NovelToon NovelToon
Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: y.al_29

Bagaimana jika degup ku tak kunjung meredup, sedangkan rasamu tak kunjung selaras. Bagaimana jika rindupun tak kian padam namun rasanya terus meredam. Ternyata benar tidak ada yang mampu menggenggam hujan. karena hujan jatuhnya selalu menyakitkan bukan. (Lavanya)

Kisah gadis Bar-Bar yang mengalami broken home, bukan hanya broken home tapi juga broken heart, sebab teman masa kecilnya sekaligus tentangga depan rumahnya mendadak menjauh dan renggang karena di antara keduanya terjadi kesalahpahaman hingga membuat keduanya menjaga jarak, namun memang dasarnya jodoh sudah di pisahkan pun tetap kembali bersama walaupun harus melalui jalur perjodohan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon y.al_29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir di hukum lagi

Setelah selesai menjalani hukumannya, Lavanya langsung pergi meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju kelasnya. Lavanya terus berjalan melewati lorong koridor namun langkahnya terhenti saat akan memasuki kelas sebab di dalam sana terdengar suara guru yang sedang menerangkan kepada para teman-teman di kelasnya rupanya kegiatan belajar mengajar sudah di mulai. Lavanya berjalan menunduk di bawah jendela kelas karena tak ingin Ketahuan gurunya. Sebab yang mengajar di dalam sana adalah guru paling killer di SMA pelita sudah di pastikan jika ada murid yang terlambat pasti akan di hukum terlepas dia sudah mendapatkan hukuman dari anggota OSIS atau tidak, Langkah kecilnya terhenti di bawah jendela paling ujung, tepat di tempat duduknya.

"Sut.sut... sut. Karina" ucapnya dengan sedikit berbisik.

Sedangkan orang yang di panggil tak kunjung menoleh. Namun dia tetap tak menyerah sampai akhirnya teman sebangku nya itu menoleh ke arahnya dengan rasa terkejut, belum sempat dia sadar dari rasa keterjutanya tiba-tiba Lavanya langsung melemparkan tas nya tepat kepangkuan temannya itu.

"Lu ngapain bego" ucap gadis itu kepada Lavanya dengan nada berbisik

"Bantuin gue mau masuk"

"Gimana caranya?" Balas karina setengah berbisik.

Aksi keduanya di lihat oleh teman-teman sekelas namun tidak ada yang berani menegur mereka, sebab mereka tahu bagaimana caranya mencari aman, ya lebih tepatnya mereka tidak mau berurusan dengan geng Lavanya soalnya Lavanya jika sudah marah menyeramkan entah laki-laki atau perempuan dia akan tetap membasminya jika itu mengganggu untuk dia.

"Lu maju sekarang kedepan tanya tentang pelajaran pura-pura ga ngerti dan halangin tuh mukanya Bu Lusi pake badan lu" ucap Lavanya panjang lebar.

"Lu cari mati Van namanya gue ga mau ikutan"

"Ayo dong bantu gue" sambil memelas.

"Iya-iya deh, nyusahin lu Van" kesalnya.

Rencana di mulai Karina dengan rasa takut maju kedepan mendekati meja guru tersebut.

"Permisi Bu mau tanya boleh" ucapnya dengan pelan.

"Tanya apa Karina?" Jawabnya dengan menelisik ke arah Karina. Sedangkan Karina yang di perhatikan seperti itu hanya bisa menahan nafasnya.

"Gini Bu yang ini aku kurang paham, sebelumnya aku udah tanya sama Vanila tapi dia juga kurang faham dengan soal yang ini" ucap Karina dengan hati-hati.

"Bagian mana yang kamu dan Vanila tidak fahami" tanya Bu Lusi dengan lantang, sehingga etansi semua murid melihat ke arah mereka berdua, sedangkan Vanila yang merasa namanya di bawa-bawa langsung terkejut. Tapi ketika netranya melihat ke arah pintu dia faham maksud Karina saat ini. Bukan hanya Vanila  tetapi seisi kelas mulai faham dengan situasinya, Ya saat ini Lavanya berusaha berjalan dengan perlahan menuju kursinya sebisa mungkin dia tidak ingin terlihat oleh gurunya.

"Oh yang ini Bu" Sedangkan Karina masih terus mengalihkan perhatian Bu Lusi, Sampe akhirnya Lavanya sudah berhasil duduk dengan tenang di tempatnya. Berhubung Lavanya duduk paling ujung jadi Bu Lusi tidak menyadari kalau di awal Lavanya belum masuk.

"Huh akhirnya Sampe juga, Selamet gue"

"Dari mana lu" tanya Vanila dengan santai, posisi tempat duduk Vanila berada di depan nya.

"Biasa telat bangun gue, di hukum juga sama si ketos kaku" jawaban dengan ketus, sebab kembali mengingat hukuman Xabiru

"Kebiasaan si lu mah" ucap Belinda yang sedari tadi diam-diam menyimak obrolan Vanila dan Lavanya

Di tengah obrolan mereka tiba-tiba Bu Lusi bersuara dengan lantang.

"Kalian masih ada yang belum faham?" Tanyanya kepada murid-murid.

"Jika belum mari kita bahas bersama, saya juga heran kenapa Vanila ikut-ikutan tidak mengerti dengan soal yang saya beri tumben sekali" Vanilla yang namanya di sebut-sebut seketika jadi salah tingkah.

"Eh iya Bu maaf" ucapnya dengan sedikit tersenyum canggung.

"Tidak apa kali ini saya maafkan, dan kamu Karina duduk kembali" perintah Bu Lusi pada Karina.

"Baik Bu terimakasih" ucap Karina sambil berlalu pergi menghampiri tempat duduk nya, dia di sambut hangat oleh senyuman manis Lavanya.

"Gila lu Van bikin gue sesek nafas aja" kesal Karina

"Eleh lebay lu, gue biasa aja tuh, eh tapi btw makasih ya hehe"

"Iya....." Belum sempet Karina membalas ucapan Lavanya sudah di kagetkan dengan suara Bu Lusi.

"Bagaimana Karina kamu sudah faham sekarang" tanya Bu Lusi secara tiba-tiba.

"Ah iya Bu  terimakasih sudah mau menjelaskan kembali" jawab Karina dengan sedikit gelagapan karena masih terkejut.

"iya sama-sama, mangkanya kamu jangan terlalu sering bergaul dengan Lavanya" ucap Bu Lusi.

"Astaghfirullah kenapa Neng Vanya di bawa-bawa ya Bu" jawab nya dengan dramatis.

"Alah kamu, mana coba pekerjaan kamu sudah selesai belum" tanya Bu Lusi membuat nya seketika tegang.

" Eh ini saya lagi nulis cara baru  yang ibu sampaikan tadi" jawab Lavanya dengan percaya diri.

" Hih Alesan sudah cepat kerjakan, kalian juga" perintah nya pada semua murid.

"Baik Bu" serempak

Sudah 2 jam berlalu mata pelajaran Matematika yang di gurui oleh Bu Lusi pun habis semua murid akhirnya bersorak senang dalam hati. Sebab di pelajaran berikutnya bagian geografi tidak ada guru nya mereka hanya di berikan tugas merangkum.

"Aih akhirnya habis juga masa penjajahan" ucap Lavanya asal.

"Sialan Van tadi gue nyaris mati tau ga" kesal Karina.

"Kan yang penting ga mati beneran"

"Sembarang lu kalo ngomong"

"Lu juga ngapain tadi bawa-bawa gue" tanya Vanila dengan santai.

"Hehe sorry deh" balas Karina sambil menaikkan dua jarinya.

"Lagian gue heran, lu kenapa sering banget telat" tanya Belinda yang ikut menimpali obrolan mereka.

"Gue semalam abis balapan, pulang malem" jawab nya santai.

"WHAT THE FUCK, gila lu emang boleh keluar malem" ucap Arina dengan sedikit lantang sehingga etensi semua murid melihat ke arah mereka, di perhatikan seperti itu membuat mereka tidak nyaman.

"Hehe sorry temen-temennya aku kaget ya, belajar lagi gih biar pinter" ucap Karrina sambil cengengesan.

"Pelan-pelan sinting, kaga usah teriak-teriak, gue ga budek" kesal Lavanya.

"Tau lu kaya di hutan aja" ucap Belinda sedangkan Vanila hanya menyimak, sebab dia sudah terbiasa dengan aksi teman-temannya.

"Gue perginya nya diem-diem, pulang nya manjat" balas Lavanya.

"Emang stress ini anak, kamar lu di lantai dua cok, kaga takut jatuh apa"

Obrolan mereka berempat berlanjut sampai bel istirahat berbunyi. Setelah itu mereka memutuskan untuk pergi ke kantin bersama-sama. Di sepanjang jalan mereka berhasil menarik perhatian semua murid sebab mereka terbilang bibit unggul nya SMA pelita, tak ada yang gagal sedikitpun dari mereka. Walaupun secara visual mereka sama-sama cantik tapi sifat nya berbeda-beda. Jika ada Lavanya yang bar-bar, ada juga Karina yang cerewet, sedangkan Belinda dia lebih ke galak+pedes mulutnya siapapun yang berhadapan dengannya langsung ciut karena mendengar ocehannya yang nyelekit nusuk ke jantung. Beda cerita dengan Vanila dia yang paling diam, santai dan juga pintar.  Sebenarnya Lavinka juga pintar tapi hanya malas saja jika harus belajar.

Mereka berempat telah sampai di kantin namun saat mereka akan duduk, Lavanya tiba-tiba terjatuh karena terdorong dari arah belakang.

"Aihhh sialan, lu cari masalah hah" ucapnya sambil menoleh ke belakang. Ketika sudah menghadap ke belakang terlihat perempuan yang sangat dia benci dan laki-laki datar yang tadi pagi menghukum nya.

"Ups sorry aku ga sengaja loh, kamu gapapa kan?" Tanya nya dengan lembut.

"Cih najis dasar pick me, lu cari masalah sama gue" kesal Lavanya dengan lantang tiba-tiba mereka jadi pusat perhatian seluruh siswa.

1
Saryanti Yahya
ceritanya asyik, lanjut thor
Raliza17
semangat terus kak nulis cerita nya
tetehmanis00: terimakasih 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!