Pembalasan Anak Yang Tidak Di Anggap

 Petir menyambar,di ikuti dengan guntur yang begitu menggelar. Membuat beberapa orang menutup telinga. Kilat menyinari wajah-wajah cemas yang berharap hujan segera reda.

 Zavier menatap keluar lewat jendala,hujan semakin deras dan malam akan semakin larut. Zevier menghela nafas,mungkin malam ini dia akan menyuruh clara untuk nginap,melihat cuaca yang tidak memungkinkan mengantar dia balik.

 Zavier melangkahkan kakinya menuju ruang kamar tamu,tempat di mana clara beristirahat. Setelah beberapa langkah dia telah sampai di depan pintu kamar tamu. Mengetuk terlebih dahulu,hingga beberapa saat clara membukakan pintu.

"Ada apa vier?"tanya clara.

"Kamu malam ini nginap di sini saja,cuaca gak memungkinkan kamu untuk balik."jawabnya.

Clara melihat keluar dari jendela,terdengar suara guntur yang terus menggelar serta angin yang sangan kencan.Kemudian clara menatap zavier,lalu berkata."Apa tidak merepotkan vier?"tanya clara dengan nada yang sungkan.

Zavier menggelengkan kepala,kemudian berkata."Tidak sama sekali,kalau begitu aku balik ke kamar. Kamu juga istirahat saja,malam semakin larut."ucap zavier lalu meninggalkan clara tanpa menunggu jawaban clara.

Clara ingin menjawab tetapi zavier terlebih dulu meninggalkannya,menatap punggung zavier yang semakin jauh.

"Malam ini kamu milik aku."ucap clara tersenyum miring.

 Dari jarak jauh,rika dan sinta mendengar obrolan mereka berdua,mereka bersembunyi di belakang lemari yang lumayan tinggi untuk mereka bisa bersembunyi dan mendengar obrolan clara dan zavier.Setelah melihat zavier telah pergi,mereka berdua melihat raut wajah clara yang seperti merencanakan sesuatu.

  "Mbak lihatkan,setelah tuan pergi nona clara tersenyum miring gitu. Seperti merencanakan sesuatu."ucap rika dengan nada yang pelan.

 "Iya rik,mbak juga ngerasa gitu. Mau tolongin tuan tapi kita gak tau harus bagaiamana."ucap sinta bingung.

"Iya mbak aku juga bingung."ucap rika menjeda ucapannya beberapa saat lalu kembali berkata. "Aku gak nyangka mbak,tuan bisa setega itu dengan nona lili."ucap rika yang mengingat penjelasan sinta tentang zavier yang mengacuhkan lili. Rika baru satu bulan kerja di sini,sinta yang sudah percaya dengan rika menceritakan tentang yang di alami lili.

 "Semoga tuan bisa berubah."harap sinta.

 Rika mengaminkan doa sinta,dia kasihan dengan nona mudanya yang di acuhkan oleh daddynya sendiri. Sinta melihat jam,mengingat lili yang sendiri di paviliun terlelap tidur.

  "Rik,mbak ke paviliun yah. Nanti lili bangun,mbak takut. Hujan juga semakin deras. Kalau ada apa-apa cepat kabari mbak yah "ucap sinta.

  Rika mengangguk."Iya mbak,siap."ucapnya.

 Zavier yang masuk ke dalam kamar langsung menuju walk in closet mengganti pakainnya dengan lebih santai.

 Beberapa saat,zavier telah mengganti pakaian. Tiba-tiba tenggorokannya terasa kering,langsung saja zavier meminun air yang ada di tumblr yang tersimpan di atas nakas tempat tidurnya.

 Hingga beberapa saat zavier meraskan hal aneh dalam tubuhnya,tiba-tiba panas dan ingin melakukan hubungan suami istri.

  "Ahh kenapa bisa panas begini."ucapnya membukan bajunya,hujan sangat lebat di luar sana tetapi zavier merasakan hawa yang panas.

Tok..tok..tok..tok.Seseorang mengetuk pintu kamar zavier,zavier yang merasakan gairah berusaha membukakan pintu.

 Saat terbuka terlihat clara membawa segelas kopi dengan baju lumayan tipis dan sedikit terbuka. Hingga gunung kembarnya terlihat bentuknya.

  "Ada apa clara."ucap zavier yang berusaha tenang,keringat terus bercucuran di wajahnya dan ingin melakukan sesuatu hal.

 Clara yang melihat raut wajah zavier tersenyum miring,lalu berkata."Aku membuatkan kamu kopi,aku harap kamu terimah sebagai pertanda terimah kasih."ujar clara.

  Zavier mengangguk."Bawa masuk saja."ucap zavier dengan nada yang berat,melihat lekuk tubuh clara bagaikan gitar spayol membuat zavier ingin melakukan sesuatu yang lebih.

  Clara mengangguk lalu masuk ke kamar zavier,tak lupa dengan pantat yang sengaja di lenggok-lenggokkan. Kamudian clara menyimpan kopi di atas meja,lalu menatap zavier."Kamu kenapa buka baju vier,padahal hujan loh. Kamu gak dingin?"tanya clara.

  Zavier tak menjawab,dia langsung memeluk clara. Tubuhnya tak bisa lagi terkontrol ingin melakukan sesuatu.

  "Vier apa yang kamu lakukan."ucap clara berusaha melepaskan pelukan vier.

  Zavier tak menjawab pertanyaan clara dia memeluk erat clara,hingga dia mencium clara secara brutal. Clara berusaha melepaskan pelukan zavier tetapi tenaganya tak sanggup.

  Hingga zavier sudah ingin melakukan lebih,membuka seluruh pakain clara. Melihat clara yang tidak menggunakan sehelai benangpun membuat gairah zavier menggebu-gebu dan melakukan hubungan suami istri.

  Clara yang awalnya memberontak sekarang menikmatinya,dia tersenyum miring rencananya berhasil.

  "Akhirnya."batin clara yang bertambah semangat memberikan servis kepada zavier.

  ~~~~

 Dinginnya malam,kini tersapu oleh hangat mentari. Mentari ingin memulai hari dengan indah dengan sinar hangatnya. Burung-burung pun sama,mereka berkicau merdu di antara pepohonan.

  Zavier mulai membuka matanya saat matahari mulai masuk lewat jendela kamarnya. Hingga beberapa saat terdengar tangisan seseorang.

 Hiks hiks hiks hiks..

  Zavier langsung terbangun,kepalanya sedikit pusing. Begitu terkejutnya dia,saat menolah melihat clara yang terbungkus selimut menangis tersedu-sedu.

  "Clara ngapain kamu ada di sini dan kenapa kamu memakai selimut?"tanya zavier yang belum mengingat kejadian semalaman.

 Clara menoleh,terlihat zavier yang nampak bingung,kemudian clara berkata."Kamu gak ingat hah,apa yang kamu lakukan semalam denganku hiks hiks hiks."ucap clara terisak.

  Zavier terbengong menyimak apa yang clara ucapkan barusan. Dia berusaha mengingatnya,hingga zavier menyadari dia tidak memakai sehelei benangpun dan mengingat kejadian semalam. Memaksa clara untuk melayaninya.

  "Maaf."hanya kata maaf yang keluar dari mulut zavier,dia tidak menyangka apa yang dia lakukannya semalam. Melihat clara yang terisak membuat dia merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan.

  "Tega kamu.."ucap lirih clara.

  Zavier beranjak bangun memakai pakaian kembali,kemudian menghampiri clara yang masih dalam selimut.

  "Maafkan aku cla,aku akan tanggung jawab dengan semua ini."ucap zavier berusaha menenangkan clara.

  Clara menatap zavier dengan muka yang sembab."Kamu serius?"tanyanya dengan nada yang bergetar.

 Zavier mengangguk."Iya,aku akan menikahi kamu secepatnya."ucapnya dengan tegas."Semoga dengan keputusan ini,aku bisa melupakan kamu zoya."ucap zavier dalam hati.

  Diam-diam clara tersenyum miring,langkahnya untuk menjadi nyonya di mansion ini akan segera terlaksana.

^*^*

  Di siang hari,clara di antar pulang oleh zavier. Di dalam mobil hanya keheningan yang terjadi,mereka berdua terjebak dalam pikiran masing-masing. Hingga zavier teringat dengan juan,mertuanya,dia yakin pasti di akan memarahinya saat mengetahui pernikahannya.

  "Clara."ucap zavier.

  Clara yang menatap jalanan yang dia tempuh melalui jendala mobil langsung menatap zavier,kemudian berkata."Ada apa?"tanyanya.

  Zavier menghembuskan nafas lalu berkata."Kamu tau kan lili bukan anak kandung aku."ucap zavier yang di angguki clara,beberapa bulan yang lalu zavier pernah bertemu dengan clara dan menjelaskan tentang tes DNA yang di lakukan. "Aku mau kamu mengikuti rencana aku,sebelum kita menikah."lanjutnya.

 Clara yang bingung,tetapi mengangguk saja. Sekarang yang terpenting dia bisa menjadi istri dari zavier yang sudah dari lama dia idamkan.