" ayo"
Bima mengusap dan mengetuk meja buatan mang dirman
" kokoh dan halus" ucap Bima pelan tapi masih terdengar oleh intan
" apanya??" Tanya intan penasaran
" ini meja buatan mang dirman kokoh dan halus, desain nya juga bagus antara meja dan lemari kacanya" Jawab Bima
" kamu kapan mau buka usaha sarapan nya sayang??" Tanya intan
" sebenarnya aku ga mau ibu usaha , toh sekarang kebutuhan juga sudah tercukupi" keluh Bima " tapi berapa kali di bujuk ibu tetep mau jualan, buat ngisi waktu katanya" sambung Bima
" ya juga yah, tapi biarin aja yang buat ngisi waktu ibu , tapi jangan sampe ibu kecapean," usul intan,
" yah paling begitu sayang, eh kita belanja sekarang yuk, lusa kan hari minggu kita coba mulai dagang," ajak bima, intan senang mendengar Bima mengajak nya bermain, karena Bima paling susah di ajak main, tiap hari latihan dan latihan saja.
" Ayo kita pake motor saja yah" kata bima
" pake mobil aja sayang, kan banyak yang mau di beli, " ucap intan
" nanti mobil kamu kotor sayang , kan mau beli kelapa segala" tolak bima,
" ga , pakai mobil aja , kotor bisa di cuci, kalau ga pakai mobil ga jadi" tegas intan cemberut
" iya iya , ayo pakai mobil?" Bima mengalah
" beli ayam nya di mana sayang, di pasar smep aja ??" Saran intan
" kita beli ayam nya di sini aja sayang, ayam kampung lebih enak daripada ayam potong, nanti kita suruh asep nyari ayam kampung ke warga yang beternak ayam " Jawab Bima
Intan mengarahkan Bima ke pasar bambu kuning, sesampainya di sana Bima dan intan membeli beberapa karung beras , kelapa telur dan juga alat masak serta bahan lainnya hingga mobil intan penuh .
" sudah yuk sayang, lihat mobil kamu penuh hanya tinggal buat duduk kita saja" seru Bima
" untung make mobil, coba kalau pake motor " sindir intan, Bima tersenyum malu dan menggaruk kepalanya yang tiba-tiba merasa gatal.
" iya sayang " goda Bima. Setelah puas berbelanja intan tidak langsung pulang ia mengajak Bima jalan jalan mengatasi kota, jarang jarang bisa mengajak Bima keluar apalagi main.
" sayang ke pasir putih yuk??" Ajak intan dengan muka yang di buat seimut mungkin merayu Bima, melihat wajah imut intan ia tak kuasa menolak permintaan intan,
" Ayo, tapi sampe jam stengah 6 aja yah" ucap Bima, intan langsung setuju.
Sesampainya di pasir putih suasana agak sepi karena hari ini bukan hari libur, hanya ada beberapa pasangan dan keluarga. Bima dan intan berjalan sepanjang pantai sambil bergandengan tangan. Intan sangat bahagia bisa berjalan jalan dengan Bima, ia tersenyum manis sepanjang jalan , Bima melihat gubuk pantai yang kosong dan mengajak intan duduk disana.
lanjutkan bang dhani, semoga menjadi yang terbaik.. 👍
salam santun 🙏