Dunia hitam bukanlah tempat bagi mereka yang lemah. Hwang Angel, seorang gadis polos yang terjebak dalam lingkaran mafia, menjadi kepemilikan seorang pria yang tidak mengenal belas kasihan. Kim Taehyung. Kejam, dominan, dan penuh obsesi, Taehyung menjadikannya milik mutlak, mengikatnya dengan kekuatan dan ketakutan.
Namun, di balik kekerasan dan gairah yang membakar, muncul konflik yang lebih rumit. Jeon Jungkook, seorang pria misterius yang selalu hadir dalam bayangan, bertekad melindungi Angel dengan segala cara. Sementara itu, Yoon Bomi, sang ratu mafia, memiliki rencana tersendiri yang bisa menghancurkan atau menyelamatkan semuanya.
Saat cinta, kekerasan, dan pengkhianatan saling bertaut, Angel harus memilih tetap menjadi milik sang mafia atau melawan takdir yang sudah digariskan untuknya. Namun, bisakah seseorang benar-benar lepas dari jeratan seorang pria yang memiliki segalanya, termasuk jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka Lama yang Terbuka
Angel duduk di dekat jendela besar di kamar yang masih menjadi ‘penjaranya’. Cahaya bulan menyinari wajahnya, membuat kulitnya tampak pucat dan matanya kosong. Setelah Taehyung dan Jungkook pergi untuk membicarakan sesuatu, pikirannya semakin kacau.
Ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri ada sesuatu dalam dirinya yang selalu bergetar setiap kali Taehyung berada di dekatnya. Tetapi di saat yang sama, kehadiran Jungkook seperti tamparan keras yang mengingatkannya bahwa ada seseorang yang bisa memberinya perlindungan tanpa harus mengendalikan hidupnya.
Pintu kamar terbuka perlahan. Angel menoleh dan melihat Jungkook berdiri di sana.
“Boleh aku masuk?” tanya Jungkook dengan suara lembut.
Angel mengangguk pelan. Jungkook menutup pintu di belakangnya dan berjalan mendekat, lalu duduk di kursi di seberangnya.
“Bagaimana keadaanmu?” tanya Jungkook
Angel menghela napas. “Aku masih hidup.” jawab Angel
Jungkook tersenyum tipis.
“Itu sudah cukup untuk sekarang.” ucap Jungkook
Angel menatapnya, mencoba mencari jawaban dalam mata pria itu.
“Apa yang kamu bicarakan dengan Taehyung?” tanya Angel
Jungkook menatap ke arah jendela, seolah sedang mempertimbangkan jawabannya.
“Ada ancaman baru. Seseorang mencoba menjatuhkan Taehyung.” jawab Jungkook
Angel menegang. “Siapa?” tanya Angel
Jungkook menatapnya kembali. “Yoon Bomi.” jawab Jungkook
Angel mengerutkan kening. Nama itu terdengar familiar.
“Siapa dia?” tanya Angel
Jungkook mendesah pelan.
“Seseorang dari masa lalu Taehyung. Seseorang yang seharusnya sudah mati.” jawab Jungkook
Angel merasa jantungnya berdetak lebih cepat.
“Apa maksudmu?” tanya Angel
Jungkook berdiri, berjalan mendekat dan menatapnya dengan ekspresi serius.
“Aku tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang, tetapi satu hal yang harus kamu tahu Taehyung tidak sekuat yang kamu kira. Dia punya luka lama, dan Bomi adalah salah satunya.” jawab Jungkook
Angel menggigit bibir. Taehyung selama ini selalu tampak begitu kuat, begitu dominan. Tidak pernah ia membayangkan bahwa pria itu memiliki kelemahan.
“Apa Bomi ingin membunuhnya?” tanya Angel pelan
Jungkook mengangguk. “Dan mungkin juga kamu.” jawab Jungkook
Angel merasakan darahnya berdesir.
“Kenapa aku?” tanya Angel
Jungkook menatapnya dengan dalam.
“Karena kamu adalah kelemahan terbesarnya sekarang. Dia dengan bomi saja tidak pernah melakukan hal yang lebih dari pada itu, sepertinya Taehyung memiliki perasaan terhadapmu Gel” jawab Jungkook
Angel membeku.
Jungkook melangkah lebih dekat, tangannya terangkat seolah ingin menyentuh wajahnya tetapi berhenti di udara.
“Aku ingin kamu bersiap-siap, Angel. Ini belum berakhir.” ucap Jungkook
Angel menelan ludah, menatap pria di depannya yang selalu tampak begitu tenang, begitu rasional.
Berbeda dengan Taehyung yang penuh gairah dan obsesi.
Tetapi di balik ketenangannya, Angel bisa melihat sesuatu dalam mata Jungkook sesuatu yang selama ini ia coba sembunyikan.
Dan itu membuat hatinya semakin bimbang.
Di ruangan lain di rumah itu, Taehyung duduk di sofa dengan satu tangan menggenggam segelas whiskey. Matanya menatap kosong ke arah dinding, pikirannya penuh dengan ingatan yang seharusnya sudah ia kubur.
Yoon Bomi.
Nama itu bagaikan racun di pikirannya.
Dia tidak boleh hidup.
Dia seharusnya membiarkan Bomi mati bertahun-tahun lalu, tetapi dia memberikan kesempatan Bomi hidup dan dia membawa ancaman yang bisa menghancurkan segalanya.
Termasuk Angel.
Tiba-tiba, pintu terbuka dan Jungkook masuk.
“Apa kamu yakin ini perbuatannya?” tanya Taehyung tanpa menoleh.
Jungkook berjalan mendekat.
“Dia mengirim pesan langsung. Dia ingin membalas dendam.” jawab Jungkook
Taehyung tersenyum miring, tetapi tidak ada kebahagiaan dalam senyumannya.
“Dendam, ya?” remeh Taehyung
Jungkook menatapnya dengan dingin.
“Kamu tahu ini akan terjadi suatu saat, Taehyung. Kamu tidak bisa lari dari masa lalumu.” ucap Jungkook
Taehyung akhirnya menoleh, menatap Jungkook dengan tajam.
“Aku tidak pernah lari.”tegas Taehyung
Jungkook menahan napas sesaat sebelum berkata
“Lalu apa rencanamu?” tanya Jungkook
Taehyung mengangkat gelasnya, menatap cairan keemasan di dalamnya.
“Aku akan membunuhnya sebelum dia bisa menyentuh Angel.”tegas Taehyung
Jungkook mengepalkan tangannya.
“Dan jika dia lebih dulu menyentuh Angel?” tanya Jungkook
Taehyung menatapnya dengan dingin.
“Maka aku akan memastikan dia mati dengan cara paling menyakitkan.”jawab Taehyung
Jungkook tahu bahwa kata-kata Taehyung bukan sekadar ancaman. Itu janji. Taehyung juga memiliki perasaan kepada Angel hanya saja Taehyung tidak mengakuinya
Tetapi di dalam hatinya, ia bertanya-tanya… apakah Taehyung benar-benar bisa melindungi Angel dari monster yang telah ia ciptakan sendiri?
Di dalam kamar yang remang, Angel masih terpaku menatap Jungkook. Kata-katanya tadi bergema di kepalanya.
"Kamu adalah kelemahan terbesarnya sekarang."
Angel ingin menyangkalnya, ingin mengatakan bahwa Taehyung tidak punya perasaan. Tapi setiap sentuhan, tatapan, dan obsesi pria itu padanya menceritakan hal lain.
Jungkook menyadari kebisuan Angel. Dia menghela napas sebelum akhirnya berbicara lagi.
“Aku akan menjagamu, Angel.” tegas Jungkook
Angel mengangkat wajah, menatap mata pria itu yang penuh ketegasan.
“Tetapi jika Taehyung tidak bisa melindungimu dari Bomi... aku tidak akan membiarkanmu jatuh bersamanya.” janji Jungkook
Sebuah janji. Sebuah ancaman. Angel tidak tahu mana yang lebih berbahaya.
Di ruangannya, Taehyung meneguk whiskey terakhirnya, kemudian meletakkan gelas itu dengan kasar di meja.
“Dia pasti akan datang.” ucap Taehyung
Jungkook mengangguk.
“Bukan cuma dia. Dia tidak bekerja sendirian.” ucap Jungkook
Taehyung mendengus.
“Tentu saja. Sejak dulu dia tidak pernah bisa melakukan sesuatu sendiri.” ucap Taehyung
Jungkook bisa merasakan kemarahan dalam nada Taehyung.
“Masalahnya adalah kenapa sekarang?”
Jungkook menyipitkan mata.
“Kenapa Bomi memulai perang ini setelah sekian lama?” tanya Jungkook
Taehyung menyandarkan tubuhnya ke kursi, jari-jarinya mengetuk pelan permukaan meja.
“Karena aku punya sesuatu yang bisa dia hancurkan.” jawab Taehyung
Jungkook diam. Dia tahu Taehyung berbicara tentang Angel, meskipun pria itu tidak mau mengatakannya secara langsung.
Taehyung melirik Jungkook.
“Kamu menghabiskan banyak waktu dengannya.” ucap Taehyung
Jungkook membalas tatapan itu tanpa rasa takut.
“Aku hanya memastikan dia baik-baik saja.”ucap Jungkook
Taehyung menyeringai.
“Kamu mulai tertarik padanya, Jungkook?” tanya Taehyung
Jungkook tidak menjawab. Itu sudah cukup bagi Taehyung.
“Jangan terlalu dekat,” ucap Taehyung, nada suaranya rendah tetapi mengancam. “Dia milikku.” lanjut Taehyung
Jungkook mengepalkan tangannya, menahan diri agar tidak merespons. Dia tahu bahwa Taehyung bukan orang yang bisa dia tantang begitu saja.
“Terserah,” gumam Jungkook akhirnya.
“Tapi kalau kamu kehilangan kendali dan membiarkan Angel terluka, aku tidak akan tinggal diam.” ancam Jungkook
Taehyung menatapnya lama sebelum akhirnya menyeringai kecil.
“Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” sinis Taehyung
Di tempat lain, dalam kegelapan sebuah ruangan, seorang wanita duduk dengan kaki bersilang, menatap layar laptopnya.
Di layar itu ada gambar Taehyung dan Angel.
Yoon Bomi tersenyum sinis, jemarinya mengetuk-ngetuk meja.
“Akhirnya, saatnya tiba."
Seorang pria berdiri di belakangnya, menunggu perintah.
“Apa yang harus kita lakukan Chanyeol ssi?”
Bomi menutup laptopnya dengan tenang, kemudian bangkit.
“Bermain.” jawab Chanyeol
Senyumnya melebar.
“Aku ingin melihat sejauh apa Taehyung akan mempertahankan miliknya... sebelum aku menghancurkannya.”ucap Bomi dengan sinis.