NovelToon NovelToon
Incaran Bos Sendiri

Incaran Bos Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nita03

bekerja di sebuah perusahaan besar tentunya sebuah keinginan setiap orang. bekerja dengan nyaman, lingkungan kerja yang baik dan mempunyai atasan yang baik juga.
tapi siapa sangka, salah satu sorangan karyawan malah jadi incaran Atasannya sendiri.
apakah karyawan tersebut akan menghindar dari atasan nya tersebut atau malah merasa senang karena di dekati dan disukai oleh Atasannya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman Dua Puluh

***

Ternyata Maxim baru sampai di Kantornya saat orang-orang sedang Makan siang, saat Maxim keluar lift. Ia tidak melihat keberadaan Laudya, mungkin sedang ikut Makan siang di kantin.

Maxim sengaja berangkat siang karena ingin menghabiskan waktunya bersama Bu Arumi sebelum kembali sibuk bekerja.

Maxim masuk ke dalam ruangannya, sebenarnya hari ini ia tidak begitu sibuk. Hanya akan membahas soal kerjasama dengan perusahaan yang di Jepang kemarin dengan Nanda.

Maxim sebenarnya merasa bersalah kepada Laudya, semalam ia sudah janji akan menjemputnya. Tapi ia malah ingkar janji.

Yang di takutkan Maxim itu adalah Laudya tidak mempercayai dirinya lagi, dan kemungkinan kalau ia membuat Janji lagi pasti Laudya tidak terlalu percaya.

.

Di kantin, Laudya satu meja dengan Safa dan Dea. Oleh-oleh untuk Mereka berdua tidak ia bawa dan katanya nanti Sore pulang kerja Mereka akan mengambil nya langsung ke rumah Laudya.

Kalau dibawa sekarang, takutnya yang lainnya juga malah ingin. Bukan tidak mau berbagi, hanya saja yang di beli Laudya hanya pas-pasan.

“Pas di Jepang kemarin, Lo satu kamar atau pisah?” Tanya Dea dengan pelan, takut ada yang mendengar.

“Ya pisah, masa satu kamar.” Jawab Laudya.

“Ya siapa tahu gitu Pak Maxim pengennya satu kamar sama lo.” Kekeh Dea.

“Sempat jalan-jalan gak?” Tanya Safa.

Laudya menganggukan kepalanya, “Ke tempat wisata nya cuma sekali, sisanya paling kalau keluar selain urusan kerjaan itu cuma pergi ke minimarket, beli oleh-oleh, sama Makan di Restoran dekat Hotel. Disana kan lagi musim dingin, jadi lebih memilih di kamar aja.” Jawab Laudya.

“Gue pernah lihat story Lo, itu yang foto Pak Maxim atau minta bantuan orang lain?” Tanya Dea.

“Pak Maxim, padahal Gue gak bilang mau di foto, eh malah beliau yang menawarkan diri.” Jawab Laudya.

Dea dan Safa saling tatap. “Terus apa lagi yang di lakukan pak Maxim selama di sana?” Tanya Safa.

“Banyak sih, tapi Gue lupa.” Bohong Laudya.

Tidak mungkin ia mengatakan soal Maxim yang meminta Izin untuk mendekati dirinya, mungkin nanti kalau sudah yakin baru Laudya akan menceritakan Semuanya.

Untuk sekarang tidak dulu, lebih baik ia memberitahu Ibu dulu saja.

Waktu Istirahat Sebentar lagi habis, Laudya pamitan duluan. Dengan alasan masih ada beberapa pekerjaan yang belum selesai.

Sengaja lebih dulu pergi, karena takut Dea dan Safa terus bertanya soal dijepang beberapa hari Kemarin.

Laudya berjalan agak Santai, Karena baru selesai Makan jadi jangan Buru-buru yang ada nanti Perutnya Akan terasa sakit.

Di saat ia baru masuk ke dalam Lift, Terdengar ada pesan masuk. Sekarang Hp nya sudah tidak di silent lagi, dan itu perintah dari Maxim. karena takut ada yang penting.

Maxim : “Kalau sudah selesai langsung ke ruangan Mas.”

Laudya mengerjapkan Matanya, membaca kembali isi pesan tersebut. ternyata Matanya tidak salah baca, memang benar itu pesan dari Maxim.

“Jadi sekarang sudah datang?” Gumam Laudya.

Keluar dari lift, Laudya melangkahkan kakinya agak cepat untuk segera masuk ke dalam ruangan Maxim.

Tok tok

ckelk

Tanpa menunggu perintah di dalam, Laudya langsung masuk begitu saja. Ia bisa melihat Maxim sedang berdiri menghadap Kaca besar yang menghadap langsung keluar.

“Ada yang bisa saya bantu, Pak?” Tanya Laudya.

Maxim membalikan tubuhnya menghadap Laudya, ia bekelan mendekat. Setelah itu langsung memeluk nya dan menyembunyikan wajahnya pada leher Laudya.

Gerakan tiba-tiba tersebut membuat Laudya terkejut dan tubuhnya menegang, ini bukan pertama kali nya ia di peluk Oleh Maxim. Tapi tetap saja tubuhnya selalu menegang saat di peluk Maxim.

“pak.”

“Ssstt, jangan bicara dulu. Biarkan begini beberapa menit.” Bisik Maxim tetap pada telinga Laudya.

Entah keberanian dari mana, Laudya membalas pelukan Maxim sehingga membuat Maxim malah mengeratkan pelukannya.

Ckelk

Mendengar pintu terbuka, Laudya mendorong tubuh Maxim agar pelukan nya terlepas.

Sementara si palaku yang membuka pintu malah tetap berdiri disana.

“Eh Maaf, silahkan di lanjut.” Ucap Nanda, ia kembali menutup pintu ruangan tersebut.

Maxim menggeram kesal, sementara Laudya berusaha untuk menenangkan Hatinya. Ia benar-benar sangat malu dan kemungkinan tidak akan berani bertemu dengan Nanda.

1
Nita
happy reading guys, semoga suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!