Memiliki latar belakang yang tidak megah membuat Angrek tidak terlalu banyak berharap pada hubungan asmara. Tapi sesuai namanya Angrek, pesonanya memukau banyak orang yang memandangnya. Mungkin bagi setiap wanita mendambakan pesona tang Angrek miliki.
Wajah cantik , putih, tinggi semampai dan menonjol di tempat yang tepat tentu impian setiap wanita, dan itu ada pada diri Angrek. Angrek tentu saja sangat mensyukuri kelebihan yang Allah berikan padanya. Tapi siapa sangka wanita cantik itu bernasip malang.
Tepat di hari pernikahannya dengan salah seorang anak pengusaha terpandang di negerinya. Anggrek harus menerima pahitnya sebuah cinta. Bahkan pada saat bahtera rumah tangga itu baru di mulai, pelaminan yang seharusnya menjadi saksi akan kebahagiaan mempelai malah harus menyaksikan kisah pilu seorang Anggrek.
Penasaran? Yuk ikuti kisah perjalanan Anggrek dengan judul cerita Luka di Pelaminan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tindek_shi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Ngadi-Ngadi
Ternyata rencana untuk pergi periksa ke Dokter kandungan hanya tinggal rencana, karena Arjuna sibuk hingga melupakan janjinya pada sang istri.
Besok adalah event Fasion Show yang sudah di nantikan oleh Anggrek selama tiga bulan terakhir ini.
Hari ini jarum jam telah menunjukkan pukul 12 malam tapi Anggrek masih berlatih jalan dan juga memprediksi bagaimana dia harus tampil besok. Hal itu cukup menganggu pria tampan yang sedari tadi masih berkencan dengan laptopnya saat melihat sang istri mondar-mandir layakanya setrikaan.
"Ya Allah sayangku, tidak bisakah kau berhenti latihan dulu? Kamu sudah berlatih dari tadi, aku malah khawatir jika kamu akan kelelahan besok karena kurang beristirahat. Jadi mengertilah dengan kondisimu, ini sudah larut." Arjuna menatap sang istri dengan tatapan kesal. Mengapa sang istri teramat keras kepala. Bagaimanapun dia tahu jika Fasion Show itu teramat penting, tapi bukan mengabaikan kesehatannya juga.
"Abang tapi besok itu harus sempurna Abang. Aku tidak ingin jika penampilanku tidak sempurna, aku juga heran mengapa kami selalu kesulitan mendapatkan model yang sesuai. Apa jangan-jangan karena gaji yang di tawarkan sedikit?" tanya Anggrek pada sang suami.
"Pada umumnya gaji model itukan besar Sayangku. Hanya saja karena dirimu masih merintis tentu masih butuh banyak hal untuk di bangun dan tentu saja gaji yang studiomu tawarkan tidaklah sebanding dengan perusahaan-perusahaan besar," kata Arjuna pada sang istri.
"Mungkin iya kali ya Bang, yang sudah aku juga sudah lelah dan ingin segera tidur. Abang gendong," kata Anggrek dengan manjanya pada sang suami. Hal itu membuat Arjuna tersenyum namum tidak urung menghampiri sang istri.
"Masyaallah manjanya, istri siapa sih ini? Untung Sayang," kata Arjuna seraya menggendong tubuh sang istri yang terasa semakin montok di beberapa bagian yang penting.
"Istri kamu lah Bang! Masa istri tetangga," kata Anggrek di sertai kapitan udang di pinggangnya.
"Masyaallah, nikmat mana lagi yang aku dustakan. Udah dapat istri cantik, manis dan selalu bikin kangen dan sekarang montoknya bikin gimana-gimana gitu ya kan," kata Arjuna pada sang istri seraya merebahkan Anggrek di ranjang mereka.
"Jangan macam-macam Abang, besok akulah yang menjadi model untuk busanaku. Aku tidak ingin kegiatan kita malam ini mempengaruhi performa ku besok saat tampil," kata Anggrek yang di balas senyuman menggoda oleh Arjuna.
Sedangkan pria tampan itu masih betah berada di atas tubuh sang istri dan memandangi istrinya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Abang ngak mau macam-macam kok dek, cuma satu macam aja. Pikiran kamu pasti sudah traveling ya? Jangan dong nanti kamu kelelahan, sok atuh tidur lagi neng! Udah malam," kata Arjuna dan beranjak dari tubuh sang istri setelah pria tampan itu mengecup istrinya dengan sayang.
"Abang kemana?" tanya Anggrek saat sang suami turun dari ranjangnya.
"Mau pipis Yang, mau ikut?" kata Arjuna seraya menaik turunkan alisnya.
"Abang mesum!" teriak Anggrek karena malu dan langsung bersembunyi di balik selimutnya.
"Selagi sama kamukan pahala Yang," kata Arjuna dan berlalu untuk bersuci dan berwudhu.
Setelah keluar dari kamar mandi yang terlihat adalah sang istri telah tenggelam dalam tidurnya. Arjuna merebahkan tubuhnya di samping istrinya seraya menatap hangat pada wajah istrinya yang tengah terlelap dan iapun melayang ke alam mimpi.
Waktu cepat berlalu, pagi ini masih dengan balutan mukenahnya Anggrek memilih bersandar dan bermanja-manja pada sang suami. Entah mengapa Anggrek merasa sangat malas bergerak dan selalu ingin di dekat sang suami. Entah ini karena khawatir jika Arjuna kembali tidak datang atau karena firasat sesuatu wallahualam tidak ada yang tahu.
"Kamu ngak mau langsung siap-siap ke studio Yang?" tanya Arjuna yang mesih betah membelai-belai sayang wajah sang istri.
"Aku ngak mau jauh-jauh dari Abang, rasanya tuh malah ngak mau pergi kalau Abang ngak nemenin dari awal," kata Anggrek seraya mendusel-dusel manja pada dada sang suami.
"Abangkan harus kerja Sayangku! Abang juga ada beberapa meeting penting hari ini. Jadi nanti Abang datang saat Fasion Show saja ya, Abag janji tidak akan lupa lagi," kata Arjuna dan mengecup singkat kening sang istri.
"Aku ngak mau tahu, Abang hatus batalkan semua rencana pertemuan Abang hari ini! Aku tuh maunya Abang hanya untuk aku hari ini!" teriak Anggrek yang tiba-tiba marah bahkan matanya sudah berkaca-kaca.
"Sayang, Abangkan janji pasti akan datang. Jadi kamu jangan nangis lagi dong Sayang. Abang ngak akan lupa kali ini," kata Arjuna yang masih tetap dengan negosiasinya.
"Pokoknya aku ngak mau tahu Abang hanya milik aku sehari ini! Apa memang aku ini ngak pernah ada harganya ya buat Abang makanya aku selalu jadi nomer sekian!" kata Anggrek yang sudah banjir oleh air mata.
"Sayang kamukan tahu aku juga kerja keras buat bisa bahagiain kamu Sayang," kata Arjuna y9ang masih berusaha membujuk sang istri.
"Aku ngak bahagia kalau Abang sibuk terus. Yang ada aku malah semakin merasa tidak di anggap oleh Abang, pokoknya aku kesal dan kalau aku sampai kalah hanya gara-gara mood aku jelek aku ngak bakal nyapa dan pedulikan Abang selama lima bulan dan bakal tidur pisah dari Abang. Ngak ada cerita-cerita ngadon dedek lagi!" teriak Anggrek seraya wanita yang masih menggunakan mukenah lembut berwarna outih itu berdiri.
Tapi Arjuna segera menahan istrinya, sungguh dia tidak akan sanggup jika Anggrek mendiaminya selama itu. Lagi pula, Arjuna juga tidak ingin apa yang telah di kerjakan sang istri hingga berbulan-bulan menjadi sia-sia.
"Baiklah Sayangku! Aku akan mengatur kembali jadwal yang aku miliki. Aku akan hubungi Mr Patrick untuk mengatur ulang jadwalku hari ini, serta menggantikan jadwal meetingku hari ini," kata Arjuna yang berhasil membuat Anggrek memeluk sang suami karena merasa sangat bahagia. Entah kenapa Anggrek sendiri juga merasa ada yang aneh dengan dirinya. Mengapa dirinya bisa semanja ini pada sang suami.
Pagi itu entah mengapa merasa moodnya sangat tidak bisa di deskripsikan. Maunya juga berubah-ubah, dia juga tidak tahu mengapa. Seperti saat ini, tadinya dia ingin makan roti lapis yang di buat olehnya sendiri. Tapi setelah memakan roti lapis tiba-tiba dia ingin sarapan sesuatu lagi di luar.
"Udah itu pesanannya sudah datang, tadi juga sudah di bilang oleh Amanda jika kita harus segera datang ke lokasi Fasion Show," kata Arjuna pada sang istri.
"Bang, kok aku jadi mual ya lihat makanannya. Padahal tadi pengen banget, buat Abang aja deh," kata Anggrek yang sukses membuat Arjuna melongo.
"Masyaallah mulai ngadi-ngadi bini gua," kata Arjuna tentu saja hanya di dalam hati
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...