Lanjutkan dari kisah cinta Nesti Patricia Pattinson dan Ardila Edelweis
" Aku tidak akan pergi meninggalkan mu,,!!"
Ardila Edelweis
" Aku akan selalu menunggu sekarang, esok nanti atau bahkan di kehidupan selanjutnya ,, !"
Nesti Patricia Pattinson
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nsti Nsti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
HAPPY READING 🥰🥰🥰
,
,
,
,
,
Setelah pembahasan perihal honeymoon berserta program ivf mommy Daddy Nesti berserta kedua orang tua Zean sudah pamit pulang.
Hingga kini di jam 21.00 waktu Thailand Yang tertinggal hanya Ardila Nesti di ruangan VVIP Dan disaat bersamaan dokter lucky kembali datang untuk mengontrol mata Ardila.
"Selamat malam nona Ardila,,?" Sapa dokter lucky dengan diikuti satu perawat dari arah belakang
"Malam dok,,!" Saut Nesti sembari berdiri dari duduk nya dan berdiri di samping Ardila terbaring
"Malam dokter lucky,,!". Sambung Ardila
"Mohon maaf menganggu,, saya datang untuk mengontrol ulang kondisi nona,,!" Ucap Dokter lucky sudah berdiri tepat di depan Ardila terbaring.
Sedangkan perawat melakukan aktivitas nya dengan melepaskan infus Dari tangan Ardila Dokter lucky mulai melakukan pemeriksaan dengan memeriksa kembali mata Ardila menggunakan laser khusus.
"Semua terlihat normal,," Ucap dokter lucky stelah memeriksa mata Ardila.
"Apa itu artinya Ardila sudah boleh pulang dok,,??". Tanya Nesti antusias
"Hmmp ya,,dan Kalau ada keluhan nona bisa menghubungi saya kapan pun,, namun saya rasa semua nya akan baik-baik saja,,!"
"Baiklah dok,, karena besok kami berencana akan pergi ke luar negeri untuk melakukan honeymoon kami yang sempat tertunda,,!" Sahut Nesti hingga membuat dokter lucky seketika terdiam dengan expresi canggung nya
"Dok,,?? Apa ini tidak baik untuk kesehatan nya dok,,??" Ucap Nesti penasaran
"Hmmp ya,, tidak apa-apa,, asalkan nona Ardila tidak terlalu kelelahan,,". Sahut dokter dengan senyum paksa Nya
"Ow tentu,,aku akan mengontrol itu semua demi kesehatan nya,,!"
"Baiklah kalau begitu saya pamit dulu,,dan besok pagi sebelum pulang saya akan datang kembali untuk pemeriksaan akhir,,!"
"Oke,, dan terimakasih untuk semua nya dok,,!"Jawab Nesti
"Nona tidak perlu berterima kasih karena saya hanya melakukan tugas saya,, saya pergi dulu dan selamat beristirahat,,!" Ucap Dokter lucky dengan berjalan ke arah luar ruangan.
Nesti nampak tersenyum senang dengan duduk kembali di samping Ardila terbaring.
"Kamu dengar sendiri kan Bunny,, besok kita akan langsung berangkat ke Swiss,, dan sekarang kamu harus beristirahat dengan baik,, supaya dokter lucky bisa mengizinkan kamu pulang,,!".
"Hmmp baiklah,, aku akan beristirahat,, dan kamu juga harus beristirahat,,!" Ucap Ardila dengan senyum hangat nya Nesti mengelus tangan Ardila.
"Ya,,aku akan menjaga mu disini sampai kamu tidur dengan baik,,"
"Ow,, apa itu artinya kamu akan terus Duduk seperti ini,,??"
"Hmmp,," Angguk Nesti Ardila menggeser tubuhnya dan memberikan ruang untuk Nesti
"Tidurlah,, karena aku ingin memastikan kamu juga harus istirahat dengan baik,,!" Sahut Ardila dengan menepuk sisi kosong ranjang nya
"Aw,, apa kamu yakin bunny,,??" Ucap Nesti ragu Ardila tidak menjawab dan menarik paksa tangan Nesti hingga membuat Nesti rebah di Samping nya.
"Cekzzzz kenapa kamu jadi pemaksa seperti ini,,!" Ucap Nesti terkejut dengan tingkah Ardila
Ardila hanya diam dengan melingkar kan tangan nya di pinggang Nesti dan menyembunyikan kepala nya kedalam ceruk Nesti.
"Oiii,, apa kamu sungguh akan bertingkah seperti ini,,!".
"Hmmp diam lah,, aku sudah sangat lelah untuk berdebat dengan mu,,!" Ucap Ardila dengan mata tertutup
"Bukan begitu maksud ku bunny,,?? Dokter bilang kamu harus beristirahat dengan baik,, dan kamu malah bertingkah seolah-olah sedang menguji kesabaran ku,,!"
"Lupakan otak mesum mu,, tidurlah atau kamu akan ku tendang dari ranjang ini,,!" Sahut Ardila dengan mata masih tertutup di dalam ceruk Nesti.
Nesti mendorong pelan tubuh Ardila dan melihat wajah Ardila dari arah Yang sangat dekat
"Oii apa kamu sungguh akan tertidur dalam kondisi seperti ini,,??" Ardila membuka matanya dan membalas tatapan Nesti.
"Apa kamu tidak melihat mataku,,!". Celetup Ardila dengan mata lelah nya
"Aishh kamu baru saja membangun kan singa tidur,, dan sekarang kamu malah bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa,,!!". Kesal Nesti Ardila hanya tersenyum dengan mengecup hangat bibir Nesti.
Cup
"Maaf kan aku Baby,,kamu dan aku sama saja,, sama-sama tidak bisa menepis gejolak asmara ini,, nAmun aku berusaha menahan karena ini rumah sakit dan aku rasa kamu mengerti maksud ku,," Ucap Ardila dengan wajah merah merona nya
"Ow,, tapi kamu lupa aku tidak akan peduli tempat asal kan itu bersama mu,,!" Ucap Nesti dengan tatapan sayu nya Ardila hanya tersenyum dengan kembali mencium hangat bibir Nesti
"Aku tahu,, nAmun kamu Harus berusaha menepis nya karena aku juga sedang berusaha untuk menahan nya,,!"
"Oh sh**t ini benar-benar membuat ku gila bunny,, dan kamu Tahu aku paling tidak bisa menahan diri ku dalam kondisi seperti ini,," Ucap Nesti dengan jantung yang seketika berdegup kencang
"Ya aku juga,, apa lagi stelah melihat mu yang semakin cantik dan anggun seperti ini,, apa kita harus merusak jam istirahat kita malam ini,,?" Ucap Ardila dengan nada berat nya
Nesti tidak menjawab desiran darah seketika mengalir hingga ke kepala nya
"Bunny please ini benar-benar tidak lucu,, dan ini bisa membuat ku gila dan prustasi,, aku bisa menahan lapar selama yang kamu minta,, namun tidak dengan ini,," Ucap Nesti dengan nafas beratnya sembari menyatukan keningnya dengan kening Ardila seakan lemah dan kehabisan tenaga Ardila yang mengerti seketika mencium bibir Nesti dengan lumatan lembut nya.
Nesti yang terkejut merasakan penahanan nya seketika runtuh dan desiran gairah nya seketika naik dengan telinga yang langsung memerah.
Ardila semakin bersemangat dengan Mulai menyikap kaos Nesti Sembari menarik selimut untuk menutupi aksinya.
"Hmmpp Ardila,,! Oh tuhan shhhhh,," Racau Nesti sembari mengigit punggung telunjuk nya merasakan Ardila yang sudah menghisap dan mengulum puting bola kenyal nya dengan rakus sedangkan satu tangan Ardila terus meremas kasar bokong Nesti.
Ardila terus melakukan aksinya di dalam selimut membuat Nesti semakin melayang karena sentuhan dan hisapan Ardila yang sudah lihai dari dalam selimut .
"Hmmp bunny please arghhhhh shhh,,," Racau Nesti yang semakin menjadi-jadi karena Ardila yang semakin rakus bak bayi besar yang kehausan.
Nesti semakin Tidak terkendali lagi sesuatu di tubuh nya siap meledak karena seperti aliran listrik yang siap meledak di waktu itu juga.
CEKLEK (Suara pintu terbuka)
Mendengar suara pintu terbuka membuat Nesti terkejut dengan menoleh ke arah pintu.
,
,