NovelToon NovelToon
Dendam Janda Pirang

Dendam Janda Pirang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sifa Kamila, memilih bercerai dari sang suami karena tidak mau diduakan. Ia pun pergi dari rumah yang dia huni bersama Aksa mantan suami selama dua tahun.

Sifa memilih merantau ke Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan kosmetik sebagai Office Girls. Mujur bagi janda cantik dan lugu itu, karena bos pemilik perusahaan mencintainya. Cinta semanis madu yang disuguhkan Felix, membuat Sifa terlena hingga salah jalan dan menyerahkan kehormatan yang seharusnya Sifa jaga. Hasil dari kesalahannya itu Sifa pun akhirnya mengandung.

"Cepat nikahi aku Mas" Sifa menangis sesegukan, karena Felix sengaja mengulur-ulur waktu.

"Aku menikahi kamu? Hahaha..." alih-alih menikahi Sifa, Felik justru berniat membunuh Sifa mendorong dari atas jembatan hingga jatuh ke dalam kali.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Sifa memencet remote televisi dengan kesal, tidak mau lagi menonton manusia raja ngibul seperti Felix. Lebih baik ia tidur memulihkan tenaga agar besok bisa kembali beraktivitas.

Seminggu kemudian tepatnya hari minggu, Alvin datang ke kost dengan pakaian rapi. Di taman halaman kost Sifa menyambut.

"Kamu makin cantik saja..." Alvin menguyek rambut Sifa. Sifa mundur menghindari Alvin.

"Jangan biasakan gobal Al, itu racun bagi sebagian wanita" Sifa tidak suka mendengar kata-kata itu lagi, lalu mengalihkan menyuruh Alvin duduk.

"Bukan gombal Sif, tapi aku berkata jujur" Alvin sungguh-sungguh.

"Hais, sudah aku katakan tak mau dengar" Sifa sudah enek dengan gombalan laki-laki. Dulu Aksa dan Felix juga berkata seperti itu tetapi habis manis sepah dibuang.

"Bagaimana usaha kamu Sif?" Alvin tahu bahwa Sifa tidak mau diajak romantis, lalu mengalihkan.

"Alhamdulillah Al" Sifa seketika berbinar-binar menceritakan minyak wangi buatanya banyak diminati para remaja. Membahas masalah ini lebih menyenangkan bagi Sifa, daripada tentang cinta yang kebanyakan palsu.

"Alhamdulillah... aku yakin, kamu kelak pasti akan menjadi pengusaha yang sukses, Sif" jujur Alvin. Walaupun perusahaannya pun membuat produk yang sama dengan Sifa, tetapi ia tidak menganggap Sifa menjadi saingan.

"Aamiin..." ucap Sifa lalu menatap penampilan Alvin baru menyadari bahwa pria itu menggunakan batik. "Kamu pakai batik Al? Mau kemana?" Sifa penasaran.

"Aku mau menghadiri undangan pernikahan rekan bisnis Sif, temani aku ya" pinta Alvin, inilah tujuan Alvin datang ke tempat ini selain rindu dengan Sifa.

"Siapa teman kamu Fin?" Sifa curiga jika Alvin akan datang ke pesta pernikahan Felix, karena hari ini tiba saatnya resepsi pernikahan pria yang Sifa benci itu.

"Felix Alfadio" Alvin menjawab.

Deg.

Benar saja feeling Sifa. "Nggak mau ah, yang diundang kan kamu Al. Lagi pula siapa aku? Berani datang ke pernikahan konglomerat" tolak Sifa, sebenarnya dia kasihan pada Alvin yang sudah jauh-jauh datang menjemput. Namun, Sifa muak bertemu manusia seperti Felix, apa lagi jika Felix sampai tahu jika Sifa masih hidup. Gagal sudah balas dendamnya.

"Jangan khawatir Sif, banyak kok yang tidak kenal Felix secara langsung" Alvin mengatakan para tamu undangan mengajak pasangan kekasih maupun suami istri tentu saja tidak semua mengenal Felix.

"Ya deh, tapi aku boleh mengenakan masker kan" Sifa akan menyembunyikan wajahnya.

"Tidak apa-apa Sifa, pakai saja" Alvin tidak mempermasalahkan, Sifa mau ia ajak jalan pun sudah senang. Selama di Indonesia jika mengajak jalan berdua, Sifa selalu menolak.

"Baiklah aku salin baju" Sifa kembali ke kamar memilih pakaian yang pantas untuk ke pesta. Tidak perlu muke up wajahnya sudah cantik, lagi pula tertutup masker.

Mereka pun berangkat ke gedung di mana pernikahan mewah pengusaha kelas atas dan seorang model pun berlangsung. Tiba di tempat, tamu undangan sudah ramai dan rata-rata berpakaian mewah. Karena kebanyakan tamu undangan berasal dari kalangan pengusaha dan juga artis-artis papan atas.

Saat sedang antri hendak bersalaman, Sifa memperhatikan Felix yang tidak berhentinya tertawa kepada tamunya. Sifa merasa jijik kepada pria yang dulu pernah menggetarkan hatinya itu, sekarang tidak lagi. Cinta yang dulu pernah Sifa puja kini berubah menjadi benci.

"Selamat menempuh hidup baru Bang Felix" ucap Alvin ketika sudah berada di hadapan mempelai. Sifa mengucap selamat kepada Dania sementara Alvin menjabat tangan Felix.

"Terimakasih Vin, kapan kamu menyusul" ucap Felix tidak menyadari bahwa bibir wanita dibalik masker komat kamit mengucap sumpah serapah.

"Doakan ya Fel" Alvin melirik Sifa tersenyum.

"Oho... calon istrimu sedang flu ya" seloroh Felix karena merasa aneh, tamu wanita yang lain sengaja memamerkan wajahnya, tetapi wanita yang bersama Alvin mengenakan masker. Jika Alvin tersenyum, wajah Sifa merah padam tanpa Felix tahu.

Alvin pun maju setelah berbasa-basi meninggalkan Felix. Kali ini giliran Sifa yang menjabat tangan Felix tanpa berkata-kata. Tanpa Felix sadari, sepatu Sifa pun numpang di atas sepatunya, lalu Sifa injak sekuat tenaga.

"Aaagghhh..." Felix pun berteriak lalu berjongkok memegangi kakinya. Sontak Felix menjadi perhatian banyak orang.

"Kenapa Mas?" Dania turut membungkuk memegang sepatu suaminya.

"Hai... kamu menginjak sepatu saya" Felix tidak menjawab pertanyaan Dania, tetapi justru berdiri mencari sosok wanita yang bersama Alvin, tetapi sudah tidak ada di sekitar tempat itu.

"Nggak ada orang Mas? Lagi pula tidak sengaja kali..." ucap Dania lembut.

Sementara itu di lobby gedung, Sifa tersenyum di balik masker. Rasanya ingin tertawa lepas jika bukan karena khawatir Alvin curiga. Aksi usilnya pun berhasil dan membuatnya puas.

"Kita jalan-jalan dulu ya Sif" Alvin yang sudah berada di samping mobil menyadarkan Sifa.

"Jangan sekarang ya Al" Sifa pun memberi alasan. Sebenarnya ia kasihan pada Alvin tetapi Sifa ada urusan lain yang lebih penting entah apa itu.

Alvin tidak mau memaksa kemudian mengantar Sifa pulang ke kost.

"Terimakasih Al" ucap Sifa ketika mau turun dari mobil Alvin.

"Sama-sama" Alvin pun melambaikan tangan.

Sifa memandangi Alvin yang sudah menjalankan mobilnya kemudian kembali ke kamar.

**************

Malam harinya, sepasang suami istri yang baru beberapa jam menikah kini tengah bersenda gurau di dalam kamar.

"Kita buka kado ya Mas" ucap wanita yang sudah mengenakan baju tipis hanya menutup buah dada itu turun dari ranjang. Buahnya pun membengkak karena tangan pria meremas-remas tidak sabar ingin melahab.

"Besok saja sayang..." Si pria sebenarnya sudah tidak tahan ingin segera perang ranjang, tetapi si istri masih menolak. Dia memberi alasan yang masuk akal, khawatir ada yang mengetuk pintu karena masih belum jam delapan malam. Mereka adalah Dania dan Felix. Felix memandangi setumpuk kado tentu sangat lama jika mereka buka sekarang.

"Penasaran Mas, ayo kita buka berdua supaya cepat" paksa Dania. Mereka membuka kado satu persatu. Diselingi tawa jika isi kado yang sekiranya ada kaitannya dengan baju malam, lingering misalnya.

"Ini kado kok serem amat ya Mas" Dania membolak balik kado yang di bungkus berbentuk pocong, dan bukan dengan kertas kado pada umumnya. Namun dengan kain kafan.

"Ada namanya tidak?" Felix ambil alih kado tersebut. Setelah meneliti tidak ada nama, kemudian membukanya.

"Aaagghhh..."

Brak!

Felix lembar kado ke tembok, kemudian melompat ke tempat tidur.

"Apa isi kadonya Mas?" Dania terkejut lalu berjalan ambil kado yang sudah keluar dari kain kafan. Kaos berwarna pink robek-robek nyaris hancur, dan celana panjang berwarna hitam pun sudah robek beberapa bagian.

"Kado macam apa ini Mas" Dania membawa kaos dan celana ke tempat tidur. Menepuk pundak Felix yang menyembunyikan wajahnya di atas bantal.

"Buang kado itu Nia" Felix berteriak. Ia ketakutan tidak mau melihat kado untuk yang kedua kali.

"Okay..." ucap Dania mengalah, tetapi banyak pertanyaan di benak. Mengapa ada orang yang memberi kado seperti itu kepadanya. Selain itu mengapa sang suami segitu takutnya dengan pakaian lama yang sudah robek-robek. Lupa bahwa ia hanya mengenakan lingering, Dania pun membawa kado keluar kamar.

Sementara di kamar, Felix merancau di tempat tidur. "Hantu Sifa gentayangan? Oh tidak..." Felix ingat ketika mendorong Sifa ke sungai baju tersebut yang Sifa pakai.

...~Bersambung~...

1
Dewi kunti
harus jujur sifa
Vajar Tri
sudah saat nya kamu jujur sekarang ,gak semua masalah bisa kamu selesaikan sendiri... butuh masukan dan pendapat orang lain 🥹🥹🤧
Buna Seta: Betul betul betul
total 1 replies
Nur😌😊
suka nggak suka, mau nggak mau yaa kamu tetap harus jujur Sifa, kan harusnya dari dulu kamu ngomong jujur, sekarang sudah terlanjur tapi gak pa2, kalau seandainya mamanya Alvin nggak setuju, atau marah, yang penting kamu sudah ngomong apa adanya... kamu juga kenapa nggak bilang dari awal sama Alvin, bingung sendiri kaan🙄🙄
Buna Seta: Iya tuh Sifa, masa kudu diajari sama reader 😆
total 1 replies
Eka ELissa
kmu liat apa Nia ...hantu apa ibliss...ko nyebut gtu
Buna Seta: Mungkin arwah mbah Wardoyo gentayangan 🤣
total 1 replies
Eka ELissa
moga baik2 aja ya Alvin nya Sifa ..
Eka ELissa
aduh ksian Alvin
Dewi kunti
Felix ap polisi tuch
Dewi kunti: belatungnya yg mau bls
Buna Seta: Mungkin mbah dukun mau nuntut balas 😁
total 2 replies
neng ade
Semoga Alvin selamat dan pulih kembali seperti semula .. semoga si Felix cepat tertangkap ..
Buna Seta: Mudah mudahan
total 1 replies
Vajar Tri
😭😭😭😭😭Alvin...Thor perlu bantuan buat jadiiin Felix 🐔 geprek gak 😤😤😤😤emosi aku loh ....
Buna Seta: Daging Felix alot 🤣
total 1 replies
Nora♡~
lanjut.. ke bab2 seterusnya...
Vajar Tri
aduh siapa yang ketembak itu .... ehmmm up nya Thor penasaran pake bngettt aku loh 🤩🤩🤩🤩🤩
Buna Seta: Besok pagi 😆
total 1 replies
Dini Anggraini
Saya kira Felix saudara kandung Alvin kok bisa dania istrinya Felix bisa gak kenal Alvin ternyata hanya orang luar yang di anggap kakak sama Alvin ya felix itu Thor sungguh terkejut saya thor. 🥰🥰🥰
Dini Anggraini: hehehe 🥰🥰🥰 🙏🙏🙏🙏 bunda.
Buna Seta: 😁😁😁❤❤❤
total 4 replies
Dewi kunti
Felix yg mati dibunuh bininya
Dewi kunti: banyak kemungkinan 👻👻👻👻
Buna Seta: Yakin?
total 2 replies
neng ade
semoga yg tertembak itu si Felix
Buna Seta: Mudahan Mudahan
total 1 replies
Eka ELissa
smoga tembakan itu mleset ya...Alvin GK knpa2
Buna Seta: Semoga
total 1 replies
Eka ELissa
spa tuh....
Eka ELissa
hey ....itu kmu Felix bukn Sifa enk aj kmu lok ngomong /Awkward//Awkward//Awkward/
Eka ELissa
Alvin udh dtng kah ..
Eka ELissa
aduh....Alvin cptn Sifa mo di mkn buaya pecundang tau
Buna Seta: Buaya buntung
total 1 replies
neng ade
syukurlah Sifa bisa lolos dari terkaman Felix.. itu pasti Alvin dan anak buah nya yg lagi adu jotos sm anak buah nya Felix
neng ade: ok ! siaapp 🙏❤
Buna Seta: Bab selanjutnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!