Mega J

Ditengah-tengah terlelap dalam gelapnya malam, apabila ada di dunia nyata kini masih pukul dua malam dini hari. Beberapa rombongan berkuda mengepung rumah pohon, bersembunyi di balik semak-semak pepohonan rindang.

Rombongan berkuda itu berjumlah sekitar lima belas kuda berserta penunggangnya adalah prajurit pemanah. Tepat sekitar pukul tiga dini hari fajar hampir tiba, mereka telah siap meluncurkan,

Slept!!! Sleppt!!!

Panah diluncurkan, tepat ke arah rumah pohon. Sehingga rumah pohon itu di bagian alasnya tertancapi panah kurang lebih lima belas panah.

Usai meluncurkan panah-panahnya, mereka pasukan berkuda itu menunggu reaksi dari penghuni rumah pohon.

Dan bersamaan tepat satu panah yang meluncur itu, kedua mata Mega J yang sedang terpejam pun seketika terbuka. Dep!

Sejenak dia tatap Hanna yang masih tertidur lelap, dia segera bangun perlahan dari tidurannya namun tak berdiri, dia mengendapkan kepalanya. Tak ingin terlihat oleh musuh. Dia tahu akan terjadi hal ini sebelumnya. Tepat saat Hanna menginjakkan kaki di rumah pohonnya. Panah-panah itu masih belum diluncurkan lagi. Kelima belas panah yang telah tertancap semua menembus alas rumah pohon hingga Mega J yang sedang mengendap pun harus berhati hati dalam berjalan mengendapnya.

Ada lubang celah di salah satu tembok kayu rumah pohonnya, dia mengintip ke arah luar rumah pohon. "Kurang ajar! Pasukan pemanah Rajawali ngapain kesini?!!" pekik nya dalam hati.

Ditatap nya lagi sejenak ke arah Hanna, lalu dia kembali bergumam sendiri dalam hatinya, "Bagaimana kalau Hanna tau yang sebenarnya?!"

Dia menyembunyikan rahasia besar tentang dirinya dengan susah payah di hadapan Hanna. Malah ada serangan fajar di rumahnya sendiri. Dia kembali memutar otak, "Harus bagaimana aku? Jika aku lompat menghadapi mereka, Hanna akan tau yang sebenarnya....." ucapnya lagi dalam hati.

Dan tiba-tiba saat setelah dia mengintip di balik lubang celah tembok rumah pohon, kembali panah-panah itu diluncurkan. Kini bukan hanya satu kali, namun dua kali. Hingga total anak panah yang menancap ke rumah pohonnya ada empat puluh lima. Dan kini bukan hanya menancap di alas rumah pohon, tapi di tembok, di atap dan menembus dalam rumah pohon.

Hanna perlahan menggeliatkan tubuh, Mega J pun seketika langsung menatap kembali ke arah Hanna. "Untung saja dia tak bangun!" pekiknya. "Kurang ajar pasukan Rajawali ini! Awas kau ya!!!" geram kini memenuhi jiwa Mega J. Wajahnya memerah menahan emosi.

Dengan cepat, tiba-tiba dia pun sebelum Hanna menyadari segalanya, dia mengeluarkan kekuatannya. Yaitu berjalan turun ke bawah menghadapi pasukan pemanah berkudanya Rajawali. Ya, Mega J memiliki kekuatan. Bukan hanya satu, tapi banyak kekuatan yang dia miliki. Karena dia adalah Mega J. Dia kini dalam sekejap telah berada ditengah-tengah hutan, tepat dihadapan pasukan Rajawali yang sedang bersembunyi dibalik semak-semak pepohonan hutan.

Mega J dapat berpindah tempat dengan cepat sesuai keinginan. Saat pasukan Rajawali tahu Mega J kini telah ada di hadapan mereka,

"Target sudah didepan mata!" pekik salah satu prajurit Rajawali.

Mereka perlahan keluar semuanya dari balik semak-semak. Tatapan mereka semua begitu pula tatapan Mega J, memanas. Mereka saling menghancurkan melalui tatapan. Bukan hanya itu Mega J juga melindungi rumah pohon dengan kekuatan yang dimilikinya, sehingga saat dia mulai menghentakkan kaki ke tanah,

Dumph!!!

Bumi seketika langsung bergetar, seketika itu pula semua prajurit roboh dari atas kudanya masing-masing. Namun, rumah pohon tetap kokoh tak bergerak. Dia menjaga rumah pohon yang kini tiba-tiba pohon yang ditempati rumah pohon itu melayang, akarnya pun tercabut dari dalam bumi.

Semua prajurit yang melihatnya ternganga, disaat itu pula lah Mega J mengibaskan salah satu tangannya seperti gerakan mengusir angin. Disaat itu pula seluruh prajurit Rajawali terhempas jauh sekali, seperti dihempaskan oleh angin. Bumi pun seketika bergetar. Namun tetap tidak dengan rumah pohon, dia aman.

Para prajurit pun berlari tunggang langgang bersama kuda-kuda mereka. Tak mau ada yang meninggal di serangan itu, mereka tak mau mengambil resiko memilih putar balik ke kerajaan Rajawali.

Setelah serangan dari pasukan Rajawali telah berakhir, tangan Mega J bergerak ke arah pohon yang ditempati rumah pohon. Tangannya mengembalikan perlahan pohon itu dengan kedua tangannya. Dimana dia hanya cukup menancapkan pohon itu kembali ke lubang akarnya seperti semula. Ringan sekali cara yang dia lakukan. Seolah sedang menancapkan sebatang kayu pada tanah saja. Padahal itu sebuah pohon besar dan ditempati rumah pohon.

Sedangkan bersamaan dengan kembalinya Pohon yang ditempati rumah pohon ke tempat semula, Hanna yang merasakan ada getarakan bagaikan gempa bumi, dia seketika langsung terduduk dari tidurnya. Kedua matanya masih berat untuk dibuka.

Mega J kini telah ada di rumah pohon, tepatnya ditempat dia membaringkan tubuhnya untuk tidur seperti semula. Menyadari bahwa Hanna mulai terbangun dia pun ikut pura-pura bangun tidur.

"Kamu sudah bangun?" tanyanya pada Hanna.

Sedangkan Hanna sambil mengucek matanya, "Iya.. Aku rasakan getaran seperti gempa bumi. Ada gempa kah di dalam hutan ini?" tanya Hanna dengan begitu polosnya.

Mega J pun menyunggingkan senyuman yang tampak manis, "Tidak ada gempa. Apa itu gempa aku tak paham." ucap Mega J.

Dia menyeringai menyembunyikan segalanya, Hanna menatap ekspresi wajah Mega J. "Kok kamu tersenyum?" tanya Hanna seketika.

Mega J pun segera memasang wajah biasa saja, "Nggak apa kok... udah tidur lagi aja masih gelap." ucap Mega J.

Hanna tak menyadari semuanya, dia yang tak tahu apa-apa perihal Mega J pun bangun dari tidurnya seperti normal nya ada di dunianya. Sambil berkata, "Nggak tidur lagi. Ini udah subuh." ucap Hanna. Yang sambil menatap langit, dimana langit telah menunjukkan ada awan-awan putih disana.

Waktu subuh telah tiba, pikirnya saat itu. Sedangkan Mega J kembali memperhatikan setiap gerak gerik Hanna yang baginya Hanna begitu polos. Tak tahu apa-apa tentang hutan dan tempat tinggalnya itu yang penuh dengan misteri.

Hanna berpikir hal yang sama, dia sadar Mega J terus memperhatikan dirinya. Namun dipikirannya Hanna dia mengira Mega J penasaran pada apa yang dia lakukan, dia pikir Mega J tak tahu apa-apa tentang apapun yang dia lakukan. Kedua nya sama-sama menganggap masing-masing dari mereka tak tahu apapun tentang kehidupan yang mereka lakukan. Keduanya memiliki rahasianya sendiri. Hanna pun juga memiliki rahasianya tentang kehidupannya di dunia nyata.

.

.

.

Lanjutannya secepatnya 😘

Dukung terus ya readers Budiman🤗