Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diobati Olin
Jambi, 6 November 2024
Olin cake & bakery...
Hiro mangut-mangut mendengar bisikan Kevin karena ia juga berpikiran yang sama seperti Kevin.
"Mom, sepertinya luka Harley sangat parah karena tadi Hiro lihat dia kesakitan sambil pegang perutnya," adu Hiro pada sang Ibu.
"Apa???" ucap Olin setengah berteriak dan perlahan melepaskan pelukannya pada Harry.
Ada rasa tidak rela di hati Harry saat pelukan Olin terlepas, tetapi ia tidak mampu mengatakannya karena dirinya bukan siapa-siapa mereka terutama untuk Olin dan Hiro.
"Anak ganteng, bolehkah Mommy buka bajumu sedikit?" tanya Olin dengan begitu lembut.
"Harry, panggil Harry saja!" ucap Harry dengan suara serak sambil mengangkat sendiri baju seragamnya ke atas dada.
"Oh my god!!!" teriak Olin, Hiro dan Kevin bersamaan.
Hiro dan Kevin bahkan langsung berdiri saking kagetnya melihat perut Harry penuh dengan lebam merah kebiruan.
Teriakan ketiganya terdengar sampai keluar ruangan tersebut yang pintunya memang tidak ditutup oleh Galaxy. Galaxy yang datang bersama Lucas dan Aunty Alena bergegas masuk dengan wajah panik.
"Ada apa, ada apa? Kenapa kalian berteriak?" tanya Aunty Alena dengan wajah ikutan panik.
Matanya langsung tertuju dengan Harry yang duduk di sofa dengan baju seragamnya terangkat hingga ke dada.
"Oh my god roti sobek yang diolesi selai stroberi dan blueberry!" pekik wanita rambut keriting menatap perut Harry dengan tatapan penuh minat.
Bugh
Sebuah bantal sofa melayang kearah wanita bernama Alena yang ditangkap dengan cepat olehnya dengan wajah cengengesan.
"Gak usah lebay! Berikan kotak P3K nya Gal, biar Mommy obati dulu memarnya Harry!" omel Olin menatap judes asisten pribadinya itu sembari menadahkan tangannya.
Galaxy menaruh kotak P3K ke tangan Olin dan mengambil tempat duduk di samping Kevin.
"Mom, baskomnya aku letakkan di sini ya?" ucap Lucas dengan dijawab anggukan kepala Olin.
Ia juga mengambil tempat duduk di samping Galaxy dan ikutan meringis saat melihat Harry meringis kesakitan saat perutnya di sentuh Olin.
"Mom, apa lebih baik kita bawa ke rumah sakit aja karena lebamnya lumayan banyak?" tanya Hiro yang entah kenapa menjadi kasihan dan peduli pada Harry.
"Iya, Mom! Aku aja ikutan meringis seakan-akan aku yang mengalaminya! Kalau di bawa ke rumah sakit kan kita jadi tahu apa ini cuma memar aja atau ada organ dalam yang juga terkena dampaknya," sahut Lucas juga ikut menambahkan ucapan Hiro.
"No, aku tidak mau ke rumah sakit! Cukup di olesi obat memar saja karena ini hanya luka luar yang beberapa hari akan hilang!" tolak Harry dengan susah payah membuka mulutnya yang terasa kebas dan nyeri.
"Apa yang dikatakan Hiro dan Lucas memang benar, Harry! Tetapi kalau kamu menolak Mommy tidak bisa memaksa, asalkan kamu tidak apa-apa Mommy rawat seadanya," ucap Olin yang mengerti dan tidak memaksa membawa Harry ke rumah sakit.
"Thank you, Mom!" jawab Harry dengan lirih.
Alena yang masih terkagum-kagum dengan roti sobek Harry hanya menatap remaja itu dengan tatapan penuh pujaan. Olin yang menyadari arah tatapan asisten pribadinya itu memutar bola matanya dengan malas.
"Itu anak piyik, Oneng! Biasa aja kali tuh mata ngeliatin nya!" omel Olin dengan ketus.
"Dih, iri bilang bestie! Lagian kan kapan lagi liatin roti sobek secara langsung dan gratis tanpa dipungut biaya sepersen pun," sungut Alena dengan bibir manyun lima senti.
"Ngomong lagi gue pites lu jadi bebek penyet!" ancam Olin sambil terus mengoles salep memar di sekitar perut Harry.
Alena merenggut sebel yang mana membuat keempat remaja kecuali Harry mengulum senyum menahan tawa melihat Aunty Alena lagi-lagi tidak bisa membantah perkataan Olin.
"Oh my baby sweetie! Cowok ganteng dari mana ini datang langsung pamer perut seksoy yang membuat rahim eike menghangat!" pekik seseorang yang tiba-tiba memasuki ruangan pribadi Olin dengan suaranya yang mendayu-dayu.
Bugh
"Berisik, Juna!" teriak Olin dengan tangan kiri yang nganggur melempari laki-laki kemayu yang datang dengan bantalan sofa.
Sama seperti Alena, pria kemayu itu mendengkus kesal mendengar suara Olin yang menyebut nama aslinya.
Pria kemayu yang biasa dipanggil Miss Jena mengambil tempat duduk di samping Lucas dengan menatap sinis Olin yang duduk memunggungi mereka semuanya.
"Itu siapa, Bro? Baru lihat Miss tuh Bule tampan?" tanya Miss Jena pada Lucas.
"Teman baru kami, Miss! Namanya Harry, pindahan dari Bali!" Kevin yang menjawabnya.
"Ow, cakep amat namanya kayak orangnya! Walaupun bonyok kayak buah Nangka jatuh dari pohon, muka tampannya tetap kelihatan!" sahut Miss Jena dengan nada centilnya.
Galaxy dan Lucas cekikikan mendengar ucapan Miss Jena. Harry tidak mempedulikan omongan mereka yang tidak ia kenal dan menikmati perhatian Olin yang membuat remaja itu tidak ingin jauh dari wanita cantik tersebut.
🌺🌺🌺
Sementara itu di sebuah perusahaan yang baru saja berkembang, seorang pria Bule baru saja menandatangani kontrak dengan rekan bisnisnya yang mana mereka sepakat menjalin kerjasama antar dua perusahaan.
Kedua belah pihak saling berjabat tangan setelah sama menandatangani berkas-berkas kerjasama mereka.
"Terimakasih atas kerjasamanya, Mr Kane! Semoga kerjasama kita selalu terjalin dengan baik dan saling memberikan keuntungan yang banyak satu sama lainnya," ucap Raditya Suseno perwakilan PT Pelita Jaya sebelum mereka berpisah.
"Sama-sama, Tuan Suseno! Asisten saya akan mengantarkan Tuan ke bawah!" jawab Hades yang memakai nama tengahnya Kane di dunia bisnis.
Rudy asisten pribadi Hades dengan sopan mengantarkan rekan bisnis Bosnya ke lantai bawah dengan menggunakan lift khusus petinggi perusahaan termasuk rekan bisnis perusahaan. Hades juga berjalan menuju ruangan pribadinya yang mana ia tadi mengadakan pertemuan di ruangan meeting yang berada dua lantai dari ruangan pribadinya. Ia menggunakan lift khusus untuk dirinya yang hanya ia dan orang tertentu saja tahu lift tersebut.
Baru saja menduduki kursi panasnya, ponsel Hades berbunyi dengan nyaring.
"Ada apa Jhonny?" tanya Hades dengan dingin.
Keningnya berkerut mendengar jawaban dari seberang sana. Ia diam dan mendengarkan laporan pengawal bayangan yang ia tugaskan untuk menjaga dan mengawasi Harry dari kejauhan.
"Baiklah, terus cari keberadaan putraku dan laporkan setiap setengah jam sekali!" ucapnya dengan nada yang sama.
Hades mematikan sambungan telepon tersebut dan memijit keningnya yang tiba-tiba pusing dengan laporan bawahannya itu.
"Harry, Daddy tahu siapa dirimu! Daddy harap kau baik-baik saja dan menghubungi Daddy secepatnya," gumam pria matang itu dengan lirih.
Bersambung..