NovelToon NovelToon
Belenggu Masa Lalu

Belenggu Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Lintang Ayu Sasmita merasa terguncang saat dokter mengatakan bahwa kandungannya kering dan akan sulit memiliki anak. Kejadian sepuluh tahun silam kembali menghantui, menghukum dan menghakimi. Sampai hati retak, hancur tak berbentuk, dan bahkan berserak.

Lintang kembali didekap erat oleh keputusasaan. Luka lama yang dipendam, detik itu meledak ibarat gunung yang memuntahkan lavanya.
Mulut-mulut keji lagi-lagi mencaci. Hanya sang suami, Pandu Bimantara, yang setia menjadi pendengar tanpa tapi. Namun, Lintang justru memilih pergi. Sebingkai kisah indah ia semat rapi dalam bilik hati, sampai mati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peringatan Tegas dari Pandu

"Ibu tadi ke rumah ya?"

Basa-basi pertama yang Pandu ucapkan setelah sambungan telepon terhubung dengan mertuanya.

"Iya, kenapa? Istrimu ngadu yang aneh-aneh ya?"

"Istriku tidak ngadu, dia malah diam saja kok, Bu. Tapi, aku melihat bekas tamparan di pipinya. Itu Ibu, kan?"

"Salah sendiri Lintang nyerocos nggak jelas. Makanya ya, Pandu, lain kali jangan terlalu dimanja Lintang itu. Jadi ngelunjak. Jadi kurang ajar dia, nggak cuma ke Ibu, tapi ke mamamu juga. Kamu mau kalau mamamu dilawan terus sama istrimu."

Pandu menarik napas panjang. Kemudian memejam dan mengepal. Tak habis pikir dengan jalan pikiran Ningrum. Bagaimana bisa seorang ibu mengatakan hal itu untuk anaknya sendiri. Di mana hati nuraninya?

"Pandu, Ibu tahu nggak mudah menjadi suami Lintang. Dia sifatnya kayak gitu, egois, susah diatur, aleman. Kamu kalau udah nggak betah, ceraikan saja dia. Nikah sama yang lain. Ibu nggak apa-apa, memang Lintang-nya kayak gitu kok. Dia—"

"Cukup, Bu!" pungkas Pandu dengan setengah membentak. Dia sudah muak dengan setiap kata yang keluar dari mulut Ningrum. Kata yang benar-benar tidak pantas keluar dari mulut seorang ibu.

"Pandu—"

"Sampai kapanpun, aku tidak akan cerai dengan Lintang! Aku mencintai Lintang, Bu. Aku menelepon Ibu sekarang bukan untuk menjelek-jelekkan Lintang, aku justru ingin menegaskan sekali lagi kepada Ibu, jangan pernah menyakiti Lintang lagi! Aku lebih paham bagaimana Lintang, Bu. Dia tidak mungkin ngomong aneh-aneh kalau Ibu sendiri tidak mencacinya. Bu, cukup ya! Jangan berbuat semena-mena lagi pada Lintang. Sekarang dia sudah menjadi istriku, Bu. Yang bertanggung jawab atas hidupnya adalah aku. Yang berhak mengaturnya juga aku. Jadi, Ibu berhentilah ikut campur! Aku bisa mendidik istriku sendiri."

Pandu kembali memotong ucapan Ningrum. Suaranya masih sama tegas. Bahkan, intonasi malah lebih tinggi dari sebelumnya.

"Pandu, apa-apaan sih kamu. Ibu ini cuma mau mendidik Lintang biar dia jadi istri yang benar. Kalau nggak becus gitu, Ibu malu sama kamu, sama Jeng Wenda."

"Bagiku Lintang adalah wanita terbaik, Bu. Jadi tidak alasan bagi Ibu untuk malu padaku," sahut Pandu.

"Tapi, Jeng Wenda itu—"

"Ini rumah tanggaku, Bu. Urusannya hanya denganku. Jadi, jangan bawa-bawa Mama untuk mencari alasan," potong Pandu untuk yang kesekian kalinya.

Mendengar itu, Ningrum berdecak kesal.

"Kamu ini, sama-sama susah dibilangi. Lintang itu nggak bisa punya anak. Gimana masa depan pernikahanmu nanti kalau tetap mempertahankan dia? Kalaupun kamu nggak mau cerai, ya minimal nikah lagi, biar kamu itu bisa punya keturunan."

Pandu tertawa. "Kadang aku berpikir, Ibu ini benar-benar ibu kandungnya Lintang atau bukan. Kenapa sekali pun tidak pernah bicara yang baik tentang Lintang. Seakan-akan dia itu adalah seburuk-buruknya wanita. Mohon maaf, Bu, sikap Ibu selama ini sama sekali tidak mencerminkan sikap seorang ibu."

"Kamu semakin keterlaluan ya, Pandu. Ibu ini mengusahakan yang terbaik untuk kamu. Karena gimanapun juga, Ibu ini berteman baik dengan Jeng Wenda."

"Apa yang terbaik untukku, aku yang paling tahu. Bukan Ibu atau Mama. Asal Ibu tahu, bagiku anak bukan standar kebahagiaan. Ada anak atau tidak, tak ada pengaruhnya dalam kebahagiaan rumah tangga. Justru kalau Ibu mau tahu, kebahagiaan tertinggiku adalah hidup damai dengan Lintang. Damai tanpa ada campur tangan Ibu atau Mama." Pandu tak punya segan lagi. Untuk apa, Ningrum sendiri tak pernah segan dengannya.

Lantas sebelum Ningrum kembali bicara, Pandu melanjutkan kalimatnya.

"Tolong ya, Bu, ke depannya jangan sakiti Lintang lagi. Jangan ikut campur rumah tangga kami lagi. Aku adalah suami sahnya Lintang, di mata agama maupun negara. Sekarang yang paling punya hak atas Lintang adalah aku. Jadi, kalau Ibu tetap semena-mena, aku juga bisa bertindak jauh. Sekali lagi Ibu menampar Lintang, aku tidak akan segan untuk membawanya ke ranah hukum."

Ningrum berdecak kesal. Lalu menggerutu tak jelas, "Kenapa sih kamu itu sangat membela Lintang?"

"Karena kalau bukan aku, siapa lagi yang membelanya, Bu? Bahkan, Ibu sendiri yang melahirkannya juga tidak pernah membela, kan?"

"Kamu belum tahu aja siapa Lintang. Kamu akan menyesal kalau udah tahu, Pandu!"

"Siapapun Lintang, aku akan tetap mencintai dan membelanya. Sekarang, esok, nanti, dan sampai aku mati," sahut Pandu tanpa ada keraguan sedikit pun.

Ningrum tertawa, menertawakan sikap Pandu yang menurutnya sangat bodoh. Sementara Pandu sudah muak mendengarnya. Maka tanpa basa-basi lagi, ia akhiri sambungan telepon tersebut secara sepihak.

"Aku akan tetap menjagamu, Sayang. Selama aku masih hidup, nggak akan kubiarkan siapapun menyakitimu," batin Pandu sambil melangkah mendatangi istrinya lagi.

Bersambung...

1
ken darsihk
sebaik nya nggak usah di buka kan pintu nya Lintang , biar kan saja mereka menunggu sampai suami dan ibu mertua mu datang
Takut nya kamu tidak bisa menanggapi ucapan 2 dari mereka Beny dan ibu mu
Uba Muhammad Al-varo
semoga aja tidak terjadi apa2 sama Lintang, tenangkan dulu hatimu Lintang, berpikirlah dengan baik, jangan gegabah dalam melangkah
Susanti
gawat ini
Apriyanti
jgn di bukain Lintang biarin nungguin suami dan mertua kamu pulang aja,, demi keselamatan kamu
Aditya HP/bunda lia
da kamu mah Lintang udah mnding gak usah bukain pintunya mnding langsung tlp Pandu ajah
BundaneAyaFitri
jangan dulu bukain pintu,tp telpon mas pandu segera lintang 😭😭,ini ibu durhaka mau ngapain lg sih, palingan mau nyuruh lintang buat ngebujuk pandu biar mencabut tuntutan utk 2 kakaknya....😡😡😡, seharusnya sebagai ibu yg bijak, biarkan sj mereka menerima hukuman sesuai kejahatan mereka, biarpun yg mereka jahati sodara sendiri tetapi coba pikirkan jg perasaan lintang dong buk,masa anak yg sdh jelas bersalah mau dibelain, gimana ga semakin hancur perasaan lintang, 😭😭..... next lah Thor,yg banyak ya 👍👍😂
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak usah dibuka pintunya lintang. tunggu pandu datang aja
Maya
waduh....waduh....waduh...
ken darsihk
Apa yak rencana nya Beni , semoga sajah bukan hal buruk untuk Lintang Pandu

Duh Pandu di pecat
Akan berdampak nggak ya ke Lintang , kalau Lintang tahu Pandu di pecat
Uba Muhammad Al-varo
Lintang kamu berhak bahagia maka dari itu, ayo semangat untuk sembuh Lintang,awas aja kamu Ben, kalau kamu akan berbuat jahat ke Lintang dan Pandu
Apriyanti
semoga lintang bisa hamil
lanjut thor
Aditya HP/bunda lia
takut si beni macem2 ntar Lontang drop lagi
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
benarkah pandu dipecat?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
Benny merencanakan apa? semoga bukan hal buruk untuk lintang & pandu.
N Wage
didikan macam apakah yg didapat oleh albi dan utari selama ini sehingga mereka menjadi manusia2 yg tak punya hati nurani.Yg tdk bisa memakai nalar dan logikanya.
Kalau memang lintang anak hasil selingkuh,yg patut disalahkan adalah orang yg berselingkuh itu.
Emang dia bisa memilih dan memaksa terlahir dr perut siapa?

Sungguh2 bodoh,atw malah mereka berdua ini sakit jiwa kurasa sehingga bisa dg mudah tanpa rasa bersalah berbuat kejam dan sadis
kpd saudara mereka sendiri.

Sekarangpun sdh disidang dan mendengar kondisi lintan yg dpresi parah,tidak ada sedikitpun rasa bersalah atw menyesal dihati mereka.

depresi berat
Apriyanti
ya ampun pandu kamu bener² suami yg paling baik deh pokok nya
lanjut thor 🙏💪😘
Aditya HP/bunda lia
tenang pandu tenang ...
ken darsihk
Pandu hati2 jangan semua yng sudah baik2 sajah menjadi kacau dan berantakan nanti nya
Uba Muhammad Al-varo
selama apapun hukuman yang dijalankan Abi dan Utari semoga mereka berdua sadar dan minta maaf yang tulus ke Lintang, terima kasih Pandu dan mama Wenda yang selalu mendampingi Lintang dalam suka dan duka , semangat untuk sembuh dan menyongsong kehidupan baru yang lebih baik lagi Lintang
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat sembuh, lintang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!