NovelToon NovelToon
Warisan Mutiara Hitam 3

Warisan Mutiara Hitam 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Fantasi Timur / Balas Dendam
Popularitas:58.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kokop Gann

(Warisan Mutiara Hitam Season 3)

Gerbang dimensi di atas Pulau Tulang Naga telah terbuka, menyingkap "Dunia Terbalik" peninggalan ahli Ranah Transformasi Dewa. Langit menjadi lautan, dan istana emas menjuntai dari angkasa.

Chen Kai, kini menyamar sebagai "Tuan Muda Ye" yang arogan. Berbekal Fragmen Mutiara Hitam, ia memiliki keunggulan mutlak di medan yang melanggar hukum fisika ini. Namun, ia tidak sendirian.

Aliansi Dagang Laut Selatan, Sekte Hiu Besi, dan seorang monster tua Ranah Jiwa Baru Lahir memburu Inti Makam demi keabadian. Di tengah serangan Penjaga Makam dan intrik mematikan, Chen Kai harus memainkan catur berdarah: mempertahankan identitas palsunya, menaklukkan "Istana Terbalik", dan mengungkap asal-usul Mutiara Hitam sebelum para dewa yang tidur terbangun.

Ini bukan lagi perburuan harta. Ini adalah perang penaklukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bayangan di Gerbang Kabut

Fajar menyingsing di Kota Awan Putih. Di gerbang utara kota, sebuah rombongan kecil telah berkumpul, siap meninggalkan keamanan tembok kota menuju wilayah terlarang.

Chen Kai, kini kembali mengenakan jubah petualang yang lebih praktis, sedang memeriksa perbekalan di atas kereta kuda roh. Di sampingnya, Gui sedang mengasah belatinya, matanya waspada memindai setiap sudut jalan. Zhuge Ming sibuk mengatur kompas spiritual dan peta kuno yang baru saja mereka terima dari Patriark.

"Kita tidak akan menggunakan Bahtera Penembus Awan," kata Chen Kai pada Zhuge Ming. "Lembah Kabut Abadi memiliki medan magnet yang mengacaukan instrumen terbang. Kita harus masuk dengan cara lama: jalan darat."

"Dimengerti, Tuan," jawab Zhuge Ming. "Tapi jalan darat berarti kita akan melewati Hutan Ratapan. Itu adalah wilayah perburuan favorit para bandit dan binatang buas."

"Bagus," Chen Kai tersenyum tipis. "Aku butuh pemanasan."

Tiba-tiba, suara langkah kaki ringan terdengar.

"Kalian membicarakan bahaya seolah itu liburan."

Putri Lan muncul. Dia tidak lagi mengenakan gaun sutra istana yang mewah. Dia mengenakan pakaian tempur ringkas berwarna putih perak, rambutnya diikat ekor kuda tinggi. Di punggungnya, tersandang sebuah pedang giok yang memancarkan hawa dingin.

Dia tidak datang sendiri. Di belakangnya, berdiri dua pengawal wanita kembar dengan aura Inti Emas Tahap Akhir yang identik.

"Maaf membuat menunggu, Grandmaster Ye," kata Putri Lan, nadanya formal namun ada sedikit tantangan di matanya. "Ini adalah Mei dan Lan, pengawal pribadiku. Mereka tidak akan menjadi beban."

"Selama mereka tidak berteriak saat melihat darah, aku tidak keberatan," jawab Chen Kai datar. "Tapi ingat satu hal, Putri. Di luar sana, gelarmu tidak berlaku. Jika ada bahaya, aku akan memprioritaskan tujuanku sendiri."

"Adil," Putri Lan mengangguk. "Aku tidak memintamu menjadi penjagaku. Aku ikut untuk mencari terobosan kultivasi, bukan liburan."

"Baiklah. Berangkat."

Rombongan itu bergerak keluar dari gerbang kota.

Mereka tidak menyadari bahwa di atas tembok kota, sepasang mata penuh kebencian sedang mengawasi mereka.

Tetua Besi berdiri di sana, meremas pagar tembok hingga hancur menjadi debu. Di belakangnya, lima sosok berjubah hitam dengan topeng hantu berlutut.

"Mereka sudah keluar dari zona aman Patriark," desis Tetua Besi. "Kalian tahu tugas kalian."

"Bunuh Ye Chen. Dan buat kematian Putri Lan terlihat seperti kecelakaan akibat binatang buas. Patriark tidak boleh tahu ada campur tangan manusia."

"Siap, Tetua!"

Kelima sosok itu menghilang menjadi asap hitam, mengejar rombongan Chen Kai. Mereka adalah Unit Hantu Besi, pembunuh bayaran elit yang dipelihara secara rahasia oleh faksi Tetua Besi. Masing-masing adalah Setengah Langkah Jiwa Baru Lahir.

Tiga Hari Kemudian - Pinggiran Hutan Ratapan.

Pohon-pohon di hutan ini tidak memiliki daun hijau. Daun mereka berwarna abu-abu dan mengeluarkan suara mendesing yang mirip tangisan wanita saat tertiup angin. Kabut tipis mulai menyelimuti tanah, membatasi jarak pandang hingga sepuluh meter.

"Berhenti," perintah Chen Kai tiba-tiba.

Kereta kuda berhenti.

"Ada apa?" tanya Putri Lan, tangannya langsung memegang gagang pedang.

"Zhuge Ming," panggil Chen Kai.

"Ya, Tuan. Formasi pendeteksi saya menangkap lima anomali yang bergerak cepat di belakang kita. Mereka tidak memancarkan hawa kehidupan, tapi niat membunuh mereka sangat pekat."

"Lima tikus," gumam Chen Kai. "Tetua Besi benar-benar tidak sabaran."

"Tetua Besi?" Putri Lan terkejut. "Kau pikir dia berani mengirim pembunuh padaku?"

"Bukan padamu, Putri. Padaku," koreksi Chen Kai. "Kau hanyalah korban sampingan yang harus dibungkam."

Chen Kai turun dari kereta.

"Gui, lindungi kereta. Zhuge, siapkan formasi pengurung. Putri Lan... terserah kau mau bersembunyi atau menonton."

"Aku akan bertarung," kata Putri Lan tegas, melompat turun.

"Bagus. Jangan mati."

Tiba-tiba, dari dalam kabut, lima rantai hitam berduri melesat keluar dari lima arah berbeda, mengincar leher mereka.

CLANG!

Gui bergerak secepat kilat, menangkis dua rantai yang mengarah ke Zhuge Ming dan kereta. Putri Lan menghunus pedangnya, menebas satu rantai dengan gelombang es.

Dua rantai terakhir mengarah ke Chen Kai.

Chen Kai tidak bergerak. Rantai itu melilit tubuhnya erat-erat.

"Dapat!" suara serak terdengar dari kabut.

Sesosok pembunuh bertopeng hantu muncul, menarik rantai itu untuk memotong tubuh Chen Kai menjadi beberapa bagian.

SREEET!

Namun, tubuh Chen Kai tidak terpotong. Justru rantai itu yang menegang dan berhenti di udara.

Chen Kai memegang rantai itu dengan tangan kosong. Aura hitam Gravitasi melapisi kulitnya, membuatnya sekeras berlian.

"Kalian menggunakan Logam Hantu untuk rantai ini?" tanya Chen Kai santai. "Bahannya bagus. Sayang penggunanya lemah."

Chen Kai menyentakkan rantai itu.

"Gravitasi: Tarikan Balik."

WUUUNG!

Pembunuh yang memegang ujung rantai itu di dalam kabut tiba-tiba merasakan gaya tarik seberat gunung. Dia tidak sempat melepaskan rantai. Tubuhnya terseret terbang keluar dari persembunyiannya, meluncur ke arah Chen Kai dengan kecepatan peluru.

Chen Kai menyambutnya dengan satu tinju sederhana.

BUAGH!

Dada pembunuh itu hancur. Dia mati seketika sebelum kakinya menyentuh tanah.

"Satu," hitung Chen Kai.

Empat pembunuh sisanya tertegun sejenak. Rekan mereka mati dalam satu pukulan?

"Formasi Pembunuh Hantu! Serang bersamaan!" teriak pemimpin mereka.

Empat bayangan melesat serentak.

"Putri Lan, dua di kiri milikmu!" teriak Chen Kai. "Gui, ambil yang kanan belakang!"

"Jangan memerintahku!" balas Putri Lan, tapi dia tetap bergerak ke kiri. Pedang gioknya menari, menciptakan Bunga Teratai Es yang meledak saat bersentuhan dengan musuh.

"Seni Pedang Awan: Beku Abadi!"

Salah satu pembunuh terperangkap dalam es, gerakannya melambat drastis. Putri Lan tidak menyia-nyiakan kesempatan, menusuk jantungnya dengan presisi.

"Tidak buruk," puji Chen Kai sambil menghindari serangan belati beracun dari pemimpin pembunuh.

"Kau terlalu santai, Ye Chen!" teriak pemimpin pembunuh itu, frustrasi karena serangannya selalu meleset satu milimeter dari kulit Chen Kai.

"Aku tidak santai," kata Chen Kai. Matanya berubah dingin. "Aku hanya sedang menunggu kalian berkumpul."

Chen Kai menghentakkan kakinya.

"Zhuge, sekarang!"

Zhuge Ming, yang sejak tadi bersembunyi di balik kereta, mengaktifkan bendera formasi yang telah dia sebar diam-diam.

ZING!

Sebuah kubah energi transparan mengurung area pertarungan seluas lima puluh meter.

"Formasi Perangkap: Ruang Terisolasi," kata Zhuge Ming. "Tidak ada yang bisa kabur."

Pemimpin pembunuh itu panik. "Mundur! Ini jebakan!"

"Terlambat," Chen Kai muncul di depan pemimpin itu.

Dia tidak menggunakan pedang. Dia menempelkan telapak tangannya ke dada pemimpin itu.

"Korosi."

Energi hijau tua meledak dari telapak tangan Chen Kai. Zirah hitam pembunuh itu meleleh seperti lilin, diikuti oleh daging dan tulangnya.

"AAAAARGH!"

Dalam hitungan detik, pemimpin unit elit itu menjadi genangan cairan hijau di tanah.

Dua pembunuh tersisa—yang sedang melawan Gui dan pengawal kembar Putri Lan—melihat nasib pemimpin mereka dan kehilangan semangat juang. Gui dengan mudah menggorok leher salah satunya, sementara si kembar menghabisi yang terakhir.

Hening kembali di pinggiran hutan.

Putri Lan menyarungkan pedangnya, napasnya sedikit memburu. Dia menatap mayat-mayat itu, lalu menatap Chen Kai yang bahkan tidak berkeringat.

"Kau..." Putri Lan menelan ludah. "Kekuatanmu... itu bukan kekuatan Alkemis. Itu kekuatan pembunuh."

"Alkemis memisahkan bahan, pembunuh memisahkan nyawa," jawab Chen Kai datar, membersihkan tangannya. "Prinsipnya sama."

Dia berjongkok di dekat mayat pemimpin itu, mengambil lencana logam yang belum meleleh sepenuhnya.

Ada simbol palu kecil di balik lencana itu. Simbol pribadi Tetua Besi.

Chen Kai melempar lencana itu ke arah Putri Lan.

"Simpan ini. Bukti untuk 'ayah'-mu nanti."

Putri Lan menangkapnya. Wajahnya mengeras. "Tetua Besi... dia benar-benar mengkhianati sekte demi dendam pribadi."

"Ayo lanjut," kata Chen Kai, kembali naik ke kereta. "Ini baru makanan pembuka. Hidangan utamanya ada di depan."

Di kejauhan, pintu masuk Lembah Kabut Abadi sudah terlihat. Dua pilar batu raksasa berbentuk tengkorak naga menandai batas antara dunia manusia dan dunia kematian. Dan di antara pilar itu, kabut ungu pekat berputar-putar, menyembunyikan rahasia dan monster yang jauh lebih mengerikan dari sekadar pembunuh bayaran.

1
Nanik S
Ternyata Loisha bisa swlamat
Nanik S
Joooooost
Nanik S
Putri Lan... jangan biarkan Tetua Besi hidup
Evi Sirajuddin
Mana adikmu KAI 🤭
Chen Ling
Nanik S
Kalau penjaga Gerbang srigala Mutan lalu Tuan Rumahnya sekuat apa
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Lembah kematian
Hendra Yana
makin seruu
BankToso
sehat selalu thor, semangat update ya thor 👍🙏
Nanik S
Kemana Gadis kecil itu
Nanik S
Blaaaaar.... ambil apimu... Hangus dan Gosong 🤣🤣🤣🤣
Nanik S
Nah begitu Kai... gadis kecil perlu ditolong agar tidak patah semangat
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Kai🌺⚔️🌼
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Sriiiinkz 🌼⚔️🌺
Nanik S
Prang.... buang saja resep Sampah
Inulsyila
gaspollll
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu 🌼⚔️🌺
Nanik S
Harusnya gadis itu diajak sekalian Kai
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
🌺⚔️🌼Jlebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah 🌼⚔️🌺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!