NovelToon NovelToon
Ketika Aku Memilih Pergi, Dia Memilih Menyelamatkan

Ketika Aku Memilih Pergi, Dia Memilih Menyelamatkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Flower Florencia hidup dalam tekanan—dari keluarganya yang selalu menuntut kesempurnaan hingga lingkungan universitas yang membuatnya merasa terasing. Di ambang keputusasaan, ia memilih mengakhiri hidupnya, namun takdir berkata lain.

Kim Anderson, seorang dokter tampan dan kaya, menjadi penyelamatnya. Ia bukan hanya menyelamatkan nyawa Flower, tetapi juga perlahan menjadi tempat perlindungannya. Di saat semua orang mengabaikannya, Kim selalu ada—menghibur, mendukung, dan membantunya bangkit dari keterpurukan.

Namun, semakin Flower bergantung padanya, semakin jelas bahwa Kim menyimpan sesuatu. Ada alasan di balik perhatiannya yang begitu besar, sesuatu yang ia sembunyikan rapat-rapat. Apakah itu sekadar belas kasih, atau ada rahasia masa lalu yang mengikat mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Flower duduk di depan cermin, menatap pantulan wajahnya dengan sorot mata yang sendu. Semua perlakuan keluarganya selama ini membuat hatinya terluka. Tidak peduli seberapa keras dia berusaha, dia selalu menjadi sosok yang diabaikan.

"Di antara mereka, aku seperti orang asing. Aku bahkan tidak dianggap," batinnya, matanya mulai memerah menahan emosi yang membuncah.

Ingatan tentang masa kecilnya kembali memenuhi pikirannya. "Cici selalu berhasil menempatkan dirinya sebagai korban di mata mereka. Dengan kebohongan yang lihai, dia memutarbalikkan fakta, membuatku tampak seperti gadis cemburu yang kejam. Dan tanpa ragu, mereka percaya begitu saja."

Tiba-tiba, suara pintu kamar yang terbuka membuyarkan lamunannya.

Flower tidak berbalik, tetapi melalui pantulan cermin, dia bisa melihat sosok Cici berdiri di ambang pintu. Kakaknya itu tersenyum penuh kemenangan, seolah-olah telah menunggu saat yang tepat untuk datang dan menghancurkan hatinya lebih dalam lagi.

"Untuk apa kau ke sini?" tanya Flower dengan nada dingin, tetap menatap ke arah cermin.

Cici melangkah masuk dengan angkuh. "Bagaimana rasanya diabaikan oleh keluarga sendiri?" tanyanya dengan nada mengejek, matanya berbinar penuh kepuasan.

Flower menarik napas dalam, lalu berdiri perlahan. Dia berbalik menghadap Cici, menatapnya tanpa rasa takut.

"Ini yang kau harapkan?" suaranya terdengar tenang tapi penuh sindiran. "Sejak kecil kau sudah pintar berbohong dan mencari perhatian. Seluruh kampus tahu siapa keluargamu, tapi aku? Aku yang adalah darah daging keluarga Florencia, tidak ada yang tahu keberadaanku."

Cici tersenyum sinis. "Mereka percaya padaku karena mereka menyayangiku," katanya, melipat tangan di depan dada. "Sedangkan kau? Kau bukan siapa-siapa."

Flower mendengus kecil, matanya menatap kakaknya dengan penuh kebencian. "Kau sangat kasihan sekali," katanya dengan nada mengejek. "Bahkan sampai sekarang, kau masih harus menggunakan cara licik untuk mempertahankan kebohonganmu."

Cici mendekat, menatap Flower dengan sorot mata penuh kebencian. "Flower, apa gunanya kau menjadi anak kandung Papa dan Mama? Kakak juga tidak menyukaimu," katanya tajam. "Jadi untuk apa kau tinggal di sini? Di rumah ini, tidak ada tempat untukmu!"

Flower tersenyum miring. "Dasar anak pencuri," katanya tajam.

Mata Cici membelalak. "Apa maksudmu?" bentaknya dengan kesal.

Flower mendekat, membiarkan kata-katanya menusuk ke dalam hati Cici. "Walaupun kau sekarang hidup sebagai anak orang kaya, darah yang mengalir dalam tubuhmu tetap darah pencuri," ucapnya dingin, menekankan setiap kata dengan penuh kebencian.

Cici mengangkat tangannya dengan niat ingin menampar Flower. Namun sebelum tangannya sempat mendarat di pipi adiknya, Flower lebih dulu menangkap pergelangan tangannya dengan cengkeraman erat.

"Ingin menamparku?" suara Flower berubah dingin. "Singkirkan tangan kotormu sebelum aku potong tanganmu."

Cici meronta, mencoba melepaskan diri. "Lepaskan tanganku!" bentaknya dengan marah.

Flower hanya tersenyum dingin. "Apa kau ingin mengadu lagi? Menjadi anak manja yang selalu berpura-pura sebagai korban?" katanya, suaranya penuh sindiran. "Mereka hanyalah orang bodoh yang bisa kau bodohi, Cici. Tapi aku tidak. Aku bukan lagi gadis lemah yang selalu menjadi korbanmu. Aku akan ikut permainanmu mulai detik ini."

Cici menatapnya dengan kesal, tetapi sebelum dia bisa membalas, Flower mendorongnya keras hingga terhuyung ke belakang.

"Dan sekarang, keluar dari kamarku sebelum aku lempar kau dari jendela!" bentak Flower dengan penuh kemarahan.

Cici menatapnya dengan tajam, tetapi kali ini ada sedikit ketakutan di matanya. Untuk pertama kalinya, dia melihat bahwa adiknya bukan lagi gadis lemah yang bisa dia permainkan sesuka hati. Dengan kesal, dia membalikkan badan dan keluar dari kamar, meninggalkan Flower yang kini berdiri dengan kepala tegak, tidak lagi menjadi korban.

"Pintar berbohong dan berakting... Aku ingin tahu seberapa hebat dirimu menjadi artis," gumam Flower.

Keesokan Harinya - Universitas

Di dalam kelas yang sudah mulai ramai, Cici duduk santai di kursinya, tertawa lepas bersama teman-temannya. Suasana kelas yang awalnya penuh dengan obrolan santai mendadak hening ketika seorang pria muda tampan melangkah masuk ke dalam ruangan dengan langkah percaya diri. Matanya tajam namun bersahabat, wajahnya memancarkan pesona yang sulit diabaikan.

"Selamat pagi, semuanya!" sapanya dengan suara yang tenang dan berwibawa. "Saya adalah dosen yang akan mengajar kalian mulai hari ini. Nama saya Mike."

Para mahasiswa mulai berbisik-bisik, terutama para mahasiswi yang langsung terpesona oleh ketampanan pria itu. Salah satu dari mereka, seorang gadis dengan dandanan mencolok, berseru dengan nada menggoda.

"Pria setampan dirimu menjadi dosen kami? Apa itu tidak berlebihan?" ujarnya dengan mata berbinar.

Cici yang sejak tadi memperhatikan pria itu tersenyum kecil, matanya menelusuri sosok Mike dengan penuh minat. Dalam benaknya, dia sudah menetapkan tujuan.

"Pria ini tampan sekali... Aku akan mendapatkannya dan memperkenalkannya pada keluargaku!" batinnya penuh keyakinan.

Sementara itu, Mike menatap para mahasiswa dengan senyum profesional. Ia kemudian berkata, "Sebelum kita memulai, saya ingin kalian memperkenalkan diri satu per satu. Saya berharap semua pelajar di sini bisa mendapatkan nilai tinggi."

Cici tersenyum menggoda, menyandarkan tubuhnya sedikit ke depan. "Diajari oleh pria tampan seperti Anda, mana mungkin kami menolak?" godanya dengan nada manja.

Mike melirik ke arahnya dan tersenyum kecil. Tak bisa dipungkiri, kecantikan gadis itu menarik perhatiannya. Rambut panjang yang terurai sempurna, wajah yang anggun, serta tubuh yang proporsional membuatnya menjadi pusat perhatian.

Namun, di sisi lain, Flower tengah menghadapi situasi yang jauh berbeda.

Di Toilet

Flower baru saja mencuci tangannya ketika tiga orang kakak kelasnya datang menghampiri dengan ekspresi penuh ejekan. Salah satu dari mereka, seorang gadis berambut pendek dengan mata penuh rasa superioritas, menatapnya dari atas ke bawah sebelum berkata dengan nada meremehkan.

"Flower, anak yang tidak memiliki asal-usul... Masih tidak tahu malu belajar di sini?" ucapnya dengan nada mengejek, diikuti tawa kecil dari dua temannya.

Flower menatap mereka tanpa ekspresi takut. Matanya tajam, penuh ketegasan. "Aku belajar di sini tidak gratis," balasnya santai. "Lagi pula, universitas ini bukan milik keluarga kalian. Untuk apa kalian sibuk mengurusi hidupku?"

Ejekan itu tak berhenti di situ. Salah satu dari mereka, gadis berambut ikal dengan lipstik merah mencolok, mendekat dan menyilangkan tangan di dada. "Berani sekali bicara seperti itu. Tidak sadar diri, ya?"

Gadis lain menambahkan dengan nada sinis, "Siapa orang tuamu sebenarnya? Aku curiga mereka hanyalah orang kalangan rendah, makanya kau tidak berani mengungkapkan siapa mereka."

Flower menghela napas pendek, lalu menatap mereka satu per satu dengan penuh ketenangan. Senyum tipis terukir di bibirnya sebelum ia menjawab, "Iya, aku punya orang tua dan juga kakak... Sayang sekali mereka berhati iblis. Andaikan mereka mendengar setiap ucapan kalian, aku yakin mereka pasti akan menjadi gila."

Ia menyipitkan matanya sedikit sebelum menambahkan, "Apakah kedatangan kalian ke sini adalah perintah dari Cici yang bodoh itu?"

Ketiga gadis itu saling bertukar pandang sebelum salah satunya tersenyum sinis. "Dia tidak perlu turun tangan sendiri untuk menghadapimu."

Flower tertawa kecil, tetapi matanya tetap tajam menusuk. "Berapa yang dia bayar pada kalian?" tanyanya santai. "Sehingga kalian rela menjadi anjing suruhannya untuk mencari masalah denganku?"

Ekspresi para gadis itu berubah marah. "Anjing suruhan? Katakan sekali lagi!" bentak salah satu dari mereka, melangkah lebih dekat dengan penuh amarah.

Namun, Flower tetap tenang. Ia menatap mereka tanpa gentar, lalu berkata dengan suara pelan namun penuh penekanan, "Dia menjadi majikan, sementara kalian adalah peliharaannya. Apa yang dia sanggup berikan untuk kalian?"

Ia menyeringai kecil sebelum melanjutkan, "Kalian dibayar untuk belajar, tetapi malah termakan hasutannya hanya untuk membullyku. Aku sungguh kasihan pada kalian... Karena hanya dimanfaatkan olehnya."

Flower melipat tangannya di depan dada, wajahnya penuh tantangan. "Kalau dia benar-benar berani, suruh dia datang sendiri dan menghadapiku."

1
Bu Kus
udah mampir thro
Bu Kus
harus kuat dan Beran Flo dan mending pindah aja dari pada dihina
Akai Kakazain
duhhh ...kepo thooooor
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
Aihhh Kimmm.....
terimakasih untuk kejujuran muu 😍😍😍 ..
sally mending mundur saja.. percuma kan memaksakan kehendak...
kim gak mau jadi jangan di paksa
yuning
Kim mencintai flower juga kah?
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
aihhhh knp cuma satu bab sih up nya 😌😌😌😌😌😌😌
ka Lin bikin penasaran aja ihhh 😒😒😒
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
babb selanjutnya past si sally ngedrama dahhh.... bilang teraniaya padahal dia yg bikin ulah... huh dasar ular kadut!!!!
3sna
lantai 4 aja mati,sehalu2nya lhoo
Pikachu: Ada ditulis kalau Flower jatuh ke muatan mobil orang, bukan ke aspal ya, kak
total 1 replies
yuning
semoga rumah ini ada cctv nya, sehingga Kim tau sifat tunangan nya
hl
makanya Kim jangan jadi pria yg plin plan.ternyata tunanganmu bukan org baik
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
up 🤨
wiemay
benar hrs nyari tmpt tinggal sndr.
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
up up up up....




penasaran satu hall apakah Flower akan pergi dari Kim atau bertahan sama kim 🤨
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
kok gak lanjut sih sherly & kim gak jadi hem hem kah 🤣🤣🤣 kok tiba-tiba kim suda sampai rumah & makan sama flower 🤭🤭🤭
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
kasih waktu untuk flower kak wil... biar flower bisa berfikir jernih.. inget semua yg terjadi karena mu juga karena lebih percaya adik angkat dari pada adik kandung
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
ikut kim aja ehh.... ikuti kata hati kmu
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
mampussssss kauuu cici..... makanya jadiii cewek jgn murahan
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
lahh kimmm mo tunangan??? kirain seriuss dengan flower 😭😭😭😭
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
auhhh sakitt banget past di tampar berkali-kali... itu belum seberapa sama yang di rasakan oleh flower
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
Masih aja nyalahin flower.. woii cici akui aja semuo gak usah drama lagian semua sudah terbongkar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!