Jodoh Dadakan Narendra

Jodoh Dadakan Narendra

Bab 1 : Pertemuan pertama

Motor yang di kendarai oleh Naren membelah jalanan menuju sebuah pedesaan, sore ini Naren akan menuju ke kampung halaman sang nenek yang terletak di kota x, bukan tanpa alasan pria itu melarikan diri ke sana, sebab dirinya sedang mengajukan protes pada sang ayah yang se'enak nya saja menjodoh kan dirinya dengan anak dari rekan bisnis nya itu.

" Main jodohin aja, emang tuh bapak-bapak pikir ini zaman Siti munaroh apa ?" Gerutu Naren sepanjang jalan menuju desa sang nenek.

" Mana cewe nya model bangunan mangkrak lagi, kaga ada bagus-bagus nya banget !" Sambung nya lagi terus menggerutu sebab masih kesal dengan keputusan orangtua nya.

Hingga akhirnya motor yang di kendarai oleh Naren pun tiba di sebuah gapura dengan tulisan desa tempat tinggal sang nenek.

Naren berhenti sejenak sebelum memasuki kawasan desa tersebut, sebab Naren sudah sedikit lupa di mana letak rumah sang nenek, karna terakhir kali Naren ke sini itu 5 tahun yang lalu sebelum Naren kuliah di luar negri, dan desa ini sudah banyak yang berubah sejak terakhir kali Naren ke sini.

" Gua harus belok kemana ini, perasaan dulu jalanan nya ga kaya gini dah ?" Tanya Naren pada dirinya sendiri, mana waktu juga sudah semakin sore lagi, bisa gawat jika dirinya belum bisa menemukan letak rumah sang nenek, bisa tidur di emperan rumah warga nanti dia.

" Nanya aja kali ya sama warga di sini ?" sambung Naren pada dirinya sendiri, akhirnya Naren pun kembali melajukan motor besar nya memasuki desa tersebut.

begitu melihat pemandangan yang nampak indah di sore hari ini membuat Naren menjadi tidak fokus pada jalanan di depan nya, sehingga dirinya tidak menyadari ada seorang yang berdiri di pinggir sawah sambil merentangkan tangan nya, alhasil Naren menabrak orang tersebut dan berakhir mereka berdua yang kejebur ke dalam sawah dengan posisi yang bisa di bilang cukup intim.

" Astaghfirullah !" Rintih gadis tersebut sebab tubuh nya di tindih oleh tubuh besar Naren.

" Aduhhhh !" Ringis Naren yang tangan nya sempat tergores ranting yang ada di sekitar sawah tersebut.

" Ya Allah kang, bisa bangun dulu ga, na ga bisa nafas ini, badan akang yang kaya kingkong nindih badan na yang kaya kelinci ini !" Ujar Ayuna sambil meringis perih, namun masih sempat-sempatnya dia bersikap menyebalkan.

" Heh, enak aja lu ngatain gua kaya kingkong, badan lu aja yang kecil kaya kutil !" Sungut Naren tidak terima di katai seperti kingkong oleh gadis yang tidak dia kenal.

Saat Naren ingin bangun dari atas tubuh Ayuna beberapa warga lewat dan memergoki posisi mereka yang terlihat sedang iya-iya, sehingga membuat para warga menjadi salah paham akan apa yang mereka lihat.

" Ya Allah neng Yuna, apa yang kalian lakukan !" Teriak salah satu warga membuat Ayuna dan naren terkejut, terlebih dengan posisi mereka yang seperti ini dan rok Ayuna yang sedikit terangkat ke atas memperlihatkan paha mulus gadis itu

" una ga ngapa-ngapain bi, akang ini tadi nabrak Una terus kita jatuh ke sini !" Ujar Ayuna berusaha menjelaskan agar tidak terjadi kesalah pahaman, namun mereka yang melihat sudah terlanjur salah paham.

" Bangun kamu, bikin malu bibi aja !" Sentak wanita yang tadi Ayuna panggil bibi itu.

" Una beneran ga ngapa-ngapain bik, demi Allah !" Ujar Ayuna berusaha menjelaskan pada bibinya itu, yang tak lain adalah adik dari ayah nya.

" Ikut kita ke balai desa sekarang neng, Kalian harus segera di nikah kan atau tidak kampung kita yang akan terkena sial karna perbuatan mesum kalian ini !" Ujar salah satu bapak-bapak yang sudah terlihat cukup berumur.

Mendengar kata menikah membuat Naren langsung membelalakan mata nya, kenapa harus kata itu lagi yang terdengar di telinga nya sejak kemarin.

" Kenapa saya harus nikahin dia pak, saya tidak melakukan apapun pada nya, kita ga sengaja kejebur ke sini karna saya kurang hati-hati mengendarai motor tadi !" Ujar Naren, enak saja main mau menikah kan mereka, orang Naren ke sini mau menghindari pernikahan malah sekarang di suruh menikah juga, kalau seperti itu untuk apa dirinya jauh-jauh datang ke sini, udah gitu mereka tidak saling mengenal satu sama lain, bagaiman kalau cewek ini ternyata bukan gadis baik-baik.

" Kalau kalian tidak mau menikah, kalian harus siap di arak keliling kampung dengan tubuh telanjang, saya akan memanggil kedua orangtua kamu neng Yuna !" Ujar warga lain membuat Naren semakin membelalakan mata nya, begitu pun dengan Ayuna.

Apa-apaan mereka semua, mau di taruh di mana wajah tampan seorang Narendra cakrawala jika harus di arak keliling kampung dengan keadaan telanjang, namun untuk menikah saat ini Naren juga tidak siap, apalagi ia sama sekali tidak melakukan kesalahan seperti apa yang mereka tuduh kan, dirinya juga tidak mengenal wanita yang ada di hadapan nya ini.

Belum sempat menjawab tubuh Naren sudah di tarik paksa oleh beberapa warga untuk di bawa menuju balai desa, begitu pun dengan Ayuna yang kini sudah menangis sesegukan, sebab akan di nikahkan secara paksa dengan cara yang memalukan seperti ini.

Padahal selama ini Ayuna terkenal sebagai kembang desa yang baik dan ceria, namun nasib jelek datang padanya akibat ulah lelaki kota itu, Ayuna bingung akan menjelaskan seperti apa pada ibu dan bapak nya nanti.

Dengan keadaan yang penuh dengan lumpur akhirnya mereka berdua di seret secara paksa oleh beberapa warga menuju balai desa, dan ternyata di sana sudah ada bapak dan ibu Ayuna yang sedang menangis.

" Ya Allah neng, apa yang kamu lakukan, kenapa tega mempermalukan ibu dan bapak ?" Jerit ibu indah yang tak lain adalah ibu kandung Ayuna.

" Na sama dia beneran ga ngapa-ngapain Bu, sumpah demi Allah !" Sahut Ayuna sambil menangis, tidak tega melihat raut wajah bapak dan ibu nya, sebab selama ini mereka juga suka di kucilkan akibat keadaan ekonomi mereka yang bisa terbilang miskin.

" Kita harus menikah kan mereka pak Ahmad, kalo tidak kampung kita akan terkena sial akibat perbuatan mereka !" Ujar salah satu tetua di kampung tersebut pada pak Ahmad yang tak lain adalah bapak kandung Ayuna.

" Apa tidak bisa di bicarakan baik-baik pak, kita dengar dulu penjelasan dari mereka !" Ucap pak Ahmad yang tidak percaya jika sang anak melakukan hal kotor seperti itu, sebab selama ini Ayuna tidak pernah bersikap berlebihan kecuali sikap menyebalkan nya itu, dan pak Ahmad sangat mengetahui sifat sang putri.

" Tidak bisa pak, sudah jelas mereka melakukan hal tidak senonoh di sawah tadi, beberapa warga menjadi saksi nya termasuk Vera adik bapak sendiri !" Jawab tetua tersebut membuat pak Ahmad menghela nafas kasar, sangat berat melepas putrinya yang baru berusia 19 tahun untuk menikah dengan lelaki kota itu, terlebih pak Ahmad tidak yakin jika di lihat dari penampilan nya yang sedikit urakan dengan dua tindikan di kuping sebelah kiri nya.

Tapi balik lagi, pak Ahmad tidak mungkin melanggar aturan desa yang sudah ada sejak zaman dahulu,.dimana jika ada yang ketahuan berbuat mesum mereka akan di nikah kan saat itu juga atau kalo tidak mereka akan di arak keliling desa dengan keadaan bugil.

Like,.komen, and vote ❤️

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

knp main hakim aja ni warga

2025-04-10

0

Esther Lestari

Esther Lestari

mampir

2025-04-08

0

Atik R@hma

Atik R@hma

aku mampir ka🤩🤩🤩

2025-02-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!