Seorang pekerja kantoran bernama Satoru Kamizawa yang kini berumur 32 tahunsudah menjalani hidupnya dalam pekerjaan nya selama 7 tahun lamanya,rasa bosan dan lelah mulai muncul dalam dirinya.
Akibat kekelahan karena sering lembur dalam bekerja,dirinya kemudian tertidur dalam lelapnya malam hari,namun sekaligus dia menutup hidupnya...
Kemudian saat dia membuka matanya lagi,dia terlahir di tubuh bayi yang baru saja lahir dari rahim seorang ibu,dan dirinya menjalani kehidupan keduanya sebagai seorang gadis.
Kehidupan keduanya terasa begitu indah ketika dia hidup di dunia lain dengan peradaban yang masih kuno,namun terdapat hal menakjubkan dalam dunia itu...
Benar..itu adalah sihir,keluarganya adalah keluarga miskin yang berkecukupan,dia hidup dengan dua saudara nya,yaitu seorang adik perempuan dan seorang kakak perempuan.
Hiudpnya berjalan dengan baik,hingga dirinya di berkati sihir yang membuatnya harus masuk ke dalam akademi sihir,dan memulai pengalaman hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.6 "Semangat Kakak"
"huh,kalian sudha mendengar nya dari Dafv bukan?,cepat serahkan putrimu dengan begitu kami akan pergi" ucap Asward dengan wajah kesal
Drona sedikit termenung,keinginan nya untuk menolak begitu besar,tapi Airi kemudian membelai tangan Drona dnegan lembut,sambil berkata "ayah...keputusan ayah menentukan semuanya,pikirkan baik baik"
Saat itu Drona teringat akan tanggung jawab nya sebagai tulang punggung keluarga,walaupun sangat berat hati untuk mengatakan nya,Drona terpaksa mengikuti perkataan Asward "baiklah,tolong jaga Anneta baik baik" ucap nya sambil menggertakan gigi
"ya ya,ku beri kalian waktu 1 jam untuk mengemas barang,cepat!" ujar Asward,kemudian Drona mulai berdiri dengan tangan yang hanya tersisa satu
Drona lalu masuk ke dalam rumah "sayang! apa yang terjadi?" tanya Anne,tapi setelah melihat tangan Drona Anne terkejut setengah mati
"s-sayang,a-apa yang terjadi dengan tangan mu?" Drona tidak menjawab Anne,namun dia mendekat dan memeluk Anne dengan tangan kanan nya,dan berkata dengan suara lembut "tidak apa apa,hanya tergores sedikit" Anne pun menangis sejadi jadinya di pelukan Drona
setelah itu Drona mulai berjalan ke arah Anneta dan memegangi pundak nya "Anneta...maafkan ayah,tapi kamu harus pergi dari sini" ucapnya
Anne pun bingung dengan perkataan Drona "tunggu,sayang apa maksudmu?,apa kamu mengusir Anneta?,dia anak kita!" katanya yang seakan tidak setuju
"aku tau itu!,tapi aku bisa apa?,ini peraturan dari kerajaan langsung,anak yang mengalami kelainan,harus di bawa pergi ke akademi sihir" ucap Drona dengan wajah tidak tega
"kelainan?" wajah Anne tampak bingung "apa maksudmu kelainan?" tanya Anne sambil menggoyang tubuh Drona
"mama,biar ku jelaskan" kata Airi dengan raut wajah serius
Drona dan Anne pun terdiam sambil menatap Airi "para bangsawan selalu lahir dengan berkat kepemilikan sihir di tubuh mereka,dan rakyat jelata hampir tidak mungkin,tapi bagi mereka yang spesial,akan mendapat kepemilikan sihir,merekalah rakyat jelata yang bisa menggunakan sihir,yaitu kelainan"
Wajah Drona dan Anne tampak terkejut karena anak kecil seperti Airi yang memiliki pengetahuan luas "Airi kamu tau darimana itu?" tanya Drona
Airi hanya diam sambil menunjuk rak buku yang berisi beberapa buku tebal "kamu baca itu dari buku?" tanya Drona seakan tidak percaya seorang anak berumur 7 tahun membaca buku setebal kamus
Airi mengangguk "jadi Anneta harus pergi bersama para bangsawan?" tanya Anne dengan wajah resah
Drona pun mengangguk dengan wajah berat hati,Anneta yang mendengar hal itu hanya tersenyum menutupi kesedihan nya
"mama ayah,tidak apa apa,aku pasti bisa bertahan" kata Anneta sambil memegangi tangan Drona dan Anne yang seperti sedang menenangkan orang tua nya
Anne dan Drona tersenyum melihat anak mereka yang tampak nya tidak masalah "terimakasih Anneta,ayah mohon tetap semangat lah,dan jangan lupa dengan adik adik mu" kata Drona sambil memeluk Anneta
tapi Airi melihat perpisahan yang mengharukan itu dengan wajah sedih,dirinya sangat tau wajah Anneta yang seakan terpaksa tersenyum
kemudian Drona dan Anne mulai mengemasi barang barang untuk Anneta,kemudian Airi menghampiri Anneta "kak..." panggil nya
Anneta menoleh ke Airi sambil bertanya dengan suara lembut dan mengelus pipi Airi "kenapa Airi?" Airi dengan tiba tiba memeluk Anneta yang membuat Anneta sedikit terkejut "ada apa?" tanya nya
Airi hanya memeluk Anneta dengan erat,saat itu kesedihan Anneta mulai tak terbendung "hiks...maaf aku malah menangis" gumam nya sambil terus mengusap air matanya yang tak berhenti mengalir
"padahal aku ingin berpisah sambil tersenyum..tapi kenapa aku menangis ya?" Anneta terus memaksa wajahnya untuk tersenyum,tapi senyuman itu memudar menjadi tangisan kesedihan
Drona dan Anne hanya terdiam melihat kejadian mengharukan itu...
Tak lama,Anneta pun keluar rumah membawa tas yang berisi baju dan kebutuhan lain nya,Drona dan Anne melambai pada Anneta yang mulai berjaoan ke dalam kereta bangsawan itu...
Airi hanya memperhatikan Anneta yang perlahan pergi dengan wajah sedih...
"tidak apa apa,tidak perlu sedih...suatu saat kita akan bertemu lagi" batin Airi yang menghibur dirinya sendiri dari rasa sedih
"kalau begitu selamat tinggal rakyat jelata" ucap Asward dengan nada yang sangat angkuh sambil memutar balikan kudanya dan pergi bersama kereta kuda dan pasukan yang ia bawa
Anne memeluk Drona sambil menangis,Aina menggandeng tangan Airi karena tidak tau apa apa "kakak...pergi kemana?" tanya Aina
Airi pun mengelus kepala Aina dengan lembut,kemudian dia berjongkok di depan Aina sambil berkata padanya "kakak sedang pergi untuk urusan nya,dan kita mungkin akan sangat lama"
mendengar kakaknya pergi Aina sedikit sedih,dan bertanya dengan polos "apa kakak meninggalkan kita?" tanya nya dengan mata yang berlinang air mata
Airi tersenyum lembut ada Aina sambil mengelus pipinya "tidak,kakak pergi untuk melindungi kita,karena itu kita harus menyemangati kakak,dan pasti...suatu saat kita akan bertemu dengan kakak lagi,jadi tidak perlu sedih,karena ketika kakak pergi kehangatan yang dia berikan akan selalu menghangatkan kita" kata Airi sambil memeluk Aina karena tidak ingin adiknya melihat dirinya yang menhan tangis
"begitu...KAKAK SEMANGAT!?" teriak Aina yang salah mengartikan arti 'semangat" yang di maksudkan Airi,dan dengan polos nya menyemangati Anneta
Aina melambai pada kereta kuda yang di naiki Anneta dengan senyuman lebar nya "Aina..." Airi terkejut dengan apa yang di lakukan Aina,tapi perasaan sedihnya seakan sirna melihat adik kecilnya yang memberikan kehangatan di tengah perpisahan yang sedih ini...
"kan kak Airi bilang buat menyemangati kak Anneta kan?" ucap nya dengan polos,Airi hanya tersenyum sambil mengelus kepala Aina dan berkata "ya...kamu memahami kak Airi ya"
dua bersaudari itu pun saling tersenyum dan kedua orang tua mereka sedikit senang melihat tidak ada kesedihan di keluarga mereka lagi...
"tidak...tidak akan ada kesedihan,karena aku akan melindungi keluargaku" gumam Airi dengan sorot mata yang sangat tajam ke arah Asward
di sisi lain,Dafv yang sedari tadi masih mengawasi mereka untuk berjaga jaga merasakan hawa membunuh yang sangat kuat "ap!,darimana asalnya hawa membunuh ini?!" batin nya sambil menengok kanan kiri
Dan saat Dafv menoleh ke arah di mana hawa membunuh itu berasal dia melihat Airi yang terlihat sangat marah dan sorot matanya yang terus menatap Asward
"hei hei...itu tidak mungkin kan?,bagaimana mungkin seorang anak kecil..." gumam nya yang seakan tidak percaya dengan kengerian yang di tunjukan oleh Airi di umurnya yang masih 7 tahun
"hahaha..." Dafv tertawa kecil dengan semirik senyum di wajahnya "aku benar benar menemukan permata yang sangat terang" gumam nya dengan wajah yang tampak sangat senang
Bersambung
1:1.000 itu udah kerasa sihir itu hampir gak ada. ini 10× nya, kemungkinan musuh Airi kedepan banyak yang menggunakan senjata dari pada sihir tapi kalau author berhendak ke depannya saya kurang tau _•