NovelToon NovelToon
The Cosmic War

The Cosmic War

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Akademi Sihir / Barat
Popularitas:684
Nilai: 5
Nama Author: mas teguh

Novel ini merupakan karya pertama dari author. Harap dimaklumi jika ada beberapa chapter yang harus di "Revisi"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mas teguh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

Sementara itu, disisi lain Gabriel dan Void Dragon Devours Stars saling berhadapan.

Keduanya saling menatap dengan tajam dari jarak beberapa ribu kilometer jauhnya, terlihat tekad yang membara di mata mereka.

Kondisi Gabriel saat ini tidak terlalu baik, terlihat dari nafasnya yang terengah-engah. tangan kanannya tidak bisa digerakkan karena pertempuran yang ia lakukan mengakibatkan lengannya patah. Ia merasakan sakit yang luar biasa di seluruh lengan kanannya.

Tidak hanya itu, Armor Tempurnya rusak dengan sangat parah, bagian depan armor terlihat retak, dan rune-rune sihir yang tercetak dalam armor cahayanya juga mulai meredup.

Namun dengan kondisinya saat ini, itu tidak terlalu bagus untuk pertempuran yang akan terjadi selanjutnya. Dengan lengan kanannya yang cacat, kekuatan Gabriel menurun hingga seperempat dari kekuatan puncaknya. Tetapi ini bukan halangan untuknya, ia bertekad untuk membunuh makhluk ini dengan seluruh kekuatannya yang tersisa.

"Melihat kondisiku saat ini, hampir tidak mungkin untuk membunuh makhluk ini dengan seluruh sisa kekuatanku. Dilihat dari intensitas gelombang Energi Mana-nya, Void Dragon Devours Stars masih bisa bertarung sekali lagi. Dengan keunggulan tubuhnya yang keras, itu menjadi perjuangan yang sulit untuk membunuhnya."

Analisis Gabriel dengan situasinya saat ini, kemudian ia menambahkan,

"Jika ingin mengalahkannya maka aku tidak mempunyai pilihan lain selain menggunakan senjata itu. Meski efeknya akan membebani tubuhku, namun demi membunuh makhluk ini aku akan menanggungnya!"

Setelah itu, Gabriel kemudian mengambil sebuah senjata dari cincin ruangnya. Senjata yang ia ambil merupakan sebuah pedang yang berbentuk katana dengan bilahnya yang cukup panjang, ganggangnya berwarna hijau dengan ukiran rune-rune sihir disekitarnya.

Memegang pedang dengan tangan kirinya, Gabriel mencoba untuk sedikit mengayunkannya. Setiap ayunan pedang yang Ia lakukan, terlihat ujung bilah pedang merobek ruang dan meninggalkan celah hitam yang kemudian menutup kembali.

"Tidak Buruk!" Komentarnya.

Melihat pedang ditangannya, Gabriel seperti mengenang pertempuran dimasa lalu.

"Senjata ini aku gunakan terakhir kali ketika perang dengan Ras Iblis Sisik Ungu dua ribu tahun yang lalu. Pada waktu itu, aku sudah lupa berapa banyak pasukan Ras Iblis Sisik Ungu yang ku bunuh menggunakan pedang ini. Oleh karena itu Void Dragon Devours Stars, dapat mati dengan tebasan Star Splitting Wind Sword, kamu harus merasa terhormat!"

Disisi lain, melihat makhluk kecil dihadapannya melakukan gerakan aneh, Void Dragon Devours Stars bertanya-tanya. Ia tidak tahu apa yang dilakukan oleh makhluk ini. Namun Insting binatangnya mengatakan bahwa jika makhluk ini menyerang kembali ia kemungkinan akan berada dalam bahaya.

Tentu saja sama halnya dengan Gabriel, Void Dragon Devours Stars juga tidak berada dalam kondisi yang baik. Tubuhnya dipenuhi oleh luka-luka yang berlubang cukup dalam, darahnya hampir menutupi seluruh tubuhnya yang masif.

Jika seseorang melihatnya dari dekat, cakar kanan depan dari makhluk ini hancur hingga dagingnya dapat dilihat, darah keluar berceceran diluar angkasa. Meskipun demikian, tidak seperti Gabriel, Void Dragon Devours Stars jelas lebih diuntungkan. Kulitnya yang keras menjadi keunggulan ketika ia bertarung dengan Gabriel.

Mengumpulkan Energi Mana disekitarnya, Void Dragon Devours Stars menyiapkan serangan selanjutnya. Energi Mana yang ia kumpulkan membentuk lingkaran sihir berdiameter lima kilometer didepannya, menciptakan bola sihir yang yang berukuran masif.

Melihat Void Dragon Devours Stars mengambil inisiatif untuk menyerang, Gabriel tidak tinggal diam. Ia menyerap Energi Mana disekitarnya untuk menyiapkan Serangan yang lebih kuat. Mengangkat pedang ditangannya ia kemudian melakukan gerakan menebas ke depan.

"Wind Magic: Void Splitting Slash!"

Tebasan Star Splitting Wind Sword membentuk sabit dan bergerak kearah Void Dragon Devours Stars dengan kecepatan yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Di manapun sabit pedang melintas ruang disekitarnya retak seperti kaca meninggalkan celah yang menakutkan.

Pada awalnya sabit pedang hanya berukuran dua meter. Namun, sabit pedang yang bergerak kemudian membesar sedikit demi sedikit, setelah itu ukurannya mencapai beberapa kilometer.

Melihat serangan Gabriel bergerak mendekat kearahnya, Void Dragon Devours Stars menembakkan bola sihir untuk memblokir sabit pedang.

Bola sihir dan sabit pedang bertemu, kemudian..

Meledak!

Pecah!

Ledakan masif tercipta ketika bola sihir bertemu dengan sabit pedang. Dimana pun gelombang ledakan menyapu, ruang pecah mengakibatkan turbulensi ruang yang menakutkan. Tidak berhenti sampai disitu, gelombang ledakan seperti tsunami menyapu hingga beberapa tahun cahaya.

Setelah ledakan mereda terlihat Gabriel yang terengah-engah. Dilihat dari dekat kondisinya tidak terlalu bagus, Armor Tempurnya yang tadinya pecah sekarang hancur berkeping-keping meninggalkan tubuh bagian atasnya yang telanjang. Darah yang merembes dari kepala dan dadanya terlihat sangat mengerikan , seolah-olah ia seperti mandi di kubangan darah.

Namun, melihat Void Dragon Devours Stars di hadapannya ia merasa tersenyum. Makhluk ini juga dalam kondisi mengerikan, salah satu kepalanya menghilang dari tubuhnya. Dari bekas lukanya, Gabriel tahu bahwa kepala yang hilang itu karena terkena dampak dari ledakan. Ia merasa bangga karena itu.

Meraung!

Meraung!

Merasakan sakit yang luar biasa Void Dragon Devours Stars meraung dengan sangat menyakitkan. Raungan nya terdengar hingga beberapa tahun cahaya, menciptakan gelombang sonik yang menyebar seperti ombak.

Melemparkan pedangnya keatas Void Dragon Devours Stars, Gabriel kemudian menyuntikkan Energi Mana yang tersisa ditubuh nya. Mengaktifkan lingkaran sihir yang berdiameter Puluhan kilometer, Gabriel kemudian membuat gerakan tangan yang rumit.

"Void Dragon Devours Stars, ini serangan terkahir ku. Jika kau dapat bertahan dari serangan ini, maka aku Gabriel, Jenderal Bintang Tiga Pangkalan Militer Timur akan mengakui kekalahan!"

Berteriak dengan cara yang heroik Gabriel kemudian menambahkan,

"Tapi dalam beberapa ribu tahun hidupku, tidak ada seorang pun yang ranahnya sama denganku dapat memblokir nya. Jadi, matilah dengan tenang!"

"Wind Magic: Falling Sword Splits Heaven!"

Pedang raksasa berukuran puluhan kilometer keluar dari lingkaran sihir. Setiap pedang melewati ruang hampa yang kosong, ruang robek meninggalkan celah hitam yang menakutkan. Pedang bergerak kearah Void Dragon Devours Stars.

Melihat pedang yang besar bergerak kearahnya, Void Dragon Devours Stars menggigil di seluruh tubuhnya. Ia tahu bahwa Pedang itu membawa kekuatan menakutkan, setiap kali pedang bergerak ruang hampa disekitarnya bergetar dengan hebat.

Merasa tidak bisa menghindar, Void Dragon Devours Stars kemudian menciptakan Barrier Magic yang berlapis-lapis. Setiap Barrier Magic yang ia ciptakan terkompresi sangat tinggi, sehingga tidak mudah serangan Gabriel untuk menghancurkannya.

Pedang dan Barrier Magic bersentuhan.

Namun tidak seperti dugaan, ketika Pedang dan Barrier Magic bersentuhan, Barrier Magic hancur berkeping-keping menjadi serpihan kecil yang kemudian menghilang diruang hampa. Pedang terus bergerak kearah Void Dragon Devours Stars.

Meraung dengan putus asa Void Dragon Devours Stars mengaktifkan lingkaran sihir didepannya, Setelah itu nafas naga ditembakkan dari mulutnya. Tetapi itu hanya perjuangan sebelum kematian, dominasi pedang tidak bisa dihentikan.

Kemudian..

Berdesir!

Berdesir!

Pecah!

Pecah!

Tubuh masif Void Dragon Devours Stars terbelah menjadi dua. Tidak hanya itu, Magic Core dari makhluk ini terbelah menjadi dua kemudian pecah berkeping-keping.

Memandang Void Dragon Devours Stars mati, Gabriel merasa lega. Perjuangan yang panjang ini akhirnya berhenti sampai di sini.

Dengan tubuh yang lemas, tangannya yang patah, dan tujuh lubangnya mengeluarkan darah karena penggunaan senjata sihir, Gabriel mulai kehilangan kesadaran. Sebelum kehilangan kesadaran Gabriel merasa tubuhnya dipeluk seseorang, kemudian ia menutup mata karena kelelahan.

Elly yang melihat Gabriel menutup mata menjadi khawatir, namun merasakan aura dari Energi Mana-nya masih ada ia merasa lega.

Menyaksikan bagaimana tubuh Gabriel yang terluka parah Elly merasa hatinya sangat sakit, Ia tidak tega melihat Gabriel seperti ini. Siapa juga yang ingin orang yang kita sayangi terluka parah? Elly juga tidak ingin.

Elly hanya ingin Gabriel merasa aman, ia tidak ingin Gabriel terluka. Elly bertekad bahwa setelah ini, ia akan berlatih lebih keras lagi. Ia ingin bertarung di sisi Gabriel, menghadapi musuh bersama dan juga menanggung beban bersama.

Melihat wajah kelelahan Gabriel, ekspresi Elly melembut. Memajukan wajahnya ia kemudian diam-diam mencium dahi Gabriel. Tuan Gabriel, anda sudah bekerja sangat keras!

(Akan Direvisi)

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!