NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Untuk Sang CEO

Jodoh Pilihan Untuk Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Di hari pernikahannya, Farhan Bashir Akhtar dipermalukan oleh calon istrinya yang kabur tanpa penjelasan. Sejak saat itu, Farhan menutup rapat pintu hatinya dan menganggap cinta sebagai luka yang menyakitkan. Ia tumbuh menjadi CEO arogan yang dingin pada setiap perempuan.

Hingga sang ayah menjodohkannya dengan Kinara Hasya Dzafina—gadis sederhana yang tumbuh dalam lingkungan pesantren. Pertemuan mereka bagai dua dunia yang bertolak belakang. Farhan menolak terikat pada cinta, sementara Kinara hanya ingin menjadi istri yang baik untuknya.

Dalam pernikahan tanpa rasa cinta itu, mampukah Kinara mencairkan hati sang CEO yang membeku? Atau justru keduanya akan tenggelam dalam luka masa lalu yang belum terobati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Malam itu, Farhan mengurung dirinya di kamar setelah dua minggu terakhir ini ia melihat bagaimana kedua orang tuanya sangat antusias dalam mempersiapkan pernikahannya. Kamar itu terlalu sunyi untuk ukuran seorang lelaki yang besok akan menjadi pengantin. Sunyi yang membuat dada Farhan terasa sempit dan membuat napasnya seolah terperangkap di tenggorokannya.

Farhan berdiri mematung di depan lemarinya yang berwarna hitam pekat. Pintu lemari itu sengaja ia biarkan terbuka lebar untuk memperlihatkan satu jas pengantin yang tergantung rapi di dalam. Jas itu seharusnya menjadi simbol kebahagiaan.

Tapi bagi Farhan?

Itu adalah simbol paksaan. Simbol ancaman yang kedua. Simbol yang tiap detiknya mengingatkan kalau ia harus kembali percaya pada sesuatu yang sudah menghancurkannya, pernikahan.

Rahang Farhan terlihat mengeras. Matanya memandangi jas itu dengan jijik, seolah itu adalah monster yang siap menelannya hidup-hidup.

Besok ia akan menikah. Bukan dengan perempuan yang ia cintai. Bukan dengan perempuan yang ia pilih dan bukan dengan perempuan yang ia kenal. Tetap saja ia dipaksa. Dipaksa oleh keadaan. Dipaksa oleh ayahnya dan dipaksa oleh dunia yang tidak pernah peduli betapa hancur dirinya sejak hari itu.

Hari ketika Adilla, perempuan yang ia cintai dan percayai dengan sepenuh hati, justru kabur dari pernikahan tepat beberapa menit sebelum akad. Meninggalkannya, meninggalkan keluarganya, meninggalkan harga diri dan kehormatannya yang dipijak-pijak di depan banyak orang.

Sejak saat itu cinta baginya hanyalah sebuah luka yang menyakitkan.

Farhan menarik napas panjang. Tangannya terkepal. Luka itu memang sudah lama berlalu, tapi rasa perihnya masih ada dan terasa seperti baru.

Setiap tatapan iba orang-orang, Setiap bisikan penghinaan, Setiap tuduhan kalau ia tidak pantas dicintai. Semua memori itu kembali muncul dan menusuk-nusuk kepala Farhan lagi dan lagi.

Besok ia akan menikah dengan perempuan pilihan ayahnya. Perempuan yang bahkan belum pernah ia lihat wajahnya. Dan ia harus membawa perempuan itu masuk ke dalam kehidupannya dengan menyandang status sebagai istri CEO Bashir Akhtar Group.

Sebuah kenyataan paling tidak masuk akal yang pernah Farhan terima. Farhan tertawa kecil. Tawa yang begitu sinis dan terdengar seolah terluka sampai ke tulang.

“Ayah benar-benar nekat,” gumam Farhan saat tatapannya kembali ke arah jas pengantinnya itu. Tatapan yang dingin dan membunuh.

“Menikahkan aku dengan perempuan yang bahkan aku gak tau siapa dia.” desis Farhan.

Farhan merasakan otaknya hampir meledak karena emosi yang terlalu penuh belum punya tempat untuk dikeluarkan. Tak ingin menahan semuanya, Farhan melangkah cepat menuju tembok dekat lemarinya.

Dan—

BRUK!

Tinju kerasnya menghantam tembok tanpa ampun, yang membuat rasa sakit langsung menyambar buku-buku jarinya, tapi ia tidak peduli. Justru rasa sakit itu terasa lebih menenangkan dibanding luka yang sudah lama menetap di hatinya. Ia mengulanginya lagi.

BRUK!

BRUK!

Sampai darah merembes keluar. Sampai napasnya terengah. Sampai tubuhnya bergetar menahan amarah.

“Kenapa hidupku harus seburuk ini, hah?!” bentaknya yang lebih ditujukan kepada Tuhan dan kenyataan yang saat ini dihadapinya.

Farhan meremas rambutnya dengan kasar. Ia berjalan dengan gelisah ke arah jendela besar di kamarnya. Dari lantai tertinggi mansion keluarga Akhtar itu, lampu-lampu di lingkungan perumahan tampak seperti kunang-kunang yang menyebalkan. Semuanya terlihat begitu indah tapi tidak ada satu pun yang bisa ia rasakan sebagai keindahan.

Baginya, perempuan adalah racun. Perempuan adalah jebakan. Perempuan adalah sumber dari semua kehancuran. Dan kini ia harus membiarkan seseorang yang ia benci, jenis manusia yang paling ia jauhi umenjadi pendamping hidupnya?

Lelucon paling tidak lucu.

Farhan membalik tubuhnya. Napasnya terdengar berat. Ia berjalan pelan mendekati jas pengantinnya lagi dan menatapnya. Seolah jas itu sedang menatapnya kembali dan mengejek kehidupannya saat ini. Untuk pertama kali dalam kehidupannya, Farhan merasa dirinya kalah dihadapan takdir.

Ia ingin pergi, kabur ataupun menghilang. Tapi

Ia tidak bisa. Bukan karena takut pada ayahnya.Tapi karena ia tahu satu hal kalau ayahnya sudah terlalu lelah berjuang sendirian untuknya. Ayahnya sudah terluka melihat dirinya terus hancur. Dan ia tidak sanggup menambah beban di pundak ayahnya yang sudah terlalu banyak berkorban untuk kehidupannya.

Farhan menutup matanya. Bahunya turun dengan pasrah.Untuk pertama kalinya ia merasa benar-benar kalah.

"Tidak, aku tidak bisa melarikan diri dari pernikahan ini dan membuat ayah dan ibu malu karena aku." Gumam Farhan pada dirinya sendiri.

Tak lama kemudian pintu kamarnya diketuk dan membuat Farhan menghela napas panjang. Ia menyeka sedikit darah yang masih menetes dari buku-buku jarinya dengan tisu lalu menutup pintu lemarinya, seolah menyembunyikan kenyataan yang ia benci dari pandangannya.

Saat ini Pak Ardhan berdiri di ambang pintu. Wajahnya terlihat lelah dan tampak lebih tua dari biasanya. Namun matanya penuh dengan harapan untuk kebahagiaan putra semata wayangnya. Harapan yang Farhan tidak yakin bisa ia penuhi.

“Ini ayah, Farhan. Boleh ayah masuk?” tanya pak Ardhan dengan pelan.

Farhan tidak menjawab, ia terlihat mundur sedikit untuk memberi ruang yang membuat ayahnya masuk perlahan ke dalam kamarnya dan menutup pintu di belakangnya.

“Besok adalah hari besar buatmu,” ucap Pak Ardhan yang mencoba untuk tersenyum namun tidak dengan Farhan.

“Ya, besok adalah hari paling menyebalkan dalam hidupku.” ucap Farhan dengan nada suaranya yang dingin dan membuat Pak Ardhan menarik napas pelan. Ia tahu ini akan sulit untuk bisa diterima oleh putranya.

“Ayah tahu kamu terluka. Ayah tahu kamu hancur.”

Farhan memalingkan wajahnya dari sang ayah. Ia benci terlihat lemah. Bahkan di depan ayahnya sendiri.

“Tapi kamu juga tahu kalau kamu nggak bisa terus hidup dalam kebencian,” lanjut Pak Ardhan.

Farhan mengepalkan tangannya yang masih sakit dan berdarah. Ia bergumam rendah:

“Aku gak butuh perempuan di hidupku, ayah.” sahut Farhan yang membuat Pak Ardhan tersenyum miris.

“Kamu butuh seseorang yang bisa menyembuhkan mu, Farhan.”

“Aku bisa sembuh sendiri.”

“Sudah dua tahun kamu bilang begitu,” suara Pak Ardhan meninggi sedikit, bukan karena marah tapi karena sedih. “Tapi kamu masih berdiri di tempat yang sama dan masih terjebak pada masa lalu.”

Farhan terdiam. Membuat Pak Ardhan berdiri dan berjalan menghampiri putranya. Tangannya terulur untuk memegang bahu Farhan dengan lembut, sebuah sentuhan seorang ayah yang sangat mencintai anaknya.

Namun Farhan menatap ayahnya dengan tatapan matanya yang penuh perlawanan dan rasa sakit.

“Ayah cuma pengin kamu bahagia lagi, Walau kamu belum siap menerima kebahagiaan itu. Ayah yakin kalau perempuan yang besok akan jadi istrimu, adalah perempuan yang tepat. Dia perempuan yang sangat baik, anakku. Dan Ayah percaya dia bisa membantu kamu menemukan jati dirimu kembali.”

Kata-kata itu terasa seperti hantaman keras yang memukul tepat di bagian dada Farhan yang paling rapuh. Membuat Farhan menelan ludahnya yang terasa getir.

1
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Membina rumah tangga yang berselimut ketenangan dan keberkahan ialah dambaan setiap keluarga.
Untuk mencapainya, Allah subhanahu wata'ala telah memberi pedoman dalam Al-Qur'an, dan Rasulullah SAW telah menjadi tauladan untuk meraih keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah.
Bahwasannya keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah berarti menciptakan rumah tangga yang tenang (sakinah), penuh cinta (mawaddah), dan kasih sayang (warahmah) dengan landasan kuat pada keimanan dan ketaqwaan,
dapat tercapai jika suami istri saling memenuhi peran dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya...😊
✦͙͙͙*͙❥⃝🅚𝖎𝖐𝖎💋ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ♫·♪·♬
Masyaallah Tabarakallah.
Aku ikut terharu membaca Bab22 ini, hati jadi ikut bergetar...👍/Whimper//Cry/
☘️🍀Author Sylvia🍀☘️: pelan pelan berproses jadi lebih baik🤭
total 3 replies
Agunk Setyawan
kabunya calon istri Farhan alasanya apa ya thor
Agunk Setyawan: ow,, ok lanjutkan thor
total 3 replies
Putri_a_s
jangan dulu ya, karena suami kamu masih belum siap secara mental dan fisik.
Putri_a_s
gimana Farhan, istri kamu memang terbaik kan buat kamu?😄
Putri_a_s
nah gitu dong minta maaf🤭
Putri_a_s
apa yang kamu rasakan itu wajar Farhan, Pepet aja Kinara sampai hati kamu siap menerimanya.
Putri_a_s
tenang kok bang, Kinara nggak bakal kemana mana.
Putri_a_s
nggak usah takut ataupun menutup pintu hati kamu untuk menerima perasaan itu, Farhan.
Putri_a_s
buka telinga kamu baik baik Farhan, sekarang kamu bisa menilai sendiri, Kinara itu wanita yang seperti apa.
Putri_a_s
akhirnya kamu bisa merasakan hal itu Farhan, istri kamu memang baik banget dan nggak ada tandingannya di dunia ini.
Yuni Avita
mimpi buruk Farhan
Yuni Avita
dengerin tuh Farhan, Kinara aja doain kamu supaya bisa berubah. masa kamu nggak bisa jadi imam sholat buat dia?!
Yuni Avita
gemes banget lihat Farhan 😄
Yuni Avita
malah kesel sendiri kan lu Farhan 🤣
Yuni Avita
jangan ingkari ucapan kamu lho Farhan, kamu kan udah nolak buat sentuh Kinara malam ini🤣🤣🤣
Yuni Avita
suami dingin sedang terpesona dengan kecantikan istrinya sendiri 🤣🤣🤣
Yuni Avita
seharusnya dengan cobaan itu, kamu bisa bangkit dan menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, Farhan.
Yuni Avita
jangan salahkan tuhan kl hidup kamu berantakan. Farhan. mungkin kamu sudah terlalu jauh darinya sehingga tuhan pun mengujimu dengan cobaan seperti itu.
Yuni Avita
sama tuhan aja kamu nggak percaya, ya pantas aja kamu diuji dengan cobaan seperti itu Farhan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!