Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya. Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman
Bahdrika.
Akankah identitas asli Adeline terbongkar?
Bisakah Adeline bertahan tinggal di kediaman itu?
Nantikan alur ceritanya pada bab-bab yang akan datang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Demi kau dan aku
Bab 29
“Berhentilah Bermain rumah rumahan dengan saudari ku, itu terlihat menjijikan. Lagi pula aku yakin jika itu demi keselamatan Sheila maka ayah pasti akan setuju, dan ibu permaisuri pasti akan mematuhi ayah,” balas Callix membuat Damian semakin tidak senang dengan sikapnya
“Ayah perlu menunggu keputusan dari Sheila, sampai saat dia bangun dia tidak akan pergi ke mana pun,” tegas Cedric berlawanan dengan dugaan Callix.
Callix tidak punya pilihan padahal sekarang adalah saat yang tepat, jika sudah sadar Sheila pasti 100% menolak keinginannya pergi ke menara sihir. Ajakan ini bukan tanpa alasan, ia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh siapa pun.
Memang benar ia panik mengetahui Sheila terluka, ia takut karena kecerobohan Sheila malah melukai diri sendiri. Di dunia ini Callix hanya memiliki Sheila, mau seperti apa sikap sang kakak baginya dia tetap penting.
Kembali dari kamar Sheila, Callix pergi menemui Isadora yang dikurung oleh kaisar dengan adanya sihir Callix bisa menerobos masuk memalui dinding. Isadora terlihat biasa saja, ia tenang seakan tidak ada yang terjadi saat ini.
“Kenapa pria rendahan seperti mu datang menemui ku? Kau juga mau menyalahkan aku?” Sangka Isadora tanpa menatap lawan bicaranya.
Callix duduk dilantai dekat kaki Isadora kemudian menjawab, “Aku tidak akan terluka walau kakak memanggil ku begitu 1000 kali, aku juga tidak mau menyalahkan mu untuk apa yang tidak kau lakukan. Kakak, Sheila memprovokasi mu ‘kan?”
“Menjauhlah dari ku! Kenapa kau tidak bertindak seperti yang lain? Jika kau bersikap sama seperti mereka setidaknya aku bisa lega, aku tidak butuh rasa kasihan dari mu. Aku sudah menghina mu, kenapa kau masih saja menempel pada ku?”
“Aku tidak bisa membohongi atau membodohi diri sendiri, aku juga tidak kasihan pada wanita kuat seperti kakak dan aku tahu dalam hinaan kakak tidak ada niat buruk sama sekali, itu semua hanya karena kakak ingin aku menjauh. Kakak, aku mencintai mu tidak kurang dari cinta mu pada Damian, sekali saja setidaknya lihat lah aku.”
“Kembalilah menara sihir dan jangan pernah kembali ke sini bertindaklah seolah kau tidak bisa kembali, bagi ku Damian saja sudah cukup aku tidak ingin menjadi putri mahkota jika bukan dia pasangan ku, aku mencintai Damian sangat mencintainya. Jangan mengejek cinta ku, kau tidak bodoh ‘kan?”
“Kakak juga mengatakan hal yang sama 3 tahun lalu, mengusir ku saja tidak cukup menghilangkan rasa cinta ku pada kakak karena aku telah mencintai kakak tanpa harus melihat mu. Aku tidak mengejek cinta kakak jadi, jangan katakan aku bodoh. Sama halnya kakak yang mencintai Damian tanpa mendapatkan balasan, maka aku pun demikian.”
Isadora mengepalkan tangannya sampai berdarah, Callix yang melihatnya meraih tangan Isadora dan memberikan mengobatinya tanpa menerima penolakan.
“Aku tidak berniat melukai siapa pun, aku hanya kecewa pada Sheila dan berniat mendiamkan dia selama beberapa hari. Tapi apa yang ku lakukan? Aku melukai Kesha juga karena provokasi murahan itu, aku akan kehilangan segalanya,” ucap Isadora dalam tangisnya, Callix diam saja agar Isadora bisa mengeluarkan semua kesedihannya.
Isadora mendapatkan hukuman berat. Namun karena dia berasal dari keluarga permaisuri, Cedric hanya mencabut izin Isadora memasuki istana seumur hidupnya dan membatalkan perjanjian pernikahan serta melarang Sheila muncul di pergaulan kelas atas selama 2 tahun. Keina juga sempat menampar Isadora di depan banyak orang, sementara Callix merasa rendah karena tidak dapat membantu. Liana sendiri tidak hadir memilih tetap disamping Sheila sampai dia sadar nanti.
Isadora melangkah keluar dari aula istana disaksikan oleh banyak orang, Isadora merasa sesak dengan tatapan prang-orang padanya bahkan tidak sedikit yang berbisik mencela Isadora. Kakinya teras berat untuk melangkah menuruni tangga.
Tanpa di duga Callix pergi berdiri di depan Isadora kemudian mengulurkan tangannya, “Izinkan pria bodoh ini mengawal anda, nona cantik.”
Walau ragu Isadora menerima uluran tangan itu, Callix tidak tahu jika tindakan kecilnya sudah menolong Isadora dari rasa malu. Bangsawan bergosip jika Isadora sampai akhir tetaplah bangsawan terhormat, tindakan Callix juga dianggap menolak hukuman untuk Isadora dan membuat publik meragukan kejahatannya.
Kabar itu sampai di telinga Sheila begitu ia sadar, dan ketika Callix datang menjenguk baik- baik ingin melihat keadaan sang kakak ia malah mendapatkan amukan.
Prang!
Sheila melempar Callix dengan nampan kosong, “Kau seharusnya tahu tempat mu, menjijikan rasanya kau bertindak seperti pahlawan.”
“Aku hanya melakukan apa yang aku inginkan, bukankah kakak juga demikian, kenapa marah? Kakak licik dan aku juga licik karena kita lahir dari wanita yang sama,” ejek Callix mengatakan fakta yang Sheila tolak selama bertahun-tahun.
“Aku bukan putri wanita itu!” teriaknya, Sheila menjadi tantrum di atas tempat tidurnya.
“Kalau begitu katakan pada semua orang kalau kakak sengaja memprovokasi Kak Isa untuk menjatuhkan posisinya, katakan juga pada ayah jika ibu mati bukan karena permaisuri melainkan karena kau.”
“Aku melakukan ini semua untuk mu dan aku agar kita lepas dari wanita sialan itu, kau mau ayah membenci mu karena fakta tentang ibu?”
“Aku tidak keberatan, sudah sepantasnya itu semua terjadi.”
“Diamlah! Kau tidak tahu apa pun, kau hanya mengenal wanita itu selama 6 tahun dan aku sudah menderita cukup lama sebelum kelahiran mu. Jika kau mau di hukum maka katanya saja kau yang meracuni ibu sialan itu.”
“Aku memang tidak mengenal ibu dengan baik karena selama hidupnya dia begitu cantik, lemah lembut, dan baik hatinya. Tapi bukan berarti yang kau lakukan benar, kakak malah memperkeruh segala hal. Kakak membuat ibu permaisyuri dibenci pria yang dicintainya, dan menyakiti adik tiri mu bersama dengan keponakan ibu permaisuri.”
“Apa peduli ku, demi akhir yang bahagia kita harus berkorban sedikit.”
“Tidak bisa begini terus. Kakak, aku akan membawa mu ke menara sihir.”
“Kau sudah gila? Aku tidak akan ke mana pun, aku akan tetap bersama ibu ku. Kalau sampai kau berani bertindak melawan ku, kau pun akan aku singkirkan.”
“Kakak cukup, Hentikan semua ini! Aku akan membawa mu sekarang juga.” Callix menggendong Sheila secara paksa, Sheila meronta sambil berteriak meminta tolong.
Damian membuka pintu kamar Sheila melihat Callix berusaha agar sang kakak tidak jatuh walau meronta dalam pelukannya, sihir teleportasi mulai aktif. Tapi, Damian merusak lingkaran sihir itu dengan pedangnya. Callix terkejut bukan main, kesempatan itu Sheila ambil untuk melepaskan diri. Sheila baru saja sembuh tidak memiliki banyak tenaga, seharusnya lepas dengan baik sayangnya malah terjatuh.
“Sheila bangunlah, di mana yang sakit?” Damian panik menghampiri Sheila. Suara beturan tubuh Sheila di lantai sangat keras, Sheila tidak menjawab ia masih meringis kesakitan. Damian pun menggendongnya, dan berlari ke tempat petugas medis berada.
Bersambung ….
Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.
Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.
Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.
Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/