Elena adalah agen rahasia yang sedang menjalankan misi untuk mengambil informasi pribadi dari kediaman Mafia ternama bernama Luca Francesco Rossi. Saat menjalankan misi Elana terjebak dan menjadi tawanan beberapa hari.
Menyamar sebagai wanita panggilan, setelah tidur bersama pria yang menjadi mafia berbahaya itu, Elena menyelinap dan berhasil mendapatkan informasi penting yang akan menghancurkan setengah kekuatan milik Luca.
Dan itulah awal dari kisah Luca yang akan memburu dan ingin membalas dendam pada Elana yang menipunya. Disisi lain Elena yang bekerja menjadi agen rahasia berusaha menyembunyikan putri kecil rahasianya dengan mafia kejam itu.
Sampai 4 tahun berlalu, Luca berhasil menemukannya dan berniat membunuh Elena. Dia tidak mengetahui tentang putri rahasianya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dadeulmian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
"Kyaaa cucuku sangat imut dan manis. Siapa nama dia?"
Elena yang masih dalam kondisi terkejut menoleh dan menghela nafas panjang. "Anu... Sophia..."
"Sophia? Nama yang cantik, kamu pintar memilih nama..."
"Terimakasih..."
Elena mendongak dan menatap wanita cantik yang masih mengamati wajah putrinya itu. Dia masih agak heran kenapa Luca mempunyai ibu secantik dan semuda ini. Tapi dia juga akan terlalu kasar jika harus bertanya.
Apakah dia ibu tiri?
Tapi!
Ini bukan waktunya!
Dia harus pergi dari sana.
Elena mengangguk dan dia menoleh pada Sophia yang masih tertidur. Pintu kamar terbuka lebar, apa dia bisa menerobos keluar dengan membawa Sophia?
Tapi dia ragu melihat ibu Luca. Meskipun penampilan wanita itu sungguh fantastis...
Dia tidak boleh lengah, wanita ini ibu dari mafia kejam! Bisa saja dia lebih kejam.
"Omong-omong kamu pasti mengalami hari-hari yang berat saat mengandung dia bukan? Kamu mengandungnya, membesarkan dan bahkan melahirkan dia sendirian. Kamu sudah bekerja keras." ucap Fiona dengan senyuman manis dan lembut.
Elena terperangah dan terpesona dengan itu.
"ahh... Kasar sekali aku berpikir orang seperti ini adalah orang jahat seperti Luca. Ada apa denganku... seorang ibu tetaplah ibu..."
Gejolak di batin Elena tidak bisa tertahan lagi dan dia mendongak untuk melihat wajah Fiona yang masih halus dan mulus itu.
"Anu, um... Nyonya."
"Ya?"
"Saya boleh bertanya?"
"Tanyakan saja, tanyakan saja."
"Apa nyonya bisa membantu saya kabur?"
Pertanyaan aneh! Elena mulai menyesal dengan pertanyaan yang keluar dari mulutnya. Sekarang semua orang pasti akan tahu jika dia berniat kabur.
Tapi itu normal! Dia tidak ingin terkurung selamanya disini!
"Eh? Apa kamu tidak suka berada disini?" tanya Fiona dengan lembut, dia meletakan telapak tangannya di pipi dan menatap Elena dengan mata berseri.
"Saya... hanya tidak terbiasa."
"ah... jangan begitu!! Aku mempunyai lima anak laki-laki kamu tahu! Aku bosan terus hidup dengan laki-laki jadi ayolah!!! Kamu harus tinggal disini ya, temani aku!! Aku mohon..."
"itu, nyonya itu berlebihan... Saya orang asing."
"Kamu bukan orang asing! Tenang saja! Aku sudah menyiapkan sesuatu untuk kamu!"
"Sesuatu? Apa itu?" tanya Elena ragu.
"PESTA PERNIKAHAN!"
Eh?!
Entah harus berapa kali lagi dia harus terkejut hari ini.
...ΩΩΩ...
Tiga jam yang lalu.
"ayolah... Kamu anak pertama ku! jadi kumohon... Kamu menikah saja!!! Aku juga ingin hidup dengan menantu dan cucu yang manis-manis. Luca..."
Fiona!
Wanita yang beruntung memiliki anugrah wajah awet muda dan cantik itu terlihat membujuk anak pertamanya. Bahkan Fiona sambil duduk di meja kerja Luca dan bersikap seperti anak kecil.
Hal yang paling Luca benci adalah ibunya bersikap kekanak-kanakan!
"ayolah!!! Sayangku... Aku cuman ingin menantu! Aku ingin menantu! Aku juga ingin cucuku! Aku ingin melihat dia setiap hari!" rengek Fiona sambil menarik bahu Luca sampai pakaiannya terlepas.
Luca pun tak bisa mengatakan apapun apalagi membentak. Hal yang paling merepotkan didunia adalah dia memiliki ibu seperti ini!
Meskipun Luca sudah cukup dewasa dan bahkan menjadi mafia yang hebat. Dia masih tidak bisa melawan ibunya sendiri!
Karena di keluarga dia, saat dia atau adik-adiknya tidak patuh pada ibunya. Ayah mereka akan menghukum mereka dengan keji lalu mengunci mereka bersama gigolo yang siap membunuh mereka.
Ayah mereka mencoba teknik mencuci otaknya.
Entah ilmu parenting apa itu. Dia malu untuk membicarakannya.
Hidupnya penuh trauma karena ayahnya.
"Bisakah ibu pulang saja! Ini rumahku!"
"Luca jangan begitu padaku..." rengek Fiona dan dia malah meraih rambut Luca sekarang. "Aku tidak ingin bersama pria beruban itu! dia tidak peka!!"
Luca menghela nafas dan dia hanya diam membiarkan ibunya menarik rambutnya. Hukuman dari ayahnya lebih menyakitkan dari ini.
"Lalu pulanglah dan bicara saja padanya."
"Aku tidak mau! Biarkan pria itu tidur di kasur sendirian."
"Dia tidak akan. Setelah pulang dari Italia. Aku yakin dia akan langsung kemari untuk mencari kamu."
"Pokoknya! Bukan itu intinya! Aku ingin kamu menikah dengan wanita itu... Ayolah Luca... Dia ibu dari anakmu kan?"
"tidak." jawaban keras dan penolakan tegas langsung darinya.
"Kamu kenapa sih? Apakah kamu suka laki-laki?!" tanya Fiona dengan kesal dan jengkel. Luca jadi mendongak dan menatap ibunya dengan wajah jengkel tapi dia menghela nafas panjang agar tidak emosi.
"Aku hanya tidak suka dia! Dan aku tidak suka laki-laki! Aku tidak akan mempunyai anak jika aku suka mereka."
"benar juga," gumam Fiona tapi Fiona pada akhirnya kembalian merengek lagi. "Tapi aku mau kamu menikah dengan dia!!! aku suka wanita yang penuh semangat seperti dia."
"Ibunda, bukankah kamu tahu pekerjaan dia? Dia adalah agen FBI. Jika aku menikah dengan dia, itu akan merepotkan. Bisnis keluarga kita akan langsung hancur seperti empat tahun lalu. Aku dan Kevin harus membangun kembali bisnis keluarga kita dulu. Itu merepotkan..."
"Maka itu lah rencananya, Luca."
Luca menoleh pada ibunya, "apa maksudmu?" tanyanya dengan nada tidak antusias. Tapi dia tahu jika ibunya memiliki sifat licik. Bahkan dia terkadang takut dengan sifat licik milik ibunya itu.
Fiona adalah tipe orang yang melakukan segalanya untuk mencapai tujuannya.
"Luca... Pikirkan ini, jika dia seorang agen. Bukankah jika dalam sebuah pernikahan kamu sebagai suami harus mendominasi? Maka kamu hanya perlu membuat dia patuh padamu. Maksudku... Buat dia jatuh cinta padamu sampai dia mau mengkhianati pekerjaannya."
"Atau... Kamu bisa menghasut dia dan membuat dia menjadi mata-mata FBI... Dengan gelar kamu suami dia..."
Mata Luca terbuka mendengar perkataan ibunya. Sungguh? Jenius! meskipun kekanak-kanakan tidak diragukan lagi jika ibunya adalah seorang istri dari mantan mafia legendaris.
Dan orang ini melahirkan dirinya.
Mafia terhebat di zaman ini!
Maka sudah diputuskan. Dia akan mengikuti perkataan ibunya.
"Aku akan mengurus semua upacara pernikahan, ibunda. Buat dia setuju, eh tidak perlu. Paksa saja jika dia tidak mau. Aku akan mengurus semua sisanya nanti."
"okay~ akhirnya bertemu menantu~" Fiona bersenandung senang dan akhirnya melepaskan rambutnya. Dia berjalan menuju pintu keluar ruang kerjanya sambil melompat kecil. Moodnya tidak bisa ditebak.
"Tunggu sebentar ibunda."
"Ya, ada apa?"
"Meskipun ide kamu itu menarik. Tapi aku tidak mengizinkan kamu untuk tinggal dirumahku selamanya. Aku tidak ingin bertengkar dengan ayah karena kamu lagi, berhenti bertengkar dengan dia dan jadilah pasangan yang normal."
Fiona terlihat cemberut dan memanyunkan bibirnya kesal, "Apa maksudmu?! Itu salah ayahmu! Dia sudah menebak nama makanan kesukaanku dengan salah! Aku harus membuat dia menyesal! Dia pasti diam-diam selingkuh dariku."
Luca menghela nafas panjang dan memijat pelipisnya, Ayahnya selingkuh? Itu akan menjadi sebuah keajaiban dunia. Pasalnya pria kaku itu benar-benar bisa menjilat lantai yang dipijak ibunya. Tidak mungkin pria itu selingkuh.
Dia berharap istrinya dimasa depan tidak akan merepotkan seperti ibunya.
Eh?!
Istrinya! Elena?!