Perjodohan adalah takdir,semua akan berjalan seperti air mengalir.Demikian juga dengan tokoh yang namanya Yulia.
Yulia merupakan seorang gadis belia cantik nan rupawan,ia harus menderita di jodohkan oleh orang tuanya di masa masih ABG dengan seorang pria yang sudah berumur tua atau kakek kekek.
memiliki suami yang sudah tua banyak kendala dan penderitaan, apa lagi dia di nikahi dengan cara di madu.
Akhirnya rumah tangganya harus hancur gara gara hal yang sepele yang tak masuk akal.
Akhirnya mereka hidup masing masing walaupun berakhir dengan penderitaan bagi semuanya, namun ada titik kebahagiaan setelah mereka berpisah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6. DATANG KE RUMAH MBAH SALAM.
Yuli dan ibunya duduk di samping pak Aep, sementara pak RT pergi sebentar bersama 4 orang tadi untuk mengurus administrasi pembayaran rumah sakit. tak lama kemudian bapaknya sadar,
"bapak ,bapak sudah sadar".
Pa Aep membuka matanya sedikit demi sedikit, dia mencoba mengingat-ingat apa yang telah terjadi, namun ia tidak ingat hanya menyisakan rasa pusing di kepalanya. tak lama selang beberapa detik air berbicara
"hai aku di mana ini?, kok ruangannya asing bagiku?, dan hai kamu siapa kenapa putriku ada di sini?".
"Alhamdulillah bapak sudah sadar, bapa sekarang berada di rumah sakit"
"apa aku lagi di rumah sakit, memangnya kenapa?, hai mobilku ke mana ini hilang kali ya waduh mobilku, mana mobilku?",
"bapak yang sabar aja dulu pak, ini putrimu pak Yuli pak, bapak ingat nggak sama putrimu?, coba ingat-ingat!",
"aduh kepalaku sakit, aku haus pengen minum",
"sabar aja dulu ya pak ntar ibu carikan dulu air minumnya keluar, sebab sekarang kita berada di rumah sakit pak".
"apa rumah sakit, memangnya aku kenapa? , kok kepalaku pakai perban?",
"yang sabar aja pak, tadi bapak kecelakaan",
"oh iya iya iya iya".
pikiran mulai berangsur-angsur oleh, tidak lama kemudian pak RT pun datang sambil membawa sebotol air mineral.
lalu Yuli pun berkata,
'pak RT maaf ayah saya pengen minum, kami tidak bisa keluar, karena kami tidak tega meninggalkan ayah sendirian di sini",
"ini saja neng minumkan sama bapak nggak apa-apa",
"oh terima kasih pak",
Yuli pun segera mengambil air mineral tersebut , lalu meminumkannya melalui sedotan. setelah beberapa detik pak RT bertanya kepada bapak Aep.
"pak apa yang dirasakan sekarang?"
"pusing kepala, tangan sakit,
dan kaki sulit digerakkan".
"oh semoga cepat sembuh ya pa".
"iya terima kasih".
sekitar satu jam kemudian bapak RT pamit pulang karena kan masih ada kepentingan yang lainnya. sedangkan yuli dan ibunya tetap berada di rumah sakit bergantian menjaga pasien.
keesokan harinya Yuli kembali ke rumahnya, sebab Ia harus sekolah. sedangkan pak AF dijaga oleh ibunya. setelah pulang sekolah Yuli ke rumah sakit bergantian menjaga ayahnya. hal itu mereka lakukan setiap hari sampai bapak aep sembuh, dan dinyatakan pulang oleh pihak rumah sakit.
tak terasa satu minggu sudah berlalu, kini pak Aep sudah berada di rumah nya. para tetangga dan teman karibnya datang berbondong-bondong untuk menengok. mereka semuanya penasaran dan ingin tahu dengan kejadian yang menimpanya. tak terkecuali teman-teman sekolah Yuli pun banyak yang berdatangan mereka ikut iba setelah mendengar cerita yang beredar di masyarakat sekitar.
luka-luka di tubuh pak Aep sudah berangsur-angsur mulai sembuh, namun kakinya masih belum bisa berjalan dengan normal. hal itu diakibatkan karena waktu kejadian kaki pak Aep bagian lutut ada yang memukulnya dengan benda tumpul. luka di kaki tersebut nggak bisa diobati dengan jalan operasi, makanya pihak dokter menyarankan untuk berobat jalan dan mencari pengobatan alternatif dengan jalan dipijat.
Yuli dan ibunya segera mencari tukang pijat alternatif yang mampu memijat patah tulang. berbagai tempat telah mereka datangi mengobati pak Aep, salah satunya adalah Mbah salam. menurut berita Mbah salam adalah seorang paranormal yang dipercaya dapat menyembuhkan patah tulang ,asam lambung, penyakit kronis kena santet dan lain sebagainya
Yuli dan ibunya pun datang ke tempat Mbah tersebut. sesampainya mereka di rumahnya, disambut oleh seorang anak buahnya. setelah menerangkan maksud dan tujuannya Mereka pun dipersilahkan untuk bertemu dengan Mbah salam.
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam".
"permisi, ada Mbah salam nggak?"
"ada Bu, maaf ada apa ya?"
"kami ingin mengobati keluarga kami yang sedang patah tulang apakah Mbah bisa".
"oh tentu dong, saya bisa. saya sudah biasa melayani pengobatan seperti itu".
"oh iya kalau begitu kami tidak salah alamat berarti benar Mbah yang kami cari".
"ya sudah nanti kirim saja alamatnya, ataupun kalau ada share lokasi saja lewat WhatsApp"
"Oke deh Mbah siap Kita tunggu di rumah ya"
"tapi kirim dulu nomornya ntar saya mesti menghubungi ke mana hahaha".
"oh iya betul Mbah saya hampir lupa".
Yuli dan ibunya pun pergi meninggalkan rumah tersebut. Mereka pergi dengan menggunakan ojek online. sementara di rumah Mbah salam banyak pasien yang baru berdatangan. mereka kebanyakan ingin mengobati masalah yang berkaitan dengan spiritual, baik itu masalah batin maupun masalah yang lainnya.
Sesampainya tiba di rumah, Yuli langsung memeriksa keadaan bapaknya. ternyata ayahnya dari tadi sudah menunggu mereka berdua. ayahnya ingin BAB namun tidak ada yang mau membantunya, karena pada waktu itu keadaan rumah dalam keadaan sepi dan tak ada tetangga yang menjaganya.
Setelah diperhatikan ternyata ayahnya, atau pak Aep telah BAB di tempat tidur. hal ini menjadikan pekerjaan baru bagi Yuli dan ibunya. meskipun mereka dalam keadaan capek disebabkan baru datang, namun mereka harus langsung membersihkan tempat tidur tersebut dari kotoran. Yuli berkata pada ibunya
"ibu yang sabar ya meskipun ayah keadaannya seperti ini ibu harus tetap kuat dan tabah".
"siap nak oke".
Yuli dan ibunya pun bekerja saling bahu membahu. meskipun dalam keadaan sakit, namun perutnya masih normal. lalu pak aep berkata,
"kalian dari mana saja sih, dari tadi akan aku menunggu kalian. aku sudah lapar".
"oh sebentar pak, ini membersihkan terlebih dahulu, kalau makannya udah ada pak. bapak mau soto nggak?",
"jelas mau atuh neng mana setannya?".
"ntar pak yah kita bersihkan ini dulu",
"Oke deh anakku yang cantik maaf ya kalau ayah merepotkan kalian".
"siap ayah nggak apa-apa, memang ini sudah kewajiban kami".
setelah selesai membersihkan kotoran barulah pak aep dan keluarganya berjamaah makan.
sementara itu di rumah embah salam sudah mulai sepi, pasien sudah mulai bubar. Mbah salam mempunyai satu istri, dan tujuh orang putra, yakni 4 orang putra dan 3 orang putri. usia Mbah salam kira-kira 80 tahunan. meskipun embah salam sudah berumur tua, namun semangatnya masih tetap muda. badan yang kecil mungil membuatnya tetap seperti anak ABG walaupun kulitnya sudah terlihat keriput.
waktu pun sudah sore sekitar jam 05.00 Mbah salam barulah teringat pada orang yang tadi meminta pertolongan. Ia pun menyuruh asistennya untuk menyiapkan kendaraan. Mbah salam menggunakan sepeda motor miliknya namun dia tidak membawanya sendiri melainkan asistennya yang menjadi sopirnya.
sebelum berangkat Mbah salam menghubungi nomor HP Yuli terlebih dahulu, asistennya pun mencoba mencari nomor yang tadi telah dimasukkan ke HP abah salam, setelah ketemu kemudian dia mencoba menghubunginya. setelah ditelepon ternyata HP Yuli dalam keadaan aktif.
perbincangan pun terjadi,
"halo neng apa kabar? lagi di mana neng sekarang?"
"lagi di rumah Abah udah sampai tadi jam 02.00 siang",
"oh begitu, sekarang Mbah mau ke situ tolong kirim sherlock-nya ya soalnya Mbak nggak tahu nih alamatnya".
"Oke mbah siap".
"udah dulu ya Mbak mau berangkat nih ke situ".
"Oke ditunggu di sini Mbah dah",
tidak lama kemudian notifikasi wa pun berbunyi, setelah dilihatnya ternyata Yuli telah mengirimkan alamatnya sekaligus Sherlock lokasinya.
Mbah salam dan asistennya pun langsung meluncur dengan menggunakan sepeda motor.
tak lama kemudian mereka pun sampai di tujuan, memang tidak terlalu sulit mencari sebuah alamat jika sherlock-nya akurat. selain itu asisten Mbah salam sudah mengenal wilayah tersebut sejak lama, jadi cukup mudah sekali buat mereka untuk menemukan alamatnya.