Transmigrasi Ke Tubuh Anak Selir

 Malam harinya....

 Di saat semua orang tertidur, selir Merry dan juga Rose beserta 3 orang bibi pelayan berjalan pelan menuju ke arah gerbang istana. para penjaga gerbang juga sudah mulai tertidur berkat teh yang dibuat oleh rose.

 "Aman, ayo segera pergi. sebelum ketahuan." bisik rose pelan sambil mengaktifkan indra pendengaran nya memantau situasi saat ini.

Selir Merry membawa barang barang yang berharga, seperti perhiasan, dan juga uang di dalam tas rajut nya itu.

"Rose, kita akan ke kemana?" tanya selir Merry yang sedikit gugup dengan rencana putri nya itu.

 "Kita akan ke sebuah toko Bu, beberapa hari yang lalu, aku membeli sebuah toko untuk membuka bisnis. Jadi sementara kita akan ke sana. Dan ingat, harus tetap memakai cadar, agar para prajurit istana tak mengenal kita.

"Baiklah." ucap seorang Merry yang sedikit lega, karena rose memiliki tujuan.

 setelah melewati beberapa kali prajurit yang berjaga di depan, akhirnya mereka berhasil menembus pertahanan istana dan keluar dari tempat itu.

 Kereta kuda yang pernah membawa rose dulu, juga membantu mereka untuk keluar dari sana. Paman itu sangat baik kepada rose, karena rose sering membantu nya untuk biaya pengobatan putri nya yang sedang sakit keras. Dia akan menutup mulut nya, dan. Bersumpah tak akan pernah memberi tahu keberadaan sang selir dan lady rose yang kabur diam diam dari istana.

 Awal nya rose berharap kaisar mengusir sang ratu Elli yang sombong itu. Tapi ternyata harapan nya terlalu berlebihan. Bahkan kaisar masih tetap membiarkan ratu Elli berada di kediaman utama nya. entah apa yang dilakukan oleh ratu Elli, sehingga membuat kaisar luluh kepada nya. itulah sebab nya, rose memilih pergi dari istana itu.

"Aku berjanji, akan membalas semua rasa sakit ini. Bahkan kau dan putri mu tak akan bisa berdiri tegak lagi." ucap rose sebelum meninggalkan kediaman istana.

Kaisar Tinus terkena dampak ilmu sihir, itulah sebab nya dia menuruti ucapan putri Felicia. Tentu saja ratu elli sudah menyiapkan segalanya dan juga resiko yang akan ditanggung.

 "Kau terpilih." ucap sesepuh buyutnya yang tiba tiba membisikkan sesuatu di telinga nya.

"Deg....

"rose, ada apa?" tanya selir Merry yang merasa cemas melihat wajah anak nya yang tampak pucat.

"Sistem telah diaktifkan." ucap suara yang tiba tiba berdengung di telinga nya.

Dia tiba tiba menjerit keras, dan membuat perjalanan mereka langsung berhenti.

"Nona kecil, ada apa?" ucap bibi Anti yang merasa kaget, melihat tubuh rose yang begitu pucat.

 setelah beberapa menit rose terduduk lemas di kereta kuda. Bibi Anti, berserta dua pelayan itu langsung sigap memijat pundak rose dengan penuh hati hati. mereka beranggapan bahwa nona kecil nya pasti sedang kelelahan karena perjalanan yang cukup jauh ini. walaupun masih tetap berada di wilayah nymeria, tapi toko nya rose hampir berada di perbatasan, sehingga kasir Tinus tak akan curiga.

"10%....50%.....100% berhasil terpasang." gumam suara sistem yang terus berbicara di dalam pemikiran rose.

 Dia tak tau apa yang terjadi dengan dirinya, tapi yang jelas, dia merasa seperti orang yang berbeda. Tiba tiba tubuh nya yang tadinya terasa sakit, kini baik baik saja. bahkan kekuatan nya tampak lebih ringan.

"Selamat datang di sistem kekuatan ruang nona, anda terpilih saat ini. saya sebagai asisten ruang, siap melayani tuan rumah."

"Kau siapa?" gumam rose dengan kaget, saat mendengar suara yang terasa asing di benak nya.

 "anda tak perlu takut, ataupun cemas. Saya adalah sistem ruang, yang akan membantu anda, selama menjalani beberapa misi."

"Ini adalah ruangan yang bisa anda akses, dan gunakan untuk berada di jaman kuno ini."

"Wow, ini sangat indah, dan bagaimana bisa aku ada disini. Bukan kah, tadi aku masih tetap di sana?" tanya rose kepada sistem tersebut.

"Saat ini, anda sedang berada di dalam ruangan penyimpanan nona. jangan khawatir ataupun cemas, tubuh anda baik baik saja saat ini."

Setelah sang sistem menceritakan beberapa hal tentang ruangan penyimpanan yang bisa diakses oleh rose, membuatnya langsung bersemangat dan berbinar. Akhirnya dia mendapatkan sistem ruangan. Saat ini, sistem masih di tahap awal, sehingga beberapa barang barang canggih dari ruangan modern belum bisa diakses.

Bibi Anti yang memang tau tempat nya, langsung mengajak mereka ke ruko yang sudah di beli oleh rose sebelum nya.

"Paman Sam. terima kasih banyak, atas bantuan paman kepada kami." ucap selir Merry dengan nada penuh ketulusan nya.

"Sama sama selir Merry, hamba senang akhirnya selir Merry bisa berkumpul bersama dengan lady rose, dan hamba bersumpah akan menutupi keberadaan kalian dari istana." ucap paman Sam, dengan tatapan serius nya.

Setelah urusan nya selesai, dia langsung pamit terlebih dahulu, takut ada yang curiga, bila dia tak terlihat di istana. Rose masih tetap tak sadarkan diri. Bella dan kakak nya yang mengetahui tentang tuan nya langsung menyuruh mereka tidur di rumah kecil, yang sudah di sewa oleh rose.

walaupun tempat nya cukup sempit, tapi tetap muat untuk menampung 5 orang. Rose dan juga selir Merry tidur di kamar yang ditempati oleh bella. Sedangkan para bibi yang lainnya tidur di ruang tamu,bersama sama. awalnya mereka akan tidur di toko itu, tapi saat melihat tak ada tempat di sana langsung saja bibi anti, meminta mengantarkan mereka ke rumah nya Bella. tidak mungkin malam malam begini harus berkeliaran. Apalagi sang selir Merry pasti belum terbiasa lagi hidup sperti ini.

****

Kaisar yang masih tetap memikirkan permasalahan sang ratu, tak sadar, bahwa selir Merry dan juga lady rose tidak ada di istana lagi. Dan para pelayan setia sang selir juga merasa heran, sebab selir Merry yang biasanya bangun pagi, kini masih tetap tak membukakan pintu kamar nya. Dan dikunci.

"kenapa pintu nya dikunci, apakah selir Merry baik baik saja?" tanya pelayan pertama yang begitu cemas, dan mengkhawatirkan kondisi majikan nya, itu. berbeda dengan pelayan kedua, yang terlihat tak menyukai sang selir.

"Sudahlah, selir Merry kan sudah besar, bukan anak anak lagi. kenapa kau terlihat sangat khawatir kepada nya, lagi pula orang nya juga masih tidur." ucap nya dengan acuh, sambil berdiri tegak memeriksa kuku kuku nya itu.

"Bagaimana pun juga, selir Merry tetap majikan kita. kenapa reaksi kau begitu?" ucap pelayan pertama dengan tatapan tajam nya.

"Ckck, aku tak seperti mu yang berpura-pura setia kepada nya. Padahal setiap informasi selir Merry, selalu kau beri tau kepada sang ratu kan?" ucap pelayan kedua, dengan terang terangan.

Kedua nya asik berdebat, hingga tak sadar, ada paman Sam yang mengawasi dari kejauhan.