Bagaimana jadinya seorang Master beladiri yang terkenal dengan ketegasan dan disiplin tiba-tiba masuk ke dalam dunia novel yang memiliki cerita sedih di mana pemeran utamanya hidupnya tragis.
Kisah di dalam novel itu adalah seorang istri sah mati di tangan pelakor. Semasa hidupnya ia hanya alat tukar uang oleh ibunya dari keluarga suaminya. Bahkan keluarganya tahu kalau suaminya punya istri baru dan tidak peduli jika ia di siksa oleh suami. Yang penting adalah, UANG!
Akhir cerita sad ending yang sangat memilukan membuat para pembaca ikut menangis, tapi setelah sang Master di tarik ke dunia novel, akankah ia bisa mengubah jalan cerita yang menyedihkan itu? Atau tetap mengalami nasib yang tragis?
Yang penasaran dengan kisahnya yuk baca ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
"Enak saja! Aku tidak terima! Pokoknya itu mobil ku! Aku yang duluan datang," ucap wanita itu tak terima.
Wanita itu berlari ke arah kasir. "Mbak! Mbak! Aku sudah ingin membeli mobil sport MAX-78, saya akan bayar sekarang," ucap wanita itu dengan cepat.
"Maaf Nona, Anda tidak bisa menyerobot antrian, Nona ini duluan yang datang ingin membeli," ucap karyawan itu menujuk ke arah Glarissa.
"Kalian kalau tidak mau memberikan mobil itu, aku akan viral kan ke media sosial!" ancam wanita itu.
Manager yang ada di sana juga terkejut karena mendengar ancam tersebut, ia takut jika wanita itu benar-benar memviralkan showroom mereka, maka nama showroom mereka akan menjadi jelek, apa lagi saingan di kota itu sangat banyak.
Manager itu melihat ke arah Glarissa meminta kerelaan hati Glarissa untuk mengalah. "Nona, kami mohon agar bisa mengalahkan dari wanita ini, kami takut jika showroom ini di viral kan maka akan memburuk nama showroom ini."
"Kalau kalian tidak mau memberikan mobil ini, maka akan saya viral balik," jawab Glarissa tak mau mengalah.
Kasir dan karyawan itu menjadi serba salah, ia harus memilih yang mana satu.
"Ck! kalian kenapa bingung sih, kan di showroom ini ada cctv, kalau dia mau memviralkan ke media sosial, nah kalina tinggal viral kan dia juga ke media sosial, jika dia datangnya terakhir, tapi mau menyerobot milik orang lain, kan gampang. Dengan begitu, showroom kalian juga akan terkenal dengan menghargai pembeli," ucap Glarissa.
Mereka pun mengangguk-angguk setuju, tidak terpikir jika ada ide seperti ini. "Terima kasih banyak Nona atas saran Anda.
Akhirnya, Glarissa mendapatkan mobil pilihannya. Ia mengendarai mobilnya di jalan ramai itu. Glarissa melihat sisa saldo di ponselnya masih tersisa180 juta lagi.
"He he he saatnya menikmati makan malam di restoran," ucap Glarissa. Ia mencari di ponselnya restoran mana yang ada menyajikan makanan lezat yang terkenal di kota tersebut.
Ada sebuah restoran bernama matahari awan, yang terkenal dengan kelezatannya, harganya juga cukup fantasi, karena itu adalah restoran kelas atas.
"Baiklah, aku makan di sana saja," jawab Glarissa.
Ia melajukan mobilnya menuju restoran tersebut. Saat sampai di sana, Glarissa masuk ke dalam restoran tersebut.
Glarissa tersenyum sinis, benar-benar tak menyangka jika ia malah ketemu dengan Afan dan Eva di Restoran tersebut, mereka terlihat bahagia, sepertinya Eva belum sadar jika uang di ATM-nya sudah ia kuras habis, kalau tahu, mungkin sudah nangis air mata darah kali, dan Afgan pasti marah besar.
Glarissa mendekat ke arah mereka dan duduk di kursi tidak jauh dari kursi mereka, memang restoran ini di design dengan nuansa romantis sehingga yang datang ke sini rata-rata adalah pasangan.
Sebelum itu, Glarissa mengambil foto-foto romantis mereka, suatu saat foto-foto mereka akan berguna di kemudian hari.
Glarissa menyimpan ponselnya kembali. "Hay suami ku, Hay pelakor!" sapa Glarissa membaut Afan dan Eva melihat ke arah pemilik suara itu.
Dengan mata terbelalak, Afgan tidak menyangka jika Glarissa ada di sana juga.
Afgan langsung berdiri dan mendekati ke arah Glarissa. "Heh! ngapain kamu di sini!" ucapnya dengan suara pelan tapi menekan.
"Lah? Memangnya kenapa? Emangnya ini restoran ini tidak boleh aku datang kah?" tanya Glarissa sambil mengangkat bahunya.
Afgan merasa pusing melihat tingkah Glarissa sambil memegang kepalanya. "Kamu... Lebih baik pulang sekarang juga! Kalau tidak, kau akan tahu akibatnya!" ucap Afgan sambil menunjuk ke pintu keluar.
"Kamu lebih baik jangan mengancam ku, kalau tidak, aku akan teriak jika Eva adalah pelakor dan aku akan buat masalah di restoran ini membuat kau malu!" Glarissa balik mengancam.
Afgan menggenggam erat tangannya, ia sangat ingin memukul Glarissa saat itu juga, tapi ia tidak bisa, karena itu adalah di tempat umum.
Seroang karyawan restoran datang mendekat sambil membawa buku menu. "Permisi, apa Ada yang ingin Anda pesan?" tanya karyawan itu tidak menyadari situasi saat itu.
"Ah kebetulan sekali, berikan saya buku menunya," pinta Glarissa.
"Silakan Nona," ucap Karyawan itu menyerahkan buku menu tersebut sambil tersenyum ramah.
Afgan menghempaskan tangannya dengan kasar, ia pun kembali ke kursinya dan duduk di depan Eva.
Glarissa malah tersenyum sinis sambil melihat buku menu tersebut. "Mungkin dulu jika itu adalah istri mu, dia tidak akan berkutik dan kau bisa berbuat semau mu padanya tapi aku bukan dia, aku bukan siapa-siapa kamu juga, jadi aku bisa berbuat apa yang aku mau."
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
jadi samsak yang ada dia....
saingan dong sama mba kun-kun...🤭
skalian nyoba2 akting bagus gak 😂😂😂
drama nya......
semoga sukses ya.....💪💅
dikit banget up nya.