NovelToon NovelToon
Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Istri Terhina Menjadi Ibu Susu Bayi CEO

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / CEO / Ibu susu / Cinta Terlarang / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:494.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Arsyi seorang wanita sederhana, menjalani pernikahan penuh hinaan dari suami dan keluarga suaminya. Puncak penderitaannya terjadi ketika anaknya meninggal dunia, dan ia disalahkan sepenuhnya. Kehilangan itu memicu keberaniannya untuk meninggalkan rumah, meski statusnya masih sebagai istri sah.

Hidup di tengah kesulitan membuatnya tak sengaja menjadi ibu susu bagi Aidan, bayi seorang miliarder dingin bernama Rendra. Hubungan mereka perlahan terjalin lewat kasih sayang untuk Aidan, namun status pernikahan masing-masing menjadi tembok besar di antara mereka. Saat rahasia pernikahan Rendra terungkap, semuanya berubah... membuka peluang untuk cinta yang sebelumnya mustahil.

Apakah akhirnya Arsyi bisa bercerai dan membalas perbuatan suami serta kejahatan keluarga suaminya, lalu hidup bahagia dengan lelaki baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 6.

Di kamar barunya, Arsyi terbangun oleh suara tangisan lirih Aidan. Ia bangkit cepat, meraih bayi itu mendekapnya ke dada.

“Shhh… Ibu disini, Nak. Tenanglah…” bisiknya lembut.

Tangisan mereda, Aidan menyusu dengan damai.

Saat turun ke dapur, Arsyi merasakan atmosfer kaku. Beberapa pelayan berbisik-bisik, tatapan mereka menempel di punggungnya.

Maya berdiri di dekat meja panjang, wajahnya penuh rasa benci. “Lihat, siapa yang datang dan sudah merasa seperti nyonya rumah! Sok baik padahal sengaja mencari perhatian dengan membelaku di depan Tuan Rendra."

Arsyi berhenti sejenak, menatap tajam ke arah Maya. Ia sudah belajar, jangan diam saat orang lain mengusik. Maya pernah sekali mengganggunya, tapi tidak kali ini. Dia tak akan diam lagi, mereka sama-sama bekerja disana untuk mencari nafkah. Kenapa harus saling menjatuhkan?

“Aku datang kesini, hanya ingin menyiapkan sesuatu untuk Tuan kecil Aidan.“

“Untuk Tuan kecil, atau untuk membuat Tuan Rendra lebih lunak padamu?” Maya menyeringai, suaranya cukup keras agar semua pelayan lain mendengar. “Jangan kira kami tidak tahu, banyak yang ingin menempati posisi dekat dengan keluarga besar. Misalnya jadi istri simpanan Tuan Rendra, selagi istrinya ada di rumah sakit jiwa. Kau pikir... kau bisa menggantikan istri Tuan Rendra?”

Beberapa pelayan lain terdiam, sebagian ikut sinis menatap Arsyi.

Rumah sakit jiwa? Arsyi malah fokus pada perkataan Maya tentang istri Rendra, kenapa ada di rumah sakit jiwa?

Arsyi merapatkan gendongan Aidan di dadanya, lalu menjawab tenang. “Aku tidak punya tujuan apa pun, selain menjaga anak ini. Jaga ucapan mu Maya... jangan pikir aku tak melawan karena takut padamu, aku hanya bersabar menghadapi tingkahmu.“

Maya mendengus, tapi tak membalas lagi. Tatapan iri itu sudah cukup memberi tanda, keberadaan Arsyi dianggap ancaman baginya karena dia sendiri sudah lama mengincar Rendra.

Siang itu Arsyi duduk di kursi taman, mengayunkan pelan kursi rotan sambil menidurkan Aidan dalam pelukannya. Angin semilir, bunga mawar bergetar lembut menyebarkan aroma harum di sekitarnya.

Rendra muncul tiba-tiba, ia berdiri tak jauh dari Arsyi. “Dia tidur lebih cepat di pelukanmu.”

Arsyi menoleh pelan. “Anak selalu bisa merasakan siapa yang tulus menenangkannya.”

Kata-kata itu meluncur tanpa sengaja, Rendra menatap wanita itu tajam seolah tersinggung. Namun alih-alih marah, Ia hanya menurunkan pandangan pada putranya yang terlelap dan wajahnya sedikit melunak.

“Dia tidak mirip denganku, kan?" gumam Rendra akhirnya, seolah bertanya pada diri sendiri.

Sebelum Arsyi menjawab, pria itu berbalik pergi dengan langkah berat.

Malam itu, rumah megah terbungkus keheningan. Setelah Aidan terlelap, Arsyi keluar sebentar mengambil air minum.

Di lorong ia mendengar suara rendah dari ruang kerja, ia mendekat tanpa sengaja.

Pintu sedikit terbuka, Rendra duduk di balik meja dengan kemejanya yang terbuka di leher. Pria itu sedang menatap selembar foto di tangannya, foto seorang perempuan bersama dua laki-laki. Dan, salah satu laki-laki itu adalah Rendra sendiri.

Apa itu istri Tuan Rendra? pikir Arsyi.

Tangan Rendra bergetar, sebelum akhirnya ia meremas foto itu.

Arsyi segera mundur, tak ingin ketahuan mengintip. Tapi bayangan wajah terluka Rendra tertanam dalam pikirannya, lelaki dingin itu memang menyimpan luka yang lebih dalam.

Keesokan paginya, Arsyi menemukan pakaiannya di kamar sudah berantakan. Laci yang semula rapi kini terbuka, beberapa pakaiannya tercecer di lantai.

Sinta masuk, terkejut. “Siapa yang melakukan ini?”

Arsyi menggeleng meski ia tahu jawabannya, siapa lagi kalau bukan Maya.

Saat bertemu, Maya menatap Arsyi dengan tatapan puas. “Ups! Katanya ada yang obrak-abrik kamarmu, mungkin tikus besar masuk karena tak suka padamu.”

Arsyi menatap balik, suaranya tenang tapi tajam, “Kalau memang tikus, aku akan segera memberantas nya!“

Tatapan mereka bertemu, Maya terperangah sejenak. Dia tak menyangka Arsyi berani menantangnya, tapi kemudian ia berpaling.

Sinta yang menyaksikan dari jauh hanya bisa menghela napas. Kali ini, dia harus melaporkan Maya pada Rendra.

Sore menjelang, Aidan kembali rewel. Arsyi menggendongnya berkeliling koridor. Saat melewati ruang tamu, ia mendengar suara keras Rendra sedang berbicara lewat telepon.

“Jangan bawa-bawa nama istriku lagi! Urusan istriku dengan kalian sudah selesai!” Suaranya tajam, penuh bara.

Rendra berdiri dengan napas memburu setelah memutuskan panggilan telepon.

Saat berbalik, ia melihat Arsyi di ambang pintu dengan Aidan yang tiba-tiba menangis.

Sejenak, dunia berhenti. Tatapan marah itu bertemu wajah teduh Arsyi yang mencoba menenangkan bayi.

Rendra mendekat, tapi kali ini tanpa kata. Ia hanya menatap anaknya yang meraung, lalu dengan ragu ia mengulurkan tangan.

Arsyi menyerahkan baby Aidan dalam gendongannya ke arah Rendra dengan pelan.

Keajaiban kecil pun terjadi, tangisan Aidan mereda saat berada di dada ayahnya. Rendra menunduk, seolah tak percaya.

“Dia… berhenti menangis,” gumam pria itu lirih.

Arsyi menatap adegan itu, bibirnya bergerak nyaris tak terdengar. “Karena dia tahu, sedingin apapun ayahnya... itu tetap rumah ternyaman baginya.”

Rendra mengangkat kepala, menatap Arsyi dengan pandangan rumit. Ada sesuatu bergetar di mata pria itu, sebelum akhirnya ia menyerahkan kembali Aidan pada Arsyi.

Tanpa sepatah kata lagi, pria itu pergi. Tapi langkahnya... tidak sekeras biasanya.

Sementara setelah Sinta melaporkan segala kejadian di rumah itu, Maya dipanggil lansung oleh Rendra.

1
Mah Ihsan
cerita yang menarik
Zainab Ddi
kayaky seru
Ruk Mini
sgt menginspirasi..alur sat set,tpi kena smua , akhir yg Bahagia, tnp beban, sgt menghibur thor, tq d tgg karya" mu lgi🙏👍👍👍
Inooy
makin meletup peperangan balas dendam nya niih 🙈
Inooy
nah lhooo,,siap2 tuh yg jd mata2 nya tuan Erlan..siap2 d kuliti Rendraaa..dn kamu Maya, bersiaplah menerima kemarahan Rendra!!!
Inooy
aaaaahh bang Rendra mulai protective niih,,bagus bang Reen jangan pernah tinggalkan Arsyi dn Aidan..kemana pun abang pergi mereka harus d bawa jg, apalgi d rumah mu ada mata2 nya kluarga Erlan alias kluarga nya Jerry..tanpa TOM yaaaa!? 🤣
Inooy
iya betul apa yg d katakan Daniel Saa, jd kamu harus kuat..harus bisa menghadapi kenyataan yg ada,,karena kini kluarga Erlan sedang mengincar Rendra..khusus nya anak kamu yg d titipkan k Rendra dn Arsyi, Saa...
jd jangan biarkan mereka merebut anak mu dr Rendra dn Arsyi, Saa!!!!
Inooy
perang akan d mulai niih,,,

pa Erlan bener2 yaaaa..bukan nya kematian anak2 nya d jadikan bahan introspeksi diri, malah d jadikan alasan bwt balas dendam...
heeeyy paaa, Raisa melakukan itu smua karena ulah anak bapa sendiri yg telah merudapaksa nya..bapa pikir sendiri deeh d saat Raisa jd istri nya Rio, anak bapa yg bernama Jeffry malah melecehkan nya..dn yg lebih menyakitkan nya lg, kluarga bapa melindungi perbuatan bejat anak bapa sendiri seolah olah Raisa lah yg telah menggoda Jeffry..pikir paaa pikiir,,wanita baik2 mana yg akan diam aj d perlakukan seperti iniiii...
skarang malah bapa mengobarkan dendam bapa yg tidak pada tempat nya, hhadeeeuh...
Inooy
waduuuhh mulai tegang nih cerita,,jd deg2an takut Rendra dn Arsyi kena balas dendam nya Maya dn kluarga nya Jeffry 🙈
Inooy
cie..cieeee,,yg pengen d panggil abaaang 😅
eeehh tp bener jg Ren lebih baik panggil abang dr pada tuan..berasa kembali k masa penjajahan 'TUAN TANAH' 🤣🤣🤣🤣/Facepalm/
Inooy
ternyata kamu udh benar2 sembuh Saa tinggal rasa trauma aj yg belum benar2 pulih..dn skarang kamu mulai bersandiwara demi menyatukan Rendra dn Arsyi,,kamu benar2 sahabat sejati Saa 🥺
Inooy
wkwkwkwk,,dengan alasan utk berterima kasih yg baik padahal kamu emg beneran pengen d suapi Arsyi hhadeuuuhh..modus mu tuaaan kaya ABG labil 🤦‍♀️
Inooy
karena kamu berharap ada rasa cemburu d hati Arsyi, tp sayang nya Arsyi biasa biasa aj tuuuh!?
kamu kesel y Reen ternyata Arsyi g cemburu dengan kedekatan mu ama Raisa 🤭
Inooy
diiih jd pengen ngakak aq, bisa2 nya Rendra berharap Arsyi cemburu karena kedekatan nya ama Raisa ckckck
Inooy
tuuh kaan kaaan,,pasti perasaan itu lambat laun akan hadir jg karena terbiasa ❤️
Inooy
senyum mu membuat hati ku berbunga bunga, Aaarr...🤭
Inooy
hihihi,,kasian banget kamu Reen jd bahan ketawaan para art muu..sabar y Reen, ambil aj hikmah nya dr sandiwara ini,,oke??
Inooy
waduuuh Raisa makin penasaran dengan status palsu nya Rendra Arsyi 🤭
Inooy
skarang kamu boleh bilang klo Raisa adalah satu2 nya istri kamu,,tp tunggu smp waktu nya tiba..aq jamin kamu bakalan lengket ama Arsyi dn kamu bakalan bucin parah ama Arsyi!!!
Inooy
makin seru cerita nya niiihh 👍👍❤️🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!