NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Bullying dan Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mapple_Aurora

Sena, gadis tujuh belas tahun yang di abaikan oleh keluarganya dan di kucilkan oleh semua orang. Dia bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan bullying yang setiap hari merampas kewarasannya.

Alih-alih mati menjadi arwah gentayangan, jiwa Sena malah tersesat dalam raga wanita dewasa yang sudah menikah, Siena Ariana Calliope, istri Tiran bisnis di kotanya.

Suami yang tidak pernah menginginkan keberadaannya membuat Sena yang sudah menempati tubuhSiena bertekad untuk melepaskan pria itu, dengan begitu dia juga akan bebas dan bisa menikmati hidup keduanya.

Akankah perceraian menjadi akhir yang membahagiakan seperti yang selama ini Siena bayangkan atau justru Tiran bisnis itu tidak akan mau melepaskan nya?

*

Ig: aca0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Tok...tok..tok..

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Erlan dari luar pintu.

"Sssh..Yeah, aku baik." Balas Siena dari dalam tetapi sambil meringis, ia tergelincir dan jatuh dalam posisi yang tidak elit sama sekali. Bokongnya menghantam lantai dengan keras. Siena mencoba berdiri, tapi tidak bisa.

"Erl..tolong," Siena tidak punya pilihan selain meminta tolong pada Erlan, selain bokongnya yang sakit, kakinya juga sakit.

"Sebentar, aku akan mengambil kunci cadangan."

Siena dapat mendengar suara langkah kaki menjauhi pintu, mungkin itu Erlan yang pergi mengambil kunci cadangan di ruang kerjanya karena biasanya pria itu menyimpan segala sesuatunya disana.

"Duhhh...kenapa harus jatuh sih?" Gerutu Siena, ia yakin kakinya keseleo, kalau tidak mana mungkin kesulitan untuk berdiri.

Ceklek!

Pintu terbuka, Erlan masuk dengan wajah datar. Dia berjongkok lalu memeriksa pergelangan kaki Siena dan memijatnya lembut.

Untuk sesaat Siena terpaku pada wajah tampan Erlan yang sedang begitu serius menekan otot kakinya menggunakan ibu jari. Siena tersenyum, tidak bisa di pungkiri jantungnya berdebar kencang mendapatkan perhatian kecil dari Erlan.

Sedangkan Erlan meskipun fokus pada kaki Siena, sesekali sudut matanya melirik ke arah dada Siena yang tercetak jelas, gaun rumahan yang dikenakan Siena basah terkena air saat terjatuh tadi. Erlan pria normal, berada berduaan dengan seorang wanita di tempat tertutup tentu membuat hasrat dalam dirinya terbangun.

Karena itu sebelum ia hilang kendali, Erlan menyudahi kegiatannya dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa.

"Erlan, mau kemana?!" Tanya Siena, ia mencoba berdiri dan ternyata sudah tidak terlalu sakit.

BRAK!

Erlan menjawabnya dengan bantingan pintu.

" Biasa aja dong nutup pintunya, nanti kalau aku jantungan gimana? Mau tanggung jawab?" Omel Siena entah kepada siapa, sebab pintu sudah tertutup dan Erlan sudah pergi.

" Huft...Tapi, terimakasih." Ucapnya sambil senyum-senyum sendiri menatap pergelangan kakinya. Lalu, wanita cantik itu mandi dengan cepat, ia tidak boleh membiarkan Erlan menunggu terlalu lama dan tentu saja juga harus tampil cantik malam ini.

Siena mandi dengan kecepatan kilat. Sepuluh menit kemudian Siena keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk untuk menutupi bagian sensitif tubuhnya.

Siena menghembuskan nafas lega kala tidak melihat Erlan di kamar, ia melangkah lebar ke meja rias dan mengambil gaun yang ia beli tadi siang.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar dan Erlan muncul di sana sudah memakai setelan formal yang lengkap.

"ERLAN! KELUAR DULU!" Pekik Siena, wajahnya memerah karena malu.

Bukannya menurut, Erlan menutup pintu lantas berjalan mendekat. Siena memelototinya seraya berjalan mundur, maksud hati hendak menjauh tetapi punggungnya malah terhalang oleh ranjang.

"Mau menggodaku, hm?" Tanya Erlan dengan suara berat agak serak. Siena panik. Ia harus kabur, jika tidak...

"AAAAA...!" Siena berteriak kaget ketika tangan kekar Erlan tiba-tiba saja sudah memeluk pinggangnya, posesif. Bibirnya menyeringai dan matanya menatap intens.

"A-apa yang kau lakukan? Ki-kita harus berangkat hmpp..."

Bibir penuh Erlan bertemu dengan bibir tipis ranum milik Siena. Tubuh wanita cantik itu membeku, seolah waktu sedang berhenti saat itu juga. Erlan mengubah kecupan singkat itu menjadi lumatan penuh tuntutan, sebelah tangannya menekan tengkuk Siena, ia menggigit kecil bibir Siena lalu menelusupkan lidahnya kedalam mulut Siena.

"Hah..hah!"

Erlan baru melepaskan nya ketika Siena sudah kesulitan bernafas, dengan rakus Siena meraup oksigen. Erlan gila! Apa dia berniat membunuh Siena saat ini juga dengan kekurangan oksigen!

Namun betapapun jengkelnya Siena saat ini, ia tidak berani bersuara di depan Erlan.

"Aku tunggu di bawah." kata Erlan melepaskan tangannya dari pinggang Siena. Dia keluar dari kamar tanpa menoleh sedikitpun ke belakang, seolah-olah yang baru saja dia lakukan bukanlah masalah besar.

"Huwaaa!! Mama...ciuman pertamaku diambil pria sinting!" Jerit Siena saat tersadar akan apa yang baru saja Erlan lakukan.

"Cepat pakai gaunmu atau kamu mau aku melakukan lebih dari itu," suara Erlan terdengar dari luar pintu. Siena melotot, buru-buru ia pergi ke ruang ganti sambil membawa gaunnya.

Gaun berwarna hitam semata kakit yang tidak terlalu ketat di tubuhnya itu membuat Siena menjelma menjadi Dewi malam ini, terlebih lagi rambut panjangnya dibiarkan tergerai menjuntai hingga ke punggungnya. Kecantikan Siena terpancar sempurna.

" Siena benar-benar cantik," puji Siena menatap dirinya di cermin dengan kagum. Kecantikan dan keanggunan keluarga Calliope ternyata memang benar adanya.

Sayang sekali, reputasi buruk akibat tingkah tidak masuk akalnya membuat banyak orang membenci daripada memujanya. Tapi Siena sudah bertekad untuk memperbaiki semuanya. Setelah ini, tidak ada lagi kebodohan cinta, tidak ada pertengkaran karena memperebutkan pria.

Setengah jam sudah berlalu. Siena memakai jam tangan mewah di pergelangan tangan kiri kemudian segera keluar, menyusul Erlan yang sudah menunggunya dari tadi. Ia harap pria itu tidak marah karena terlalu lama menunggu.

"Erlan," Panggilnya setelah keluar dari lift, yang dipanggil menoleh dan untuk beberapa detik menatapnya terpaku.

"Cantik," gumam Erlan tanpa sadar

"Kamu mengatakan sesuatu?" Tanya Siena yang sudah berdiri di depan Erlan.

"Tidak ada. Ayo berangkat." Erlan membuang pandangannya, berdiri lalu keluar dari mansion dengan langkah lebar.

"Kamu berjalan terlalu cepat, Erl," ujar Siena menyusul Erlan dengan susah payah.

"Kakimu saja yang pendek," ejek Erlan seraya masuk ke dalam mobil Porsche Panamera nya.

"Kamu bilang apa? Jangan sembarangan, aku ini tinggi. Lagipula kamu saja yang kelebihan tinggi, menjelma jadi tiang, huh!" Siena balas mengejek, ia tidak terima dikatain pendek. Hei, tingginya seratus enam puluh delapan sentimeter, itu sudah tinggi! Tapi, tentu saja jika di sandingkan dengan Erlan yang memiliki tinggi badan hampir seratus delapan puluh sembilan sentimeter, ia akan kalah.

Erlan tidak membalas, lebih tepatnya mengabaikan Siena yang sudah duduk tenang di sampingnya.

Mereka membuka pintu mobil sendiri-sendiri. Jangan berharap ada adegan sang suami yang membukakan pintu untuk istrinya tercinta, itu mustahil Erlan lakukan. Mungkin jika yang menjadi istrinya Cindy, maka itu bisa saja terjadi.

Perjalanan menuju tempat acara diisi dengan keheningan. Erlan sibuk membalas pesan penting dari klien nya, sementara Siena sibuk scroll sosial media. Siena memiliki banyak pengikut di akunnya, dan itu cukup menyenangkan.

Siena mencoba mengambil selfie, hanya sekali take dan hasilnya bagus. Orang cantik memang tidak perlu banyak usaha untuk menghasilkan foto bagus, jemarinya dengan lincah memposting foto tersebut di story nya.

Selesai berkutat dengan sosial media, Siena menyimpan ponselnya lalu mengalihkan pandangan keluar jendela. Jalan di Limerick tidak seramai jakarta, tidak ada kemacetan yang membuat jengah apalagi disini pemandangan kota malam hari sangat indah. Siena suka melihatnya.

...***...

jangan lupa like, komen dan vote…

1
payiss
hi
Omah Tien
orang tua macam apa ko bs suruh orang buat mebunuh bukan anak nya kl
Omah Tien
crt nya g emak di st2 aja pusing
Omah Tien
pergi aja dr rmh sena bodoh jg blg pergi jauh
madinaputris
ceritanya bagus kok 👍
ラマSkuy
sebenarnya misteri apa yang dibawa Siena ini sampai disini masih menjadi misteri 😄
keira
haahhh lemot,,,
Shuttttttttttt
cerita gak jelas terlalu berbelit-belit terus pemeran nya bdoh"... thor bkn cerita tuh menarik dikit napa ini smpe akhirpun ceritanya zoom
cholifah 22: buat. sekuelnya y thor...buat erlan bucin ke siena
total 2 replies
Bunda Cica
Luar biasa
byzia
kasian banget si erlan cindy gak sungguhan cinta sama dia dan saina yang asli pun pun gak cinta sama dia ckckck
Syilvi Hesty
cerita sampah KLO menurutku GK berbobot SM sekali....
Soeryono Tangerang
arwah bodoh
Tika Yuliana Husnan
menggangtung ceritanya ,tolong ada klanjutannya pliss🙏
Tina Sulaiman Nata
yaaah tokoh nya lemah.. sama aja boong
Soeryono Tangerang
bodoh....bodoh budak cinta
Soeryono Tangerang
Shiena perempuan bodoh.....idiot
Lovely Shihab
lanjut thor
Nasihatul Hasanah
profil cewekx kurang cerdss
Hasbia n Hasbia nn
kurang suka Dee msa pemeran utama wanitanya lemah siii😒
Ita Rusman Ummu Dhira
kenapa ga nyuruh asistennya yg bantuin, kenapa ga minta bantuin artnya buat nungguin, kenapa hrs loe siena yg buka baju beresin erlan yg mabuk, kecuali emang loe yg mau tidur bareng erlan, krn org mabuk bisa melakukan apa saja, dan gak akan sadar dlm melakukan apapun itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!