Cintanya, harga dirinya, dan ketulusannya, telah ia berikan pada pria itu, dan bahkan sampai rela tidak menginginkan, James Sebastian, tunangan yang di jodohkan Ibunya kepadanya.
Tapi, apa yang ia dapat? Eleanor Benjamin, di tinggalkan pria itu, Richard Marvin, saat mereka akan melangsungkan pernikahan, demi wanita lain!
Hingga sebuah mobil menabraknya, dan ia meregang nyawa, Richard tidak memperdulikannya!
Eleanor berharap, seandainya ada kesempatan kedua untuknya! ia akan mendengarkan Ibunya. Dan membalikkan keadaan! membalas apa yang ia rasakan pada Ricard.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14.
Di sisi lain, kota kelahiran Ricard.
Ricard menyadari kalau Eleanor telah kembali ke ibukota, dan ia merasa kalau Eleanor meninggalkannya dengan penuh amarah.
Prang!!
Ricard melemparkan botol anggur, setelah ia meminum isinya sampai habis. Ia pun merasakan kepalanya sangat berat sekali.
"Eleanor... Eleanor.. maafkan aku, aku salah telah mengabaikan mu.. "
Nada serak karena telah mabuk, Ricard mengoceh sendirian memanggil nama Eleanor sedari tadi.
Saat ini ia bersama dua temannya berada di sebuah bar, menumpahkan rasa kesalnya di tinggalkan Eleanor saat mereka akan menikah.
"Sudah! jangan minum lagi! kamu terima saja kesalahan mu!" ujar salah satu teman Ricard.
"Kamu bukannya menghibur ku.. malah membuat kepalaku semakin sakit! brengsek!!" Richard melemparkan gelas lagi ke lantai dengan penuh amarah.
Prang!!
"Kamu perlu di tegur! bukan di hibur! itulah akibatnya kamu terlalu menyayangi putri teman Ibu mu itu! kamu menjadi dingin pada wanita yang selama ini mencintai mu!" ujar teman Richard yang lainnya tetap menyalahkan Richard.
"Pergi kalian! aku ingin sendiri! kepalaku semakin sakit mendengar apa yang kalian katakan!!" Richard mengibaskan tangannya, untuk menghalau pergi ke dua temannya tersebut.
"Kamu pikir saja sendiri! kalau kmu pergi kemana pun selalu dengan Melanie, seakan-akan Melanie lah pacarmu!" teman Richard tidak mau diam, ia semakin membuat Richard sakit kepala.
"Benar! apa kamu tidak ingat tanpa berpikir dua kali meninggalkan Eleanor di Altar, hanya karena Melanie jatuh di dalam kamar mandi??"
"Akh!!" Ricard mengacak rambutnya semakin frustasi mendengar apa yang di katakan temannya.
Ia ingat betul bagaimana raut wajah Eleanor, saat ia tinggalkan tanpa memperdulikan perasaan Eleanor. Pikirannya hanya membayangkan Melanie kesakitan di lantai kamar mandi.
Eleanor terlihat sangat kecewa memandangnya, saat pergi begitu saja meninggalkan Eleanor di atas Altar.
"Setelah kamu tinggalkan dia! malamnya kamu tidak datang minta maaf padanya! kamu malah menginap di rumah sakit menemani Melanie!" ujar salah satu teman Richard lagi, membuat Richard semakin meradang.
"Kalau aku jadi Eleanor, akan melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan Eleanor! menyerah padamu, dan memberikan Melanie menjadi istri mu!" teman yang lain menimpali, membuat Richard menjadi emosi.
Prang!!
Botol anggur ia lemparkan ke lantai dengan kencang, "Pergi! pergi kalian! membuat kepalaku jadi mau pecah!!" teriaknya.
"Richard!"
Seorang wanita datang mendekati Richard dengan panggilan nada manja, dan membuat ke dua teman Richard menyingkir ke samping, begitu wanita itu duduk di samping Richard.
Dengan manja wanita itu merangkul lengan Richard, "Kenapa kamu di sini, Ayo kita pulang, kita masih pengantin baru" wanita itu merebahkan kepalanya ke bahu Richard.
"Pergi! siapa kamu!!" Richard mendorong wanita itu dengan kencang, hingga terjatuh ke lantai.
Sementara dua teman Richard, posisi duduk mereka sudah semakin jauh dari Richard, membiarkan wanita itu mendapat amarah dari Richard.
"Richard! aku Melanie! istri mu!!" sentak wanita itu, berusaha bangkit dari lantai dengan wajah kesal memandang Richard.
"Sialan! istri ku hanya Eleanor! bukan kamu! ini semua karena kamu! jangan mendekat padaku! pergi!!" teriak Richard dengan nada serak karena mabuk, seraya mengacungkan jari telunjuknya ke arah Melanie.
"Richard! kita sudah menikah! aku sekarang sudah menjadi istrimu!!"
"Apa katamu?! pernikahan itu tidak sah! aku tidak mengakui kamu sebagai istri ku! selama ini percaya padamu sebagai adik angkat ku! ternyata kamu punya niat jahat menghancurkan hubungan ku dengan Eleanor!!"
"Apa katamu? bukankah aku yang kamu cintai selama ini, bukan perempuan murahan itu!!" jerit Melanie, tidak terima dengan apa yang di katakan Richard.
Plak!!
Satu tamparan mendarat ke wajah Melanie, membuat wanita itu membeku di tempatnya. Selama ia bersama dengan Richard, baru ini Richard bersikap kasar padanya.
"A.. apa yang kamu lakukan? kamu menampar ku?!" mata Melanie membulat memandang Richard tidak percaya.
"Kamu pantas mendapatkannya! kamu malapetaka dalam hidupku!!" Richard melangkah dengan sempoyongan, melewati Melanie sembari menepis tubuh Melanie.
Tubuh Melanie pun terhuyung di dorong Richard, dan nyaris terjatuh kembali ke lantai, membuat Melanie sontak menjerit berteriak pada Richard.
"Richard! kamu sungguh kasar sekali!!"
"Jangan mendekat padaku! dan jangan ikuti aku!!" dengan terhuyung Richard pun keluar dari Bar tersebut.
Dua temannya bergegas mengejar Richard, yang telah sampai di lobby Bar.
Bersambung.....