Rini terpaksa harus menikah dengan seorang pria koma demi menyelamatkan anaknya yang di sekap oleh ibu tirinya, namun siapa sangka jika pria tersebut adalah seorang yang dulu menghamilinya. Bagaimana kisah Rini selanjutnya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya aku bisa berjalan
Sore itu Rini pulang lebih cepat, ia memilih menghabiskan waktu dengan menemani Caca dan Gala main di halaman. Kedua bocah itu tampak begitu bahagia bermain basket bersamanya.
Sebuah taksi berhenti di depan rumah. Salma turun dengan membawa banyak sekali belanjaan.
Melihat Rini tengah bermain dengan anaknya ia pun sengaja menghampirinya. Tak lupa ia memamerkan semua belanjaannya untuk memanasinya.
"Ya ampun kasian sekali ya jadi istri kontrak, udah kerja keras menjaga anak-anak, tapi sayangnya kamu tidak diberikan fasilitas apapun, pasti kamu jenuh sekali jadi baby sitter," sindirnya
Rini hanya tersenyum tanpa membalasnya.
"Oh iya, aku lupa memberitahu mu kalau hari ini Alen memberiku kartu kredit unlimited nya buat aku belanja. Dia sangat perhatian sekali bukan?" imbuhnya
"Papah juga perhatian sama mamah kok!" jawab Gala membelanya
Bocah tujuh tahun itu tampak tak suka saat mendengar Salma menghina Rini. Begitupun Salma ia benar-benar tak suka saat tahu bocah itu justru membela rivalnya.
"Perhatian apa, buktinya ayahmu tidak membawanya belanja atau memberinya banyak uang seperti dia memberiku banyak uang untuk belanja?" sahut Salma
"Tapi papah selalu main golf sama mamah tiap malam," celetuk Gala
Tentu saja jawaban tersebut membuat Rini dan Salma terperanjat mendengarnya.
"What main golf??" Seru Carlen yang baru saja turun dari mobilnya.
Lelaki itu begitu terkejut mendengar ucapan puta semata wayangnya.
"Iya ...kata nenek, aku gak boleh ganggu saat papah dan mamah sedang main golf," jawab Gala dengan polosnya
Seketika Maudy yang muncul dari dalam pun dibuat salah tingkah dengan tatapan Carlen dan Rini kepadanya.
Wanita itu menutupi mulutnya untuk menahan tawa.
"Kenapa kalian menatap ku seperti itu, apa ada yang salah??" tanyanya merasa aneh
"Sayang kamu sudah pulang," ucap Salma saat menyadari kedatangan Carlen
Ia buru-buru menghampirinya dan berusaha memeluknya. Namun Carlen segera menepis lengan wanita itu saat ia hendak memeluknya. Ia justru meninggalkannya dan memilih mendekati Maudy dan membisikkan sesuatu padanya. Maudy hanya tersenyum mendengar bisikannya.
"Jangan suka bicara macam-macam dengan Gala ibu," bisik Carlen
"Gak macem-macem kok, buktinya aku sensor kan?" sahutnya
"Ish!" pekik Carlen dengan nada kesal
"Oh iya, tadi Rey memberitahu ibu jika kamu menemui dokter Hanggarini. Apakah Dokter ajaib itu sudah mengobati kakimu?" tanya Maudy
"Hmm," jawab cara menganggukkan kepalanya
"Apa sekarang Kamu sudah bisa berjalan lagi?" tanya Maudy lagi
Kembali Carlen hanya mengangguk membuat wanita itu langsung berteriak kegirangan.
"Kalau begitu Ayah tunjukkan Ibu juga ingin lihat kalau kamu sudah bisa berjalan lagi," ucap Maudy begitu antusias
"Ok," sahut Carlen
Ia pun menarik nafas panjang sebelum turun dari kursi rodanya.
Semua orang tampak begitu tegang saat melihatnya mulai melangkahkan kakinya.
"Yeay, papah bisa jalan lagi!" seru Gala begitu senang saat melihat sang ayah bisa berjalan lagi
Begitu pun dengan Salma dan Maudy yang langsung mendekatinya. Kedua wanita itu berebut untuk memeluknya memberikan selamat. Maudy dengan cepat mendorong Salma hingga perempuan itu jatuh tersungkur.
"Aww!" pekik Salma
Ia terlihat begitu kesal dengan Maudy yang sengaja mendorongnya. Namun bukannya meminta maaf padanya, Maudy justru langsung memberikan selamat kepada Carlen.
"Selamat ya nak, akhirnya kamu bisa jalan lagi, semoga semuanya akan kembali seperti semula setelah ini," ucap Maudy penuh haru
Ia sampai menangis melihat putra semata wayangnya itu bisa jalan kembali.
"Sudah ibu, jangan nangis dong, kan harusnya ibu senang aku sudah bisa jalan lagi," jawab Carlen mengusap air mata sang ibu
"Justru karena ibu begitu senang makanya ibu sampai nangis," sahut Maudy
Gala pun tak mau ketinggalan, bocah itu lalu berlari menghampiri mereka dan memeluknya. Begitupun dengan Caca yang mengikutinya.
Hanya Rini yang terlihat santai, hingga membuat Salma mulai mencibirnya.
"Sepertinya kamu tidak suka melihat suamimu bisa berjalan lagi?" sindir Salma
"Jangan sembarangan kalau bicara!" ucap Maudy memotong pembicaraannya
"Ririn tidak perlu mengumbar perhatiannya kepada kamu, karena dia lebih peduli kepada Carlen dari pada kamu. Wanita yang hanya menginginkan hartanya saja!" sahut Maudy dengan wajah sinis
Ia bahkan kembali mendorong Salma agar menjauhi putranya. Beruntung kali ini Salma mampu menahan keseimbangannya hingga ia tak jatuh.
"Ibu!" seru Salma saat Ia hendak jatuh.
Wajah kesal dengan mata Salma yang sengaja memelototi sang calon Mertua membuat Rini menahan tawa. Ia tak habis pikir jika mertuanya itu begitu jahil hingga membuat Salma begitu marah padanya.
Namun Maudy pura-pura tidak mendengar teriakannya. Iya justru mengalihkan topik pembicaraan dengan menanyakan dokter Hangga Rini kepada Carlen.
"Wah ternyata benar ya kalau doker Hanggarini itu sangat keren, bagaimana Kalau kita mengundangnya untuk datang ke sini. Sekalian aku juga ingin berkenalan dengannya, boleh kan Alen?" tanya Maudy
"Tidak perlu ibu," sahut Carlen
"Memangnya kenapa, apa aku tidak boleh bertemu dengannya. Apa dia tidak mau bertemu dengan ku?" tanya Maudy
"Tanpa bertemu dengannya kau sudah mengenalnya dengan baik," jawab Carlen melirik kearah Rini
"Oh kamu takut Rini akan cemburu padanya?" sahut Maudy
"Jangan khawatir dia tidak akan cemburu padanya, karena dia itu tahu kalau kamu itu tipe lelaki setia," bisik Maudy membuat Carlen tersenyum
"Apa benar dia berbicara seperti itu?" tanya Carlen dengan wajah memerah
"Tentu saja ibu tahu, karena dia pernah bilang padaku," sahut Maudy
Carlen semakin dibuat salah tingkah saat mendengar jawaban sang ibu.
Aku tak menyangka jika Rini ternyata diam-diam mengagumiku, pikirnya dalam hati.
kamu seeh Rin....
pake acara mancing singa yang lagi tidur alhasil Rini langsung di terkam deeeh
Carlen langsung kepikiran ama perkataan Rini barusan
lihat aja tuuh, saat ini Carlen langsung mendadak ketakutan dengan analisa yang kamu berikan padanya
karena yang ada di kamar itu kan cuman mereka berdua aja seeeh
haaayoooo kamu emang mau ngapain ama Rini tuuuh Len....🤣🤣🤣
mana ada yang lupa jika udah menyangkut masalah gituan seeeh
itu kayaknya udah alami mengalir aja deeeh saat suasana udah mendukung 🤣🤭
sabar donk kek....
mungkin saat ini Carlen masih gak percaya aja karena barusan lamar Rini secara resmi di depan keluarga besar Wibisono gitu begitu juga yang dirasakan oleh Rini