PRIA BAYARAN ITU TERNYATA CEO2

" jika kalian berani melepaskan gadis ini maka jangan menyalahkan saya jika seandainya om Antonio akan mengirim kalian ke divisi lain yang berada dipedalaman "  ucap Jeriko sambil menunjuk pada para polisi tersebut, sementara Rendi dia memang tidak takut, dia hanya memperhatikan sekitar saja.

" memangnya kenapa kalau gadis ini bebas, kalau dia tidak bersalah tentu saja dia akan bebas " ucap Galang

" memangnya dia punya uang untuk mengganti rugi, akibat pukulan dia terhadap adikku, liat adikku yang begitu cantik jadi begini, ini harus di operasi plastic biar wajahnya kembali cantik " ucap Jeriko, sementara Rina hanya memutar bola mata nya keatas.

" kamu pikir aku tidak sanggup untuk membayarnya, jangankan hanya operasi plastic bahkan rumah sakit nya pun aku sanggup membeli ny " ucap Galang dengan berang.

" huh... sombong cuma jadi pegawai biasa saja berani belagu, kamu tidak tahu siapa saya hah.. saya ini seorang jaksa yang sering menangani kasus  seperti ini, kamu pikir aku akan membiarkan kasus ini, aku akan membawa kasus ini kepengadilan " berang Jeriko.

" silahkan bawa kepengadilan tapi jangan harap aku akan beri keringanan, aku juga akan menuntut balik adikmu itu atas pasal pencemaran nama baik dan perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap pacarku " ucap Galang dengan lantang, sang jaksa tak terima dia hendak berkata kembali namun Nayla dan Saga keburu masuk, sang jaksa tentu saja mengenali Saga, dia tak menyangka kalau pengusaha sibuk seperti dia bisa datang ke kantor polisi kecil seperti ini, apakah dia ada masalah hukum, kalau iya maka dia akan mencalonkan diri sebagai pengacara nya.

" kalau tahu lu udah ada disini gua nggak usah repot repot datang kemari " ucap Saga sambil melakukan tos  kepalan tangan.

" lihat sayang aku udah bilang kita nggak usah kemari, dia pasti bakal datang buat nolongin pacarnya " ucap Saga kembali sambil menatap Nayla dengan lembut.

" iya ih Rin kamu bilang disini nggak ada siapa siapa " ucap Nayla dengan cemberut pada Rina.

" kenapa lu nggak ikhlas datang kemari dan nolongin gua, ya udah sana lu, lagian udah gua bilangin gua udah putus ama dia " ucap Rina nyolot.

" ihh ... nggak gitu juga Rin " ucap Nayla yang merasa tak enak.

" sudahi drama kalian, kita selesaikan kasus ini dipengadilan, dan buat kalian para polisi  saya akan laporan hal ini pada om Antonio, siap siaplah kalian akan segera dipindah tugaskan " ujar Jeriko sambil menunjuk pada polisi yang ada disana, agar saga melihatnya yang penuh wibawa dan dia akan terkesan padanya.

" tuan jangan seperti ini, semua nya bisa kita bicarakan baik baik tuan " ucap salah satu polisi dengan sedikit ketakutan.

" oh ya... kalian berani menahan adikku disini, seharusnya begitu laporan tentang adikku diterima, perempuan ini harusnya langsung dinyatakan bersalah dan tanpa  pembelaan darinya, hanya buang buang waktu saja " ucap Jeriko tersebut.

" siap siap saja kalian aku akan menelpon om Antonio sekarang juga "

" maksud kamu komisaris Jendral Antonio " ucap Saga yang mulai tertarik dengan apa yang dikatakan oleh jaksa gadungan tersebut.

" iya tuan.. beliau adalah om saya "

" Saga... lu rupanya ada disini?? " ucap seseorang yang baru saja datang arah belakang punggung Saga, dia adalah Tomi dan Lusi, begitu sampai Lusi menghampiri dan mencoba bertanya ada apa dengan semua ini, namun Rina memberi isyarat agar Lusi untuk diam sementara, dan Lusi pun menurut dan ikut menyimak.

" eh Tom... ini ada sodara lu, sapa dulu dah... " ucap Saga sambil menepuk pundak Tomi, sementara Tomi merasa kebingungan dengan ucapan Saga.

" sodara.. " cicit Tomi.

" iya sodara lu.. nih pengacara hebat ini katanya keponakan om Antonio " ucap Saga sambil menunjuk ke arah Jeriko, sementara Jeriko masih terlihat biasa bahkan dia merasa seperti akan memenangkan sebuah kasus.

" aku belum pernah melihat mu, memangnya kamu anak siapa, maksudnya kalau kamu memang keponakan om Antonio, berarti kita sepupu, hanya saja aku belum pernah melihatmu " ucap Tomi dengan santai, setelah dia paham dengan situasinya, Jeriko mendadak pucat dia pun menjadi gelagapan.

" itu... itu.. sebenarnya saya bukan keponakan om Antonio, tapi aku keponakan dari pihak tante Mirna " ucapnya dengan gugup.

" benarkah?? Tapi ibuku hanya punya satu sodara dan dia tidak punya anak, jadi bagaimana bisa dia punya ponakan?? "

" ituu.. kakak ipar dari tante Mirna kan punya ipar, dan dia sudah menikah, nah aku dari pihak keluarga dari iparnya, kakak iparnya tante Mirna " jelas Jeriko yang membuat Tomi kebingungan.

" sungguh hubungan yang rumit " ucap Saga sambil menepuk pundak Tomi.

" sachi seperti nya urusan kita sudah selesai lebih kita balik sekarang ya.. aku kangen.. " ucap Saga sambil menciumi lengan Nayla yang sedari tadi dia genggam. Nayla tidak menjawab dia hanya mengangguk, lalu dia menghampiri Rina lalu pamit, dan Rina pun mengijinkan.

" gua cabut dulu ya Lang, Rin, Lus,.. Tom gua serahin masalah ini sama lu " ucap Saga yang lalu merangkul pinggang Nayla dan keluar dari kantor polisi tersebut.

Tomi ini tidak seperti Saga ataupun Galang, dia tidak suka memperpanjang masalah, apalagi dengan keluarga, oleh karena itu kasus nya ditutup saja dan memilih jalur damai, walaupun masih kesal tapi tetap saja kedua belah pihak menerimanya, dan akhirnya mereka pun membubarkan diri.

Galang bermaksud untuk mengantar Rina, sekaligus ingin memperbaiki hubungan mereka namun Rina menolak, dia lebih memilih polisi Rendi dan meminta dia untuk mengantar nya pulang.

Sementara Lusi dan Tomi, mereka menuju kediaman Tomi karena ibunya Tomi memanggil mereka untuk makan malam bersama.

.

.

.

Tring.. Tring..

Sebuah pesan masuk dari ponsel Saga, dia melihat isi pesan tersebut dan langsung menyeringai.

" sudah kuduga.. " ucap Saga pelan, namun masih bisa didengar oleh Nayla, saat ini Nayla tengah rebahan dikursi belakang mobil, dengan Paha Saga sebagai alas untuk menunjang kepalanya. Begitu lembut dia membelai rambut Nayla.

" siapa?? " ucap Nayla sambil mendongkakkan kepalanya untuk melihat Saga.

" bukan siapa siapa nggak penting " ucap Saga sambil mengecup bibir Nayla sekilas, Nayla bangun dari rebahannya, dan tanpa diduga gadis itu langsung naik ke pangkuan Saga dan mencium bibir Saga dengan lembut selama beberpa menit, hal itu tentu saja membuat Saga senang, dia langsung merangkul pinggang Nayla agar tidak terjatuh dan dia juga membenarkan posisi duduknya dan juga Nayla,  agar gadis itu merasa nyaman, dan tak lupa juga dia menurunkan tirai pembatas antara supir dan penumpang belakang, agar mereka tidak melihat adegan ciuman mereka.

" dasar gadis nakal mulai berani ya.. " ucap Saga pelan sambil tersenyum senang, begitu mereka terlepas dari ciuman, lalu mereka pun berciuman kembali hingga akhirnya mereka sampai di apartemen Saga, dan mereka melanjutkan kisah kasih asmara mereka.

♡♡♡♡♡

Isi pesan yang diterima Saga dari orang kepercayaannya.

" bagaimana hasilnya?? "

" tuan Tomi lebih memilih jalur damai, mengingat ada hubungan keluarga dengan Jeriko "

" sudah kuduga "