Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendadak Nikah
Keluarga besar Darwis menyambut bahagia kabar ini.Oma Raya sudah ngebet banget pengen punya cucu.sudah sejak lama mereka meminta Davin untuk segera menikah.dan jika sampai akhir tahun ,cucu nya ini belum juga mendapatkan pendamping hidup.Oma Raya sudah berencana hendak menjodohkan Davin dengan cucu dari teman arisan nya.tragedi malam itu akhirnya berhasil menyelamatkan Davin dari yang nama nya perjodohan.
Sore hari, setelah selesai berbicara dengan Pak Ruli.Davin memilih pulang terlebih dahulu ke rumah orang tua nya.untuk urusan mengurus surat menyurat sudah di ambil alih oleh Papa beserta asisten handal nya itu.
Davin benar-benar mengutuk teman-teman nya yang sudah sengaja membiarkan nya sampai mabuk parah.ke depan nya Davin akan berpikir ulang untuk menyentuh minuman haram itu lagi.
" Masam banget wajah calon pengantin?"goda Sasa adik perempuan nya.Davin menyelonong masuk tak berniat menggubris kata-kata yang keluar dari mulut adik nya.dia bahkan tidak perduli seberapa lelah nya orang-orang yang sedang menyiapkan pernikahan nya.
" Jangan lupa Bang! Berhenti lah mencintai Tante-tante itu,kasihan calon istri sama anak Abang." teriak Sasa lagi karena sudah mengetahui kalau Abang nya jatuh cinta kepada seorang wanita yang lebih tua dari usianya.
" Diam Sasa." bentak Davin kesal tetapi Sasa malah tertawa keras.
Ya sesuai kesepakatan,Malam ini juga Davin akan menikahi Mala.hanya sekedar ijab kabul saja,itu pun hanya di hadiri oleh pihak keluarga inti.alasan nya ya karena Mala yang masih harus istirahat total.masalah pesta pernikahan akan mereka bicarakan nanti yang penting pernikahan ini sah di mata hukum dan agama.
Davin membuka galeri ponsel nya,foto wanita idaman nya masih tersimpan rapi di dalam sana.Davin sama sekali tidak berniat untuk memusnahkan gambar wanita yang di ambil nya secara sembunyi-sembunyi.walaupun mereka tak bisa bersatu tetapi Davin berjanji akan selalu menyimpan rasa cinta nya untuk wanita tersebut.
" Semoga Kamu bahagia dengan jalan hidup mu,Aku akan selalu mengagumi mu di setiap helaan nafas ku." gumam nya dan lama kelamaan malah tertidur pulas di atas sofa dengan layar ponsel yang masih menyala.
" Desi..." Davin sampai mengigau sangking kepikiran nya kepada wanita idaman nya itu.beruntung tak ada orang lain di sana .jadi aman lah rahasia Davin.
Di dalam ruang perawatan VVIP.saat ini Mala sedang di rias oleh MUA ternama.walaupun ijab kabul nya di lakukan di rumah sakit.tetapi soal penampilan tetap harus terjaga.Maisya lah yang mengurus semua nya.bahkan di pojok ruangan ini sudah penuh oleh berbagai macam makanan enak.kebaya yang akan di pakai oleh Mala pun di pesan khusus dari seorang desainer ternama yang sudah menjadi langganan keluarga Darwis.
Mala terpaksa menerima pernikahan ini, sampai sekarang dia belum juga bertemu dengan calon suami nya.entah benar pria malam itu yang akan menikahi nya atau tidak.Mala masih tidak mengerti dengan situasi yang sedang terjadi.yang dia tahu dia hanya tidak ingin membuat orang tua nya kembali kecewa untuk kedua kalinya jika sampai dia menolak pernikahan super mendadak ini.
" Cantik sekali menantu Mama." Maisya masuk ke dalam ruangan Mala di ikuti juga oleh Sasa.
" Terimakasih Tante." balas Mala tak bersemangat.
" Jangan panggil Tante lagi dong, panggil Mama aja ya." pinta Maisya lembut.
Mala mengangguk pelan,lidah nya masih belum terbiasa memanggil Maisya dengan sebutan itu.apalagi mereka baru hitungan jam bertemu dan berkenalan sampai sedekat ini.
Sasa yang super cerewet dan aktif langsung maju memperkenalkan diri nya kepada calon kakak ipar nya dan juga Bunda Endah.setiap kata yang keluar dari mulut Sasa mampu membuat Mala tersenyum tipis.
" Davin punya dua adik, Sasa adalah anak bungsu dan kembaran nya bernama Rayyan.nanti Mama kenalkan Kamu sama adek ipar mu yang satu lagi." Bunda Endah menatap haru ke arah putri nya.seperti nya hidup putri nya akan sangat berwarna dan penuh kejutan.beruntung sekali Mala mendapatkan mertua dan ipar yang begitu baik dan sangat menerima kehadiran nya.
" Oma Raya dan Opa Darwis tidak bisa datang ke sini.mereka masih berada di paris.mereka hanya titip salam untuk mu,kado nya akan menyusul." kekeh Maisya.pernikahan yang di gelar secara mendadak membuat Oma dan Opa Davin tidak bisa ikut menemani cucu kesayangan mereka.tapi mereka berjanji akan segera pulang ke tanah air agar bisa berkenalan langsung dengan istri dari Davin.
Tepat pada pukul tujuh malam.Davin bersama sejumlah pria akhirnya masuk ke dalam ruangan VVIP ini,Pak penghulu dan juga Pak Ruli ikut dalam rombongan itu.
Davin yang melihat Mala dari kejauhan .sempat tertegun melihat penampilan calon istri nya itu.
Ia malah membandingkan wajah Mala yang sekarang dengan gambar yang ada di rekaman Cctv.
" Ternyata dia memang masih sangat muda." gumam Davin masih menatap Mala,tapi orang yang di tatap malah sengaja menunduk kan kepala nya.
Sebelum acara di mulai,Maisya menyuruh Davin untuk mengajak berbicara Mala yang belum boleh turun dari tempat tidur.sedangkan yang lain nya sedikit menjauh agar tidak mendengar pembicaraan antara Davin dan juga Mala.
" Maaf ! Malam itu kita sama-sama tidak sadar,Aku akan bertanggung jawab terhadap Kamu dan anak yang sedang tumbuh dalam rahim mu.Kamu masih boleh melanjutkan pendidikan.tapi nanti setelah anak ku lahir." Mala menatap tajam Davin.tampan sih ,tapi kata-kata yang keluar dari mulut Davin sungguh membuat kuping nya terasa sakit.
Enak saja pria itu mengatakan anak ku, padahal beberapa hari belakangan Mala lah yang paling tersiksa dengan kehamilan nya ini.baru pertama kali bertemu tapi sudah mulai ada tanda-tanda permusuhan.
" Kalau bisa... Tolong bilang sama Mama dan orang tua mu agar pesta pernikahannya tak perlu di lakukan.Kamu pasti masih belum bisa menerima pernikahan ini kan?" ujar Davin lagi.alasan Davin mengatakan itu agar berita pernikahan nya ini tak sampai ke telinga wanita idaman nya itu.
Jika Davin yang meminta pasti Maisya akan menolaknya dan malah mengomelinya sepuluh hari sepuluh malam.beda hal nya jika Mala yang meminta, pasti langsung di kabul kan oleh Mama nya itu.
" Sekalian aja nggak usah pakai acara ijab kabul, lebih baik Kamu cari obat yang bisa membantu Aku terbebas dari pernikahan ini." ketus Mala kepalang sakit hati kepada Davin.
Jika wanita lain yang mendapatkan Davin, pasti wanita itu akan berteriak histeris.namun tidak dengan Mala.dia memang menyukai pria tampan tapi tidak judes dan dingin seperti pria ini.
"Menikah? Ini mah cerita nya Kisah hidup ku sedingin wajah suami ku."
" Jangan berani-berani melakukan itu semua! Aku tidak akan membiarkan ide gila mu itu terjadi." kata Davin bergantian menatap tajam Mala.
Mala mengangkat bahu nya, melihat wajah Davin yang sangat menyeramkan seperti tadi.Mala malah semakin takut untuk melanjutkan rencana pernikahan ini.
"Kita tidak punya banyak waktu lagi, bagaimana bisa Aku menikah dengan pria seperti mu.secara mendadak pula.Aku bahkan belum siap dengan semua ini." ujar Mala menatap kosong ke arah bunda dan juga Ayah nya.
Sebuah ide tiba-tiba terlintas di kepala nya, bagaimana kalau anak nya nanti masuk ke kartu keluarga orang tua nya saja.jadi pernikahan ini tak perlu di lakukan dan dia bisa terhindar dari pria dingin dan kasar seperti Davin.
Tidak! Orang tua nya pasti tidak akan setuju dengan ide nya ini.Mala mendesah gusar memilih mengabaikan Davin yang masih berdiri di samping nya.
"Sudah jangan pernah berpikiran akan melenyapkan anak ku lagi,Aku akan memenuhi tanggung jawab ku atas hidup mu dan pesta pernikahan nya akan tetap di laksanakan sesuai dengan tanggal yang sudah di tetapkan oleh Mama."kata Davin mengalah.jika sampai anak nya hilang,Davin lah yang akan menjadi tersangka utama nya.Davin belum siap kalau harus hidup di jalanan tanpa bantuan kedua orang tua nya.
" Tapi menikah itu untuk sekali seumur hidup, dalam keluarga ku tak ada yang nama nya perceraian.walaupun hidup kami sederhana tetapi kami selalu harmonis.bagaimana mungkin Aku menikahi pria yang tidak aku kenal.mendadak pula."Mala masih tak percaya jika harus menikah secepat ini.Davin memang lah pria yang bersama nya malam itu.karena Mala selalu ingat dengan wajah Davin .
" Kita akan saling mengenal satu sama lain.sudah jangan banyak protes lagi." Davin tak lagi berniat mendebat Mala yang dia anggap masih begitu labil.
Menghadapi Mala sama saja ketika Davin menghadapi adik perempuan nya karena memang jarak antara Mala dan kedua adik nya hanya terpaut satu tahun saja.mengenai bisa nya dia menjadi seorang suami yang baik dan bertanggung jawab akan dia pikir kan nanti.yang penting Mala resmi menjadi istri nya agar dia bisa ikut andil menjaga calon anaknya yang tidak berdosa itu.
Pernikahan itu akhirnya terjadi juga,usai acara Mala memilih tetap bersantai di atas tempat tidur dengan di temani oleh Sasa.kedua wanita ini terlihat sangat akrab sekali.Davin bergidik ngeri takut Sasa membocorkan rahasia nya kepada Mala serta kedua orang tua nya.detik itu juga tamat lah riwayat Davin karena semua orang pasti akan memihak kepada Mala.
" Gila, bisa-bisa nya aku menikah dengan pria asing,mana udah tekdung begini lagi." kata Mala lirih dan mampu membuat Sasa tertawa terpingkal-pingkal.
" Kakak harus bisa menaklukkan hati Bang Davin, nanti Aku bantu deh." seru Sasa yang juga ingin Abang nya melupakan wanita yang biasa dia panggil Tante itu.
" Malas lah Sa! Biar aja kayak gini.Aku lagi nggak mood War." Mala mencomot keripik pisang dari dalam plastik.hanya makanan ini yang bisa lolos di tenggorokan nya meskipun tidak bikin kenyang tetapi cukup lah sebagai sumber energi nya menghadapi kenyataan yang cukup menarik ini.
" Hahaha...Jangan nyesal ya Kalau nanti Abang di ambil wanita lain,di luar sana pelakor udah kayak semut loh Kak." Sasa malah mengompori kakak ipar nya,namun sayang nya Mala sama sekali tidak tertarik untuk melakukan nya.
Karena kelelahan mengobrol dan jam pun sudah menunjukkan pukul sebelas malam,Mala dan Sasa akhirnya tertidur pulas di atas ranjang yang sama.beruntung tempat tidur ini sangat luas jadi lebih dari cukup untuk menampung kedua wanita muda ini.
Mala seperti nya kelelahan,bukan hanya hati tetapi jiwa dan raga nya juga ikut lelah.
Semua orang hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan kedua wanita muda ini,mau membangun kan juga tidak tega.alhasil malam pertama malah Mala habiskan bersama adik ipar nya.sementara Davin memilih tidur di atas sofa.
Bersambung
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.