Istri Pengganti

Bab 4. Mengantar makan siang

Satu bulan telah berlalu. Meski begitu Fionna tak mencintai suami nya ia tetap memperlakukan suami nya dengan baik dan tetap menjalankan tugas nya sebagai seorang istri. Ia tengah sibuk memasak untuk di bawa ke kantor sang suami untuk makan siang nya. Walaupun dengan rasa malas nya ia tak lupa menjalankan dengan baik sebagai menjadi seorang istri, tak lupa ia juga membuatkan makanan siang itu untuk Satya juga

Selesai menyiapkan semua nya ia pun keluar dari rumah menggunakan mobil taxi itu menuju kantor Alvaro. Ia yang meminta alamat kantor pada Satya itu tentu saja sudah mengetahui tempat nya, sesampai disana ia segera pergi dengan tentengan yang berisi makanan itu untuk suami

Tok tok

Fionna masuk ke ruang kerja Alvaro dengan izin Alvaro. Sontak pria itu terkejut dengan kedatangan nya begitu pun Fionna juga yang di kejutkan dengan ada nya wanita yang dilihat nya kemarin. Namun dengan santai ia memasuki ruang kerja Alvaro dengan tatapan sinis nya

“Nih makan siang kau. Di makan”ucap Fionna lalu melirik sekilas ke wanita yang duduk di meja kerja Alvaro suami nya itu.

“Kesambet apa kau mengantarkan ku makanan?”

“Ehem, meskipun kita berdua menikah dengan perasaan yang tak saling mencintai. Tapi aku tetap menjalankan tugasku sebagai istri, bye!”

Fionna pun segera meninggalkan ruangan Alvaro, pria itu tersenyum miring sembari menatap wanita yang mulai menjauh dari pandangan nya. Wanita yang berada di ruangan Alvaro menatap dengan sinis, saat ia akan membuang makanan yang di bawa Fionna itu dengan cepat Alvaro menegur nya.

“Apa masalahmu, ini hanya makanan”

“Tapi Alvaro, ini pemberian wanita itu”

“Sebaiknya kau pergi sekarang, aku masih banyak kerjaan”pinta Alvaro pada wanita itu, wanita itu pun segera meninggalkan ruangan nya juga dengan tatapan malas nya

Alvaro menatap tupperware berisi makanan itu, perlahan ia membuka tupperware itu dengan perasaan malas nya. Namun ia yang mencium harum nya masakan itu tergiur apalagi dengan penampilan nya yang begitu sempurna berhasil membuat nya terpancing untu memakan nya

Saat dirinya mencoba makanan yang di buat istrinya itu, seketika pupil mata dia membesar, ia terdiam sejenak sembari merasakan rasa masakan yang tak asing ini. Alvaro menyantap nya dengan perasaan tak karuan

Ternyata yang ia rasakan adalah, masakan yang di buat oleh Fionna itu sangat mirip dengan masakan almarhum bunda nya. Alvaro menikmati makanan itu dengan perasaan hancur nya, mengingat sang bunda memasaki nya dengan apa yang ia rasakan dari masakan ini

“Oh god, ini benar-benar sempurna.”

Alvaro tak sengaja meneteskan air mata nya, dengan senyuman yang sangat merasakan rindu pada bunda nya.

Satu sisi Satya pun merasakan hal yang sama, ia yang dengan exited di bawakan makanan oleh Fionna pun tersenyum semringah. Namun sesaat ia mencoba rasa masakan itu ia terdiam mematung dan membuat Fionna menatap nya dengan heran

“Satya!”

Fionna yang melihat Satya terdiam setelah memakan masakan nya pun langsung overthingking. Entah tidak enak atau apa ia tentu saja mengkhawatirkan itu

Lamunan Satya pun terbuyarkan saat Fionna menepuk pria itu. Satya tertawa dan berterimakasih pada Fionna dengan makanan yang di bawa nya.

“Mengapa kau melamun, apa rasanya tidak enak?”

Satya menggelengkan kepala nya dengan senyuman nya yang membuat Fionna merasa salah paham, “Jadi benar masakanku tidak enak?”

“Aduh Satya maafkan aku, rasanya bagaimana? Apa asin? Aduhh mana aku mengirim makannan ini juga pada kakakmu. Aku akan habis di bully olehnya”Fionna menepuk jidat dengan perasaan overthingking nya itu, namun Satya yang berusaha menjelaskan pun mengatakan bahwa Fionna hanya salah paham saja.

“Bohong”

“Benar Fionna, aku terdiam hanya merasakan masakan ini begitu enak!”

“Huft, syukur lah. Aku pikir kau merasa tidak enak pada masakan ku ini, aku sudah overthingking”

“Haha kau hanya salah paham, ini benar-benar masakan dari surga.”

Kedua nya pun tertawa begitu riang, lalu Satya pun dengan antusias menghabisi makanan yang di bawakan oleh Fionna itu

“Fionna..”

Fionna menoleh ke arah Satya dengan raut wajah bertanya nya, namun tiba-tiba saja Satya memeluk nya sembari menangis. Dan membuat Fionna terheran dengan Satya yang tiba-tiba saja memeluknya sembari menangis itu

“Satya, ada apa?!”

“Mengapa kau menangis”

Satya terus menangis memeluk wanita itu, Fionna hanya terdiam dan perlahan membalas pelukan Satya dengan wajah terheran nya. Satya terus berterimakasih padanya dan semakin membuat dirinya di ambang dengan kebingungan.

“Apa masalahmu Satya?”

“Mengapa kau menangis”

Satya pun segera melepas pelukan nya dan meminta maaf telah lancang memeluk Fionna, Fionna tak terlalu memperdulikan itu ia hanya merasa khawatir pada Satya yang tiba-tiba saja menangis itu

Saat Satya menjelaskan semua nya, Fionna pun terharu dengan yang di ceritakan oleh Satya. Dengan beruntung ia telah mengobati rasa rindu Satya pada bunda nya yang telah tiada. Wanita itu terdiam sejenak dan memikirkan Alvaro suami nya itu. “Apa dia juga merasakan hal yang sama?”

Fionna terdiam sejenak lalu berusaha menenangkan Satya yang masih menangis merasakan rindu pada sang ibu itu yang telah lama tiada. Satu tahun kepergian sang ibu membuat kedua nya merasa terpukul dan di kejutkan hanya dengan masakan Fionna yang rasanya tak jauh beda dari masakan sang ibu nya.

...***...

Fionna yang baru saja selesai menjalankan tugas nya sebagai model itu kembali ke rumah dengan di antar oleh Satya, namun Satya yang masih ada kesibukan pun segera pergi meninggalkan rumah milik kakak nya itu.

“Hati-hati Satya!”ucap Fionna sembari tersenyum melambaikan tangan, lalu ia pun segera memasuki rumah. Saat baru saja ia membuka pintu, ia di kejutkan dengan Alvaro suami nya itu yang berdiri dengan tatapan tajam dan wajah datar nya

“Ups, huhh! Membuatku terkejut saja”

Saat Fionna berjalan melewati pria itu, Alvaro pun segera menarik nya. Kini Fionna pun terjatuh di dekapan pria itu. Segera ia yang merasa aneh itu mendorong tubuh Alvaro dengan tatapan penuh tanda tanya

“Ada apa sih, sampai menarik ku seperti itu”kata Fionna sembari menatap pria itu dengan malas, Alvaro memutarkan bola mata nya dengan malas juga menatap Fionna yang ada di hadapan nya itu.

“Tidak usah langsung merasa percaya diri, aku hanya ingin berterimakasih dengan masakan yang kau buat untukku.”Fionna tercengang tertawa mendengar itu, ia pun mendekat ke arah Alvaro dengan tatapan heran nya.

“Ku pikir kau tidak tahu apa itu terimakasih”

Alvaro menghela nafas dengan malas, lalu ia pun beranjak meninggalkan Fionna di hadapan nya.

“Hey kau juga jangan terlalu percaya diri, aku tak membuat makanan untukmu saja. Tapi aku membuat makanan itu juga untuk Satya”teriak Fionna pada Alvaro yang melangkah menuju kamar itu. Lalu Alvaro pun menghentikan langkah nya dan menatap Fionna sekilas dengan tatapan tajam nya

Fionna yang merasa lelah pun berinisiatif untuk duduk di sofa ruangan. Tak butuh waktu lama ia pun tak sengaja tertidur kelelahan di sofa ruangan itu

Pukul enam sore Fionna terbangun dari tidur nya dan melihat dirinya yang sudah ada di dalam kamar. Dengan ekspresi terkejut ia meraba tubuh nya dan melihat baju nya yang masih mengenakan pakaian yang tadi, ia menghela nafas dengan lega. Ia sempat berfikir dan takut Alvaro menyentuh nya

Fionna yang baru terbangun itu segera bergegas untuk pergi mandi, saat baru saja ia memasuki kamar mandi Alvaro pun masuk ke dalam kamar. Ia yang mengetahui Fionna sedang mandi pun memilih sibuk dengan ponsel nya di balkon

Wanita itu tengah asik berendam di bath up, sekalian mengeluarkan pikiran-pikiran nya yang membuat otak ngebul. Selesai berendam dan membersihkan tubuh nya. Fionna pun segera memakai pakaian yang ia bawa ke dalam kamar mandi. Setelah itu dirinya pun pergi untuk menggosok gigi di wastaffel itu.

Saat ia sudah selesai menggosok gigi ia pun bergegas untuk keluar dari kamar mandi, namun hal tak terduga terjadi. Lantai yang cukup licin itu berhasil membuat Fionna tergelincir, kepalanya tak sengaja terbentur pada tepi bath up membuat dahi nya bercucuran darah. Seketika Fionna pun terjatuh pingsan akibat tergelincir dan bentutan itu

Tiga puluh menit lama nya, Alvaro memasuki kamar kembali yang ternyata Fionna belum kunjung keluar. Ia yang merasa bosan pun segera pergi meninggalkan rumah

“Wanita aneh, mandi saja sangat lama”ujar Alvaro sembari memakai kemeja hitam nya untuk bersiap pergi ke luar.

_

Pukul delapan malam Alvaro kembali ke rumah lalu segera menuju kamar yang tak terdapat batang hidung Fionna yang terlihat. Dirinya pun menanyakan pada pekerja di rumah nya dan menjawab bukan kah nyonya Fionna sedari tadi ada di kamar. Alvaro pun merasa khawatir dan kembali ke kamar nya, membuka pintu kamar mandi yang benar saja pintu nya masih terkunci

Dirinya semakin merasa panik, dan segera mendobrak pintu kamar mandi yang terkunci itu. Dirinya sangat terkejut saat melihat Fionna yang sudah tergeletak di kamar mandi dengan cucuran darah di dahi nya

Alvaro pun merasa sangat bersalah dan lama nya ia meninggalkan rumah dan tak mengetahui ini. Ia pun segera bergegas membawa Fionna ke rumah sakit, dengan perasaan khawatir nya yang timbul

Di rumah sakit ia menunggu di samping Fionna dengan perasaan khawatir nya, entah mengapa dan entah sejak kapan ia menjadi peduli seperti ini pada Fionna. Namun tetap saja meskipun diri nya merasa malas pada wanita yang tak lain istrinya itu, ia masih mempunyai hati nurani

Tak lama datang lah pria yang tak lain juga itu adalah adik nya, Satya datang dengan perasaan khawatir nya mengetahui ini. Bagaimana bisa tahu? Ternyata saat Alvaro membawa nya ke rumah sakit Satya datang ke rumah untuk menyampaikan sesuatu pada Fionna. Alvaro dengan tatapan datar nya menghampiri Satya dengan penuh tanda tanya

“Mengapa kau sepeduli itu dengan Fionna”

“Apa masalah kau.”

Alvaro menatap Satya dengan tatapan tajam nya, begitupun Satya. Namun tanpa memperdulikan sang kakak, Satya mendekat ke samping Fionna yang terbaring masih memejamkan mata itu

Alvaro segera menarik Satya keluar, dengan berusaha Satya brontak akhirnya berhasil keluar dari ruangan Fionna terbaring. Apa maksudmu! Tegas Satya pada Alvaro dengan tatapan tajam nya, Alvaro mengepalkan lengan dengan kuat melihat tingkah adik nya yang sangat memperdulikan istrinya itu

“Untuk apa kau memperdulikan Fionna”

“Sayang! Karena aku menyayangi Fionna, kenapa?”

Kedua nya pun bertatapan dengan rasa kebencian, tiba-tiba saja mereka berkelahi karena Fionna. Alvaro yang tak mau ada keributan di dalam rumah sakit pun menyeret Satya keluar.

Satu tonjokan berhasil melayang di wajah Satya, Alvaro menonjok sang adik dengan entah apa maksud nya. Satya hanya menatap nya dengan terheran “Apa maksud kau menonjok ku”

“Fionna istriku!”

Seketika Satya pun tertawa dan membuat Alvaro semakin mengepal lengan nya dengan kuat, Satya mendekat ke hadapan sang kakak dengan tatapan tajam nya namun sembari tertawa miring

“Sejak kapan aku tahu kau menganggap Fionna itu adalah istrimu, bukan kah kau juga yang ngasih peluang padaku untuk mendekati Fionna”

“Hey asal kau tahu, seharusnya kau beruntung telah memiliki istri se sempurna Fionna. Cantik, berprestasi, berlaku baik bahkan dia tidak pernah serakah atas kemewahan mu, dia tak pernah memandang pria dari segala sisi, kaya bukan panutan dirinya untuk menjadi seorang istri, dari awal kau mengacuhkan Fionna sampai-sampai kau tak mengetahui sisi hidup terpuruk istrimu sendiri”

Alvaro terdiam sejenak dan kembali menatap Satya dengan tatapan tajam, “Pergi kau darisini!” Tegas Alvaro, Satya yang tak mau ada perkelahian pun segera meninggalkan rumah sakit. Alvaro kembali memasuki rumah sakit