Kisah dua legenda hidup yang merubah dunia dan menjadikannya tempat abadi untuk semua orang tersenyum. Dunia yang diberikan keabadian atas selesainya semua persoalan-persoalannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juan Aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asal
Tempat untuk berdiri, cahaya dimana ruh di turunkan di tempat asal-mulanya. Yang tertiup menuju tubuh dengan segala persoalan ringan maupun rumitnya di tempatnya diciptakan.
Permulaannya di suatu dunia yang awalnya sunyi terbangun atasnya kehidupan itu sendiri. Dan semua kumpulan makhluk-makhluk di sertakan kedalam dunia itu sendiri.
Dahulu kala di tempat dan berbagai sudut daratan itu berbagai macam makhluk ada di dalamnya, meskipun awalnya tercipta satu-persatu di antaranya.
Untuk permulaan yang baik, era awal.
Untuk permulaan yang buruk, era awal.
Maupun mengalir dengan sendirinya kehidupan itu dengan segala bentuknya.
Di suatu hutan yang lebat tempat yang di tapaki oleh legenda itu sebelumnya, jauh sebelum di ketahui oleh semua makhluk era peradaban akhir tempat peristirahatan abadi itu, ada satu makhluk yang hari-hari nya di habiskan untuk berlatih, bermeditasi di bawah air terjun yang turun presisi dengan lembut.
Sangat-sangat terbuai oleh waktu hingga dunia yang di tempatinya berubah begitu jauh.
Dari hutan yang perlahan menjadi lahan.
Dari pegunungan yang dihuni banyak tanaman dan hewan-hewan menjadi rumah para penduduk.
Sampai berdirinya peradaban-peradaban baru berbagai jenis makhluk yang ada di dalamnya.
Berdirinya kastil-kastil megah tempat perekonomian berputar.
Yang masih di lanjutkan oleh anak muda itu adalah tetap berlatih terbuai oleh waktu, dengan kegiatannya sendiri.
Waktu kelas berlalu begitu saja, dengan para gadis-gadis cantik dan wanita master/ahli cantik ini yang selalu menggodaku setiap ada kesempatan.
Hingga selesainya daftar panjang yang di suarakan satu-persatu di antara para penghuni kelasku. Untuk mengikuti perlombaan hiburan akhir semester ini yang untuk beberapa orang di antaranya adalah kenangan yang indah.
Beberapa berpikir untuk mencari perhatian kepada yang lain.
Beberapa juga mengabiskan waktu terakhir mereka bersama teman-temannya.
Ataupun rekan-rekan mereka hingga bertemu lagi di waktu yang lain.
Untukku sendiri aku hanya terpikir untuk mencoba beberapa hal saja.
Sebelumnya daftar panjang itu yang banyak sekali perlombaan di dalamnya.
Aku berkata kepada beberapa dari mereka yang di tugaskan untuk menulis nya.
Untuk aku ikut kedalam beberapa perlombaan beladiri seperti:
Satu lawan satu dengan tangan kosong.
Satu lawan satu dengan pedang kayu pendek.
Satu lawan satu dengan tongkat kayu.
Dan perlombaan berlari untuk yang terakhir kalinya.
Mereka berkata tentu akan ku ikut sertakan namamu kedalamnya.
Yang lain dalam kelas ada beberapa yang masih berpikir untuk mengikuti perlombaan apa, yang lain berebut untuk mendapat tempat mereka di dalam daftar perlombaan itu.
Kupikir ini seperti para penjelajah di duniaku dulu yang saling memperebutkan tugas mereka. Saling berkomunikasi antara satu dengan yang lain untuk membuat formasi dalam kelompok nya.
Hingga mengambil tugas apa yang cocok untuk kelompok dan kemampuan mereka sendiri.
Hanya saja yang dilakukan para penjelajah itu untuk.
Tugas darurat, tugas penyelamatan, ataupun
Pekerjaan mereka sendiri.
Di sini yang orang-orang di kelasku lakukan untuk menunjukkan ekspresi diri, menunjukkan beberapa keahlian mereka. Dan tidak sedikit dari mereka yang terpaksa ikut, melihat beberapa wajah orang-orang itu sepertinya benar.
Setelah berjam-jam sehabis kelas master/ahli dalam bidangnya itu selesai. Kami satu kelas berbincang-bincang mengenai daftar panjang itu ada dari mereka yang awalnya menyuruh yang lainnya untuk ikut, menyoraki nya.
Dan akhirnya setelah beberapa orang menginginkan nama mereka untuk di tulis.
Di dalam daftar itu, orang-orang yang hanya menyoraki itu merasa malu, dan tidak ingin kalah.
Mereka juga mulai menunjukkan minat mereka akan hal tersebut hingga waktu berlalu sampai daftar panjang ini selesai.
Semua orang menunjukkan wajah senang, setelahnya.
Di akhiri dengan berakhirnya waktu di penjara kelas ini.