NovelToon NovelToon
HIDDEN LOVE FOR MY MAID

HIDDEN LOVE FOR MY MAID

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: marriove

Cassandra Magnolia Payton, seorang putri dari kerajaan Payton. Kerajaan di bagian utara atau di negeri Willems yang dikenal dengan kesuburan tanahnya dan kehebatan penyihirnya.

Cassandra, gadis berumur 16 tahun berparas cantik dengan rambut pirangnya yang diturunkan oleh sang ayahanda dan mata sapphiernya yang sejernih lautan. Gadis polos nan keras kepala dengan sejuta misteri.

Dimana kala itu, Cassandra hendak dijodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan bagian Timur dan ditolak mentah-mentah olehnya karena ia ingin menikah dengan orang yang dicintainya dan memilih kabur dari penjagaan ketat kerajaan nya dengan menyamar menggunakan penampilan yang berbeda, lalu pergi ke kekerajaan seberang, untuk mencari pekerjaan dan bertemulah dengan Duke tampan yang dingin dan kejam.

Bagaimana perjalanan yang akan Cassandra lalui? Apakah ia akan terjebak selamanya dengan Duke tampan itu atau akan kembali ke kerajaan nya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon marriove, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXVI. Debutante Dimulai!

Di barak latihan, hari demi hari berlalu dengan cepat. Selama sebulan penuh, Cassa berkutat dengan berbagai latihan sihir. Setiap hari, ia dikelilingi oleh lingkaran energi magis, suara mantra mengisi udara, dan kadang-kadang letupan kecil terdengar ketika ia salah mengucapkan mantra baru.

Raymond, seperti biasa, berdiri tak jauh darinya, mengawasi dengan ekspresi datar yang penuh wibawa, “Fokus, Tuan Putri. Jangan biarkan pikiranmu terpecah,” tegurnya dengan nada tegas.

“Aku sudah fokus, Raymond!” sahut Cassa kesal, semenjak dia berlatih lama dengan Raymond kini dia sudah tidak bersikap formal kepada sang Guru. Napasnya mulai terengah. Tangan mungilnya melambai, menciptakan lingkaran cahaya yang semakin terang.

Raymond tersenyum tipis, lalu melangkah maju “Kalau begitu, buktikan padaku. Ulangi mantra penyegelan energi itu sekali lagi. Jangan biarkan aliran sihirmu terganggu.”

Cassa menghela napas panjang, lalu mulai mengulangi mantranya. Lingkaran cahaya itu perlahan berubah menjadi warna emas pekat, memancarkan kekuatan yang bahkan membuat Raymond sedikit mundur.

“Luar biasa…” gumam Raymond, suaranya hampir tidak terdengar. Mengagumi murid cantiknya yang begitu mahir.

Alaric, yang seperti biasa duduk di dekat pintu barak, hanya mengamatimengamati dari jauh. Dia menemani Cassa latihan selama beberapa hari ini, dia ingin memastikan Cassa-nya baik baik saja. Sesekali, ia memutar pedangnya, mencari-cari sesuatu untuk dilakukan. Tapi, matanya tidak pernah lepas dari sosok Cassa yang berkeringat di tengah arena latihan.

“Cassie, kau tahu tidak, aku bisa saja mengalahkanmu bahkan setelah kau belajar semua ini,” celetuk Alaric dengan nada menggoda.

Cassa memutar matanya, tetapi tetap fokus pada latihannya, “Aric, kalau kau hanya datang untuk mengganggu, lebih baik kau pergi,” balasnya sambil melirik tajam.

Alaric hanya tertawa kecil, “Sayangnya, aku tidak punya hal lain yang lebih menarik selain melihatmu di sini.”

Raymond hanya mendengarkan percakapan itu dengan ekspresi datar, “Duke, jika Anda terus mengganggu, saya akan meminta Anda meninggalkan barak,” katanya dingin.

Alaric mendengus, tetapi tetap duduk di tempatnya, diam-diam menikmati kehadiran Cassa.

...

Setelah sebulan penuh, Cassa akhirnya berhasil menguasai semua elemen sihir yang diajarkan Raymond. Di hari terakhir latihan, Raymond berdiri di depannya, menatapnya dengan ekspresi puas.

“Selamat, Tuan Putri. Anda tidak hanya berhasil menguasai semuanya, tetapi Anda juga telah melampaui harapan saya,” katanya, “Mulai sekarang, saya akan menyebut Anda Dewi Pembunuh. Julukan itu cocok untuk Anda, sama seperti Duke Hexton yang dikenal sebagai Raja Perang.”

Cassa mengangkat alis, “Dewi Pembunuh? Kenapa begitu?” tanyanya, bingung sekaligus penasaran.

“Karena Anda adalah kombinasi sempurna dari kecantikan, kecerdasan, dan kekuatan mematikan. Dunia akan mengingat nama Anda, Tuan Putri,” Raymond menjelaskan dengan nada penuh penghormatan.

Alaric, yang mendengar itu, tersenyum puas, “Cassie, lihat? Aku bilang kau luar biasa, dan sekarang bahkan penyihir tua itu mengakuinya.”

Cassa hanya menghela napas, mencoba menyembunyikan senyumnya yang hampir muncul. Merasa senang, usahanya tidak terbuang sia-sia. Dia hanya perlu menunggu waktu itu datang.

...****************...

Setelah berhenti latihan, Cassa berdiam diri di dalam istana. Keluarganya sudah menyiapkan pesta besar untuk debutantenya, yang akan digabung dengan perayaan ulang tahunnya.

Di balai besar istana, pelayan sibuk menghias. Tirai emas dan putih digantung dengan hati-hati, lilin-lilin besar dinyalakan di sepanjang lorong, dan bunga segar diatur di setiap sudut ruangan.

Bahkan Istana Kerajaan Payton telah berubah menjadi tempat yang penuh kilauan dan keanggunan, mempersiapkan malam besar untuk debutante dan ulang tahun Cassa. Pelayan, dekorator, dan pengatur acara sibuk berlarian, memastikan setiap sudut balai utama tampak sempurna untuk menyambut tamu dari seluruh penjuru Kekaisaran Bulan.

Christina, ibu Cassa, tampak sibuk memberi arahan. “Pastikan semuanya sempurna. Ini bukan hanya debutante, tetapi juga ulang tahun putri kita,” katanya dengan nada tegas.

Cassa hanya memperhatikan dari kejauhan. Dia tidak terlalu peduli dengan kemewahan, tetapi dia senang mengetahui bahwa rakyat biasa juga akan diundang, sesuai permintaannya.

“Aku harap mereka menikmati pestanya,” gumam Cassa pada dirinya sendiri.

Alaric, yang tiba-tiba muncul di sampingnya, menatapnya dengan senyum menggoda. “Rakyat pasti akan menikmati pestamu, tetapi aku lebih menantikan wajah cantikmu di malam itu.”

Cassa memutar matanya. “Berhenti menggombal, Alaric. Ini bukan waktunya.”

Namun, Alaric hanya tertawa. “Cassie, kau harus terbiasa. Waktu debutante mu, aku tidak akan berhenti menggodamu.”

Cassa menghela napas panjang, tetapi dalam hatinya, ia tidak bisa menahan senyum kecil.

...****************...

Di salah satu kamar megah istana, Cassa tengah berdiri di tengah lingkaran para pelayan pribadinya yang sibuk menyiapkan setiap detail penampilannya untuk malam besar ini. Ruangan itu harum oleh aroma mawar putih yang diletakkan di vas-vas kaca di sudut ruangan. Cahaya lembut dari lilin-lilin besar membuat rambut blonde Cassa berkilau seperti benang emas di bawah sinar matahari.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, “Rambut Tuan Putri memang seperti mahakarya,” ujar salah satu pelayan yang sedang memisahkan helai demi helai rambutnya. Mereka dengan hati-hati menata rambut panjangnya menjadi sanggul elegan, menyisakan beberapa helai kecil yang tergerai lembut di sisi wajahnya untuk memberikan kesan anggun sekaligus manis. Sebuah mahkota kecil berbahan emas murni, dihiasi permata safir biru tua, diletakkan dengan hati-hati di atas sanggul itu.

“Ini adalah mahkota pilihan Yang Mulia Ratu,” kata pelayan lain sambil tersenyum bangga.

Cassa memandang pantulan dirinya di cermin besar dengan bingkai emas. Ia menatap rambutnya yang sudah tertata sempurna, merasa terpesona oleh tampilannya sendiri.

“Rambut selesai,” seru pelayan rambut sambil mundur untuk mengagumi hasil kerjanya.

Seorang pelayan lain datang membawa kotak besar berisi gaun Cassa untuk malam itu. Gaun itu adalah mahakarya buatan tangan dari perancang gaun yang terkenal, dengan kain sutra biru gelap yang mengalir seperti air. Di bagian dada dan pinggang, bordiran emas membentuk pola rumit yang menyerupai bunga lili, simbol kebangsawanan keluarga Payton. Ekor gaun yang panjang dihiasi permata kecil yang memantulkan cahaya lilin, menciptakan ilusi bintang-bintang yang bersinar.

Pelayan-pelayan membantu memakaikan gaun itu pada Cassa, “Luar biasa,” gumam salah satu dari mereka ketika melihat Cassa mengenakan gaun tersebut. “Tuan Putri benar-benar pasti akan menjadi bintang yang paling menyilaukan di pesta nanti!”

“Jangan lupa sarung tangannya,” salah satu pelayan mengingatkan.

Sepasang sarung tangan satin putih dipasangkan ke tangannya, memberikan sentuhan formal yang sempurna. Pelayan lain mendekati Cassa dengan membawa sepatu hak rendah berbahan kristal yang dirancang khusus untuknya. Sepatu itu memancarkan kilauan lembut saat dikenakan di kakinya.

Untuk melengkapi penampilan, pelayan perhiasan membawa satu set kalung dan anting berlian yang berbentuk tetesan air. Kalung itu dipasang dengan hati-hati di lehernya, sementara anting-anting menggantung indah di telinganya, melengkapi aura megah yang memancar dari dirinya.

Cassa melirik cermin sekali lagi. Ia hampir tak mengenali dirinya sendiri. Gadis yang biasa berlatih sihir dengan peluh dan debu kini berubah menjadi seorang putri yang begitu menawan bagaikan peri di sebuah dunia dongeng, “Ini terlalu berlebihan,” gumamnya pelan, meskipun dalam hati ia merasa puas dengan hasil akhirnya.

“Tidak ada yang berlebihan untuk seorang putri yang akan debutante seperti Anda,” salah satu pelayan menjawab sambil tersenyum.

Di sudut ruangan, Christina, sang ibu, mengamati dengan tatapan penuh bangga, “Kau tampak luar biasa, sayang. Sangat cantik, maka dari itu malam ini adalah malam milikmu. Jangan ragu menunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya,” katanya sambil mendekat, membetulkan sedikit kerah gaun Cassa.

Cassa mengangguk, mencoba menenangkan detak jantungnya yang tiba-tiba terasa lebih cepat, "Semua persiapan sudah selesai?" tanyanya.

“Sudah, Yang Mulia,” jawab kepala pelayan, “Kita hanya tinggal menunggu aba-aba untuk memulai acara.”

Salah seorang pelayan mendekat dengan sepasang sepatu hak rendah berwarna biru muda yang dihiasi kristal kecil, “Sepatu ini telah disiapkan sesuai ukuran Anda, Tuan Putri.”

Cassa duduk di kursi, membiarkan pelayan itu memasangkan sepatu ke kakinya. Ia kemudian berdiri, memeriksa dirinya sekali lagi di cermin. Ia tampak sempurna, seperti seorang dewi yang turun dari langit.

Ketika semua selesai, salah satu pelayan membungkuk dan berkata, “Yang Mulia, semua tamu sudah berkumpul. Saatnya Anda menuju aula utama.”

Cassa menarik napas dalam-dalam, mencoba menghilangkan rasa gugup yang masih membayangi. Dengan langkah anggun, ia berjalan keluar kamar, memulai malam debutante yang begitu ia tunggu-tunggu sejak lama, dan dia juga menantikan hal yang akan mengakhiri takdir sehingga membuat hatinya semakin berdetak, rasa gugup dan takut menjadi satu.

Aula megah itu dipenuhi oleh para bangsawan dengan pakaian mewah. Balai utama istana Payton bersinar dalam warna emas dan biru, mencerminkan tema keluarga kerajaan untuk malam itu. Tirai sutra putih menjuntai dari langit-langit tinggi, dihiasi lampu gantung kristal yang berkilauan. Musik lembut dari orkestra mengalun, menciptakan suasana anggun yang menyelimuti semua tamu.

"Tuan Putri Cassandra Magnolia Payton memasuki ruangan!, " teriak penjaga, mengumumkan kedatangan Tuan Putri Tercantik diseluruh kekaisaran.

Cassa mencoba menghapuskan pikirannya, waktunya adalah untuk bersikap tenang. Melangkahkan kakinya kedalam aula istana, seketika aula menjadi hening. Semua kepala menoleh ketika Cassa melangkah masuk. Gaunnya yang mempesona dan auranya yang anggun membuat semua orang terdiam sejenak, sebelum bisikan kekaguman terdengar dari berbagai sudut.!

"Lihatlah! Tuan Putri Cassandra begitu cantik dari sebelumnya"

"Ya, sangat cantik. Aku begitu iri melihat nya"

"Pasti yang akan menjadi pasangannya akan beruntung sekali bukan?"

Jezgar, yang sudah berada di aula, segera berjalan ke arah adiknya. Dengan langkah anggun, ia membungkuk, mengambil tangan Cassa, dan mengecupnya dengan lembut. Terpesona dengan kecantikan adik tercintanya.

“Adikku begitu cantik,” katanya, suaranya penuh kebanggaan, “Kau benar-benar bersinar malam ini. Semua mata tertuju padamu, dan aku yakin kau akan menjadi pusat perhatian sepanjang malam.”

Cassa tersenyum kecil, sedikit malu dengan perhatian kakaknya, “Kakak, jangan membuatku semakin gugup,” jawabnya pelan, meskipun jelas dari wajahnya bahwa ia senang dengan pujian itu.

Para bangsawan yang melihat momen itu mulai berbisik lagi.

“Lihat betapa akurnya mereka.”

“Putri Cassandra sangat beruntung memiliki kakak seperti Putra Mahkota.”

“Putra Mahkota sangat tampan, berwibawa, dan sangat perhatian. Aku iri pada Putri Cassandra!”

Jezgar melirik ke arah tamu-tamu lain, menyadari perhatian yang mereka berikan. Dengan lembut, ia berkata, “Nikmatilah malammu, Cassa. Ini adalah harimu, jangan ragu untuk bersenang-senang.”

Cassa mengangguk, “Terima kasih, Kak.”

Setelah Jezgar pergi untuk berbincang dengan bangsawan lain, Cassa memutuskan menuju meja makanan. Hidangan yang disiapkan istana malam itu adalah yang terbaik dari seluruh kekaisaran, roti dengan mentega truffle, daging panggang yang empuk, salad segar dengan saus unik, dan aneka manisan yang menggoda.

Cassa mengambil sepiring kecil manisan berlapis cokelat dan buah-buahan,“Enak sekali,” gumamnya sambil tersenyum kecil, menikmati rasanya. Beberapa tamu mencoba mengajaknya berbincang, menanyakan tentang sihirnya atau hanya sekadar memuji penampilannya.

Namun, suasana berubah ketika musik dansa dimulai. Para pria muda dari keluarga bangsawan, yang sebelumnya hanya mengamati dari jauh, mulai mengumpulkan keberanian untuk mendekatinya.

“Putri Cassa, apakah saya boleh meminta Anda berdansa?” tanya seorang bangsawan muda dengan suara gemetar, membungkuk gentle.

“Oh… eum…” Cassa menatapnya bingung, lalu melirik pria lain yang juga sudah mendekat. Beberapa pria lain bahkan tampak bersiap menawarkan tangan mereka.

Cassa mulai merasa tertekan. Ia menoleh mencari bantuan, dan matanya bertemu dengan Jezgar, yang berdiri tidak jauh. Kakaknya mengangkat alis, siap untuk mendekat jika dibutuhkan. Namun, sebelum ia ingin melangkah, seorang penjaga masuk dan mengumumkan dengan suara lantang:

“Duke Alaric Stefanus Hexton dari Aneila telah tiba!”

Semua mata langsung tertuju ke pintu aula, di mana seorang pria tampan melangkah masuk dengan penuh percaya diri. Alaric mengenakan jas biru gelap yang serasi dengan gaun Cassa, dihiasi bordir emas di bagian kerah dan pergelangan tangan. Rambutnya tertata sempurna, dan matanya memancarkan ketenangan yang memikat.

“Kenapa bangsawan dari Aneila ada di sini?”

“Bukankah dia lelaki yang meiliki gelar Raja Perang? Duke mengejamkan katanya!”

“Dia tampak begitu mempesona!”

Cassa membeku di tempatnya, matanya melebar karena terkejut. Di sebelahnya, Jezgar juga tampak bingung. “Apa yang dilakukan lelaki itu di sini?” gumamnya pelan.

Namun, Alaric tampak tidak peduli dengan semua perhatian yang menyorotinya. Langkahnya tegas menuju Cassa, melewati para pria yang sebelumnya berusaha mengajaknya berdansa. Tanpa ragu, ia berlutut di depan Cassa, mengulurkan tangannya dengan anggun.

“Cassie,” katanya dengan nada rendah namun terdengar jelas, “Maukah kamu berdansa denganku malam ini?”

Cassa masih terdiam, wajahnya memerah karena perlakuan mendadak dari pria itu. Semua tamu di aula menatap mereka, menunggu jawaban sang Putri.

...— Bersambung —...

1
okiikk_art
done ya kakk, makasih
okiikk_art
malu gak sih?
rosemarie: wkwk jelas sih
total 1 replies
okiikk_art
kasihan..
okiikk_art
apa ni udah berantem aja/Sob/
Yandj
Bagus ceritanya, q suka. Cassaric harus berlayar trs, gak sabar kelanjutannya q
rudohere
semangat terus kak🤗🤗
rosemarie: thank youu kaaa/Hey/ uda up nii hehe!
total 1 replies
rudohere
semangat nulisnya kaka😆 aku baca tulisann kaka nggak bisa berhenti nyengir, alaric ama cassa lucu banget 😁😁
rosemarie: hehehe, makasii banyak cantikk/Awkward/ ya kan ya kann, cassaric lucu banget sampe gregetan/Scowl/
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir,ayok mampir juga di novel ku jika berkenan 😊😊
rosemarie: makasii kak/Rose/ okaii, aku mampir!
total 1 replies
chipsz🌙
hai kak, aku dah mampir 🥰✨ temenan yukkk
chipsz🌙: hayukkk kakk🥰🥰🥰
rosemarie: wiihh, makasi suda mampir kaa/Drool/ bolee bolee, saling follow gituu kan?? nnti ngobrol bareng? /Doge/
total 2 replies
Sety_Sweet
mampir, salken ya ka
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
rosemarie: okaii ka sky, makasii suda mampir. nice to meet you too!! /Smirk//Heart/
total 2 replies
Atik Laros
udah mampir nih Thor... semangat terus ya
rosemarie: wiihh okeii kaa, makasi suda mampir loh ya/Smile//Rose/ happy holiday!
total 1 replies
yanah~
semangat kak 🤗💪
rosemarie: ih makasi banyak kak huhuhu/Sob//Heart//Heart/
total 1 replies
yanah~
ditunggu lanjutannya kak 🤗💪
rosemarie: siapp, ditunggu ya ka/Determined/
total 1 replies
¶•~″♪♪♪″~•¶
aku sudah mampir yaa/Applaud//Applaud/
¶•~″♪♪♪″~•¶: ya sama2 juga kk/Smile/
rosemarie: wii, makasi banya kaka/Hey//Heart/
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
mampir berkunjung 🙏
💫0m@~ga0eL🔱: iya, sama-sama ❤️
rosemarie: tengkyuu uda mampir looh, kakk /Hunger//Heart/
total 2 replies
rosemarie
ayo ayo tinggalkan jejak kalian disinii, jangan lupa buat beri dukungan ke aku ya!! /Bye-Bye/ terima kasi banya! /Kiss//Rose/
michiie
aku sudaa mampir yaa/Kiss/
rosemarie: duu duu, okei ka/Slight/ makasi banya loh yaa mwah /Kiss//Kiss/
total 1 replies
Dian
Lanjut thor semangat 💪🏻💕 yuk saling suport mampir jg ke karya aku “two times one love”❤️
rosemarie: wiih siapp ka, siap ka/Angry/ terima kasi banyaa loh yaa! /Hey//Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!