NovelToon NovelToon
Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Duda / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

🍁Ketika kesetiaan diragukan, nasib rumah tangga pun mulai dipertaruhkan.

-
-

Bukan pernikahan impian melainkan sebuah perjodohan. Aini harus menikah dengan anak dari sahabat lama Ayahnya atas permintaan sang Ayah yang tengah terbaring lemah dirumah sakit.

Berbeda dengan Aini yang berusaha menerima, Daffa justru sebaliknya. Dinginnya sikap Daffa sudah ditunjukkan sejak awal pernikahan. Meskipun begitu Aini tetap mencoba untuk bertahan, dengan harapan mereka bisa menjadi keluarga yang samawa dan dapat menggapai surga bersama.

Dan ketika cinta itu mulai hadir, masa lalu datang sebagai penghalang. Keutuhan cinta pun mulai dipertanyakan. Mampukah Aini bertahan ditengah cobaan yang terus menguji kesabaran serta mempertahankan keutuhan rumah tangganya?



📝___ Dilarang boom like, menumpuk bab apalagi sampai kasih rating jelek tanpa alasan yang jelas. Silahkan membaca dan mohon tinggalkan jejak. Terimakasih 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 : Mencoba memperbaiki.

Wajahnya sudah seperti orang kebingungan, dahinya beberapa kali nampak berkerut dalam seperti sedang berfikir keras. Laci demi laci sudah dia buka tapi belum juga menemukan barang yang dia cari.

"Aku taruh dimana ya? Kok bisa lupa sih," sambil terus mencari, kali ini dia membuka lemari kecil disamping rak televisi, namun tak juga dia temukan kontak motor miliknya.

Seingatnya, tempo hari dia masih menggantungkan kunci kontaknya di motor sebelum berbicara berdua dengan suaminya, tapi besoknya dia lihat motornya sudah dimasukkan ke dalam garasi dan kuncinya sudah tidak ada disana. Mang Udin, si satpam yang berjaga di gerbang rumahnya bahkan tidak tau saat ditanya, padahal pria bertubuh gempal itu yang memasukkan motornya ke dalam garasi atas perintah dari Daffa.

"Istriku lagi nyari apa?"

Aktivitasnya terhenti saat mendengar suara itu menegurnya lembut, Aini yang sedang sedikit membungkuk di depan lemari pun menoleh ke arah Daffa. Hanya sebentar, ketika tatapan mereka saling bertemu dia langsung memalingkan kembali wajahnya.

"Nyari kunci motor, Mas. Kamu lihat?" Jawabnya sambil berpura-pura sibuk mencari, ada rasa tak nyaman saat mengetahui pergerakannya sedang diperhatikan oleh suaminya.

"Nggak... Terbang tertiup angin mungkin," sengaja dia menjawab seperti itu hanya untuk mencari perhatian istrinya saja. Dan berhasil, Aini kembali menoleh ke arahnya, wanita itu bahkan kembali berdiri dengan tegak dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Mana ada kunci bisa terbang tertiup angin. Jangan ngarang kamu, Mas."

Langkahnya terhenti saat Daffa menahan lengannya, namun dia tetap enggan menatap suaminya yang sedang berdiri disampingnya dengan arah yang berlawanan. Sejenak keheningan menguasai, tak ada kata, tak ada suara, hanya pikiran mereka masing-masing yang saling menguasai diri.

Kini dia memberanikan diri, menoleh dan menatap wajah sang istri dari arah samping. Terus diabaikan seperti ini jujur dia tidak kuat.

"Apa yang bisa aku lakukan untuk menebus semuanya, Aini. Sikapmu yang seperti ini sangat menyiksaku,"

Aini masih diam, tenang, meskipun kini rasa sakit mulai menggerogoti hatinya kembali. Dia tau jika dia tidak akan bisa terus-terusan menghindar, apalagi mereka masih tinggal dalam satu atap yang sama.

Bahkan, sudah tiga malam ini Daffa mengalah dan memilih tidur di ruang tamu dulu, memberinya ruang untuk sendiri. Tapi obrolan seperti ini tidak mungkin untuk dihindari terus, mungkin tidak ada salahnya jika dia menurunkan sedikit egonya dan mencoba memperbaiki hubungan mereka.

Aini menoleh, tersenyum samar, "Kamu tidak harus melakukan apapun, Mas. Mungkin aku saja yang belum berhasil menata kembali hatiku dengan benar."

Diraihnya tangan suaminya yang ada di lengannya, lalu digenggam dan diciumnya dengan takzim, "Sudah siang Mas, nanti kamu telat. Biar nanti aku datang ke kantor kamu untuk nganterin makan siang, bagaimana?"

Ada rasa bahagia yang tiba-tiba menghampiri, kupu-kupu bahkan seolah sedang berterbangan disekitarnya. Meskipun dia tahu ini bukan berarti Aini sudah memaafkannya dengan begitu saja. Tapi ini cukup membuat hatinya merasa sedikit lebih lega, dimana istrinya malah menawarkan untuk mengantarkan makan siang untuknya.

"Serius?"

Aini mengangguk yakin, tidak bisa dia berdiam diri lama-lama dan membiarkan Celine terus bergerak. Bagaimanapun juga dia harus berusaha untuk memperjuangkan nasib rumah tangganya. Apalagi suaminya terlihat begitu tulus dalam meminta maaf.

"Hari ini mau dimasakin apa?"

Bukan jawaban yang dia berikan tapi sebuah pelukkan. Terlihat dramatis memang tapi dia tidak bisa membendung lagi air matanya.

"Meskipun kamu bosan mendengarnya, tapi aku tetap akan terus meminta maaf, Aini. Maafkan aku," ucapnya begitu tulus, dekapannya semakin erat.

Aini tidak menjawab, dia hanya menepuk-nepuk punggung Daffa dengan lembut. "Aku ingin lihat, apa kamu berani jujur tentang foto-foto dan video itu, Mas..."

-

-

-

Tetap saja Daffa memilih berpura-pura tidak tahu tentang kunci motor, hingga dia memiliki kesempatan mengantarkan Aini yang ingin pergi mengunjungi ibunya. Tak bisa berlama-lama karena sudah kesiangan juga, Daffa langsung pamit pergi ke kantor.

"Jadi sudah baikan sama suami kamu?" tanya Ratri begitu mereka sudah masuk ke dalam rumah.

Aini menurunkan tasnya dari pundak dan menaruhnya di atas kursi kayu, "Nggak juga sih, Bu. Masih ada keselnya juga, dikit,"

Ratri mendekat dan mengusap-usap bahu putrinya, "Sedikit apa banyak?" tanyanya dengan nada sedikit menggoda, "Lima tahun pertama pernikahan ujiannya memang cukup berat, disini kalian sedang diuji dalam membangun fondasi pernikahan yang kuat. Apalagi pernikahan kalian terjadi secara mendadak, mungkin akan butuh proses sedikit lebih lama untuk saling memahami karakter masing-masing."

"Aini, ibu tahu ini berat, apalagi usia kamu masih tergolong muda, tapi ibu berharap kamu tetap bisa berfikir dengan bijak ya, Nak. Bangun kepercayaan, saling jujur dan saling memahami terhadap pasangan kamu. Apalagi ibu lihat nak Daffa terlihat begitu menyayangi kamu, rasanya tidak mungkin kalau dia akan melakukan sesuatu yang akan membuat hati kamu terluka kan,"

Tidak mungkin juga untuk menceritakan masalah yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangganya, Aini hanya mengangguk iya supaya ibunya tidak terlalu khawatir juga.

"Ibu ada bahan makanan apa? Aku mau masak buat makan siang mas Daffa soalnya." tanyanya terlihat begitu antusias, padahal dia hanya ingin mengalihkan topik pembicaraan saja.

"Kebetulan tadi Ibu habis dari pasar, ya udah ibu bantuin sekalian yuk," ajak Ratri, keduanya bergegas menuju ke arah dapur.

Aini mulai mengeluarkan barang-barang belanjaan yang baru dibeli ibunya dari dalam kantong plastik besar. Berbagai sayuran dan bumbu-bumbu dapur ada disana. Namun ada satu yang menarik perhatian Aini, yaitu udang yang masih terbungkus plastik bening, mengingatkannya akan ucapan Celine saat di restauran beberapa waktu lalu.

"Sayurnya masih segar-segar ya, Bu." ucapnya sembari mengangkat satu ikat kangkung ditangannya yang nampak hijau dan segar seperti baru dipetik.

"Iya, itu sengaja Ibu beli banyak, buat stok juga biar ibu nggak bolak-balik ke pasar," Ratri memisah beberapa bahan makanan yang akan dia simpan di dalam kulkas. "Itu kangkungnya kamu campur sama udang aja, pasti enak."

"Mas Daffa alergi udang, Bu." jawabnya sedikit tidak bersemangat, setiap kali menyebut udang dia malah teringat dengan Celine, dan itu cukup membuat hatinya kembali kesal.

"Oh yaudah, kalau gitu kamu masak yang lain aja, nanti udangnya biar buat ibu,"

Aini mengangguk dan mulai menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan dia pakai untuk di masak.

"Oya, Bu. Tadi Mas Daffa bilang rumah yang buat ibu sudah siap, kapan ibu siap pindah?" tiba-tiba dia teringat ucapan suaminya saat di mobil tadi, jadi dia sampaikan saja langsung.

Ratri terdiam, wanita itu menghela nafas panjang, "Ibu tinggal disini saja ya Nak, nggak apa-apa kan? Lagipula ayah kamu sudah tidak ada, jadi buat apa pindah-pindah rumah segala. Suami kamu nggak keberatan kan kalau niat baiknya ibu tolak,"

Aini menggeleng pelan, senyuman hangat menghiasi wajahnya, "Ya nggak apa-apa, Bu. Mas Daffa juga pasti ngerti kok,"

-

-

-

"Bagaimana rasanya saat melihat video ciumanku dengan suamimu, Aini?"

...💧💧💧...

1
〈⎳ FT. Zira
gak jadi belati atau gimamannan iniii😳😳😳 siapa yg di tampar?? siapa yg nampar??
〈⎳ FT. Zira
salahmu sndiri.. dah tau wajahmu srkarang jadi pasaran, pakai acara buka gaza amal di pasar, ya tambah rame lahh🤧
〈⎳ FT. Zira
celine eamng dah gak ganggu ya.. secara dia lagi repot sendiri ngurusin media . tapi imbasnya masih berlanjut ini woiii.../Curse//Curse//Curse//Curse/
Zhu Yun💫: Mana yang dia kirim begonoan semua, jadi sulit untuk percaya lagi 🤧🤧🤧🤧
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
wajar sih kalo ibu sampe begini.. dia kan gak terima anak gadisnya dipermainkan..
Zhu Yun💫: Apalagi orang tua biasanya hanya melihat, yang tahu luar dalamnya kan yang sedang menjalani, jadi si ibu tahunya ya putrinya hidup dalam bayang-bayang masa lalu suaminya /Proud/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
coba deh daf.. suapin gitu.. suapin pakai bibir.. jamin, kamu bakal di hujat massa/Facepalm//Facepalm//Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Ujung-ujungnya minta yg lain nanti kalau begitu /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Bunda HB
itu pasti ibu nya daffa....
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
noh minta othornya buat ganti rugi/Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
OMG /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
jangan cm janji saja. buktikan dong
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: aduh, ngilu, ngilu dah sono. gk kebayang kalo gk punya emprit/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Potong aja burung empritnya kalau cuma janji doang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
mak jleb pora?
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
kamu tenang justru bikin uler keket blingsatan
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
innalilahi wa inna ilaihi Raji'un
〈⎳ FT. Zira
iya sih.. Daffa tetep salh karena di awal dia kurang tegas.. bisa dipahmi kalo dia pasti masih punya rasa buat mantan istrinya.. tapi pikirkan Ai nya juga lah, dia lagi ngandung lho, butuh suami yg selalu ada🥺🥺


gak bisa lanjut komen.. author sedang repisi katanya🤧🤧🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: huum... sampe oleng lagi, bakal kena santet onine/Left Bah!/
Zhu Yun💫: Udah mau punya anak kalau Daffa masih oleng ya minta digetok berarti /Joyful//Joyful//Joyful/
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
sudah jatuh, tertimpa tangga pula.. definisi yg di alami Cel cel🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: keduanya kyknya kak/Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Apes apa karma ini /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
para buibu langsung ambil langkah seribu/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: jangan biarkan dia lolos dulu.. minimal buat dia stres lah, terus lupa ma mantan.. ehh kok aku jadi kejem sih/Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Celine mau kemana-mana udah nggak aman,,, sekarang sibuk nyari keamanan buat diri sendiri dia, nggak bisa ngerecokin hidup orang lagi /Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
〈⎳ FT. Zira
itu kan karena kesalaanmu sendiri.. gak tega sih ,tapi cel cel bandelnya gak ketulungan🤧
〈⎳ FT. Zira: mau dendam lagi pun gak bakal sempet

sekali nongol di depan umum aja sayuran melayang/Facepalm/
Zhu Yun💫: Ya kalau nggak gitu dia nggak bakal berhenti gangguin Aini,,, kalau gini kan dia jadi punya kesibukan sendiri dan nggak ngerecokin hidup orang /Joyful//Joyful/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
yg di takuitn ternyata kalo suaminya tergiur sampe ngiler pas liatnya..🤭🤭🤭
〈⎳ FT. Zira: memgulang yg anuu/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Zhu Yun💫: Nanti malah minta ngulang sejarah kalau sampai lihat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
hooh.. Suamimu yg lakuin.. soalnya si mantan sudah terlalu rusuh🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
skip skip.. padahal yg baca nunggu/Proud//Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: betullll/Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Kebanyakan nulis pengadonan nanti nggak fokus alur,,, sesuai kebutuhan aja nulis pengadonannya /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
sekaligus balapan membuat otak orang treveling ya Daf/Determined//Determined//Determined//Determined/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Huuu haaaa /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!