NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gerimis Malam

Ahmad Al Fatih Pranadipa adalah siswa SMA yang dikenal sebagai pembuat onar. Kenakalannya tak hanya meresahkan sekolah, tetapi juga keluarganya. Hingga akhirnya, kesabaran orang tuanya habis—Fatih dikirim ke pesantren untuk dididik langsung oleh seorang kyai dengan harapan ia berubah.

Namun, Fatih tetap menjadi dirinya yang dulu—bandel, pemberontak, dan tak peduli aturan. Di balik tembok pesantren, ia kembali membuat keonaran, menolak setiap aturan yang mengikatnya. Tapi hidup selalu punya cara untuk mengubah seseorang. Perlahan, tanpa ia sadari, langkahnya mulai berbeda. Ada ketenangan yang menyusup dalam hatinya, ada cahaya yang mulai membimbing jalannya.

Dan di saat ia mulai menemukan jati dirinya yang baru, hadir seorang wanita yang membuatnya merasakan sesuatu yang tak pernah ia duga—getaran yang mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Ternyata selama ini nama dan dokumen lengkap Fatih masih berada di sekolah dulunya, Pranadipa hanya menitip Fatih di pesantren tanpa sepengetahuan putranya. Bukan siswa pindahan yang seperti Fatih tahu. Hari ini adalah hari terakhir dia mengikuti ujian di sekolah pertamanya. Dia masih terlihat sangat dingin dan tak pernah melihat keberadaan teman-temannya. Fatih memang tidak akrab dengan mereka, kecuali pada Genknya. Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi.

Setelah mengikuti ujian, Fatih yang di jemput oleh seorang driver kembali ke rumahnya. Melihat sang ayah duduk di ruang tamu dengan kacamata yang bertengger sempurna beserta koran yang berada di tangannya. Fatih mencium telapak tangan ayahnya dan Pranadipa pun tersenyum melihat itu, semenjak Aminah berpulang, tak pernah lagi kata kasar Pranadipa utarakan pada putranya. Ternyata kelembutannya juga bisa mempengaruhi perubahan sikap Fatih.

"Pah... Ujian kan sudah selesai, aku ingin melanjutkan pendidikan di Al Azhar." ucap Fatih dengan tekad yang sangat kuat. Dia sudah memikirkan hal itu sebelumnya. Beberapa bulan belajar di pondok membuatnya masih haus dengan ilmu yang tak pernah dia dapat sebelumnya.

"Cairo, Mesir?" tanya Pranadipa ingin memastikan bahwa yang dia dengar dari putranya benar-benar adalah universitas Al Azhar yang berada di Cairo.

"Benar." jawab Fatih dengan kukuh. Kebulatan hatinya sudah sangat kuat dan tidak akan goyah.

"Papa akan mengurus segalanya. Maa syaa Allah.. papa sangat senang mendengarmu mengatakan hal itu." tentu saja Pranadipa menyambutnya dengan senang, karena memang itu keinginannya dan istri sudah sejak lama. Melihat Fatih berubah menjadi pria yang haus dengan ilmu agama.

"Terima kasih, Pah. Setelah aku di sana nanti, jika papa ingin kembali menikah, menikahlah!" kata Fatih membuat Pranadipa terperangah. Melihat ayahnya selalu dalam kesendirian dan tak ada sosok pendamping yang menemaninya membuat Fatih merasa sedih. Apalagi nanti jika dia sudah berada di Cairo, bukan sebulan ataupun dua bulan dia menghabiskan waktunya di negara itu, melainkan bertahun-tahun.

"Apa yang kamu katakan itu, aku masih belum bisa melupakan ibumu."

"Rasulallah sampai beliau menikahi sayyidah Aisyah, beliau juga tidak pernah melupakan sayyidah Khadijah karena cintanya yang teramat dalam. Jadi jika papa ingin menikah, menikahlah tanpa menunggu persetujuanku. Tapi lihat dulu wanita itu apakah bisa menemani papa tanpa melihat kekayaan papa. Jangan menikahi wanita yang akan menjadi benalu, tapi menikahlah dengan wanita yang bisa mendampingi papa seperti mama."

Paranadipa tertawa kecil mendengar putranya sedang menasehatinya.

"Bukan papa yang ingin menikah, tapi papa yang ingin melihatmu menikah." ucap Pranadipa.

"Aku akan menikah setelah kembali dari Cairo."

"Memang seharusnya seperti itu, karena jika sekarang kamu ingin menikah, tentu saja papa tidak setuju. Setelah mengambil pendidikan di Cairo lanjutkan sekolahmu untuk mengambil jurusan bisnis. Kamu adalah putraku satu-satunya. Tentu saja yang meneruskan perusahaan kelak adalah kamu."

"Baik Pah." kata Fatih mengerti dan setuju.

Keesokannya Fatih kembali ke pondok pesantren, sementara segala kebutuhannya untuk ke Cairo di siapkan oleh pelayan, semua berkas dan formulir di kerjakan oleh sekertaris ayahnya.

Fatih dan beberapa teman sekamarnya duduk di taman dan berbincang santai, terlihat santri dan beberapa santri wanita yang berlalu lalang di koridor dan ada juga yang bermain sepak bola.

"Ini bukan hari libur kan? Kok banyak banget yang lalu lalang keluar pondok?" cetus Fatih yang mengedarkan pandangannya.

"Oh... Hari ini memang ada acara khusus kelas tengah dan bawah. Ada pertemuan orang tua." Fatih menganggukkan kepalanya paham.

Ketika matanya melihat sebuah mobil mewah memasuki pekarangannya, alisnya berkerut dan matanya semakin fokus melihat mobil itu. Mobil yang sangat mewah dan hanya di miliki oleh keluarga konglomerat. Ada tanya dalam benak Fatih, mobil siapa itu? Apakah dia juga memasukkan anaknya di pondok.

Ketika pria dangan setelan jas yang menampilkan sosok wibawa itu keluar dari mobil, sontak Fatih berdiri.

"Om Ilham?" gumam Fatih. Ilham, seorang pria dengan umur yang berkisar 40 tahunan. Kolega sang ayah. Tentu saja Fatih sangat mengenalnya. Mereka hampir sama, berasal dari keluarga terpandang dan konglomerat.

"Pria itu... Apa dia punya anak sini?" tanya Fatih mulai penasaran. Dia memang kenal dengan Ilham dan istrinya karena beberapa kali mereka bertemu di perusahaan ayahnya ataupun kadang Ilham berkunjung di kediaman Pranadipa.

"Dia memang sering terlihat, tapi hanya beberapa pengajar saja yang mengetahui anaknya. Semua santri dan santriwati tidak ada yang tahu apakah keluarga kaya itu mempunyai anak pria atau wanita." kata Edwin.

"Luar biasakan? Kalau aku jadi anaknya, pasti aku sudah memberitahu semua orang. Biar mereka segan sama aku." sahut teman Fatih yang duduk di sebelah Edwin.

"Orang itu mah enggak mau sombong, jadi di sembunyikan."

"Oh.. aku kesana dulu yah!" kata Fatih kemudian dan dia mulai beranjak pergi menghampiri Ilham sebelum dia masuk di dalam aula.

Melewati beberapa pepohonan rindang, Fatih semakin berjalan menuju pria yang sedang berbincang dengan Kyai Husain.

"Om Ilham?" panggil Fatih membuat Ilham menoleh pada remaja tersebut.

"Haaiii... Bad boy... Ternyata benar kamu ada di sini." sapa Ilham, Beberapa kali bertemu membuat mereka terlihat akrab walaupun umur yang sangat terput jauh. Tapi karena Ilham yang memiliki sifat friendly dan berjiwa mudah, muda bagi dia untuk bersosialisasi dengan Fatih.

"Om ngapain disini?"

"Mau bawa ceramah." kata Ilham kemudian tertawa, kyai Husain pun ikut tertawa. Tidak mungkin yang di ucapkan itu benar adanya. Itu hanya alasan untuk menutupi keberadaan anaknya.

"Om Ilham pasti mau kunjungi anaknya kan." tebak Fatih.

"Husshhh!! Jangan bilang-bilang kalau putri saya ada disini."

"Jadi benar, rupanya putri yah."

"Ngomong-ngomong kamu sudah berubah yah, sudah mencair enggak kaya gunung es lagi. Udah mulai sapa lagi. Soalnya kyai, dia ini paling ngeselin kalau diajak mengobrol, jawabannya hanya tiga, iya, tidak atau di geleng-geleng." kyai Husain kembali tertawa pelan mendengar penuturan Ilham mengenai Fatih.

"Om Ilham putrinya kelas tengah yah? Namanya siapa?"

"Mau ngapain kamu nanyain anak saya?"

"Kan mau tau aja. Sapatahu ada yang gangguin nanti. Kan bisa Fatih lawanin."

"Ngeles aja kamu, pasti mau dekati anak saya. Pulang dari Cairo kamu boleh nikahi dia, tapi jangan sekarang." ucap Ilham dengan entengnya.

"Cairo?" tanya Kyai Husain yang belum tahu apapun, dia memang belum di beritahu oleh Pranadipa. Setelah pemberkasan Fatih selesai, baru Pranadipa akan bertemu dengan kyai untuk membahas niat putranya.

"Iya kyai, sepertinya Pranadipa akan menyekolahkan putranya ini di Cairo."

"Maa syaa Allah... Saya sangat bangga mendengar hal itu Fatih. Kamu akan lanjut di Al Azhar?" tanya Kyai Husain pada Fatih.

"Benar Kyai.

"Papa... " panggil seorang gadis yang membuat mereka bertiga menoleh, otomatis Fatih juga ikut melihat. Seorang gadis dengan khimar yang panjang dan baju yang longgar, persis seperti yang Fatih lihat saat mereka bertemu.

Ilham menoleh pada Fatih. "Jangan bilang-bilang sama yang lain yah, bisa-bisa dia ngambek." bisik Ilham ketika melihat putrinya semakin mendekat. Melihat keberadaan Fatih membuat wanita itu langsung menunduk dan serba salah, ingin kembali memutar badan tapi pria itu sudah terlanjur melihatnya.

"Enggak usah balik de' Fatih udah lihat kamu, tenang saja. Dia tidak akan membongkar rahasia kamu." kata Ilham ketika melihat putrinya ingin kembali pergi. Tapi tak jadi. Saat ini mereka sudah berada dalam ruangan kyai Husain. Jadi tertutup dari pandangan orang-orang.

"Fatih.. kenalkan, dia putri kesayangan saya. Namanya Balqis." ucap Ilham memperkenalkan putrinya pada Fatih. Balqis. Ternyata namanya adalah Balqis, dia adalah wanita yang berjalan pada saat malam hari untuk memberikan buku pada Fatih. Balqis Almaira Khainuna yang artinya perempuan yang akan menjadi seorang pemimpin bijaksana.

1
Ayu
hahaaa astaghfirullah Fatiih , berani bener ngasih bukti
Ayu
ayoh siapa itu , Nesya sama andien kah ..
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
ErNawati
lanjutttt
Putra Tambe
lanjut thor makin semangat aku baca nya🤩
Putra Tambe
cerita nya baguus aku suka
Putra Tambe
masya Allah, aku ikutan nangis saking bapernya😭😭😭
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Putra Tambe
terharu bangat semoga aja bisa berubah itu anak.......
Putra Tambe
Assalamu'alaikum thor aku coba hadir yach...
Ayu
Bagus Thor saya tunggu up berikutnya, semangat selalu
Ayu
hehehe ada ada aja ceritanya , lanjut kakak
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya
Aldebarand 98
Lumayan
Ayu
Masya Allah, nangis aku bacanya disini . kenapa taubatnya Fatih harus dibayar dengan mahal /Sob/
Ayu
sampai di bab 15 saya tidak bosan meneruskan baca novel ini , Semangat berkarya pokoknya /Rose/
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Evanscape
Cerita yang sangat bagus, jangan sampai dilewatkan. menarik banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!