Berawal Dari Perselingkuhan Berakhir Di Pelaminan

Saat ini leta tengah duduk di kursi kerja nya, tangan nya tengah sibuk menggambar dengan lincah.

Dia ingin memberikan karya terbaik nya, di acara launching produk rekan bisnis nya. sekalian memperkenal kan karya dia agar di kenal lebih banyak orang.

tok tok tok

Ceklek

Tiba tiba seseorang masuk membuat leta menoleh, siapa yang telah mengganggu nya.

Leta menghela nafas, pasal nya Rey lah orang nya.

"Sayang," panggil Rey sambil berjalan mendekati leta, membuat leta mendongkak tersenyum.

"Sibuk banget kaya nya," dumel Rey sambil mencium kening leta, "susah banget di hubungi."

"Maaf ya,"  ucap leta tersenyum,  "aku lagi ada proyek besar soal nya, mau di gelar Minggu Minggu ini."

Leta berdiri dari duduk nya, dia berjalan mendekati gaun yang baru setengah jadi, rencana nya dia akan memamerkan nya di acara besar nanti.

"Hm," keluh Rey sambil berjalan mendekati leta, lalu dia memeluk leta dari belakang, membuat leta menoleh.

"Aku kangen sama kamu." erang Rey sambil menciumi pundak leta, membuat leta terkekeh geli.

"Apaa sih ", ungkap leta terkekeh sambil berbalik badan, "udah kaya nggak pernah ketemu setahun aja."

Rey tertawa mendengar nya, "habis nya kamu gitu, lebih sibuk ngurusin butik kamu ini dari pada aku."  protes nya.

"Lebayy," ucap leta sambil menguyel nguyel pipi Rey.

"Mama juga bawel banget, nanyain kamu terus,"  ucap Rey,   "katanya kamu kapan maen lagi ke rumah "?

"Oh ya,"  jawab leta tertawa,  "aku juga kangen sama Tante Mayang."

"Sama aku nggak kangen" ? tanya Rey cemberut.

"Kangeeenn," jawab leta tersenyum,

Rey tersenyum, lalu dia mengetuk ngetuk bibir nya memberi kode, membuat leta mendorong wajah Rey.

Rey tertawa, lalu setelah nya dia memeluk pinggang leta untuk mengikis jarak kedua nya.

Rey menatap lekat manik mata leta, lalu dia memiringkan wajah nya, setelah nya dia mencium bibir leta penuh damba.

Leta mengalungkan kedua tangan nya di leher Rey, dia membalas ciuman itu, kedua nya tersenyum di sela sela ciuman itu.

leta melepaskan ciuman itu, entah kenapa bayangan sosok laki-laki itu tiba tiba saja muncul.

"Masih kangeeenn,"  erang Rey ingin mencium kembali leta, namun leta mendorong nya.

"Kerjaan aku masih banyak,"  jawab leta,  "harus selesai Minggu ini."  ucap nya memberi pengertian.

"Ya udahh dehh iyaa,"  jawab Rey,  "kamu lanjutin aja kerjaan nya, tapi inget, jangan sampe lupa makan , okk,"  ucap Rey mengingat kan.

"Iya sayang ku,"  jawab leta tersenyum lebar,  "dah sana kamu balik lagi ke kantor kamu."

"Iya, aku balik ke kantor ya," pamit nya mencium kening leta.

Leta mengangguk.

Rey pun berjalan pelan menuju pintu keluar, lalu dia berbalik.

"Nanti mau aku jemput pulang nya "? tanya Rey.

"Nggak deh,"  jawab leta,  "soal nya habis ini aku mau ketemu sama Rena juga orang yang punya acara nya.

"Ya udah, nanti kabarin lagi aja," ucap Rey sambil membuka pintu.

"Iyaa, kamu hati hati ya," ucap leta, yang langsung di balas anggukan oleh Rey.

Rey pun keluar dari ruangan leta.

 Lalu leta mengambil jaket punya gara

"Apa sekalian aja ya gue bawa, kalau udah beres tinggal ke kantor nya" batin Aleta bergumam.

     ***

Leta Rena juga Wira kini tengah berada di gedung tempat untuk acara yang akan Wira selenggarakan.

"Nahh ini gedung yang paling cocok buat launching produk kita,"  ucap Arel pada Wira.

Wira mengangguk,

"Pak Nagara tidak ikut" ? tanya Wira.

"Tidak, pak gara masih ada kerjaan, dia menitip kan permohonan maaf karna tidak bisa ikut untuk sekarang."

Wira mengangguk, "tidak apa, saya mengerti, ucap nya."

"Nahh ini kenal kan, dia Rena juga leta.

Rena yang akan menjadi model nya, sedang kan leta dia yang menjadi desainer untuk busana nya."

Mereka pun bersalaman, untuk lebih saling mengenal,

"Leta ini" ucap Arel mencoba mengingat ngingat, "pemilik Cristal butik bukan ?" tanya nya menebak.

Leta mengangguk,  "iyaa"  jawab nya, membuat Arel tersenyum lebar.

"Waaaww, pak Wira memang tau banget ya," ucap nya terkekeh, "bisa banget sama pilihan nya."

Wira tersenyum mengembang, "karna saya tau yang terbaik buat produk kita," ucap nya.

"Saya senang sekali mbak leta bisa ikut bergabung dengan produk yang akan kami keluar kan," ucap Arel.

"Apa lagi yang jadi model nya mbak Rena," lanjut Arel, membuat mereka semua tersenyum.

"Saya juga ikut senang,"  jawab Rena,  "ini juga bisa menjadi batu loncatan saya kan" , ucap nya terkekeh geli.

Mereka semua tertawa mendengar pernyataan Rena barusan.

"Jadi semua nya akan mendapat kan keuntungan bukan," ucap Wira yang di angguki ke tiga nya.

"Untuk sekarang, mari kita makan dulu,"  ajak Wira, " ini juga sudah waktu nya makan siang."

"Bolehh," jawab mereka mengangguk.

Mereka pun berjalan menuju tempat makan, berbagai hidangan telah tersaji, aroma masakan membuat perut mereka minta di isi.

"Silah kan,"  ucap Wira tersenyum,  "kami sengaja memasak menu special untuk kalian, karna kalian sudah Sudi menerima ajakan kerja sama ini."

"Terima kasih pak,"  jawab leta,  "pak Wira ini terlalu mengistimewakan kami," ucap nya.

Wira tersenyum,

"Kalian silah kan makan dulu, Saya izin ke depan sebentar, untuk mengecek," ucap Wira.

Mereka pun mengangguk.

Rena dan leta langsung mengambil makanan yang sengaja di hidang kan untuk mereka, rasa nya sangat tidak sopan, jika mereka menolak.

Lalu mereka duduk di meja yang sudah di sediakan.

"Pak Arel ini yang bertanggung jawab atas gedung nya "? tanya Rena.

Arel mengangguk, "sebenar nya saya hanya asisten nya saja,"  jawab Arel,  "kebetulan atasan saya ada keperluan di luar, jadi hanya saya yang bisa hadir."

"Ohhhh," kompak Rena dan leta.

Mereka pun mulai menyantap makanan itu dengan sedikit obrolan obrolan untuk mempersiapkan acara nanti.

"Saya salah satu penggemar mbak Rena loh," ucap Arel menatap Rena.

"Dan saya beruntung bisa bergabung di acara ini bersama mbak Rena," ungkap Arel.

"Terima kasih,"  jawab Rena tersenyum,   "oh ya, nama perusahan pak Arel apa" ? tanya Rena.

"Ohh iyaa, ini ada kartu nama saya." ucap Arel sambil memberikan kartu nama pada Rena.

Mata Rena berbinar, kala melihat nama perusahaan yang tertera di kartu nama Arel.

"Waaaaww, " ucap Rena,  "saya tidak menyangka kalau perusahaan nya perusahaan besar seperti ini,"  puji Rena membuat Arel tersenyum.

"Ta,"  panggil Rena membuat leta menoleh, "CEO yang memimpin perusahaan ini, CEO nomor satu di jajaran petinggi perusahaan di indonesia ini,"  bisik Rena.

"Ganteeeeng banget,"  ucap Rena,  "tapi aga sombong juga sih."  lanjut nya.

"Terus "?  tanya leta bingung.

"Nama kita akan semakin di kenal banyak orang,"  ucap Rena,   "karena kolega kolega mereka bukan orang sembarangan."

"Ya baguss dong, salah satu keuntungan buat kita kan,"  jawab leta membuat Rena mengangguk tersenyum

"Duhh kaya nya gue harus pergi sekarang deh," ucap leta tiba tiba,

"Mau kemana" ? tanya Rena.

"Ada urusan,"  jawab leta, "elo gue tinggal gak papa kan "? tanya nya.

"Ya udah, entar gue mau langsung ke lokasi juga sih," jawab Rena,  "masih harus shooting juga."

"Gue titip salam aja ya sama pak Wira," ucap leta sambil berdiri,

"Iya gampang,"  jawab Rena.

"Pak Arel, saya permisi pulang duluan ya," ucap leta,

"Lohh kenapa "? tanya Arel.

"Saya masih ada janji ", jawab leta,  "saya titip teman saya ya,"  ucap nya membuat Arel mengangguk.

"Apa sih Lo ,"  sewot Rena pada leta, membuat leta tertawa.

"Duluan ya,"  pamit nya sambil mencium pipi Rena, membuat Rena membelalak.

"Iyuuuhhh, najisin banget siih Lo,"  teriak nya pada leta yang sudah berlari kabur.

Arel tertawa melihat kelakuan dua sahabat itu.

"lucu" batin Arel terkekeh